hahahah....hahhaahha.....hahahhaha...... sampai saat ini, secara pribadi saya menganggap bahwa diforum ini "tidak ada perang agama"... kalau ada yg menganggap ada, yo weiss.. itu hak mereka... saya lebih melihat bahwa ada perang antara kebenaran dengan kebatilan, keinginan untuk mencerdaskan org dengan keinginan untuk membegokan org, keinginan untuk memperjuangkan kebenaran dengan (vs) keinginan untuk memilih ketidak benaran,dll...
seperti keinginan para kaum intelktual.. dunia yg penuh dialetika... persoalannya, adalah ada org2 yg memang tidak menghendaki adanya dialog2 keilmuwan akibat "adanya jiwa terkutuk" dalam dirinya... org2 inilah yg menyebabkan pengadilan dan kematian seorang socrates, menginginkan kematian Nabi Muhammad SAWW, kematian imam husain as, kematian nabi isa as (saya tidak ingin mengatakan yesus sebab kematian yesus/isa bagi kristen adalah anugrah terbesar).... dan org 2 tersebut memiliki ciri2 yaitu tidak meginginkan terjadinya dialog yg dilandasi oleh bukti2 rasional dan ilmiah...
daripada berpikir dan mencari tuhan sejati, lebih baik semua tuhan (apakah palsu atau tidak, apakah jelek atau gagah, apakah aneh atau tidak, apakah yg lahir dari kecerdasan atau kebodohan, apakah gila atau tidak, dll)... selama itu dianggap tuhan maka kumpulin aja lalu kita sembah ramai2... (masyarkat jahiliah yg telah menyembah 360 tuhan lebih)....
edy_pekalongan <edy_pekalongan@
Sepertiga malam ini aku berbaring santai dikamar yang redup sambil
menatap dinding yang berhiaskan kaligrafi zen karyaku. Sembari
mendengarkan musik gamelan dengan iringan suara lelaki yang
melantunkan syair jawa yang merdu dan berisi renungan berbunyi:
"akeh kang ngaku aku
Pangrasane sampun udani
Tur durung werung ing roso
Roso kang satuhu
Rasaning roso puniko
Upayanen kalamun sampurno ugi
Mring kauripan niro "
Terjemahan versi edy :
( banyak yang mengaku
Merasa sudah tercerahkan
Padahal belum melihat kedalam jiwanya sendiri
Menyaksikan Jiwa yang sesungguhnya
Dalam mendaki kedalam jiwa itu
berjuanglah agar sampai puncaknya
dalam kehidupanmu. )
aku teringat kembali akan puisi lamaku , sehingga aku beranjak dari
tempat tidur dan mencari arsip catatan puisiku yang berjudul "the
journey ". Sambil membolak balik halaman akhirnya kutemukan puisi yang
ku cari. Sambil tersenyum aku membacanya kembali dalam hati :
==== PUNCAK PENDAKIAN =======
Bersama pemandu mendaki puncak
lewat hutan lembah sungai kecil
bukit bebatuan
belum sampai juga
namun aku melihat pemandangan puncak
dari lereng ini
bahwa mencapai puncak bukan untuk menjadi hebat
namun untuk sadar
menjadi manusia yang wajar
menjalani kodrat kemanusiaan
bukan kemalaikatan atau keiblisan
apalagi kebinatangan
aku melihat manusia yang mendaki
dari berbagai jalan yang berbeda
namun menjelang puncak jalan sudah habis
semua terbuka tanpa pemisah
aku baru sadar kebodohanku dulu
bahwa yang terbaik adalah jalanku
saat kembali
aku jadi tertawa menyaksikan
orang bertengkar meributkan
jalan yang terbaik
buku panduan hanya acuan
selebihnya keberanian
siapkah anda mendaki ?
kalo belum pernah sampai puncak
jangan mengaku sudah
karena sebagian
yang mencapainya
memilih diam merahasiakan
demi menjaga keseimbangan
sebagian lagi menceritakannya
namun di cap gila
itulah dunia
ha.. ha...ha...
(dibuat :7 agustus 2006 )
---
Teringat syair Ebiet G. Ade :
" Kita mesti telanjang
Dan benar benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin "
Aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri :
Ed
ingatlah dulunya kamu itu bayi sebelumnya janin ,sebelum itu hanya
sel yang bertemu karena dituntun rasa manusia .
rasa suka ,naksir, khayalan asmara, rasa kangen,lalu dua rasa manusia
yaitu lelaki dan perempuan menuntunnya untuk bertemu sehingga keduanya
saling menyatukan tubuh dalam rasa nikmat dan rasa puas.
Kedua sel bertemu karena hasil mengolah rasa. Ada yang mengolah rasa
cinta ,rasa sukarela ataupun rasa takut, rasa terpaksa dan penjajahan
rasa(pemerkosaan)
Lalu ada jiwa di dalam dirimu.
Sesudah dewasa ,
kenapa kamu mengatakan dirimu lebih tinggi dari manusia lainnya ?
menganggap nyawa manusia lebih murah dari pada batu rumah ibadah
bikinan manusia ?
Menganggap otakmu yang paling berkuasa ?
Mencela orang yang mempelajari kehalusan rasa manusia ?
Menganggap sesat manusia yang berbeda kitab suci ?
Mengingkari jiwa di dalam tubuhmu ?
"Po do jo yo nyo
Mo go bo tho ngo "
(Sehebat hebatnya manusia
Pada akhirnya akan menjadi bangkai )
kalau manusia sudah kehilangan rasa kemanusiannya , apa bedanya dia
dengan boneka tanah liat yang kemasukan . Atau lebih ekstrimnya apa
bedanya dia dengan boneka jailangkung yang bisa dikendalikan orang
orang tertentu.
Ha..ha.. ha
Aku sudah menggurui diriku sendiri.
Jangan jangan aku mulai sakit jiwa ?
Atau
karena sudah mengantuk ,
ketika tidur , kemana ya larinya kesombongan daya pikir dan penalaran
logis manusia ?
apa masih ingat jumlah harta dan kekuasaan yang dimiliki ?
selesai.
Salam,
Edy Susanto
Pekalongan jawa tengah
Indonesia.
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar