Dari: Ferry Wardiman <ferrywar@telkomvisi
Selain itu ya Pak Hud, bila sampai Mars terlihat sebesar bulan yang berarti sangat dekat, maka grafitasi Mars akan membuat laut dibumi mengalami pasang jauh lebih tinggi daripada pasang yang disebabkan oleh grafitasi bulan. Mungkin bisa puluhan kali lipat. Peradaban di bumi bisa musnah dan evolusi mulai dari makhluk yang sederhana lagi.
Atau malah akan terjadi banyak fenomena lain akibat grafitasi Mars tsb yang pasti bersifat memusnahkan juga.
Jadi tidak mungkin kita orang awam ini cuma disuruh melihat fenomena langka malam hari. Para ahli astronomi sudah pasti akan memperingatkan kita untuk bersiap siap mati semua dan para ahli agama yang mendapatkan info itu sudah pasti akan berteriak teriak mengatakan bahwa "kerajaan surga sudah dekat" atau "hari kiamat telah tiba".
Sebetulnya itu bukan kebohongan. Hanya ketidak cermatan saja. Padahal sekali buka Wikipedia untuk mencari diameter Mars dan Bulan, membandingkan dengan ukuran orbitnya, langsung sudah ketahuan itu masuk akal atau tidak. Karena waktunya sudah sangat dekat, maka tidak ada yang bilang bahwa Tuhan akan membuktikan kekuasaannya dsb dsb seperti yang biasa kita dengar. Mereka takut dengan mudah dan cepat langsung terbukti keliru, kepercayaannya itu. Kalau masih jauh, maka mereka berlindung dibalik "kejauhan" itu untuk mempercayai yang lucu lucu begitu.
Mereka masih memerlukan "cermin" yang disebut "tuhan" itu untuk melihat dirinya sendiri. Yang sudah bisa melihat dirinya sendiri, tak perlu lagi cermin itu. Yang ada tertinggal hanya kesadaran tentang keberadaannya. Saya kira, sebening apapun cermin itu, masih lebih bening tanpa cermin melainkan langsung memandang. Betul tidak, Pak Hud? :)
fw
============
HUDOYO:
:-) hehe ... betul juga, Mas Wardiman. Kalau Mars sedekat itu, tentu yang tertarik oleh gravitasinya bukan hanya air laut, tapi semua cairan, termasuk darah kita & cairan tubuh yang lain. Entah apa yang terjadi, saya tidak tahu ... tapi konon ada hipotesis yang mengatakan bahwa bulan pun mempengaruhi darah kita, sehingga berdampak pada emosi, dsb. Katanya ketika bulan purnama maupun bulan gelap, nafsu romantis/seks manusia juga meningkat, tapi di lain pihak statistik kriminalitas katanya juga meningkat. Saya tidak tahu seberapa jauh kebenarannya.
Tentang 'tuhan', tampaknya ada macam-macam 'tuhan' di kepala manusia: ada 'tuhan satu', ada 'tuhan banyak', ada 'tuhan berpribadi', ada 'tuhan tak-berpribadi'
Salam,
Hudoyo
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar