Senin, 24 Desember 2007

Bls: [psikologi_transformatif] Love and freedom are not separate things

Sebenarnya komentar saya mengenai ' mengatasi kata2' lebih ditujukan pada Angga Wijaya yang sering mengutip OSHO.
Sekedar mengingatkan bahwa setelah Zen dibawa oleh DT Suzuki ke Barat, dan mendapat sambutan postif, maka dalam waktu singkat muncullah penulis2 yang sangat kreatif mengembangkannya spt OSHO. Itu semua berkat adanya iklim kebebasan.
Tapi pihak zen sendiri melihat itu sebagai sekedar intro saja, pembukaan dari perjalanan panjang yang masih hrs ditempuh  melalui latihan dan terus berlatih. " perjalanan  ribuan kilometer dimulai dengan langkah pertama " (Lao Tzu)

Dulu waktu di SD kita diajarin mencongak. Gurunya memberikan soal supaya dijawab secara spontan.
Misalnya : 25 x 7. Sang murid hrs spontan  bisa menjawab 175 sebagai tanda telah menguasai ilmunya.
Kalau dia mengambil kertas dulu dan menulis angka 25 x 7  lalu secara bertahap menghitung 7 x 5  =  35. 
Kemudian angka 3 + 7 x 2 = 17  + 5 = 175, maka tidak lulus.  
Mencongak bukan ilmu yang didapat ujug2, tapi buah latihan terus menerus menghitung diatas kertas dan tidak bisa dipelajari secara kognitif saja.
Apalagi ajaran supaya memaafkan , sabar dsb. Betapa sulitnya antara yang diomongkan dan dikerjakan.
Kalau ' makan , minum, tidur, kencing, bernafas dsb' harus dikerjakan sendiri dan tidak bisa dititipkan pada orang lain untuk mengerjakan, apalagi memaafkan, bersabar dsb.
Konfusius mengatakan ' kalau kamu mengingat dan melihat saja, maka akan lupa, tapi kalau kamu kerjakan, akan menjadi bagian darimu '. Tujuan latihan zen adalah supaya kebenaran bisa dipraktekkan secara spontan dan akurat.
=====
Zen tidak menafikan kogintif knowledge, tapi hanya menempatkan pada porsinya yaitu seperti telunjuk yang menunjuk ke bulan, bukan bulan itu sendiri. Kalau kita berhenti pada telunjuk, maka tidak pernah sampai ke bulan.
Sebaliknya tanpa telunjuk, kita tidak tahu dimana posisi rembulan.
Ini pernah ditulis juga oleh Gede Prana beberapa waktu lalu di harian Kompas.
Karena itu zen bisa compatible dengan agama apa saja. Misalnya di Jepang hal yang lumrah rohaniwan Katolik mengunjungi Zen temple dan sebaliknya. Pusat meditasi zen banyak dikunjungi juga oleh orang beragama lain.
=======
Pak Wolker mengutip pandangan tentang ilmu menurut anak2 Cartesian yang pendekatannya " saya berpikir karena itu saya ada ". Ini juga tidak sepenuhnya salah, tapi hanya kini mulai semakin disadari kekurangannya dan bermasalah.
Puncaknya spt dikatakan oleh Socrates adalah I know that I don't know.
Padahal di Timur berpendapat I don't know that I know sehingga bisa keluar spontan dan akurat.
Kalau masih I know that I know, maka itu masih cetek.
Forum spt millis ini adalah tempatnya untuk mengexplore sampai dimana kekurangannya supaya bisa silih asah-asuh-asih.
Kalau dibicarakan di lembaga resmi ya akan susah berkembang.

Yudi Latif dalam Sekapur Sirih di buku Kearifan Timur membuka dengan perumpamaan 4 orang yang menemukan sekeping uang dan bertengkar masing2 mau dipakai untuk kepentingan sendiri : membeli anggur (Persia)  inab (Arab)  uzum  (Turki) stafili  (Yunani). Setelah ketemu seorang bijak , akhirnya  dibelikan anggur dan semuanya  puas karena itulah yang dimaui.
Sebenarnya banyak pertanyaan yang  sudah terjawab bila penanya sudah membaca buku Kearifan Timur.
Tapi kalau saya merekomendasikan spy dibaca dulu, nanti dikira mau jualan !
======
Millis ini bermanfaat bagi orang yang terbuka dan tidak berpretensi sebagai pemenang karena yang diajak diskusi toch pakai nama samaran. Sikap yang tepat adalah bersedekah ilmu pengetahuan supaya bisa saling memperkaya.
Siapa tahu bisa menyelamatkan orang buta yang sedang berjalan menuju lubang mengangga di depannya.
Kan pahalanya besar bukan ?

Salam,
Jusuf Sutanto

----- Pesan Asli ----
Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 24 Desember, 2007 8:33:24
Topik: Re: [psikologi_transformatif] Love and freedom are not separate things

There is wisdom in Nature and knowledge in Scholarship. Nature
teaches us what works and what doesn't work. Knowledge teaches us
how to use our senses, how to observe nature, how to evaluate it, how
to record life lessons, and how others before us did the same. We
first learn wisdom in life by experience, (usually painful
experience) and then as we grow, we recognize wisdom in life by
example. Through knowledge and wisdom, we eliminate fear, which
produces understanding. We begin to understand who we are and why we
are here. We recognize with generosity, others stumbling while
seeking their way, and develop a keen awareness and love for the
miracle that is all Life - and that includes oneself.

There is no spell to achieve this. Wisdom is a life long
experience. You must seek knowledge to awaken wisdom. The more we
know, the more we realize how much we don't know. The wiser we grow,
the more wisdom we sense is yet to be discovered. With each step, we
grow larger in each other´s sight, we grow larger in the sight of the
gods, and it follows, the gods grow larger within us. Experiencing
this knowledge, we find true humility and peace from the inside out.

But do the spell anyway, to open that first door.
(Ardriana Cahill)
.........

Sewaktu Hendrik Syiah menjawab "PEDAS " terhadap 'tantangan' Pak
Jusuf soal rasa cabe, maka saya menilai jawaban itu menukik tepat di
jantung penanya.

Berlebihan dalam sesuatu pandangan akhirnya akan jatuh pada sisi
dimana pandangan tersebut kurang mempunyai landasan nalar yang sehat
dan seimbang.

Pengetahuan dan pengalaman berjalan beriringan.

Bisa jadi petugas travel akhirnya bisa pergi ke tujuan wisata, karena
pengetahuannya membuat dia bisa menjalin relasi dan menciptakan
network. Dan memudahkan dia menjadi guide. Dengan begitu suatu saat
dia bisa pergi wisata. Hal seperti ini barangkali tidak berlaku bagi
teller bank.

Knowledge management tidak mengharuskan orang mengalami dahulu.

Salam,
WK

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@.. .> wrote:
>
> Intinya adalah berlatih dan terus berlatih sampai menjadi second
nature shg bisa muncul spontan dan akurat pada saat diperlukan. Kalau
hanya konseptualisasi dan verbalisme saja. maka seperti petugas
travel agent yang mengumpulkan berbagai brosur dan menawarkan tujuan
wisata di seluruh dunia, tapi dia sendiri belum pernah pergi
mengunjunginya
> Atau teller di Bank yang menerima pemasukan dan mengeluarkan
milliaran uang tapi bukan miliknya sendiri !
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: Angga Wijaya <anggaji@... >
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com;
vincentliong@ yahoogroups. com
> Terkirim: Sabtu, 22 Desember, 2007 4:33:33
> Topik: [psikologi_transfor matif] Love and freedom are not separate
things
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Osho, Book of Wisdom
>
> Man's greatest longing is for freedom. Man is a longing for
freedom. Freedom is the very essential core of human consciousness:
Love is its circumference and freedom is its center. These two
fulfilled, life has no regret. And they both are fulfilled together,
never separately.
>
>
> People have tried to fulfill love without freedom. Then love
brings more and more misery, more and more bondage. Then love is not
what one has expected it to be; it turns out just the opposite. It
shatters all hopes, it destroys all expectations, and life becomes a
wasteland, a groping in darkness and never finding the door.
>
>
> Love without freedom naturally tends to be possessive. And the
moment possessiveness enters in, you start creating bondage for
others and bondage for yourself, because you cannot possess somebody
without being possed
> by him. You cannot make somebody a slave without becoming a slave
yourself. Whatsoever you do to others is done to you.
>
>
> This is the basic principal to be understood, that love without
freedom never brings fulfillment.
>
>
> And there have been people who have tried the other extreme,
freedom without love. These are the monks, the escapists, the people
who renounce the world. Afraid of love, afraid of love because it
brings bondage, they renounce all the situations where love can flow,
grow, can happen, is possible. They escape into loneliness. Their
loneliness never becomes aloneness, it remains loneliness. And
loneliness is a negative state; it is utterly empty, it is sad.
>
>
>
>
> One can be a solitary, but that does not bring solitude.
Solitariness is just physical aloneness, solitude is spiritual
aloneness. If you are just
> lonely. . . and you will be if you have renounced the world. If
you have escaped from the world out of fear, you will be lonely, the
world will haunt you and all kinds of desires will surround you. You
will suffer millions of nightmares, because whatsoever you have
renounced cannot be dropped so easily.
>
>
> Renunciation is repression and nothing else. And the more you
repress a thing, the more you need to repress it. And the more you
go on repressing it, the more powerful it becomes. It will erupt in
your dreams, it will erupt in your hallucinations. People living in
the monasteries start hallucinating, people going to the Himalayan
caves sooner or later are no more in contact with reality. They
start creating a reality of their own, a private reality, a
fictitious reality. . . . .
>
>
> On the one hand is the person, the worldly person, who has tried
to find love without
> freedom and has failed. His life is nothing but a long, long
slavery of many, many people, of many, many things. He is not free
to have even a slight movement. That is one failure; the majority
of humanity is caught in that extreme.
>
>
> A few escape from the world: seeing the misery, they start
searching the other extreme; freedom, moksha, nirvana. But they
become neurotic, psychotic, they start living in their own dreams.
Loneliness is so much that one has to create something to be with.
>
>
> Both these extreme efforts have failed. Hence humanity stands on
a crossroads: where to go? The past has utterly failed. All the
efforts that we have done in the past proved wrong, led to cul-de-
sacs. Now where to go? What to do?
>
>
> Atisha has an important message to deliver to you. And that
message is the
> message of all the Buddhas, of all the enlightened people of the
world. They say: Love and freedom are not separate things, you
cannot choose. Either you will have to have both, or you will have
to have dropped both. But you cannot choose, you cannot have one.
>
>
>
> Love is the circumference, freedom is the center.
>
> One has to grow in such delicate balance where love and freedom
can bloom together. And they can, because it few rare individuals it
has happened. And if it has happened to only a single individual in
the whole history, it can happen to
> every human being. It is your potential, your birthright?.
>
>
> From: Osho, Book of Wisdom, Vol. II pp. 260-263
>
>
>
>
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mkp{
> border:1px solid #d8d8d8;font- family:Arial; margin:14px
0px;padding: 0px 14px;}
> #ygrp-mkp hr{
> border:1px solid #d8d8d8;}
> #ygrp-mkp #hd{
> color:#628c2a; font-size: 85%;font- weight:bold; line-
height:122%; margin:10px 0px;}
> #ygrp-mkp #ads{
> margin-bottom: 10px;}
> #ygrp-mkp .ad{
> padding:0 0;}
> #ygrp-mkp .ad a{
> color:#0000ff; text-decoration: none;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
> font-family: Arial;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
> margin:10px 0px;font-weight: bold;font- size:78%; line-height: 122%;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
> margin-bottom: 10px;padding: 0 0;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, clean,
sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}
> #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica,
clean, sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
> #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}
> #ygrp-text{
> font-family: Georgia;
> }
> #ygrp-text p{
> margin:0 0 1em 0;}
> #ygrp-tpmsgs{
> font-family: Arial;
> clear:both;}
> #ygrp-vitnav{
> padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;}
> #ygrp-vitnav a{
> padding:0 1px;}
> #ygrp-actbar{
> clear:both;margin: 25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text-
align:right; }
> #ygrp-actbar .left{
> float:left;white- space:nowrap; }
> .bld{font-weight: bold;}
> #ygrp-grft{
> font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}
> #ygrp-ft{
> font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;
> padding:5px 0;
> }
> #ygrp-mlmsg #logo{
> padding-bottom: 10px;}
>
> #ygrp-vital{
> background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;}
> #ygrp-vital #vithd{
> font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text-
transform:uppercase ;}
> #ygrp-vital ul{
> padding:0;margin: 2px 0;}
> #ygrp-vital ul li{
> list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;
> }
> #ygrp-vital ul li .ct{
> font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text-
align:right; padding-right: .5em;}
> #ygrp-vital ul li .cat{
> font-weight: bold;}
> #ygrp-vital a{
> text-decoration: none;}
>
> #ygrp-vital a:hover{
> text-decoration: underline; }
>
> #ygrp-sponsor #hd{
> color:#999;font- size:77%; }
> #ygrp-sponsor #ov{
> padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}
> #ygrp-sponsor #ov ul{
> padding:0 0 0 8px;margin:0; }
> #ygrp-sponsor #ov li{
> list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}
> #ygrp-sponsor #ov li a{
> text-decoration: none;font- size:130% ;}
> #ygrp-sponsor #nc{
> background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}
> #ygrp-sponsor .ad{
> padding:8px 0;}
> #ygrp-sponsor .ad #hd1{
> font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-
size:100%;line- height:122% ;}
> #ygrp-sponsor .ad a{
> text-decoration: none;}
> #ygrp-sponsor .ad a:hover{
> text-decoration: underline; }
> #ygrp-sponsor .ad p{
> margin:0;}
> o{font-size: 0;}
> .MsoNormal{
> margin:0 0 0 0;}
> #ygrp-text tt{
> font-size:120% ;}
> blockquote{margin: 0 0 0 4px;}
> .replbq{margin: 4;}
> -->
>
>
>
>
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers. yahoo.com/
>




Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Fitness Zone

on Yahoo! Groups

Find Groups all

about healthy living.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: