Lyd semakin penasaran tentang ulasan-ulasan rencana tersebut. Dan setelah yakin bahwa Ligo masih akan beberapa saat lamanya di kamar mandi, maka Lyd dengan tergesa mengklak-klik halaman-halaman selanjutnya. Matanya tertumbuk pada salah satu sub-judul, yakni ½Strategi Perolehan Lahan dan Implementasinya½
Alis Lyd yg halus hitam berbentuk bulan sabit, terangkat karena heran campur bingung. Rupanya ½Strategi½ yang dimaksud adalah sebuah metode perolehan lahan yang berstatus ½kredit macet½ dimana sertifikat lahan-lahan tersebut sedang berada dalam ancaman sebagai sita jaminan, akibat kredit macet milik para Nasabah yg tidak lagi mampu membayar kreditnya.
Pada sebuah halaman yang ´page setup´-nya ½landscape½ berbentuk sebuah tabel, dilengkapi dengan daftar nama Pemilik lahan yang mempunyai kredit macet di beberapa Bank tertentu di kota tersebut. Sejajar dengan nama-nama itu, pada kolom disamping kanannya adalah daftar nomor sertifikat, serta nama-nama Bank, dimana serifikat tersebut ½tersandera½.
Dan disamping kanan lebih ketengah halaman ada kolom berisi daftar nama-nama Bank itu, terdapat pula sebuah kolom yg bersikan nama-nama kontak yang merupakan para Staff dan Pejabat Bank, dilengkapi dengan email dan nomor telepon masing-masing. Tak kurang pula, data berapa jumlah kredit macet dari masing-masing Nasabah, serta estimasi atau nilai traksasi atas lahan lahan itu.
Dari deretan daftar tersebut, ada tiga baris lajur yang ditandai oleh komputer itu dengan ½stabilo½ berwarna kuning. Dan Lyd memperhatikan bahwa ketiga baris kolom itu, mempunyai nama dan kode yang sama pada tiga buah map berwarna hijau yang terletak persis di samping kiri komputer.
Lyd lalu membuka salah satu map hijau, berkode No. 2. Dengan tulisan spidol hitam tebal: Hajjah Ambarwati binti Alamsyah. Dalam lipatan map karton tersebut, terdapat beberapa photo-kopi sertifikat lahan yang rupanya dimiliki oleh Hajjah Ambarwati binti Alamsyah. Selain itu beberapa lembar kertas yang rupanya berisi ´Memorandum of Understanding´ antara Ligo, Hajjah Ambarwati, dan sebuah nama yang tidak terdapat dalam tabel di komputer, seorang ketua yayasan yang cukup terkenal, yakni Ir. H. Andalas Abadi Putra. MSc .
Nampaknya, mereka bertiga telah menyetujui butir-butir kesepakatan dalam ´MoU´ tersebut, karena masing-masing kolom tanda tangan telah mereka teken. Kecuali masih ada satu kolom yang kosong, yang dipersiapkan bagi salah seorang Pejabat Bank, dimana sertifikat milik Hajjah Ambarwati binti Alamsyah tersimpan sebagai jaminan dan terancam untuk disita.
Pada bagian atas kiri ´MoU´ tersebut, ter-klip sebuah memo kecil belogo Bank bersangkutan, dengan tulisan tangan yang singkat: Ajukan dokumen legalitas perusahaan pengelola, secepatnya. Ttd ½Franz½.
Lyd lalu menoleh kembali ke tabel pada layar komputer, mencoba cari tahu, siapa ½Franz½. Dan rupanya dalam tabel tersebut, posisi ½Franz½ adalah Kepala Bagian Kredit.
Lyd juga membolak balik isi map lainnya, semua sama, foto-kopi sertifikat dengan masing-masing Pemilik sesuai dengan tulisan spidol besar, serta beberapa lembar ½MoU½ yang redaksinya berlainan satu sama lain.
Mata Lyd, menatap lembara-lembaran kertas itu tanpa berkedip, sambil bergumam, ½Gila juga Ligo, ini...½
Tidaklah salah, Lyd menganggap Ligo adalah orang ½gila½ mengingat Ligo berasal dari sebuah keluarga yang sangat sederhana, anak dari seorang ayah Pegawai pada salah satu Perguruan Tinggi. Tidak sama dengan latar belakang keluarga Lyd, dimana dia terlahir dari anak seorang Pejabat penting, pada jawatan Bea Cukai.
------------
Kabut tebal, disertai hempasan ombak yang semakin dahsyat berguling menghempas tanpa ampun, membuat ´Association´ tenggelam dalam hitungan menit. Association adalah salah satu dari lima kapal perang Pimpinan Admiral Sir Clowdisley Shovell, yang berlayar pulang kembali ke Gibraltar, yang kemudian gagal mengenali arah dekat Scilly Isles. Pulau kecil ini berjarak sekitar 20 mil arah Barat Daya ujung Inggris. Dimana pada saat malam berkabut itu , Scillies tidak dapat dikenali oleh sekitar 2000 personel asuhan Sir Clowdisley.
Sebelum kapal-kapal lainnya dalam konvoi tersebut bisa melakukan reaksi menghindari bahaya, dua kapal berikutnya Romney dan Eagle melabrak karang lalu tenggelam seperti batu menuju dasar laut. Empat dari lima kapal dalam konvoi itu dikabarkan hilang, berikut sejumlah 2000 personel ikut ditelan ganasnya ombak. Bencana terbesar kemanusiaan abad ke-18 ini, berlangsung pada suatu malam berkabut dibulan Oktober 1707.
Peristiwa itu memicu tantangan dunia sains dan filsafat abad ke-18 di daratan Eropa. Tak kurang dari genius Galileo Galilei, dan para astronomers besar lainnya kala itu seperti Christian Huygens, Jean Dominique Cassini, Christiaan Huygens, Edmond Halley, semuanya menengadah ke langit, ke bulan dan bintang-bintang, guna mencari petunjuk agar kelak tak ada lagi para petualang samudra kehilangan arah dan ditelan ganasnya ombak.
Pencarian metode praktis, sebelumnya sudah malang melintang di benua Eropa dalam rangka menjawab tantangan tersebut. Dan sesungguhnya telah berlangsung selama empat abad lamanya, melibatkan para Pemimpin, kala itu raja-raja di Eropa, seperti Geroge III dan Louis XIV.
Waktu berlalu, tak ada satupun metode praktis yang bisa ditemukan, hingga tujuh tahun setelah kejadian di Scillies tersebut, yakni 1714, Parlemen Inggris mengumumkan sejumlah hadiah, yang besarnya jika dikurs-kan untuk waktu saat ini, kira-kira berjumlah beberapa juta Dollar U.S. Untuk segera menemukan metode ´Practicable and Useful´.
Sampai disini Lyd membayangkan, bagaimana mungkin, nenek moyangnya dulu yang dikenal sebagai Pelaut ulung kelas dunia bisa dan mampu berpetualang menaklukkan samudra ganas nan luas?
Lyd lalu melanjutkan, membaca potongan-potongan tulisan ½PatanYali: The BogeyMan½ yang rupanya merupakan tembusan link dari tulisan ½Hemisfir Kanan½.
Lanjutannya.
May fun be with you
TuHanTu
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar