Dalam kasus saya (Vincent Liong) sebagai pendiri Kompatiologi kasus
ini terjadi bersifat bolak balik. Berdasarkan urutan terjadinya dari
yang paling kini hingga paling lampau:
0* Kubu Pabrik_T, Audifax dan Leonardo Rimba menggunakan isu dan
hal-hal yang sifatnya kehidupan pribadi Vincent Liong dengan harapan
informasi tsb dianggap mewakili Kompatiologinya bukan Vincent Liong saja.
1* Vincent Liong memposisikan diri sebagai Victim karena segala usaha
kubu Pabrik_T dilakukan bukan kepada ilmu kompatiologi tetapi untuk
hubungan antar pribadi antara sesama praktisi Kompatiologi entah
sifatnya hubungan persaudaraan, pertemanan hingga pacar. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan sita jaminan dari tiap masing-masing
individu. Ini mengakibatkan kecurigaan antar sesama sahabat dan pacar
antar praktisi kompatiologi sendiri yang membuat ada pertengkaran
rutin yang tidak selesai segampang diucapkan.
2* Leonardo Rimba memposisikan diri sebagai kakak angkat Vincent Liong
sehingga membutakan pembaca bahwa Leonardo Rimba tidak terlibat dalam
penelitian kompatiologi, tetapi dianggap benar penjelasannya bahwa
lebih memahami kompatiologi dibanding pendirinya yang terlibat
penelitian yaitu Vincent Liong dan praktisi kompatiologi yang lain.
Leonardo Rimba juga dipercaya penjelasannya soal begitu banyak jatuh
korban akibat kompatiologi bahkan tanpa ada laporan dari satupun korban.
3* Audifax yang pada bulan Maret - April 2007 sampai menginap di rumah
Vincent Liong selama sebulan (2x 2minggu) dan mengikuti kegiatan
kompatiologi kemanapun Vincent pergi, memanfaatkan anggapan
orang-orang bahwa dia mengetahui kompatiologi dengan baik. Anggapan
ini digunakan untuk menjatuhkan Vincent Liong, membuat isu jatuhnya
banyak korban akibat kompatiologi dan juga untuk memprovokasi kubu
Pabrik_T tentang betapa buruk kwalitas Vincent Liong dan orang-orang
kompatiologinya (anjingnya peliharaannya Vincent Liong) sehingga harus
dibasmi dengan menggunakan tekanan teror sampai ke kehidupan pribadi
dengan mengabaikan hal etika yang berlaku umum di kalangan intelektual
yaitu tidak mengganggu kehidupan pribadi dengan alasan ilmu.
Ttd,
-Vincent Liong-
Email sebelumnya..
http://groups.
--- In psikologi_transform
<tuhantu_hantuhan@
Quote: Biasanya, power ini dipergunakan/
cacat, atau anak-anak. Sebenarnya secara gender ada juga sih, lebih
banyak diperempuan End of quote.
Tuhantu: Maksudnya nih, Mas Harez nih, uhmmm ada orang tua, perempuan
cacat atau anak-anak yang tidak berdaya, sedang berusaha mempengaruhi
orang lain... Uhm, siapa nih yang mempengaruhi dan siapa yang
dipengaruhi, dan mempengaruhi untuk apa pula... Lalu siapa helpless
personnya nih... Akh Mas Harez ini pandai juga bercanda akh... Lagi
mancing-mancing ya mas ya... Situasi udah rada kalem nih, jangan
gitulah mas... Hehehe...
Sekalian nitip salam ama Mang Ucup, thanks banget yaaaa...
Kentutologinya.
ruangan yang bisa dibuat segar gara-gara kentut, kecuali milis
psi-trans ini. Dan, merugilah wahai orang-orang yang ngacir tidak
tahan berlama-lama di milis ini... kagak kebagian kentut lu!...
Be Fun
Tuhantu
http://hole-
Email sebelumnya..
--- In psikologi_transform
tuhantu_hantuhan@ wrote:
"""""
Tuhantu: Anda rugi karena saya? Wah... Hahahaha... Coba perhatikan
baik-baik, kamu menempatkan dirimu -lagi lagi- sebagai orang yang RUGI
alias VICTIM... Jadi apa saja yang kamu tuliskan sebagai argument,
selama yang saya amati adalah bahwa kamu itu adalah VICTIM.
"""""
Sinaga Harez Posma wrote:
Mas, gaya seperti ini tipenya "helplesness power". Mempengaruhi orang
melalui "ketidakberdayaan"
Matindas dalam disertasi S-3nya.
Biasanya, power ini dipergunakan/
anak-anak. Sebenarnya secara gender ada juga sih, lebih banyak di
perempuan (hiii.... takut dimarahin sama feminis nih). Tapi, makin
kesini, perempuan semakin banyak yang meninggalkan penggunaan power
tipe ini (biar nggak dimarahin .... :) ).
salam,
harez
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar