Ukhuwah Islamiyah Nyata Sunni-Syiah & Fitnah Salafi
Ditulis oleh administrator www di/pada September 4, 2007
"Jika situasi mulai tenang, kami mulai bergerak perlahan membawa
makanan, air, obat, amunisi dari tempat penyimpanan kepada para
pejuang Hizbullah. Kami memberi mereka dukungan logistik di sejumlah
perkampungan Sunni terkenal Aqruub." Ini sedikit gambaran yang
disampaikan Syaikh Abu Khalid, salah satu pimpinan Jamaah Islamiyah
Sunniyah di Libanon. Syaikh Abu Khalid juga kepala militer unit Fajr,
yang merupakan underbow Jamaah Islamiyah Sunniyah. Kepada Islamonline
ia menyebutkan bagaimana kerjasama yang terjadi antara kelompok Sunni
dan Syiah di Libanon Selatan saat peperangan melawan Israel beberapa
waktu lalu. "Itu adalah fase pertempuran "Bertahan dan Menyerang",
ujar Khalid. Ia menambahkan, setelah memasuki hari pertama
peperangan, kaum Sunni sudah merasa bahwa peperangan ini akan
berlangsung lama. "Kami mengumpulkan kaum Muslimin di desa Aqruub
yang juga termasuk desa Habariba, Kfar Hamam, Kfar Shouba, dan
Syab'a. Kami menyatakan sumpah setia untuk berjihad dan bekerjasama
dengan perlawanan Hizbullah serta bertahan sampai mati syahid,"
kenang Khalid. Setelah itu, mereka mulai melakukan koordinasi dengan
pasukan Hizbullah. Menurut Khalid, kerjasama seperti ini bukan
pertama kalinya muncul. Tapi sudah sejak beberapa tahun lalu,
tepatnya sekitar awal tahun 80-an. "Apa yang kami lakukan beberapa
waktu lalu, sangat sedikit ketimbang apa yang kami lakukan sebelum
tahun 1982, saat Israel menyerang Libanon," ujar Khalid. Ia juga
menceritakan, "Kami dan mereka memerangi musuh yang satu, yakni
Zionis Israel. Kami mempunyai aksi tertentu yang dilakukan bersama.
Kami meminta mereka untuk bisa saling membantu dalam sejumlah
peperangan membebaskan Libanon Selatan tahun 2000, yang menjadi awal
penarikan pasukan Israel dari lokasi itu. Kami juga mempunyai
sejumlah pos militer di perbatasan yang bersentuhan langsung dengan
Israel. Yang paling strategis terletak di Jbal Syaikh, di lokasi
Sudana, dekat perkebunan Syab'a yang juga merupakan wilayah yang
diduduki kaum Sunni." Abu Khalid menyayangkan sikap Militer Libanon
yang bekerjasama dengan Suriah menutup kantor pusat mereka setelah
ditinggalkan oleh anasir pejuang Fajr, pascapenarikan mundur Israel
dari Libanon Selatan tahun 2000. "Dahulu, pos tersebut digunakan oleh
pejuang Hizbullah sebagai lokasi permulaan aksi militer mereka," ujar
Khalid. Kondisi kaum Sunni di wilayah Aqruub mulai mengalami masalah
setelah penarikan mundur Zionis dari Libanon Selatan. "Orang-orang
Suriah tidak mengizinkan keberadaan pasukan Fajr dan tidak
mengizinkan kami membawa persenjataan ke medan tempur. Mereka
beberapa kali menggagalkan upaya kami menyalurkan senjata untuk
pasukan kami." Dalam konteks peperangan 33 hari dengan Israel yang
baru berakhir, Khalid menyebutkan pihaknya bergerak pada sejumlah
orbit jihad. Orbit pertama adalah orbit untuk mempertahankan diri dan
melindungi masyarakat agar tetap berada di tempat mereka dan
semaksimal mungkin berupaya agar mereka tidak ikut dalam arus
pengungsian. Tahap ini sukses dilakukan pasukan Fajr. "Cara yang kami
lakukan dalam hal ini ada pada dua kegiatan. Pertama menanamkan dan
meningkatkan kualitas mental mereka melalui pemberian pelajaran
maupun ceramah di sejumlah masjid. Dan cara kedua adalah dengan
memberi jaminan hidup setiap hari bagi masyarakat yang mau bertahan."
Secara teknis, Khalid menyebutkan bahwa pihak Jamaah Islamiyah
Sunniyah membagi tugas per unit untuk mengawasi sekitar 20 sampai 25
desa. Setiap unit melakukan peran tertentu, baik peran pemantauan dan
penjagaan, peran logistik dan distribusinya. "Kami mengambil bantuan
dan makanan dari Baqa' yang berjarak sekitar 60 km dari wilayah
kami," ujar Khalid. Tentang perang jihad yang mereka lakukan bersama
Hizbullah juga diterangkan oleh Khalid. Khalid menjelaskan bahwa
sejumlah pejuang Hizbullah terisolir karena sulitnya komunikasi dan
terputusnya sejumlah jalan. Karena itu, mereka terputus dari pimpinan
militer mereka dan mengatur wilayah mereka tanpa intruksi
pusat. "Dalam situasi seperti itu, kami membantu mereka di setiap
desa sesuai yang mereka butuhkan. Di sejumlah perkampungan kami
menampung persembunyian sejumlah pemuda pejuang. Di kampung lain kami
memberi mereka sejumlah mobil dan alat transportasi untuk digunakan
membawa rudal atau untuk memperlancar operasi militer. Terkadang
mereka menggunakan para pejuang kami juga untuk menyupir mobil. Kami
juga turut memasok persenjataan di beberapa desa untuk pejuang
Hizbullah." Namun demikian, para pejuang Fajr memang tidak terlibat
di medan tempur dalam peperangan langsung bersama Hizbullah. Menurut
Khalid, sudah ada kesepakatan antara Jamaah Islamiyah dengan
Hizbullah, bahwa aksi militer bersama itu hanya akan dilakukan ketika
menghadapi Israel yang ingin menembus wilayah perkampungan
Sunni. "Ini memang keinginan dari saudara-saudara kami di Hizbullah.
Mereka memang tidak ingin melontarkan rudalnya dari sejumlah pos
militer kami, meskipun kami mempunyai sejumlah peralatan sederhana
untuk melontarkan rudal. Mereka beralasan rudal tidak dilontarkan
kecuali dengan perhitungan yang cermat. Kami menghormati sikap
mereka. Yang penting bagi kami adalah, serangan itu dapat memberi
kerugian bagi Zionis Israel." (na-str/iol)
Sementara itu, pada tanggal 16 Dzulqaidah 1427 H, Syekh Abdullah bin
Jabrin, Syekh al-Harbi dan Syekh al-Umar, tiga mufti besar kerajaan
Saudi, bersama puluhan syekh Saudi lainnya mengeluarkan Deklarasi
berisi fatwa yang secara tidak langsung mengkafirkan Sayid Hasan
Nasrullah dengan Hizbullah yang Syiah itu, dan mengharamkan segala
jenis bantuan kepada Hizbullah dalam perang melawan Israel di
Libanon. Tidak cukup dengan kegilaan ini, mereka juga menuduh bahwa
Hizbullah yang Syiah itu sekutu Amerika dan pelindung Israel yang
membunuhi orang-orang Ahlus Sunnah. Lebih jauh mereka memprovokasi
kaum muslimin Sunni untuk menghancurkannya.
Saking munafik dan dungunya kaum Wahabi Salafi ini samasekali tidak
menyadari bahwa lolongan mereka itu untuk kesekian kalinya malah
membuka kedok mereka sendiri.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar