namanya benalu itu mencari induk semang, untuk di dompleng, lha
orang macam Pak Harez Posma Sinaga, kalau bisa dieyel-eyel, sama
seperti Andy F Noya, Hudoyo, Dr. Erwin, siapa tahu bisa menarik
perhatian, lha memang bisanya benalu, mana bisa berdiri sendir,
ibarat kata Leonardo Rimba: vampire energi.
yang begini ini gak usah dilayani, lebih baik dibiarin sampai nanti
diurus Satpol PP ke panti sosial.
alam,
goen
--- In psikologi_transform
<vincentliong@
>
> Inilah sdr Sinaga Harez Posma;
>
> Yang menjadi sudutpandang dan pencapaian yang bernilai dari
> masing-masing dari kita berbeda.
>
> Pencapaian peneliti model pencarian dari nol seperti saya adalah
untuk
> mencari, meneliti dan membangun sesuatu yang berbeda dari yang
sudah
> ada di jaman ini, dan bisa berguna bagi orang banyak.
>
> Pencapaian peneliti model penelitian ilmiah adalah menjadikan
sesuatu
> (misalnya ilmu) yang sudah ada sebelumnya tetapi dianggap
> pseudoscience menjadi lebih dianggap scientific lalu dipatenkan.
>
> Pseudoscience atau scientific adalah urusan dan kepentingan di
> kalangan kaum ilmiah saja yang eksklusif. Kalau bagi masyakarat
awam,
> suatu hal benar atau tidak akan terbukti secara alamiah dari
> perjalanannya di penyebaran ilmu dalam masyarakat awam sepanjang
sejarah.
>
> Maka dari itu Kompatiologi untuk Vincent Liong secara pribadi sudah
> sukses, pencapaian versi Vincent Liong sudah tercapai
yaitu:"membangun
> sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa
> berguna bagi orang banyak". Yang belum mencapai sukses adalah
> orang-orang akademisi (ilmiah-wan) di sekitar kompatiologi yang
masih
> membutuhkan keyakinan / label / peresmian tidak ilmiah atau
ilmiah ;
> scientific atau pseudoscience.
>
> Seseorang atau sekelompok orang bisa di-respect dalam mengembangan
dan
> atau menggunakan suatu ilmu bilamana dirinya masih menghormati dan
> menghargai proses sejarah pembentukan ilmu itu sendiri dengan
trial &
> error dari nol, bukan sekedar ngurusin scientific atau
pseudoscience.
>
> Saya tidak tahu tentang pribadi Francine Shapiro, tetapi yang saya
> tahu Psikologi (HIMPSI yang menggunakan EMDR di Aceh) hanya
menghargai
> dan mempelajari sejarah EMDR sampai di sejarah Francine Shapiro
saja,
> karena yang dianggap penting masih berdasarkan label eksklusif
> ilmiahwan saja. Hal sejarah selanjutnya yang berhubungan dengan
> prinsip-prinsip meditasi Vipassana dan juga metode-metode yang ada
> dalam AdvaitaVedanta hanya dibahas sekilas, padahal proses
pencarian
> dari nol dengan trial&error yang berlangsung sepanjang sejarah ilmu
> itu adalah hal yang paling penting bila suatu ilmu mau dijadikan
> praktik secara profesional.
>
> Seperti yang jelas-jelas sdr Sinaga Harez Posma sendiri kritisi
yaitu
> soal:
> """""
> Sudahsiapkan HIMPSI Jaya dan Tim apabila hal-hal
> seperti yang dikemukakanoleh Parnell tersebut di atas
> terjadi pada proyek di Aceh tersebut ?
>
> Kalaupertanyaan berdasarkan uraian/analisa versi
> "dukun", sudah siapkahHIMPSI Jaya dan Tim menghadapi
> ekses sebagai akibat adanya pertempuranantara "Spirit
> Aceh" melawan "Spirit India" ?
>
> Woowww.... kali ini HIMPSI Jaya rada-rada "nyerempet"
> nih ..... :)
> """""
> Dari point ini kelihatan sekalui bahwa pendidikan hingga pemberian
> sertifikat EMDR diberikan secara tidak cukup bertanggungjawab atau
> istilah saya "Saya tidak begitu respect..." karena hanya berhenti
> sampai pada sejarah usaha mengilmiahkannya saja Francine Shapiro.
>
> Hal yang paling penting, fatal, dlsb dari ilmu yaitu konstruksi
> tekhnis-mekanis dari ilmu itu sendiri tidak dipelajari dan sudah
bisa
> dapat sertifikat, lalu berangkat bekerja ke Aceh.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2007
>
>
>
> Email sebelumnya..
> http://groups.
> --- In psikologi_transform
> <vincentliong@
> >
> > Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan
> > lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda
> > ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan
> > produk EMDR.
> >
>
> harez:
> Hak anda untuk tidak respect maupun tidak.
>
> vl:
> > Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email:
> > * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
> > http://groups.
> > http://groups.
> >
http://groups.
> > "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari
> > nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah."
>
> harez:
> Konsepmu tentang metode penelitian banyak yang tidak jelas dan
ngawur,
> saya tidak berminat untuk membahasnya lebih lanjut.
>
>
> vl:
> > Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan
> > ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah
> > terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan
> > kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat
> > awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb
> > yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah
> > sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih
> > mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan,
> > tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran
> > peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana
> > ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi'
> > (seorang individu atau komunitas) yang menjalani
> > pengalaman pencarian dari nol nya.
> >
>
> harez:
> Penemunya Francine Shapiro, diakui dan dicatat. (
> http://www.emdr.
>
> vl:
> > Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan
> > sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi
> > tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya
> > kegiatan menambahi bumbu dan edit-mengedit bahasa
> > saja.
> >
>
> harez:
> Sangat ngawur kalau mengatakan Shapiro tidak mengadakan penelitian
> apa-apa. Sebagai pengantar, lihat http://www.emdr.
>
> vl:
> > Maka dari itu saya katakan sekali lagi:
> > Selama belum belajar tentang 'to be honest',
> > usaha-usaha dari peneliti ilmiah untuk memanfaatkan
> > apa yang dihasilkan peneliti yang melakukan pencarian
> > dari nol nya adalah; membohongi diri sendiri,
> > komunitas ilmiah sendiri dan orang banyak.
> >
>
> harez:
> Shapiro tidak mengingkari asal-muasalnya (sumber/dasar
inspirasinya)
> Lihat buku: EMDR As An Integrative Psychotherapy Approach: Experts
of
> Diverse Orientations Explore the Paradigm Prism, American
> Psychological Association Books (Shapiro, F. (ed) 2002), terutama
> pembahasan tentang "Transpersonal Psychology, Eastern Philosophy
and EMDR"
>
>
> vl:
> > Tentunya di luar sana banyak yang lebih jago, lebih
> > terampil menggunakan ilmu tsb tetapi tidak dijangkau
> > masyarakat karena disaingi secara tidak adil oleh
> > penerbitan ijasah dan sertifikat ilmu EMDR ini oleh
> > kelembagaan pendidikan resmi yang lebih eksklusif.
> >
>
> harez:
> Bisakah anda sebutkan satu nama yang lebih jago dari Shapiro dalam
hal
> EMDR, lebih terampil tetapi tidak dapat dijangkau oleh masyarakat?
> Pernyataan anda tersebut di atas tidak jelas.
>
> Berikut saya kutipkan sasaran/tujuan personil yang akan dijadikan
> tenaga ahli dalam proyek tersebut.
>
> 4. Aktifitas utama pertama proyek ini adalah mempersiapkan atau
> melatih tenaga `ahli' agar dapat mencapai target tersebut di atas:
> 1. 2 orang senior psychologist Indonesia sebagai
supervisor
> 2. 12 orang junior psy/therapist Indonesia
> 3. 90 tenaga lapangan mental health (semua adalah penduduk
> local spt:guru, petugas puskesmas, pemuka adapt, atau pemuka agama)
>
> Sumber: http://groups.
>
>
> vl:
> > Learning by doing tetap jauh lebih berkwalitas
> > dibanding learning by certificate & permainan bahasa
> > untuk kebenaran ilmiah.
>
> harez:
> Learning by certificate & permainan bahasa ? Itu kan hanya
tudinganmu.
> Dalam pelatihan EMDR, jelas pasti ada learning by doing yang
> disupervisi oleh ahlinya.
>
>
>
> Artikel ini, maupun artikel-artikel tentang empati, saya kirimkan
> tidak semata-mata untuk Vincent Liong, melainkan juga untuk
> rekan-rekan yang lain. Baik yang ingin mengembangkan metode dekon
> kompati, maupun yang ingin mengembangkan metode-metode yang lain.
> Sebagai catatan, kata-kata empati bukanlah ekslusif milik Vincent
> Liong. Terminologi empati maupun komunikasi empati, sudah ada
bahkan
> sebelum Vincent Liong lahir.
>
> Di kalangan psikologi, EMDR sampai saat ini juga masih
dipertanyakan
> apakah dapat dikatakan bagian dari science atau pseudoscience
(lihat
> artikel). Kesungguhan dan dedikasi Saphiro selama belasan tahun
> membuahkan hasil di kalangan akademisi dan ilmuwan. EMDR telah
banyak
> dipergunakan di banyak negara.
>
> Perjuangan Saphiro tersebut, kiranya dapat memberikan inspirasi
bagi
> rekan-rekan yang ingin mengembangkan sesuatu yang tadinya
> "pseudoscience" menjadi lebih scientific, sesuai dengan norma-norma
> ilmiah yang berlaku. Moga-moga artikel ini dapat menjadi awal
> inspirasi bagi rekan-rekan yang lain (Mang Iyus dengan
kompasionologi
> nya mungkin, Mas Leo dengan mata ketiganya, Pak Hudoyo dkk. dengan
> MMDnya, Mas Goen dengan Manajemen nuraninya, maupun rekan-rekan
lainnya. )
>
> salam,
> harez
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar