dari salah satu web site islam...
Pengaruh Islam dalam Karya Seni Iran |
Sunday, 02 March 2008 | |
Di masa lalu, seni merupakan salah satu sarana pengikat hubungan antar-budaya manusia. Menurut ilmu arkeologi, segala sesuatu yang dibuat oleh manusia disebut karya seni. Akan tetapi menurut terminologi, segala hasil karya manusia tak dapat dikatakan sebagai seni. Sementara itu, karya manusia yang spektakuler disebut sebagai seni, sejak dulu hingga kini. Selain itu, karya seseorang memiliki hubungan langsung dengan keyakinan setiap kaum atau komunitas masyarakat tempat orang tersebut berada. Keindahan merupakan sebuah poin yang diterima oleh setiap seni di berbagai peradaban. Di samping itu, keindahan mempunyai peran penting dalam setiap karya seni. Akan tetapi karya-karya seni di berbagai negara dan peradaban memiliki nilai-nilai keindahan yang berbeda satu sama lain. Seni Cina, Iran, Kristen, Islam dan seni-seni lainnya mempunyai ciri masing-masing. Ketika nama negara tertentu muncul setelah kata seni, maka hal ini menunjukkan bahwa karya seni tersebut berkaitan dengan negara itu. Jika kata seni diimbuhi dengan nama salah satu agama, maka karya seni tersebut berasal dari budaya agama tersebut. Ketika kita berbicara soal seni Islam, tak diragukan lagi akan terlintas di benak masing-masing bahwa seni itu mempunyai ciri khas Islam, serta mengandung budaya dan nilai-nilai agama ini. Akan tetapi sebagian besar pakar bahasa dan seni seringkali menyebut seni Islam dengan istilah lain, seperti seni Arab atau Iran. Dengan demikian, fenomena ini menunjukkan bahwa seni Islam tidak dapat dilepaskan dari karakter budaya dan kaum setempat. Titus Burckhardt yang banyak melakukan riset mengenai berbagai karya seni di negara-negara Islam, mengatakan, "Seni kaligrafi dan lukis Iran bukan berasal dari Byzantium dan juga bukan dari Arab. Akan tetapi seni tersebut bermuara dari irfan agama." Untuk itu, seni kaligrafi Iran yang berhubungan dengan kandungan ajaran Islam sangat beragam, yang berbeda jauh dengan seni-seni sebelumnya. Hal ini juga menunjukkan pengaruh pemikiran Islam di kalangan seniman Iran. Seni kaligrafi Islam di Iran mempunyai keragaman yang luar biasa. Seni kaligrafi terkadang digunakan untuk arsitektur, khususnya arsitektur masjid, dan desain buku. Bahkan, seni tersebut juga digunakan untuk hiasan barang-barang. Dengan demikian, karya kaligrafi atau lukisan pada masa Islam kian menguat dari tahun ke tahun. Dalam lukisan-lukisan yang ditorehkan oleh seniman-seniman Iran, kita akan menyaksikan taman surga yang digambarkan dengan keragaman cahaya yang menerangi sisi kegelapan materi. Semua makhluk di sekitar manusia, bahkan makhluk aneh seperti bidadari dan simourgh, digambarkan dalam lukisan tersebut. Lukisan tersebut menggambarkan alam metafisik di dunia materi. Di sisi lain, seluruh gambar tersebut dilukis dengan cara sederhana tanpa perspektif. Hal ini menggambarkan keseragaman atau kesatuan antar makhluk yang digambarkan dalam lukisan tersebut. Selain itu, lukisan itu mengesankan alam metafisik atau surga. Dalam lukisan-lukisan Iran pasca Islam, para seniman cenderung menggunakan warna yang sangat beraneka ragam. Melalui keragaman warna yang luar biasa, hal-hal yang bersifat fisik berkesan menjadi sesuatu yang metafisik. Peniliti Iran, Dr Mohammad Ali Rajabi, ketika menyinggung penggunaan warna dalam lukisan-lukisan Iran pada masa Islam, mengatakan, "Penggunaan berbagai warna datar dan penghilangan bayangan bentuk sangatlah menonjol pada karya-karya lukisan..." Dalam seni-seni Iran, penggunaan warna mempunyai keunikan yang berbeda. Hal itu bisa dilihat dalam nilai-nilai seni yang dituangkan di permadani atau keramik, yang mencerminkan kesatuan warna yang menggabungkan warna-warna lainnya. Di seni keramik, warna yang sering digunakan adalah warna biru langit. Ini merupakan warna yang tepat untuk mempertemukan warna-warna lainnya. Selain itu, warna biru mencerminkan alam metafisik. Warna yang mendominasi warna lainnya juga seringkali digunakan dalam karya seni lainnya seperti seni penyepuhan. Keberagaman corak yang juga sekaligus kesatuan warna menunjukkan keberagaman makhluk dan kesatuannya. Di alam semesta ini terdapat berbagai makhluk, tapi pada saat yang sama, mereka mempunyai sisi kesamaan dari sisi wujud atau eksistensi. Spirit ke-irfan-an ini tercermin secara jelas dalam karya-karya seni Iran. Selain seni kaligrafi dan lukisan, terdapat seni Iran lainnya yang bermuara pada budaya Islam, yakni penulisan prasasti atau katibeh. Dalam bahasa Persia, seni ini disebut dengan istilah "katibeh negari". Katibeh atau prasasti adalah lempengan dari batu, kapur atau keramik, yang biasanya dipasang di pintu atau dinding-dinding bagian muka bangunan, terutama masjid. Tulisan religius yang dicantumkan di katibeh, sangat beragam. Ada tulisan mengenai pujian kepada Allah Swt dan sifat-sifatnya. Ada juga tulisan mengenai karakter mulia keluarga suci Rasulullah Saww, bahkan tulisan ayat Al-Quran dan doa-doa. Katibeh ini bisa disaksikan di masjid-masjid Isfahan dan Mashad. Perlu diketahui juga, tulisan yang dituangkan di katibeh-katibeh sangat bergantung pada instruksi yang ditujukan pada penulis. Jika instruktur adalah seorang penguasa, ia cenderung menuangkan tulisan yang isinya mengenai undang-undang dan keadilan. Jika penulis katibeh menerima perintah dari ulama, maka tulisan-tulisan yang dituangkan cenderung mengandung ayat Al-Quran, puisi penyair yang bijak, dan hadis-hadis yang memuji Allah Swt dan ciptaannya. Semua itu menunjukkan bahwa seniman-seniman Iran sangat komit dengan ajaran Islam dalam berkarya. Para seniman Iran juga dikenal sangat rendah hati, bahkan enggan menyebutkan nama dalam karya-karya seni mereka. Alasannya, karya seni mereka tak bisa dibandingkan dengan kebesaran ciptaan Allah Swt. |
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar