Psikologi Transformatif: Re: [psikologi_transformatif] TRILOGY IN SUITE

Minggu, 09 Desember 2007

Re: [psikologi_transformatif] TRILOGY IN SUITE

Ketika universe adalah uwang uwung
ketika tidak ada sesuatupun menjadi referensi
kecuali apabila sengaja dibuat sendiri

Maka universe dan penciptanyapun
menetapkan suatu kondisi
yang akan diikuti oleh semua
yang dianggap sebagai ciptaannya

Masing-masing posisi mempunyai kekhasan sendiri
yang belum tentu satu posisi
dapat diterima oleh yang lain
maka akan hadir penolakan, karena aneh , karena tidak masuk akal
suatu pemaksaan adalah berarti penolakan
kecuali ada adaptasi
dan adaptasi adalah time based
dan bukan kun
fa
ya kun juga
not all at once

Kekecewaan akan dieliminasi
apabila ada saling pemahaman
maka akan ada deep in my heart
maka akan ada here in my heart phil collins
dan bukan meneriakkan
we are the champion
walau from my queen
hihihi
semua akan menerikkan
bless my homeland forever
dan
everybody will fight for their own pride

Jarak, di zaman dahulu, adalah kendala atas kepedulian komunitas
termasuk dalam hal itu adalah kelambanan dalam bergerak
gradually, terlalu sangat gradual
kendala akan terkikis
sedikit demi sedikit

Nantinya, semua akan sepakat
bahwa alangkah indahnya Musetta's Waltz dari Puccini
selera akan menjadi sama
dan bahwa keripik tahu, adalah enak juga

Kesadaran ilahiah adalah kesadaran universal
yang akan dikotbahkan oleh semua

Persepsi adalah sudut pandang
yang akan selalu mengakibatkan
the other side of the mountain

longingly,
As as
United Kingdom

non_sisca <non_sisca@yahoo.co.in> wrote:

Terkadang kita berusaha menolak sikap2 yang dianggap aneh dan tidak
masuk akal
Kita ingin mereka hidup seperti yang kita inginkan.
Padahal mereka mempunyai gaya hidup sendiri
Mereka mempunyai dunia sendiri

Dunia yang barangkali bukan ciptaan mereka
Mereka mewarisi situasi hidup yang seperti itu
Sehingga ketika mencoba mengubah dunia yang sudah mereka jalani
selama ini, menimbulkan banyak kekecewaan

Kepedulian komunitas atas persoalan kemanusiaan hendaknya tidak
dengan mudah dianggap sebagai bagian dari aksi yang patut dicurigai
sebagai aliran-isasi, yang merupakan akibat dari kesadaran ilahiah
yang mengalami materialisasi dan gagal berfungsi sebagai basis
hubungan komunitas ke-anekaragaman yang lebih santun dan manusiawi.

Tidak ada sesuatupun yang ada dan seandainya ia ada, tidak ada
seorangpun dapat tahu, dan seandainya mereka mengetahuinya, mereka
tidak dapat meng-komunikasikannya.

Namun bagaimanapun ketika setiap pertanyaan terbentur dengan
jawaban "tidak tahu", barangkali ini yang kemudian menjadi motivasi
dalam kita ber-aktifitas.

Pencarian Tuhan dan kehendak-Nya dalam hidup.

Pengetahuan tidak lain kecuali persepsi.