Oprah's 'Secret' Could Be Your Downfall
By Courtney E. Martin, AlterNet
Posted on March 26, 2007, Printed on September 21, 2007
http://www.alternet
Melalui marketing ala virus (dari orang ke orang) dan basis para fans yang menyebarluaskan melalui mulut, The Secret, suatu film dokumenter yang menjelaskan "hukum tarik-menarik" berada di puncak daftar DVD terlaris di Amazon.com. Buku dengan judul yang sama--dan sejauh dapat saya lihat merupakan transkrip kata-demi-kata dari filmnya--menempati daftar pesanan tertinggi dalam sejarah penerbit Simon & Schuster (2 juta kopi), dan menempati kedudukan #1 di daftar buku Self-Help Terlaris di New York Times.
Jika Anda satu dari tiga orang yang belum mendengar tentang The Secret--mari, itu bahkan sudah tampil di Oprah--bisa saya jelaskan: Produser talk show Australia, Rhonda Byrne, membaca "The Science of Getting Rich", sebuah buku yang ditulis pada 1910 oleh Wallace D. Wattles, pada masa-masa tergelap dalam kehidupannya, dan menemukan apa yang dipercayanya sebagai intisari kebenaran--yakni bahwa "pikiran-pikiran Anda pada saat ini menciptakan kehidupan Anda di masa depan. Pikiran-pikiran Anda menjadi benda-benda.
Byrne pergi berkeliling menyandang kamera dan menciptakan sendiri gerombolan krunya, para wiraswasta, guru finansial, dan psikolog pop--termasuk raja dinasti "Chicken Soup for the Soul", Jack Canfield--untuk bersaksi atas kebenaran klaim ini. Saya tidak meragukan akan kekuatan berpikir positif. Ada berbagai penelitian yang kuat yang membenarkan bahwa membayangkan diri Anda tengah sukses mempunyai dampak nyata pada kinerja Anda; contohnya, sport. Di zaman ketika sebuah perang yang kejam dan secara moral kotor berlangsung selama empat tahun, dan jurang antara kaya dan miskin terus melebar, siapa yang tidak membutuhkan siraman idealisme tanpa pikir panjang?
Tetapi yang disajikan oleh para "ahli" yang tangkas berbicara di balik The Secret bukan hanya idealisme. Mereka juga menyuarakan pesan berbahaya tentang pamer konsumsi, dan mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah-masalah besar yang merugikan masyarakat.
Baik film maupun bukunya penuh dengan janji-janji tentang kemampuan rahasia untuk menarik kekayaan dan "benda-benda"
John Assarof, pendiri perusahaan bernama One Coach, menampilkan secara menggelikan di film itu pengalamannya ketika ia menyadari bahwa secara mukjizat ia menarik rumah mewahnya yang berlebihan ke dalam hidupnya. Ketika ia membongkar peti-peti di samping anak laki-lakinya yang berumur lima tahun, Assarof mengeluarkan "papan visiun"-nya-
Apakah pesannya kepada anak kecil berumur lima tahun itu? Apakah pesannya kepada kita semua? Bahwa rahasia kehidupan adalah kemampuan untuk menginginkan "benda-benda" tanpa menghiraukan konsekuensi lingkungan atau spiritual? Bahwa "benda-benda" ini bagaimana pun juga akan memenuhi keinginan yang paling dalam dan paling universal--yakni menjadi orang terkemuka di dunia?
Saya merasa ngeri kalau berpikir tentang DVD dan buku itu melesat dari rak-rak toko buku ke tangan warga yang terbelit hutang, kehabisan tenaga dan putus asa. Bukan hanya eksploitasi ketidakpuasan dengan hidup mereka yang membuat saya merasa tidak enak, tetapi juga pengalihan perhatian yang dihasilkan oleh para pendukung The Secret dari masalah-masalah struktural yang amat nyata yang mendasari kemiskinan.
Buku itu secara blak-blakan dan tanpa tepa slira menyatakan, "Satu-satunya alasan mengapa orang tidak punya uang cukup ialah karena mereka menghalangi uang untuk datang kepada mereka dengan pikiran-pikiran mereka sendiri." Katakan itu kepada 36 juta orang Amerika yang hidup dalam kemiskinan. Lebih buruk lagi, katakan itu kepada 3 milyar manusia di seluruh dunia yang hidup dengan kurang dari $2 per hari.
Jika logika The Secret bisa dipercaya, maka orang yang lapar disebabkan karena mereka kurang kuat membayangkan makanan, mereka yang tidak punya air bersih tidak cukup membayangkan rasa terpuaskan dengan cukup bersemangat. Tidak penting apakah Anda terlahir di Sudan atau San Francisco, menurut klaim The Secret yang serba-meliputi, Anda selalu bisa berfantasi tentang jalan Anda untuk mencapai "kekayaan yang amat besar".
Pandangan ini mengabaikan efek dari kebijakan pemerintah, kelas, ras, gender, geografi, dan sejumlah pengaruh mendasar lain terhadap kekayaan--dan kehidupan--yang bisa kita ciptakan. Itu adalah delusi "American Dream" yang diimpikan secara berlebihan sehingga menggelikan. Sekarang Anda tidak perlu bekerja membanting tulang untuk memperoleh kekayaan; Anda cuma perlu duduk dan bermimpi sampai menjadi kenyataan. Tidak peduli apakah Anda berasal dari keluarga miskin, hidup di wilayah perang, atau tinggal seribu mil dari puskesmas terdekat.
Dalam salah satu bagian yang sangat tidak enak, Bill Harris, seorang guru dan pendiri Counterpointe Research Institute, bicara tentang seorang siswa gay yang diganggu & dilecehkan karena orientasi seksualnya oleh teman-teman sekerjanya dan oleh orang-orang yang tak dikenalnya di jalan. Harris menjelaskan hukium tarik-menarik kepada orang muda yang frustrasi ini: 'Ia mulai menjalankan pesan untuk memfokuskan pada apa yang Anda inginkan di dalam hati. Apa yang terjadi? Di dalam enam sampai delapan minggu kemudian terjadilah suatu mukjizat sesungguhnya.
Memang, mereka yang tampak ketakutan kadang-kadang dipilih sebagai sasaran empuk bagi orang-orang homofobik yang ingin melampiaskan kebencian-dirinya, tetapi itu tidak melepaskan tanggung jawab untuk pelecehan itu dari pundak si pelaku. Argumen ini sama seperti mengatakan bahwa kaum perempuan yang takut diperkosa meminta diperkosa.
Ide bahwa orang mengundang pelecehan atau penindasan dengan pikiran mereka adalah penghinaan. Kru The Secret hanya menyinggung tafsiran ini secara singkat. "Sering kali ketika orang pertama kali mendengar tentang ini ... mereka teringat akan kejadian-kejadian dalam sejarah ketika banyak orang terbunuh, dan mereka tidak bisa memahami ada begitu banyak orang menjerumuskan diri ke dalam peristiwa itu. Jika orang yakin bahwa mereka bis berada di tempat yang salah pada waktu yang salah ... pikiran-pikiran tentang ketakutan, keterpisahan, dan ketidakberdayaan, jika berlangsung terus, bisa menarik mereka ke tempat yang salah pada waktu yang salah." Saya bisa merasakan bagaimana klaim yang tidak enak ini dirasakan oleh mereka yang kehilangan sanak saudara dalam situasi yang mengerikan, seperti dalam pembunuhan massal di Rwanda atau peristiwa 11 September.
Jika para pembuat The Secret benar-benar ingin memberdayakan orang, seharusnya mereka lebih memfokuskan pada bagian pesan mereka yang mengundang orang untuk memimpikan kehidupan mereka yang paling baik, paling menyenangkan. Undangan ini disebutkan di dalam film itiu, tetapi dikotori oleh semua pembicaraan tentang penimbunan kekayaan dan tentang orang-orang yang malang pada dasarnya "meminta kemalangannya"
Harapan akan uang di masa depan adalah cara pasti untuk membuat orang mengeluarkan uang sekarang. Mungkin para penggarap The Secret melihat pesan uang sebagai pemanis yang menutupi obat yang ditelan, tetapi tampaknya munafik kalau sekelompok orang yang katanya setiap pada pencerahan bicara tentang hal-hal materialistik.
Saya mungkin tidak pernah mengklaim tahu tentang rahasia hidup, tetapi saya merasa bahwa itu berkaitan dengan cinta, komunitas, suka cita, dan cita-cita -- bukan besarnya rumah Anda, atau merek arloji Anda. Lebih jauh lagi, saya rasa itu ada hubungannya dengan pengurangan penderitaan dan ketidakmerataan, mendorong orang untuk berpikir tentang pengubahan sistem yang membuat mereka tetap miskin atau berada dalam bahaya, bukan menginternalisir kegagalan-kegagalan mereka--finansial atau lainnya--sebagai bukti dari kemiskinan khayalan mereka.
------------
Courtney E. Martin is a writer living in Brooklyn. Her book, Perfect Girls, Starving Daughters: The Frightening New Normalcy of Hating Your Body, will be published by Simon & Schuster's Free Press next month. Read more about her work at http://www.courtney
© 2007 Independent Media Institute. All rights reserved.
View this story online at: http://www.alternet
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar