Iya Bu De
Aku lupa
apa itu coto mangkasara
atawa sop konro
tauku sekarang cuman sarma
dimakan sesudah ajvar
tapi gak kuat belinya
aku bingung aku dari mana
ratih ibrahim <personalgrowth@
bukan As, itu bukan krisis identitas.
itu bagian dari proses peleburan budaya melalui peluang pasar.
bisnis kata ku...
salahkah?
jelas tidak...
tapi jika kamu, aku , kita bingung, kita ini siapa dan orang mana, itu
baru namanya krisis identitas....
heheheheeeeee.....
bude tih
On 1/10/08, Asas Asas <asas2004asas@yahoo.co. > wrote:uk
>
>
> Di New York ada
> Indonesia Grocery
> milik bule asli
> Krisis Identitaskah dia ?
> Tidak
> Dia tau beberapa komoditi Indonesia sangat laku
> lewat tangan dingin dia
>
> Starbuck Indonesia ?
> Lalu ini krisis Identitas ?
> Huahahahahahaha
> Jelas pakai kacamata kuda
> kuda lumping pula
>
> Suka ngomong jorok di umum terbuka
> Hihihi, huahahahaha
> Baru ini identitas dia
> Aseli dengan topeng terbuka
>
>
> Bisanya cuma quote-quote bahasa Inggris
> Inggrisnya sendiri ? Belepotan
> Kayan makan donut isi durian
>
> Heeeei intellectuals di Indonesia itu useless
> Aku aja yang gak useless
> menggelandang di pantai gak kerja
> hehehehehe
> Tetep aku yang hebat
>
> I fight my own battle
> menggelandang
> karena aku gak menguasai ilmuku
> disuruh mbimbingpun
> aku gak bisa
> maka kubuat dalih
> heeeei kamu mahasiswa
> tapi kamu harus ngentrepreneur
> gak bisa kan, gak bisa kan ?
> sama juga aku gak bisa
> maka aku mengelandang aja
> nampang
> pameeeer
> huihihi
>
> lalu dasar atheist
> sukanya ngolok-olok Tuhan
> Tuhan Lollypop, bilangnya
> Pantes, gak berani pulang ke Indonesia
> Selain gak punya sangu
> Takut mati digebukin ama FPI
> di bawah pimpinan Hendrik
> Hihihi
>
>
>
> tuhantu_hantuhan <tuhantu_hantuhan@yahoo.com > wrote:
> Haha...Krisis Identitas ini untuk TuHanTu-kah? ... Hanya orang yang
> butuh pengakuan untuk dikatakan ´saya baik, saya anu, saya itu, saya berhati
> mulia, dst...dst... ´-lah yg sangat kehilangan Indentitas.. . Soal ngomong
> jorok, its about feeling and standard masing-masing deh... Hikhikhik...
> Soal krisis identitas dan kopi kental, saya kasih contoh... Bukankah
> Starbucks Indonesia itulah yang krisis identitas?.. . Mengapa tidak kalian
> bantu cari identitas baru, selain artikel berjudul Kopitalisme, itu? ...
> Anda-andakan pandai buat proposal, ya nggak? Masak kalah ama Gassing?...
> Wakakakaka.. ..
> ... hate or love me, I dont care... I have love more than I need...;-)
> By the way, is this guy a good one or bad one? Kata ´We´ pada kalimat ´We
> first fought ... dst.´ maksudnya adalah ´U.S.A.´
> Quote: ~~~ "People think our music's very aggressive or angry or whatever,
> and it's just the opposite, really, ... I like laughing. And I like being
> really calm before a show, and smiley."~~ ~~ "We first fought the heathens
> in the name of religion, then Communism, and now in the name of drugs and
> terrorism. Our excuses for global domination always change." ~~~~~ End of
> quote (By: Serj Tankian )
> TuHanTu: Yeah, keep on rockin, buddy!...Ah ya, how about the excuse for
> intellectual domination by those useless intellectual institutions in
> Indonesia? Ataukah Anda, yang berstatus akademisi terhormat tuan paduka
> agung... hanya jedah dikit dari aktifitas saling bertukar kata-mengelus
> rasa... melalui syair syair indah nan merdu... sehingga orang-orang kecil
> -seperti juga saya- masih bisa bermimpi untuk berharap bahwa hidup masa
> depan akan lebih baik di negri sendiri, karena kita punya banyaaaaaak orang
> terdidik yang baik hati dan pandai berkata manis... Apalagi kalau nulis
> proposal, duuuuhhh...manisnya aa...
> I fights my own battles, you can fight your own... Tapi jangan harap saya
> akan percaya bahwa kalian berjuang untuk orang lain, untuk orang-orang
> tersisih, untuk mereka yang terkucil, untuk kemaslahatan seluruh anak
> bangsa...bla. .bla..bla. ..
> Lets dance in style, lets dance for awhile... I wanna be forever young,
> bukannya botak mikirin yang serius-serius. ... Wakakakakaka. ...
> Be Fun
> TuHanTu
> http://hole- spirit.blogspot. com
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Asas Asas <asas2004asas@
> ...> wrote:
> >
> > Aku, bisaku cuming mencela bangsaku sendiri
> > Aku, bisaku cuming bisa mengira diriku terhebat di dunia ini
> > Itu jelek, ini jelek, liat, liat, liat, aku obrak abrik orang2 o'on negeri
> ini
> > Nampang adalah cuming bisaku, hihihihi
> > Minum kopi kental ngemplang, enak dinikmati
> > Bikin istilah-istilah konyol, sangat kugemari
> > Logika2 o'on yang gak sesuai, kusebar ke sana sini
> > Bicara jorok, adalah panggilan jiwa ini
> > Harus peduli ama orang lain, egp iiiin aja , hihihi
> >
> > non_sisca non_sisca@.. . wrote:
> > Siapakah saya ?
> > Apakah gunanya diriku dan hidupku ?
> > Apa arti hidupku untuk diriku dan untuk orang lain ?
> >
> > Ini pertanyaan2 essensial yang selalu menghantui setiap manusia.
> > Pertanyaaan2 ini merupakan tantangan dasar hidup seorang manusia dan
> > menjadi langkah awal dalam kematangan pribadinya.
> >
> > Dan siapa orang lain ?
> >
> > Orang lain itu ialah semua manusia ; tanpa kecuali.
> >
>
> tuhantu_hantuhan <tuhantu_hantuhan@yahoo.com > wrote:
> Quote:... Tambahan dikit nih mas.karena kesadaran hidup dalam
> DEAL-DEAL inilah, tak seyogyanya ada yang berpolitik dengan lambaran
> ke-mutlak-an. paling report kalo politik dah bawa2 panji kebenaran absolute
> dari agama dan tuhan masing2.jadi super ruwet....mana ada tuhan yang mau
> bertukar kepentingan dalam DEAL?..he.he End of quote.
> TuHanTu: Mas Anwar, bukan dalam berpolitik saja kita sebaiknya tak bisa
> mutlak-mutlakan. .. Kecuali ngitung gaji pegawai atau pekerja perbulan
> sesuai kontrak kerja...tak ada yang mutlak itung-itungannya. ..
> segala sesuatu yang membicarakan ½manusia½ sebagai topik, adalah kesalahan
> berfikir fatal, jika setiap kesimpulan atau resultnya adalah hal yang
> konkrit... Tak ada yang konkrit jika topik yg kita bicarakan adalah
> ½manusia½... Tidak dalam Psikologi, tidak dalam filsafat, tidak dalam ilmu
> budaya akademik...
> Mengenai konsep berketuhanan, nggak ada masalah sih, jika seseorang
> menganut konsep tersebut sebagai manifestasi dari rasa tanggung jawab atas
> dirinya sendiri, dalam berinteraksi dgn lingkungannya. .. Bukan sebagai
> manifestasi superioritas terhadap mereka yg berbeda konsep dan pemahaman
> atas ´hantu´ yg dimutlak-mutlakkan itu...
> Toh, ketika seseorang menyebut lima huruf, t-u-h-a-n- ... atau a-l-l-a-h...
> atau tiga huruf, l-o-r-d-... aja itu sudah merupakan sekumpulan huruf,
> artinya, masuk dalam dimensi penyimbolan yg disepakati antar kelompok, antar
> budaya, antar bahasa...lalu, di universal-universal kan... (kata yg hanya
> beda bahasa, dan beda asal )... atas sesuatu yg unidentified. ..
> Menggunakan kata ´kebenaran´ sebagai justify atas sesuatu dalam perspektif
> ini akan selalu rancu (malah aneh dan lucu) ... baik itu atas nama
> spiritual, agama, filsafat dan semua ilmu-ilmu yg membicarakan dimensi
> non-fisik manusia yg tidak terbatas itu... Nah, apalagi jika dibawa ke
> dimensi politik praktis...?. ..
> Ada juga, saya melihat bahwa seseorang menyebut t-u-h-a-n hanya jika sudah
> mentok baik dalam berlogika dan bernalar, dengan kalimat manis
> berbunga-bunga, sebagai- atau dalam rangka membuat- persiai psikis.... entah
> untuk dirinya sendiri, atau agar dianggap sebagai orang yang baik-baik...
> istilahnya, jaga langganan... alahhh...itu sih trik yg udah basi.... padahal
> dalam waktu bersamaan -sadar nggak sadar- dia telah melakukan pembatasan
> atas ´hantu´ yg dia sepakati sendiri sebagai sesuatu tak terbatas....
> Hasilnya, jadilah tuhannya itu sebagai lolly pop... hahahaha...
> Eniwei, saya skali-skali mencoba memakai sepatu orang yg mengaku mempunyai
> tuhan... apa yg saya dapati?...
> Yg saya dapati itu, logika yg aneh dan lucu banget... Begini...kalau
> seseorang itu, udah merasa yakin bahwa tuhannya (whatever it is) maha
> pengasih, ...saya heran berat... lalu untuk apa makhluk malang ini,
> meratap-meratap meminta ini, meminta itu?... pake, kata lord sweet segala
> macem, emangnya tuhannya itu permen karetkah?... lolly pop kah?... aneh
> tenan!
> Si doi yang mengaku sebagai pencari tuhan juga lucu banget, emangnya dia
> hidup kalau si tuhannya itu nggak menemukan dia?... Ngapain juga
> mencari-cari, lha wong yg dia cari itulah yg telah menemukannya, selama
> ini... kalau dia nggak nyadari itu, saya anggap makhluk aneh yg ngaku-ngaku
> sbg pencari tuhan ini, menderita syaraf gangguan nggak tau diri yg akut ...
> Padahal, dia telah ditemukan oleh tuhannya, sekian bulan sejak ortunya
> pernah saling baku naek... entah baku naeknya itu di atas tempat tidur, atau
> sambil nonton ti-pi... mangkanya ada orok dan dia jadi idup...
> Bahkan kalau perlu mengolok-olokpun toh si tuhan itu nggak akan sewot...
> kalau sewot, kan ditodong balik ajah...eh tuhan, elu jangan sewot
> dong...elukan maha ini, maha itu... hahaha...
> Jadi, menurut saya logika orang ini sangat aneh, karena dia menganggap
> tuhannya itu adalah yayasan sosial dimana si ketua yayasannya suka main tak
> umpet, sambil nyedot lolly pop persis Inspektur Kojak... Tapi, yah...saya
> cuman bilang aneh ajah...bukan pake kata sesat, lho...:-)
> Lord sweet...Lord sweet...ciluuuuk ba!..Eh, minta lolly popnya dong?...
> Huahahaha... huahahahaaa. ...
> Be Fun
> TuHanTu
>
>
>
> --------------------- --------- ---
> Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
Sent from Yahoo! - a smarter inbox.
MARKETPLACE
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar