Lagu Pengantar
Peresmian Penelitian Kualitatif Kompatiologi
dari Vincent Liong Pendiri Kompatiologi.
------------
"Amazing Grace"
Amazing grace, how sweet the sound
That sav'd a wretch like me!
I once was lost, but now am found,
Was blind, but now I see.
'Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears reliev'd;
How precious did that grace appear,
The hour I first believ'd!
Thro' many dangers, toils and snares,
I have already come;
'Tis grace has brought me safe thus far,
And grace will lead me home.
The Lord has promis'd good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be,
As long as life endures.
Yes, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease;
I shall possess, within the veil,
A life of joy and peace.
The earth shall soon dissolve like snow,
The sun forbear to shine;
But God, who call'd me here below,
Will be forever mine.
John Newton, Olney Hymns (London: W. Oliver,
1779)
------------
Amazing Grace adalah sebuah lagu karya John Newton,
yang sempat dijadikan judul sebuah film karya Michael
Apted mengenai kampanye menentang perdangangan budak
di Inggris pada abad ke-18, yang dipimpin oleh William
Wilberforce yang telah berjuang hingga disahkannya
undang-undang anti perdagangan budak oleh parlemen
Inggris.
Saya memilih lagu ini sebagai lagu pengantar untuk
Peresmian Penelitian Kualitatif Kompatiologi berhubung
ada tema yang sama yang diperjuangkan di jaman dan
konteks yang berbeda yaitu tentang independensi,
kebebasan, hak yang sama yang dimiliki semua manusia.
Pada jamannya John Newton dan William Wilberforce di
abad ke-18, lagu ini diperdengarkan ke publik untuk
menarik rasa kasih sayang di kalangan anggota
parlement Inggris sebagai sesama umat manusia untuk
memikirkan, mengempatikan nasib buruk yang menimpa
para budak kulit hitam yang berasal dari Afrika yang
menerima perlakukan tidak adil akibat believe system,
keyakinan politik kasta yang ditanamkan terhadap
masyarakat Inggris.
Pada jamannya Vincent Liong, lagu ini dibahas ulang
untuk merayakan usaha perjuangan dari segenap
'peneliti' (peneliti dari nol dan peneliti ilmiah) dan
praktisi kompatiologi dalam mengupayakan independensi
bagi masyarakat umum:
* Independensi Iman (Bertanggungjawab pada pilihan
diri sendiri dan tidak terbawa oleh fear yang
ditanamkan agama, metafisika dan spiritual agar
terjadi fanatisme dan kepatuhan keimanan yang berbasis
ketakutan akan konsekwensi hukuman Tuhan yang dibahas
oleh manusia yang berkepentingan)
* Independensi Pendidikan (Tidak terbatasi kesempatan
untuk mendapatkan besar upah tertentu, kehormatan,
kesempatan kerja, dlsb oleh keyakinan akan politik
kasta jenjang pendidikan dan ijasah.)
, dlsb
Untuk bebas seperti pedagang, untuk bebas seperti
perantau
Berjuang untuk peningkatan kwalitas keluarga
masing-masing dengan inisiatif sendiri tanpa
mengharapkan uluran tangan pihak lain.
Merayakan usaha rohaniwan kita Titus Budiyanto yang
sedang mewartakan 'independensi' melalui kompatiologi
di berbagai pulau terpencil di kepulauan Riau, Batam,
Bangka, dan sekitarnya yang sehari sekali melakukan
satu kali acara dekon-kompatiologi terhadap 3-5 orang
umatnya.
May the God free everybody, and may everybody and the
God free me.
To be anything I choose to believe and to be, to be
independent.
Ttd,
Vincent Liong
Minggu, 21 Oktober 2007
Send instant messages to your online friends http://au.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar