TB (Timbangan Balance):
Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di singgung-2 bahkan oleh Harez yang merasa Ilmuwan.
harez:
Ha...ha...ha.
Kalau saya mengagumi, banyak belajar, berminat pada hal-hal yang ilmiah dan banyak mengutip pendapat/temuan ilmuwan, memang benar. Sebagaimana saya juga mengagumi orang-orang "kampung" yang tidak memiliki pendidikan formal tetapi memiliki kearifan seperti Mbah Maridjan, yang jelas-jelas prediksinya lebih sesuai dengan kenyataan dibanding prediksi ilmuwan.
Lihat: http://groups.
Seingat saya sih memang ada anggota milis ini yang mengaku-aku sebagai ilmuwan penemu, tapi jelas itu bukan saya
TB:
Tetapi Ilmuwan yang tidak berani terjun ke Plaza Senayan untuk Survey. Sorry ya, Harez ini kritik sehat saya.
harez:
Hua...ha...ha.
Tidak perlu memancing-mancing pakai dasar keberanian untuk melibatkan saya ke dalam kegiatan kompati. Sudah berulangkali saya menyatakan bahwa saya tidak berminat untuk terlibat lebih jauh dengan kompati. Masa kurang jelas sih. :)
TB:
Harez yang terhormat, saya juga ilmuwan yang saya kira jauh lebih tua dari Anda, saya usulkan Anda harus lebih rendah diri, sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah Dr. Tony yang benar benar melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.
harez:
Hak anda untuk mengaku sebagai ilmuwan, saya tidak pernah mengaku-aku sebagai ilmuwan. Mohon maaf, setahu saya, dalam lingkungan ilmuwan, usia dapat dikatakan kurang kalau tidak boleh dikatakan tidak ada relevansinya.
Saya mau jadi atau "dijadikan" visiting member dari kompati ? Ha...ha...ha.
TB:
saya usulkan Anda harus lebih rendah diri, sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar
terus. Lihatlah Dr. Tony yang benar benar melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting
member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.
harez:
Rendah diri saya tidak mau, kalau rendah hati jelas mau dong. :)
Tapi maaf, sekali lagi saya mau mengatakan bahwa tidak perlu memancing-mancing pakai dasar kerendah hatian untuk melibatkan saya ke dalam kegiatan kompati.
Survey apa yang anda maksud? Survey terhadap dekon ala kompati? Hua...ha...ha.
TB:
Nah Pak Harez yang berprofesi psikolog Anda mendapat tantangan untuk menyembuhkan pabrik_t yang hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga mengerjain orang lain menjadi kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah apalagi yang disebut Vincent dengan istilah "Sita Jaminan". Prioritas kerjaan Pak Harez itu salah, orang seperti pabrik_t inilah yang perlu di survey atau diperiksa, bukan cari kutu Vincent Liong. Vincent Liong tidak pernah masalah kok kalau tidak di bilang Scientific.
harez:
Sejauh pengamatan saya, pabrik_t memang banyak memberikan kritik dan masukan di milis ini dan tidak terbatas pada Vincent Liong. Pada Audifax, Bagus Takwin, dll juga dilakukannya. Gayanya yang terkadang terkesan "arogan" bukan berarti dia tidak bisa menghargai pendapat/pemikiran orang lain. Saya pernah membaca arsip beberapa diskusi yang dilakukannya di masa lalu, dan saya sangat menghargai pemikiran-pemikiran yang dikemukakannya. Bahkan, saya mau mengatakan bahwa Mas Nur adalah salah satu anggota yang secara konsisten turut menyemarakkan dan mengkontrol kualitas diskusi yang ada di milis (pabrik_t tidak boleh meludahi mulut saya ... yang saya sebut Mas Nur ha...ha...ha.
Setahu saya, pabrik_T tidak pernah dibawa konsultasi ke ahli jiwa (psikiater, psikolog, dll). Bagi saya itu indikasi bahwa pabrik_t itu fit-fit aja tuh :) Ha...ha...ha.
TB:
Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih penuh rasa dendam dan caci maki. LEO harap- bersikap lebih tenang dulu dan merenungkan semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan In yang datang ke Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien psikolog bp. Harez.
harez:
Ha...ha...ha.
TB:
Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya tidak pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu itu itu saja yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.
harez:
Apa bener dari dulu memang begitu? Hua...ha...ha.
TB:
Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada. Pialanya penghargaanpun tidak ada.
Ini hanya pameran Nafsu Menyerang dan Pameran Kebodohan.
harez:
Ujung-ujungnya, duit lagi .... duit lagi .... :)
TB:
Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari Literatur, COPY AND PASTE
saja kwalitasnya patut diragukan.
harez:
Apakah anda menganggap saya sebagai ilmuwan? Ha...ha...ha.
TB:
Apalagi jika Anda suka sekali menyebutkan dukungan dukungan dari Petinggi Petinggi Psikologi. Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal tersebut.
harez:
Dalam diskusi dengan Vincent Liong, penyebutan nama-nama "tokoh" atau petinggi menurut terminologi anda, ditujukan apabila Vincent Liong ingin tahu "reputasi/karakter" saya, bukannya saya mencari atau mengklaim dukungan. Penyebutan nama juga pernah saya kemukakan dalam kapasitas sebagai "saksi ahli" apabila suatu saat nanti memang diperlukan. :) Coba baca lagi secara lebih cermat. Jangan diubah-ubah semaunya dong ah ! :)
Dalam/untuk berdebat dengan Vinvent Liong, saya tidak minta dukungan kepada rekan-rekan di psikologi , melainkan beberapa rekan yang memberikan dan menyampaikan apresiasinya setelah membaca apa yang saya tuliskan :)
Beberapa email apresiasi tersebut saya simpan/arsipkan. Kalau suatu saat diperlukan, akan saya keluarkan (dengan ijin yang bersangkutan)
TB:
Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah bagian dari Psikologi bukan?
harez:
Bukan, hal-hal yang anda sebutkan itu lebih masuk ke dalam bidang astrologi (masih banyak yang menganggapnya sebagai pseudoscience)
TB:
Hanya saja Psikologi kita belum sampai kesana.
harez:
Bagaimana mau sampai kesana, memang bukan bidangnya. :)
TB:
Arogansi Ilmuwan kita saja yang sangat tinggi, karena belum mengerti diatas langit masih ada langit.
harez:
Hua...ha...ha.
Sebagai penutup, saya hendak mengatakan bahwa kalau ada sepuluh orang/kelompok yang "bermasalah/
Kalau almarhum Benyamin S bilang, itu "BIANG KEROK" namanya :)
Mohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati dan pikiran anda :)
salam,
harez
NB:
Melihat isi tulisan anda ini, judulnya lebih tepat " Yuk kita rame2 JANGAN menghancurkan Vincent Liong".
Jadi, semakin terbukti apa yang Mas Leo tuliskan di: http://groups.
--- In psikologi_transform
>
>
>
> YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG
>
>
>
>
>
> Sejak beberapa Bulan ini saya memperhatikan peperangan di
> millis psikologi_transform
> millis vincentliong, dalam rangka menghancurkan Vincent Liong & Ilmu
> Kompatiologi yang dideklarasikan Vincent Liong. Yang saya katakan sebagai peperangan yang benar2 ganas dan
> kasar.
>
>
>
>
>
> SAYA SANGAT PRIHATIN PRIHATIN
.. SEKALI LAGI
PRIHATIN.
>
>
>
>
>
> Serangan serangan terhadap Vincent Liong sangat gencar. Isinya
> benar-benar diluar batas Etika yang mendasar sekalipun. Segala sesuatu yang
> Anti Vincent dianggap Benar, yang PRO-Vincent dianggap Bohong Besar. Banyak data
> Chating yang dikarang-karang. Nama-nama berbagai orang besar juga di catut
> untuk mendukung pendapat masing-masing. Bahkan urusan Pengadilanpun mulai di
> sebut sebut. ANCAM MENGANCAM, CACI MAKI BERKELANJUTAN untuk hal yang sangat
> sepele. Pantaskah itu terjadi.
>
>
>
>
>
> Hari ini tgl 21 Oktober 2007 Saya membaca message dari
> Psikologi Transformatif hari ini tgl 21 Oktober 2007 yang berjudul "Ajakan
> Transformasi" dan disertai " Kuesioner penelitian untuk mengevaluasi Kompatiologi ver
> 21102007".
>
>
>
>
>
> Tujuan dan Isi Penelitian ini mudah sekali di tebak, ini
> bukan sekedar Penelitian dengan menggunakan Questioner. Saya menduga, bahwa ini adalah: PENELITIAN
> YANG SUDAH DIKETAHUI HASILNYA
.. JAUH SEBELUM
> PENELITIAN ITU BERJALAN. Inilah Penelitian yang dirancang oleh pihak yang
> sedang bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
>
>
>
>
> Siapakah Team Penelitinya? Mohon di sebutkan.
>
>
>
>
>
> Siapakah Korban Penipuan Vincent LIONG dan Kompatiologi:
>
>
> Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung
> Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong
> saya usulkan agar Audifax dan Leoardo Rimba hendaknya segera mengisi
> Questioner tsb sebagai Pelapor Korban no. 1 dan no. 2 yang merasa tertipu oleh
> Vincent Liong dan Kompatiologi.
>
>
>
>
>
> Ya saya ingin sekali melihat,
> bagaimanakah cara mereka bercerita
> sampai menjadi korban kompatiologi dan
> baru sadar setelah ber tahun-tahun membela Kompatiologi dan menjadi teman
> Vincent. Ada
> dua versi jawaban, mengapa sadarnya perlu bertahun-tahun, mungkin Vincent Liong
> begitu sakti sehingga terhipnotis di bawah pengaruh Vincent, atau memang
> Leonardo Rimba dan Audifax bermasalah dan bekerja berdasarkan kepentingan sesaat
> saja.
>
>
>
>
>
> Saya ingin melihat apakah Leonardo Rimba dan Audifax berani
> mengaku menjadi korban Kompatiologi dan bagaimanakah caranya mereka menuliskan
> ceritanya dalam Questioner. Kalau tidak berani mengisi
. ya
. Bancilah. Ya
> ini akan menjadi LIFE SHOW yang sangat
> menarik. Jujur saja aku menikmatinya disamping
. merasa jijik sekali
.. atas idée mencari
> korban Vincent. Mengapa mereka ngak sekalian mencari kutu di rambut Vincent dan
> Vincent memberi mereka penghargaan yang setinggi tingginya dalam mencari Kutu
> Vincent. Ini akan Lucu sekali.
>
>
>
>
>
> Singkatnya hasil penelitian tersebut diatas memang
> diperlukan oleh kubu millis AUDIFAX. Dalam Rangka menciptakan Bukti-bukti untuk
> menghancurkan Vincent Liong. Bukti bukti ini memang dibutuhkan kubu AUDIFAX. Nah apakah ini adalah Penelitian yang ilmiah
> dan independent.
>
>
>
>
>
> PERKIRAAN HASIL PENELITIAN AUDIFAX:
>
>
> Hasil Penelitian ini kira-kira
> akan berbunyi: Vincent dan Kompatiologi telah menimbulkan korban-2.
>
>
>
>
>
> Korban no. 1 dan 2 adalah Leonardo Rimba dan
> Audifax, yang mungkin saja sudah sempat menjadi Pendukung dan Pendekon
> Kompatiologi. TETAPI MENOLAK MENGISI Questioner.
>
>
>
>
>
> Konklusi hasil penelitian lainnya mungkin berbunyi: Vincent
> adalah Pembohong dan patut dihancurkan at any cost, Vincent Goblok, Vincent
> menggunakan Ilmu Naluri Binatang, Vincent tidak mau sekolah, Vincent tidak
> Scientific, Vincent mau mengatur Orang Lain.
> Tidak mustahil Penelitian ini akan dilengkapi juga dengan data data palsu seperti yang dilakukan sebelumnya.
> Salah satu konklusi hasil Penelitian mungkin juga berbunyi: Vincent tidak mengerti Psikologi dan entah
> apalagi. Ya pokoknya yang negative sajalah.
>
>
>
>
>
> Dari manakah saya tahu Hasil penelitiannya, sedangkan penelitiannya
> yang belum berjalan? Ya kok repot repot, lihatlah Pameran Kebodohan mereka
> dalam millis dalam mencaci maki Vincent Liong dan Kompatiologi. Sebetulnya
> kasihan saya terhadap mereka, mereka sudah stress dan putus asa meskipun bersikap gagah dan guyon terus
..
> cobalah baca millis mereka yang ngawur, saling mendukung dan menghibur satu
> sama lain. Ngak percaya cobalah baca tulisannya. Apalagi Vincent lagi panen
> besar dalam kompatiologi.
>
>
>
>
>
> Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di
> singgung-2 bahkan oleh Harez yang merasa Ilmuwan. Tetapi Ilmuwan yang tidak
> berani terjun ke Plaza Senayan untuk Survey.
> Sorry ya, Harez ini kritik sehat
> saya..
>
>
>
>
>
> Namanya ahli Rekayasa, Dr Tony yang tidak tahu apa-2 juga
> dibuatkan REKAYASA CHATTING DENGAN VINCENT LIONG. Lihatlah Chatting tersebut di millis
> psikologi Transformatif. Tahukah Vincent, Vincent harus berterima kasih kepada
> mereka (yaitu Kubu AUDIFAX) karena Jasa gratis Caci Maki Beliau Beliau
> inilah yang mendorong Dr Tony mengenal
> kwalitas musuh Vincent Liong dan sekaligus menjadi lebih percaya kepada Kubu
> Kompatiologi. Akhir-akhir ini Dr Tony menjadi sangat aktif dalam Kompatiologi
> dan mensurvey setiap orang. Jika Vincent
> tidak di Caci Maki begitu keras mungkin saja Dr Tony masih ragu akan ilmu
> Kompatiologi.
>
>
>
>
>
> Harez yang terhormat,
> saya juga ilmuwan yang saya kira jauh lebih tua dari Anda, saya usulkan Anda harus lebih rendah diri,
> sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah Dr. Tony yang benar benar
> melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting
> member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.
>
>
>
>
>
> One day saya akan sharing Pandangan saya mengenai cara Anda
> menghadapi Vincent.
>
>
> Sekarang jangan banyak2 dulu ya. Mengenai Cara
> Petinggi-Petinggi Psikologi menghadapi Vincent. Bukan semuanya lho.
>
>
>
>
>
> Play Back sebentar ya.
>
>
> Saya ingin bertanya kepada Audifax, Kalau dulu setahu saya
> Audifax adalah Penyerang Psikologi Mainstream yang sangat mematikan dengan
> referensi-referensi yang panjang dalam article nya. Terus terang inteligensi
> saya tidak dapat mengerti tulisananya. Pertanyaan saya adalah : Apakah sekarang
> anda sudah ganti haluan juga? Atau masih
> tetap konsisten Sikap Anti Psikologi Mainstream?
>
>
>
>
>
> Jika tidak salah, Audifax (Kitab Api) dan mungkin juga Leonardo
> Rimba (Kitab Angin Hening) adalah Penulis Kitab Kompatiologi (dapat di-search
> di maillist komunikasi_empati@
> emailnya).
>
>
>
>
>
>
>
>
> Mengapa saya berkesimpulan demikian:
>
>
> Karena Peneliti adalah Pihak Psikologi_Transform
> dimiliki oleh Bp. AUDIVAX dan Teman-2 yang sedang berperang melawan Vincent.
>
>
> Audifax adalah mantan Teman Vincent bertahun tahun yang
> kemudian bermusuhan dengan Vincent. Saya juga belum mengerti kenapa? Leonardo
> Rimbapun demikian.
>
>
>
>
>
> Dalam berbagai tulisan Team Pembasmi Vincent telah
> menuliskan nama-nama Besar dalam Psikologi dari berbagai Universitas yang
> mendukung mereka. Ternyata dukungan itu dukungan palsu setelah di cross check
> lewat Telepon oleh Vincent Liong. Malu deh ah.
>
>
>
>
>
> Sebelum mengumumkan penelitiannya mereka menyebutkan sejumlah
> nama-nama anggotanya dalam tulisan yang
> berjudul "Ajakan
> Transformasi"
> tersebut? Saya meragukan, apakah mereka mendukung penelitian ini? Memang
> dukungan tersebut tidak diucapkan secara explicit, tetapi ditampilkan
> bersama-sama agar terkesan mendukung.
>
>
>
>
>
> Nama-nama yang tercantum secara lengkap adalah sebagai
> berikut:
>
>
> Anggota
> yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari
> simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry
> Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain
> yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie,
> Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo,
> Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya,
> Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga Noviari,
> Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji,
> Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan
> Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto,
> Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi
>
>
>
>
>
> Bp. Juswan Setiawan dan Vincent Liong yang dulunya di
> elu-elukan sebagai Penulis Hebat tentunya tidak dimasukan. Hal ini masuk akal,
> karena mereka tetap berada di sisi Kompatiologi. Meskipun kata Vincent sempat
> mendapat mendapat Penghargaan dari Audifax dalam lomba menulis di millis
> Psikologi Transformatif Award dan mendapat uang sebesar kira-kira Rp. 200.000,-
> yang di transfer oleh Audifax.sebagai hadiah.
>
>
>
>
>
> Ini adalah penelitian, yang tidak lain hanya ingin membuat
> Kuestioner untuk menjatuhkan Vincent Liong dan Kompatiologi. Saya menduga Data Palsu Pengakuan
> Korban-korban Kompatiologi untuk mendiskreditkan Kompatiologi akan menyusul.
> Yang membuat ya siapa lagi ya kelompok
> Anti Vincent Liong. Melihat cara mereka berkomunikasi di millis, Mereka tidak
> merasa salah kok untuk memanipulasi data, sambil tertawa keras sambil
.. maaf ya
..stress
. menghadapi Vincent.
> Sambil saling mendukung satu sama lain, untuk menegaskan bahwa mereka adalah
> Penulis yang terbaik. Ya ngak Bp. Goenardjoadi Goenawan yang
> terhormat yang dikenal sebagai ahli "HATI NURANI", NAMUN SIKAPNYA JAUH DARI
> "HATI NURANI".
>
>
>
>
>
> Ya singkatnya ini adalah ajakan untuk "YUK KITA RAME2
> MENGHANCURKAN VINCENT LIONG",
>
>
>
>
>
> Saya jelas mendukung Vincent Liong. Vincent diharapkan
> tenang dan biarkanlah mereka melakukan Penelitian. Toh Vincent tidak dapat
> menutup mulut mereka, sebaiknya didiamkan saja. Saya setuju sikap pihak Kompatiologi
> yang ingin bekerja secara diam diam. Dan tidak perlu menghabiskan tenaga
> menanggapi Kelompok Anti Vincent Liong.
>
>
> Saya setuju bahwa mereka sudah lelah dan stress.. Jangan di
> tekan terus, kasihan. Tapi ya tolonglah jangan membuat ulah terus. Kritik pedas
> boleh2 saja, tapi main kotor itulah yang akan menghancurkan mereka sendiri.
>
>
>
>
>
> Saya mohon maaf karena saya menggunakan nama samaran.
> Mengapa karena saya juga takut di terror dan di del-edel oleh Kelompok Anti
> Vincent Liong. Seperti yang dilakukan kepada member-member Vincent Liong. Bagi
> teman teman yang sudah tahu identitas saya, mohon dirahasiakan, karena ini
> berbahaya.
>
>
>
>
>
> Perlu diketahui saya sudah mengenal Audifax dan teman-temannya Tahunan,
> bukan hanya lewat email / internet, tetapi sering bertukar pikiran pada saat
> sebelum mereka bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
>
>
>
>
> Pesan saya:
>
>
> Waspadalah pada data
> yang palsu. Data Palsu dan nama samaran mudah sekali dibuat didunia Internet. SPAM
> yang menggunakan nama Vincent Liongpun sudah banyak.
>
>
> Kedua Pihak baik kelompok Anti Vincent Liong dan Kelompok PRO
> Vincent harap tenang dan kalem saja. Janganlah menerapkan strategi "mau menang sendiri" dan "asal tembak saja". Perang itu tidak ada
> gunanya. Bela diri boleh tatapi frekwensinya bolah dikurangi.
>
>
> Jika kedua kubu tidak
> cocok, ya jagalah jarak sehingga sehingga tidak bertabrakan.
>
>
> Hargailah Perbedaan yang mungkin ada. Hargailah COEXISTENSI,
> SEHINGGA TIDAK BER-DARAH-DARAH.
>
>
> Berilah kesempatan Kompatiologi berkembang. Kalau Anda tidak
> percaya kompatiologi itu hak Anda.. Tetepi kalau orang lain percaya kompatiologi
> itu juga hak mereka. Hargailah hak mereka. Sebaliknya mengeritik Kompatiologi
> ya boleh boleh saja.
>
>
> Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam.
> Kalau ada yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu sukses menyembuhkan
> pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja. Terdekon yang benar2 komplain
> setahu saya tidak ada. Kalau Kompatiologi
> sukses 50% saja itu sudah
> HUUUUEEEBAAAAT.
>
>
> Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi
> menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa saja. MENGAPA
> MENGAPA
.. MENGAPA?
>
>
>
>
>
> SOME PEOPLE THINK "COMPETITION"
> "PARTNERSHIP"
> program CNBC yang bekerja bermotifkan UANG. Maksudnya jangan iri hati dan berkompetisi
> terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan yang bermotif uangpun
> dapat memikirkan hal semacam itu.
>
>
>
>
>
> Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan Kompatiologi
> yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih sangat sangat kecil. Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk
> Pendekon dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah
> berkompetisi yang tidak ada gunanya, apalagi kalau tidak ada uangnya.
> Kalau cari Kebenaran jangan ngotot ngotot.
>
>
>
>
>
> Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet
> Vincentlah yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang masih muda
> Belia begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga terlalu banyak di
> Internet. Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi
> berdebat di Bidang Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah
. cape deh
>
. Ini hanya akan menghabiskan waktu dan mencari
> musuh. Apalagi kalau berdebat dengan
> pabrik_t , derajat Andapun akan merosot. Saya tidak mau ikut debat-debat
> semacam ini, ya mungkin juga saya tidak mampu, lebih baik mengaku bodoh,
> meskipun mungkin saja bodoh beneran.
>
>
>
>
>
> Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti
> anak kecil ya biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel tidak perlu marah apalagi merasa tersaingi.
> Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu ini memberi Teh Botol kepada Pasien
> dan Pasien merasa disembuhkan,
. ya
> biarkan saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf
> kalau salah spellingnya)
>
>
>
>
>
> Tetapi, kalau pihak
> musuh Vincent menciptakan berita, bahwa
> korban Vincent Liong bermasalah kesehatannya karena Diabetes dan disuruh minum
> Teh Botol yang bergula. Ya ini salah sendiri, Diabetes kok mau minum the
> bergula, ya
sebenarnya ini terkesan mengada-ngada sekali, apalagi
> kalau datanya fiktif orangnya tidak ada. Pihak Kubu Anti Vincent Liong ini
> memang keterlaluan. Sebenarnya sih tidak tahu malu, dan tidak berusaha menutupi
> REKAYASA REKAYASANYA. Apa sih untungnya menjatuhkan Vincent? Katanya Olah Raga dan mendapat kepuasan Jiwa
> menjatuhkan Vincent Liong. Nah Pak Harez yang berprofesi psikolog Anda mendapat tantangan untuk
> menyembuhkan pabrik_t yang hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga mengerjain orang
> lain menjadi kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah apalagi yang
> disebut Vincent dengan istilah "Sita Jaminan". Prioritas kerjaan Pak Harez itu
> salah, orang seperti pabrik_t inilah yang perlu di survey atau diperiksa, bukan
> cari kutu Vincent Liong. Vincent Liong
> tidak pernah masalah kok kalau tidak di bilang Scientific.
>
>
>
>
>
> Para Psikolog yang doyan perang teori juga jangan sombong2,
> Coba Tanya Psikolog siapapun atau Psikolog Audifax Berapa % kah dari mahasiswa
> Psikolog yang pernah berurusan dengan Penyakit kejiwaan, baik secara langsung
> maupun tidak langsung ? Sebenarnya Tinggi sekali lho persentasinya. Sumber Beritanya saya ambil dari berbagai
> Mahasiswa Psikolog dan juga dari Psikolog Audifax, Benarkah demikian Audifax? Anda membenarkan hal itu bukan Audifax. Saya
> sudah mendengar jawabanmu. Kalau ngak ya minta maaf. Audifax, sudah tahukah
> siapa saya? Kalau tahu ngak apa2, Asalkan jangan diberitahukan ke pabrik_t,
> nanti saya dikerjain dan dibuatkan Rekayasa Cerita macam macam.
>
>
>
>
>
> Apalagi himpitan ekonomi yang sangat tinggi membuat para
> lususan Universitas serba stress dalam survival mencari Pekerjaan. (Catatan:
> Bukan hanya Psikologi lho, jurusan lain juga).
>
>
>
>
>
> Saat ini banyak sekali manusia yang bermasalah. Urusan
> Pacar, Suami Istri, Bapak Anak Urusan Uang dan harta, urusan moral
. . Leo tahu hal itu
.. ya ngak Leo.
> ..
>
>
>
>
>
> Kok kita ini kengangguran kalau mau menghabisi Vincent yang
> suka sok berteori dan masih lucu2-nya dan kadang kadang penuh keajaibannya.
> Justru biarkanlah dia beraksi, asalkan kita tidak mudah iri hati kepada
> ketenarannya. Kritik atas kekurangan kekurangan Vincent boleh-boleh saja.
>
>
>
>
>
> Tetapi jangan pula seperti Leo yang terlalu DINAMIS dalam
> bersikap, dulu LEO menyerang habis-habisan Institusi Pendidikan yang tidak
> mengerti menangani Mahasiswa Vincent Liong yang indigo, serba Genius dan
> berbakat itu, sehingga Vincent Liong rela mau Drop Out kan sendiri. Namun, lain dulu lain
> sekarang., sekarang Vincent Liong dianggap LEO Goblok, Naluri Binatang dan
> tidak mau sekolah. Sebetulnya disinilah konsistensi pendirian LEO yang agak
> terganggu dan mungkin juga disebabkan urusan kompetisi dan perbedaan dalam Ilmu.
> Leo harus memberi penjelasan atas perubahan sikap ini. Pada suatu ketika aku
> akan sharing dengan LEO kalau LEO kembali menjadi teman Vincent. Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih
> penuh rasa dendam dan caci maki. LEO harap- bersikap lebih tenang dulu dan
> merenungkan semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan In yang datang
> ke Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien psikolog bp. Harez.
>
>
>
>
>
> Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya
> tidak pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu itu itu saja
> yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.
>
>
>
>
>
> Buat apa ribut Vincent mau sekolah atau tidak. Mungkin Orang
> Tuanya mungkin juga tidak Pusing dan bias memahaminya. Lain hal-nya jika Anda
> hanya mau cari kelemahan Vincent. Please GO ON, tembak saja terus, nanti juga cape sendiri.
> Ingat Vincent punya Pistol kertas dan punya ilmu Dora Emon yang dapat menyulap
> Pistol kertas menjadi Pistol beneran. Pak Harez begitu saja tersinggung. Life
> is Fun lho, tetapi jangan kebacut.
>
>
>
>
>
> Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada..
> Pialanya penghargaanpun tidak ada. Ini
> hanya pameran Nafsu Menyerang dan Pameran Kebodohan.
>
>
>
>
>
> Apalagi kalau mengeroyok rame2. ngak fair lah. Yang Tua dan
> sudah bertitel S1 S2 dan S3 rame2 menyerang
> anak ingusan yang hanya punya title SMA.
> Apalagi kalau Mengatasnamakan dunia PSIKOLOGI Indonesia dan Dunia ILMIAH.
>
>
>
>
>
>
> Vincent pun diharapkan untuk bersikap lebih rendah diri. Vincent
> jangan membanggakan Ilmu atau Penghasilan nya yang lumayan dan jangan sombong.
> Jangan merasa sudah sukses. Pengalaman
> pengalaman perang ini ada hikmahnya juga buat Vincent, biar dia tahu dia sudah
> tidak kecil dan lucu lagi seperti dulu, agar dia tahu bahwa teman yang terdekat
> dapat saja menjadi musuh berbunyutan. Hati-hati
> kepada pihak teman yang selalu memuji terus dan kemudian menjadi musuh.
>
>
>
>
>
> Percayalah, bahwa mayoritas Publik yang ber diam diri itu
> tidak bodoh dan tahu apa yang sedang terjadi
> meskipun mereka pusing juga melihat Peperangan ini yang serba amburadul.
>
>
>
>
>
> Yang paling suka cuap2 gagah berani dengan sikap kasar
> itulah yang patut dipertanyakan creditbilitasnya. Kasihan dia, karena dia tidak
> tahu apa yang sedang dilakukannya.
>
>
>
>
>
> Cari uang sudah cukup susah, dunia maya di millis tidak
> mengenal krisis ekonomi, tetapi lihatlah keluar ke Dunia nyata, Anda akan sadar
> betapa sulitnya hidup ini. Pengangguran dan kemiskinan dimana mana. Banyak orang yang susah dan menjadi sakit
> jiwa. Oleh karena itu janganlah perang terus, emangnya kita pengangguran dan hobby
> oleh raga berperang? Cobalah kita menciptakan suasana yang lebih damai.
>
>
>
>
>
> Saya baru menulis sekali ini, tapi saya juga mulai bertanya
> tanya untuk apakah saya luangkan waktu
> untuk menulis hal hal ini. Mungkin saya masih kurang kerjaan saat ini. Saya
> harap saya tidak menjadi Penulis Millis di Internet., yang seharian kerjanya
> BERINTERNET, apalagi kalau ber-perang-perangan terus atau Sok-sokan ILMIAH.
>
>
>
>
>
>
>
>
> Harez:
>
>
> Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari
> Literatur, COPY AND PASTE saja
> kwalitasnya patut diragukan. Apalagi jika Anda suka sekali menyebutkan dukungan
> dukungan dari Petinggi Petinggi Psikologi.
> Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal tersebut. Perlukah ia
> membunuh Vincent sekecil semut harus pakai Bom Atom. Rendah hati itu perlu.
> Betapa banyak study mengenai kemanusiaan tentang
. Ambillah contoh
. Perang Vietnam
. Surveyor tidak pernah ke Vietnam dan membuat teori macam2 tanpa mengenal
> tradisi rakyat Vietnam,
> Hasilnya diatas kertas terlihat scientific tetapi sebenarnya suatu sampah yang
> bau. Dokter jaman sekarang pun tidak berani sembarangan menuduh dan menjelekan
> SIN SHE atau Ahli Akupuntur dari cina itu BERBOHONG, Sin She Cina memeriksa
> orang hanya menekan nadi saja di pergelangan tangan dan tahu Penyakitnya.
> Ilmuwan sejati menyadari, bahwa tingkat
> Ilmu Pengetahuan masih sangat
> cetek,banyak hal yang belum dapat di jelaskan dengan baik oleh Psikologi.
> Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah bagian dari Psikologi bukan?
> Hanya saja Psikologi kita belum sampai kesana. Arogansi Ilmuwan kita saja yang
> sangat tinggi, karena belum mengerti diatas langit masih ada langit.
>
>
>
>
>
> Ilmuwan Asing akan
> sangat senang kalau ketemu anak model Vincent Liong. Guru Asingpun demikian.
> Mereka tidak akan mencari kutu dirambut Vincent seperti yang Anda lakukan
> dengan jargon-jargon ilmiah macam-macam. Dosen dari Australiapun pernah datang
> mencari Vincent. Head Principle Sekolah Gandhipun tahu kwalitas Vincent,
> meskipun sekolahnya amburadul. Ilmuwan Indonesia seperti Anda mungkin
> sebaliknya, sebel dan gemes menghadapi Vincent Liong.
>
>
>
>
>
> Bp. Harez, jangan lupa kapan kasus-kasus hukum Vincent Liong
> akan dipersidangkan. Sedikit berbicara banyak bertindak itu lebih baik.
>
>
>
>
>
>
>
>
> Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang menyakitkan
> berbagai pihak. Jangan aneh kalau saya tidak akan menjawab semua reaksi atas
> tulisan ini karena saya bukan
> Pengangguran dan Professional MILLIS yang hanya ngurusin millis. Saya
> terpanggil menulis, hanya karena sikap kubu Audifax dan ilmuan-ilmuan lainnya
> yang secara bergantian menyerang kubu Vincent Liong secara membabibuta dan
> Vincent Liong masih bodo, Juswan Setyawan dan Istiani pun masih sangat lunak
> dan terlalu baik.
>
>
>
>
>
> Sekian dan terima kasih Anda telah membaca.
>
>
>
>
>
> Salam
>
>
>
>
>
> Timbang.Balance@
>
>
> Monday, 22nd October 2007
>
>
>
>
>
> ____________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar