MAS, AKU INI TERMASUK BUNGLON GA YA ?
I = Indri
L = Leo
I = Pagi Mas Leo.....
L = Pagi, mbak !
I = Pagi2 gini udah sibuk diserbu ama fans2-nya Mas
Leo ga ? heheh..... Kalo ada waktu, boleh donk
ngobrol2 lagi ?
L = Boleh aja, mbak.
I = Aciiikkkk... Mas, aku ini termasuk bunglon ga ya ?
Dari luar si ngikutin 'aturan' orang lain, tapi
aslinya si, belok ke arah lain.
L = Ya, sama aja kayak aku. Kita itu BUNGLON.. ha ha
ha,,, bica dikawinin dunk! Ntay bica punya anak,
namanya ANAK BUNGLON.
I = Bunglon ato muna' ya itu. Contohnya kalo di kantor
waktunya shalat, ya shalat. Tapi di luar sih, kalo
lagi pengen, makan nasi campur juga ok. Hehehehhe...
enak sih.... ;p. Ga ada yg tau, kecuali teman dekatku,
tapi bukan berarti nyembunyiin juga sih. Itu cuma satu
contoh kecil.
L = Gak apa2, YANG PENTING ENAK. Yang pentng bisa
punya ANAK BUNGLON. Ntar bikin PETERNAKAN BUNGLON.
Bunglon artinya kadang2 suka sama yang ini, kadang2
suka sama yang itu. Ya GAK APA2 LAH. Namanya juga
masih manusia hidup. Masih bisa suka kiri dan kanan.
I = Hehehheheheheh.
asik juga bikin peternakan bunglon... kan lucu tuh...
hihihihi...
L = Kalo KUDA laen lagi. Kuda kan gak bisa liat kiri
en kanan karena pake KACAMATA. Kacamata itu bisanya
liat ke depan doang. Namanya KACAMATA KUDA. Nah,
orang2 cupat itu pada PAKE KACAMATA KUDA.
I = Iya, kalo kuda mesti ada kusirnya yg ngendaliin,
kalo nggak, jadi kuda liar dehhh...
L = Kalo KUDA LIAR yang enak itu SUSUNYA. Mao
cucuuuuuu... nyeeeem nyyeemmm nyyememmm...
I = Btw, dulu waktu SD, teman2ku suka musuhin 1 orang.
Di sekolah aku juga musuhin dia, nggak deketin n
ngobrol ama dia, ikut2an yg lain; tapi di rumah, aku
temennya ma dia...
L = Hmmm...
I = Kalo itu parah yaa, bukan bunglon...hm, mungkin
bisa dibilang pengecut?? ato penghianat?? ato orang yg
mo cari amannya aja??? ehheheheh... Kuda liar ada
baiknya juga donk yaaa, cucu-nya bisa diambil untuk
diminum hehehehhe...
L = Yang namanya SUSU bisa diminum. Paling nggak BISA
DIJILAT-JILAT. Hi hi hi.. Cuma kalo LIAR, gimana cara
jilatnya ? That's the question. Apa musti DIIKET DULU.
Iketnya pake apa, that's the NEXT question. Hmmm hmmm
hmmm...
Terus, kalo MINUM SUSU KUDA LIAR, apa nggak nanti
ikut2an JADI LIAR. Kalo jadi liar di Jakarta, siapa
yang mao diajak IKUT LIAR. Soalnya, kuda liar bisanya
MAEN sama kuda liar juga. Horee. .... akhirnya kita
bisa bikin Peternakan Kuda Liar. Abis minum cucu, MAEN
KUDA2AN. Abis maen, minum cucu lagi.... Lama2
bosen, akhirnya GAK DOYAN SUSU LAGI. Doyannya TEMPAT
SUSU. Buat maen aja, katanya, buat dipegang-pegang
aja. Ya udah deh,,,, gak apa2, asal jangan dibuat
lecet gak apa2, katanya. Hmmm hmmm hmmm... --So, talk
with you later yah, because I have to sign out now.
Bay bay !!
I = Hehehehheheh.
hihihi. Jadi ada 2 peternakan donkkk, peternakan kuda
liar n bunglon... hihihi...
L = Kok ketawa ? Udah minum cucu beyomm ????
I = Belonnnnnn, mauuuu... hehehehhe... Ok, cu next !
++++++++++++
JANGAN TAKUT PADA KEBATHILAN
A = Arry
L = Leo
A = Selamat siang, Pak Leo. Saya ada baca tulisan
bapak di milist mayapada soal Vincent Liong, memang
bukan urusan saya terhadap persoalan bapak berdua.
Tapi kok ngebacanya jadi sedih juga ya, bisa sampe
brantem gitu. Saya nangkep getar amarah dari bapak,
selain rasa kecewa juga. Bukankah ini termasuk
kekotoran bathin juga ya pak? Sayang aja ngeliat bapak
Leo juga jatuh dalam naluri/tingkatan emosi itu lagi.
Sejauh yang saya tau, ngerubah diri sendiri itu susah
pak, apalagi ngerubah orang lain. Jadi dengan nyadarin
ini, seharusnya kita ga kecewa lantas marah2 klu kita
gagal ngerubah orang lain. Mungkin blum saatnya aja
pak. Kalau apa yang dikatakan bapak itu benar, bahwa
Vincent ingin merubah orang2 agar sama dengan level
naluriahnya, apa bedanya dengan bapak yang ingin
merubah orang2 agar sama dengan level intuisi bapak?
Karena pengalaman saya bilang, naluriah tidak
selamanya jelek, ada saat naluriah menjadi intuisi
yang tinggi, demikian sebaliknya, intuisi tidak
selamanya baik, ada saat di mana intuisi menjadi
naluri, (maaf) untuk contohnya di mana intuisi bapak
untuk merubah Vincent itu sebenarnya telah menjadi
ambisi atau suatu bentuk lain dari naluri.
L = Anda BENAR, sebaiknya saya diamkan saja. Sekarang
juga semua orang sudah tahu siapa VL itu. Itu cuma
catatan belaka bahwa kita harus bilang NO terhadap
tekanan2 dari orang2 yang naluriah. Kalau anda
mengalah terhadap kelakuan orang2 yang seperti hewan,
maka anda _bukan_ manusia. Sebagai manusia anda
memiliki NURANI, memiliki INTUISI, memiliki KEHENDAK
BEBAS. Dan tanggung jawab anda untuk menghadapi
masalah. Bukan menerima segalanya. Bukan. Anda harus
menyeleksi, BUKAN BERARTI SEGALA SESUATU DARI SEMUA
ORANG HARUS ANDA TERIMA.... Anda BANYAK SALAH KAPRAH.
Anda merasa spiritual dengan kelakuan yang pasrah
seperti itu. Itu bukan spiritual melainkan
KEBINGUNGAN, KEPUTUS-ASAAN. Pasrah itu dalam SIKAP,
tetapi tindakan kita tetap harus ADA. Harus mengambil
tindakan. Jangan salah kaprah. Jangan pikir saya
mengajarkan ikhlas dan pasrah berarti harus mendiamkan
saja segala kelakuan orang2 yang keterlaluan itu.
Tidak. Anda tidak tahu berapa banyak saya MELAWAN
segala hujatan dari orang2 agamis? Anda tidak tahu
saya diserang oleh segala orang2 fanatik? Apakah saya
harus diam saja? Tentu saja tidak. Apakah sikap saya
PASRAH ? Jawabnya ya. Jadi, ada bedanya dengan menjadi
spiritual dan menjadi orang yang bisa diinjak-injak.
BEDANYA JAUH SEKALI.
A = Ya, saya mengerti alasan bapak. Jika bapak diamkan
saja, mungkin juga bukan jalan keluar terbaik.
Seperti yang bapak bilang, terhadap masalah sebaiknya
kita tidak lari tetapi berani menghadapinya. Entahlah
pak, sejauh yang saya ingat, guru saya pernah nanya ke
saya, untuk menegur orang lain, kamu lakukan dengan
menunjuknya di hadapan orang banyak atau dengan
memanggilnya secara pribadi? & untuk memuji orang
lain, kamu memuji di depan orang atau memuji dengan
memanggilnya sendiri? Klu menurut yang diajarin guru
saya dulu itu, dia bilang lebih baik klu memuji orang
lain itu di depan orang banyak, & klu mo menegur itu
dengan memanggilnya secara pribadi. & Saya menjadi
berpikir kalau bapak menegurnya secara pribadi memang
ok, tapi tidak dengan cara berbesar mulut lantas
ngomong ke orang2 dengan media milist. Toh, orang
bodoh manapun yang sebelumnya kagum dengan Pak Leo
pun, seperti saya ini pun masih punya otak untuk
menganalogi, dan nantinya bisa salah paham & menjadi
tidak respect pula dengan perkataan2 bapak lagi.
Demikian pak, untuk permasalahan/
seperti kita berada pada persimpangan jalan, belok
kiri/belok kanan/lurus. Mengambil jalan dengan bijak &
hasilnya memang berbeda jauh sekali. Soal
pasrah-pasrah-
sikap & tindakan. Sikap lahir dari hati yang adem. &
banyak faktor X untuk menghasilkan output tindakan
lagi. Adakalanya semesta pun berkata lain. Inilah
chance untuk kehendak bebas berbicara, sebelumnya ada
saat dimana naluri & intuisi berdamai.
L = Begini Mas, prinsip UMUM yang diajarkan oleh guru
anda itu memang BENAR, dan itu berlaku UMUM. Tetapi,
untuk kasus2 dimana terjadi FITNAH dan
PEMUTAR-BALIKKAN FAKTA di hadapan orang banyak, maka
cara untuk menetralkannya juga HARUS dilakukan secara
UMUM dan TERBUKA. Jadi, akan ada kejelasan. Aku
sendiri malu untuk bilang kalau VL itu mengirim
fitnahnya itu secara TERBUKA. Kok ada manusia yang
seperti BINATANG ya ? Sudah fitnah, eh masih berani
muncul dengan muka tembok ? Nah, untuk hal2 seperti
itu. Untuk me NETRALISIR fitnah yang dilakukan secara
terbuka, maka caranya juga harus dilakukan secara
TERBUKA. Di hadapan semua orang. Itu caranya, mas.
Kalo gak gitu, kita akan diinjak-injak oleh orang2
yang mau mengail di air keruh. Segala agitator itu
kalau melemparkan FITNAH dilakukan untuk "konsumsi"
orang banyak. So, cara untuk MELURUSKAN apa yang
sengaja "dibengkokkan" juga harus dilakukan di tempat
terbuka. We have to learn that, too. Aku sudah
contohkan dalam banyak hal untuk BERBICARA SECARA
TERBUKA. Kalau ada yang tersinggung itu bukan urusan
kita. Yang penting JUJUR dan APA ADANYA. Orang2
agamis itu kan selalu pakai tameng dengan nama
"tersinggung"
sedemikian rupa sehingga tersinggung, kenapa kita yang
harus mundur ? Kepercayaan ya kepercayaan dia, saking
gak benernya sehingga sedikit2 tersinggung. Lha,
kenapa jadinya orang2 lain harus mundur demi
kepercayaan orang2 fanatik itu ? Itu yang GAK MASUK
AKAL... --Tapi memang kita harus punya kejujuran.
Harus punya keyakinan bahwa kita benar. Dan itu TIDAK
SAMA dengan apa yang dipegang oleh orang2 fanatik itu.
Kalau anda perhatikan tulisan2 saya, saya ini termasuk
yang PALING TOLERAN dengan perbedaan pendapat. Tetapi
saya paling anti manipulasi. Anti fitnah. Anti
rekayasa. Hmmmm can you follow me ? Bedanya tipis
sekali, mas. Antara apa yang diajarkan oleh guru anda
dan PRAKTEK NYATA memang seolah sukar dibedakan. Anda
harus memakai INTUISI disini. Kita gak bisa
menyama-ratakan. Contohnya: Hafsah Salim, Ny. Muslim
binti Mustikawati, dan Indonebia; menurut aku mereka
itu orang yang sama; aku bisa lihat bahwa tujuannya
baik. Caranya memang seperti itu, tapi tanpa motif
untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. Vincent
Liong BEDA, dia itu untuk mengambil keuntungan bagi
dirinya sendiri. Wuryanano Raden juga begitu, untuk
mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Caranya
dengan fitnah kiri kanan... Yang NEGATIF seperti
itulah yang harus di-NETRAL-kan. Dan cara
me-NETRAL-kan hal2 seperti itu, karena mereka memang
melakukannya di tempat terbuka, ya HARUS dilakukan di
tempat terbuka pula. Kalau ada FITNAH di tempat umum,
kita harus membongkar fitnah itu di tempat umum pula.
YOU HAVE TO GO OUT. Harus berani menunjukkan diri
anda. Jangan takut pada kebathilan. Kalau sama
kebathilan saja anda takut, mau jadi apa anda ???
Kalau kebathilan dan kebenaran anda anggap "sama", mau
jadi apa anda ??? Hmmm hmmm hmmm.... Nice talking with
you, till next time yah, bay bay !!
++++++++++++
[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
Untuk membuat appointment, please call / sms him at
HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
SPIRITUAL-INDONESIA
<http://groups.
Note: Except my own name, all other names used in the
conversations are pseudonyms.]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar