Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
Penulis : Vincent Liong / Vincent Liong
Tempat, Hari& Tanggal : Jakarta, Minggu, 7 Oktober
2007
I* Pendahuluan
Saya sebagai Vincent Liong merasa sangat terhormat
dengan sikap pada member di maillist
psikologi_transformatif@yahoogroups ini. Bayangkan.com
saja maillist ini berubah tema dari membahas ilmu
psikologi menjadi sebuah kesepakatan "Kill and Destroy
Kim Il Sen" (Bunuh dan hancurkan Vincent Liong).
Misalnya Sinaga Harez Posma yang konon punya kedudukan
di fakultas Psikologi yang rela meluangkan waktu,
tenaga dan kerugian rusaknya nama baik untuk
benar-benar mempelajari sejarah seorang Vincent Liong
secara detail, seperti seorang ilmuan atau mahasiswa
membikin tesis perlu mempelajari berbagai macam bahan
berkaitan dengan tesis yang ingin dikerjakan sampai
hafal benar sumber-sumber daftar pustaka tiap bahan,
mengenai sejarak Vincent Liong yang panjang dan
bertele-tele. Butuh usaha yang cukup serius dari
Sinaga Harez Posma untuk mempelajari Vincent Liong
sebuah novel bersambung yang terus berjalan.
Tidak tahu apakah benar yang dikatakan Sinaga Harez
Posma soal dukungan fakultas dan lembaga resmi
psikologi berikut oknum-oknum pejabatnya dalam usaha
untuk merencanakan "Kill and Destroy Kim Il Sen",
dengan segala cara termasuk dengan melanggar Kode Etik
Psikologi Indonesia dan kode etik secara umum yaitu
mengenai kegiatan memanipulasi data yang dilakukan
oleh Sinaga Harez Posma.
Tidak hanya Sinaga Harez Posma, atau fakultas
psikologi seperti diceritakan Sinaga Harez Posma yang
bekerjakeras untuk belajar novel berjalan seorang
Vincent Liong dan kompatiologi-nya. Di sini juga ada
Ratih Ibrahim ahli Psikologi Perkembangan yang sering
nongol di televisi, Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.
Yang muridnya Aa Gym, dlsb yang tidak bisa disebut
satu demi satu.
Perhatian yang anda luapkan untuk Vincent Liong dan
kompatiologi cukup banyak seperti orang kulaih yang
mengerjakan disertasi saja, tetapi masalahnya
perhatian tsb bukanlah hal yang membangun, hanya
destruktif saja, maka dari itu biasanya Vincent Liong
akan membiarkan untuk sementara waktu (untuk
memberikan kesempatan kepada anda-anda ini untuk
berhenti) hingga pada akhirnya diambil tindakan yang
tentunya secara serius ditujukan untuk merugikan
pribadi pelaku.
Pihak-pihak ini selalu beralasan bahwa Vincent Liong
harus diperbaiki masalah 'cara', katanya Vincent
selalu menggunakan negative approach ;nah soal masalah
cara ini perlu dijelaskan posisi duduk dari Vincent
Liong dan tentunya harus disadari posisi duduk dari
masing-masing pelaku yang lain.
II* Macam-Macam Orientasi Metodologi Penelitian
Tiap penelitian apapun ditujukan untuk kebaikan atau
kebergunaan bagi umat manusia, meski demikian ada
beberapa macam orientasi metode penelitian yang
diyakini sebagai cara yang cocuk untuk dirinya oleh
kelompok manusia berbeda dalam mencapai tujuan yang
sama tsb. Orientasi metodologi penelitian tsb
diantaranya: (baca II.1 dan II.2)
II.1* Penelitian Ilmiah
Metodologi ini adalah jenis metodologi penelitian yang
digunakan oleh para peneliti berbasis pendidikan resmi
ala filsafat barat. Penekanannya adalah mencocokan
asumsi yang sudah ada, yang diperoleh dari literature,
teori-teori, untuk menilai ke-ilmiahan suatu ilmu atau
metodologi. Kebanyakan peneliti model ini membutuhkan
suatu ilmu atau metodologi atau asumsi yang sudah ada
bentuknya sebelumnya, untuk dinilai dengan cara
membandingkannya dengan asumsi yang diyakininya.
Ketertarikan peneliti ilmiah untuk membakukan suatu
kebenaran ilmiah menyebabkan penelitian ilmiah sering
tergoda oleh hasrat / ego untuk menggeneralisasi,
karena eksistensi suatu kebenaran ilmiah ditentukan
oleh range / jangkauan area dimana kebenaran tsb tetap
terbukti berlaku. Meskipun di psikologi misalnya,
bersemboyan understanding individual differences,
tetapi dalam kenyataannya semakin seseorang
mengusahakan keilmiahan suatu ilmu, maka secara
sadar-tidak-sadar hal ini semakin terabaikan,
masalahnya psikologi adalah ilmu yang memahami jiwa
yang bersifat individual.
Masalah selanjutnya ketika psikologi yang individual
berkembang ke psikologi sosial yang ilmiah; Dalam hal
ini asumsi adalah norma yang dianggap berlaku di
masyarakat. Understanding individual differences-nya
yang mengharuskan adanya alat 'kalibrasi' (alat
penyesuaian) menjadi terbatasi diantara asumsi norma
masyarakat yang sudah ada saja. Maka dari itu
psikologi tetap meyakini 'judgement keberbakatan'
(normal / tidak normal, waras / tidak waras, ego /
tidak ego, sakit / sembuh, genius / bodo, IQ,
personality, motivasi, dlsb). Kompatiologi melakukan
penelitian untuk menghadapi masalah ini, tetapi
penelitian untuk masalah ini tidak bisa disusun dengan
menggunakan asumsi yang sudah ada seperti pada
penelitian ilmiah, mau tidak mau harus memulai
penelitian dengan orientasi metodologi penelitian
'pencarian dari nol'.
Orientasi metodologi penelitian pencarian dari nol
memungkinkan usaha untuk merancang suatu alat
kalibrasi yang jangkauan kalibrasinya mampu mencapai
understanding individual differences-nya sehingga
dalam kompatiologi yang ada saat ini tidak terdapat
judgement-judgement keberbakatan. Asalkan seseorang
memiliki kelengkapan tubuh yang sama (tidak mengalami
cacat otak), dan di-instalasi software yang sama
(sistem kompatiologi), maka tingkat kemampuan juga
akan menunjukkan nilai kemampuan yang cukup standart
atau mirip, yang berbeda hanya minat saja, yang
dipengaruhi oleh individual differences-nya
masing-masing.
II.2* Pencarian dari Nol
Metodologi ini adalah jenis metodologi penelitian yang
digunakan oleh Vincent Liong sejak menjadi penulis
hingga mendirikan kompatiologi. Yang khas dari metode
ini adalah asumsi dibangun seiring dengan perjalanan
pengalaman dari si peneliti dan kelinci percobaannya,
tidak pernah ada asumsi awal bagi seorang peneliti
dengan metode ini. Peneliti model ini membangun
asumsinya dari perjalanan empiris melakukan penelitian
dan percobaan satu demi satu hingga jumlahnya cukup
banyak, metode dan keyakinan bisa berubah selama
proses perjalanan pengalaman tsb berlangsung melalui
trial & error. Orientasi dari metodologi penelitian
jenis ini memungkinkan seseorang menjadi penemu atau
suatu penelitian yang dimulai dari nol, tanpa asumsi
hanya sekedar hasrat untuk menemukan sesuatu yang bisa
berguna saja.
Salahsatu ciri yang khas dari penganut orientasi
metodologi penelitian jenis ini yang mengganggu
'ketentraman' (dianggap negative approach) dari
penganut orientasi metodologi penelitian ilmiah adalah
sifat dari praktisinya yang tidak mudah diyakinkan
oleh data literature yang sudah ada. Hal ini berbeda
dengan ilmuan bersudutpandang penelitian ilmiah yang
berbasis filsafat barat yang menganggap bahwa
pembahasan filsafat ilmu dalam literature saja sudah
cukup mampu mewakili praktikalnya.
Literature ilmu apapun dibuat oleh penelitinya
sendiri, dimana ada aspek keberpihakan individual yang
tentunya ada dalam menulis sebuah literature, pembaca
mungkin bisa mendapatkan gambaran umum dari ilmu tsb,
tetapi gambaran detail yang utuh dari sebuah ilmu
tidak bisa diketemukan. Misalnya:
* Kalau bicara tentang apa karakteristik pemposisian
diri dari penganut ilmu yang satu akan berbeda dengan
penganut ilmu yang lain.
* Dua ilmu berbeda aliran bisa saja memiliki
penjelasan gambaran umum di literature yang sangat
mirip, tetapi perbedaan posisi kegunaannya hanya
tampak bila ilmu tsb diamati di ruang praktikal.
Bagi peneliti berorientasi pencarian dari nol, gesekan
antar ilmu (diskusi, kritik-mengkritik ilmu, dlsb)
adalah satusatunya cara mengetahui hal-hal tersembunyi
yang tidak bisa diketahui dari sebuah literature
tentang sebuah ilmu yang ditulis oleh praktisinya
sendiri, toh bagi ilmuan jenis ini mempertahankan
suatu asumsi tidaklah penting karena asumsi dibangun
dan berefolusi selama pengalaman berjalan. Hal ini
berbeda sekali dengan pandangan peneliti berorientasi
penelitian ilmiah, yang menganggap bahwa gesekan ilmu
adalah serangan terhadap keutuhan bangunan ilmu atau
bahkan disamakan dengan serangan ke ruang pribadi;
karena kebenaran asumsi dan keilmiahan ilmu adalah hal
yang dianggap paling penting bagi tetap eksisnya suatu
ilmu.
III* Mendamaikan Penelitian Ilmiah dan Pencarian dari
Nol
Lalu bagaimana mendamaikan pertarungan dua aliran
penganut orientasi metodologi penelitian berbeda ini?
Dua orientasi metodologi penelitian ini pada dasarnya
saling membutuhkan.
* Peneliti berorientasi pencarian dari nol membutuhkan
peneliti berorientasi penelitian ilmiah untuk
membuktikan dan membahasakan secara standart dan mampu
diterima khalayak professional yang menuntut
pertanggungjawaban keilmiahan.
* Peneliti berorientasi penelitian ilmiah membutuhkan
peneliti berorientasi pencarian dari nol untuk
mendapatkan object berupa produk jadi yang bisa diuji
keilmiahannya dengan metodologi ilmiah.
Masalah yang terjadi dalam konflik antara Kompatiologi
dan pendirinya Vincent Liong (berorientasi pencarian
dari nol) ; terhadap para individu berbasis pendidikan
resmi ala filsafat barat termasuk psikologi
(berorientasi penelitian ilmiah); timbul akibat usaha
dari para individu berbasis pendidikan resmi ala
filsafat barat termasuk psikologi (berorientasi
penelitian ilmiah) untuk mengubah, mengganti orientasi
pendirinya Vincent Liong ke orientasi penelitian
ilmiah yang mereka anut dengan alasan bahwa Vincent
Liong secara pribadi bersalah dalam hal 'cara',
negative approach, dlsb.
Sangat sedikit sekali diantara individu yang
berorientasi penelitian ilmiah yang cukup dewasa dalam
'pemahaman ilmu', sehingga sadar tentang pembagian
peran yang berbeda antara peneliti berorientasi
penelitian ilmiah dan peneliti berorientasi pencarian
dari nol. Bagi peneliti berorientasi penelitian ilmiah
yang sadar, mereka tidak berusaha mengubah orientasi
dari peneliti berorientasi pencarian dari nol agar
berubah menjadi berorientasi penelitian ilmiah.
Biarkan saja perannya tetap sendiri-sendiri, toh tiap
peneliti dan usaha penelitian apapun orientasinya,
sama-sama berkomitment ditujukan untuk kebaikan atau
kebergunaan bagi umat manusia.
Biarkan peneliti berorientasi pencarian dari nol
mencari dan menemukan, kemudian peneliti berorientasi
penelitian ilmiah berusaha menguji object berupa
produk ilmu yang dihasilkan, sambil memberikan umpan
balik berupa cerita-cerita tentang proses pengujian
yang berjalan (secara netral tanpa cacimaki dan
penghinaan pribadi) dan berbagai pola asumsi untuk
menjelaskan secara lebih mengena ke kalangan
professional yang memerlukan pembuktian ilmiah. Maka
dari itu selama membangun kompatiologi, Vincent Liong
yang berperan di bagian pencarian dari nol tidak perlu
mengerti ilmu apapun agar pikirannya tetap bebas dari
asumsi, tetapi selalu ada para peneliti berorientasi
penelitian ilmiah dari berbagai background yang setia
menemani dan dapat diminta bercerita dalam bahasa
asumsi teori ilmu ilmiahnya masing-masing secara
mendetail, sehingga Vincent Liong bisa belajar tanpa
bersekolah dari berbagai bidang keilmuan dan
sudutpandang, tanpa terikat dan terbatasi ke salahsatu
diantaranya.
Ini seperti logika kerja fungsi otak bagian kanan yang
bekerjasama dengan fungsi otak bagian kiri yang
berhubungan kerjasama melalui pineal glan.
Masing-masing otak tidak boleh terbawa oleh kerja
bagian otak yang lain, kalau tercampur maka tidak ada
pekerjaan yang beres.
Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Minggu, 7 Oktober 2007
Contact Person Vincent Liong:
CDMA Flexi:021-70006775 Esia:021-98806892
Fren:08881333410.
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546.
Address: Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
Ingin dekon-kompatiologi? Hubungi Vincent Liong.
(harga saat ini: Rp.500.000,-/peserta)
Maillist tempat membahas Kompatiologi:
http://groups.yahoo.com/ group/Komunikasi _Empati/messages
http://groups.yahoo.com/ group/vincentlio ng/messages
Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar