Ini kan cara pikir yang mencampur-adukkan antara metode penelitian ilmiah
dengan integritas pribadi penggunanya. Kalo penggunanya gak betul jangan
kambing hitamkan alatnya. Sama aja dengan Kompatiologi kan? Kalo kompatiolognya
bejat, Vincent kan juga gak rela Kompatiologinya yang diobok-obok? Yang
penting, Vincent, belajarlah untuk berpikir tanpa bias. Pemikiran Anda di bawah
ini kan dipengaruhi oleh pengalaman negatif Anda dengan sekolahan. Maka,
bunyinya ya jadi kaya gini. Tapi, tidakkah dengan demikian Anda bisa lihat
sendiri pada diri Anda bagaimana "kepentingan" bisa menyelusup masuk ke logika
pemikiran? Nah, yang beginianlah yang mesti dicegah, bukan metodenya yang
disalahin.
manneke
Quoting Vincent Liong <vincentliong@
> "Ilmiah" sesuai pesanan anda ?!
>
> Nama Penulis: Vincent Liong
> Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin 22 Oktober 2007
>
>
> Metodologi ilmiah adalah metodologi yang memiliki
> sebab akibat logika yang jelas untuk membuktikan
> apakah sebuah asumsi itu benar atau tidak secara
> ilmiah.
>
> Metodologi ilmiah berasal dari sifat tekhnis mekanis
> yang runtut sebab akibatnya jelas, linear dan tidak
> berpihak. Masalah "Ilmiah sesuai pesanan" muncul
> sebagai akibat dari ilmu ilmiah dicoba diterapkan pada
> manusia, dimana manusia memiliki keberpihakan dan
> asumsi. Manusia tidak seperti mesin yang tidak
> memiliki kehendak bebas.
>
> Keberpihakan mengakibatkan suatu metodologi penelitian
> ilmiah menjadi kehilangan esensinya; yaitu sekedar
> sebagai alat bantu untuk menghipnotis si peneliti agar
> bisa membenarkan atau menyalahkan secara ilmiah sesuai
> dengan asumsi awal, makin hari penelitinya makin
> fanatik dan fundamentalis pada egonya sendiri. Jadi
> kebenaran fakta lapangan tidak penting lagi. Yang
> penting asumsi dibuat menjadi ilmiah sesuai keinginan
> awal peneliti, ingin benar maka hasilnya benar, ingin
> salah maka hasilnya salah. Seperti fenomena ketika
> kita ingin membeli membeli mobil Honda Jazz biru, maka
> sepanjang jalan perhatian utama kita akan terbawa
> suasana pikiran sehingga seolah-olah banyak sekali
> mobil Honda Jazz biru yang ditemui di jalan raya pada
> hari itu.
>
> Jadi jika dua kelompok peneliti dengan metodologi
> penelitian ilmiah diberikan dua asumsi yang berlawanan
> maka hasil kesimpulan ilmiahnya akan berlawanan,
> masing-masing akan mengilmiahkan apa yang telah
> menjadi asumsi awal sebelum penelitian.
>
> Masalah kelemahan metodologi penelitian ini
> menyebabkan kesulitan bagi siswa untuk mempelajari
> metodologi ilmiah: Kalau siswanya terlalu rajin
> belajar dan meyakini kebenaran ilmu yang dipelajari,
> maka metodologi ilmiah sekedar sebagai alat pemuasan
> ego dimana asumsi apapun juga bisa dibuat ilmiah
> sesuai pesanan. Kalau siswanya cukup gaul di
> lingkungan alamiah di luar kampus, maka logika
> metodologi penelitian ilmiah akan sulit dipahami
> karena di kehidupan sehari-hari segala hal tidak bisa
> dipaksakan agar ekstrim benar atau ekstrim salah saja.
>
> Makanya teoritisi hanya bisa ilmiah di ruang kelas,
> dan praktisi hanya bisa empiris di dunia nyata.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Senin 22 Oktober 2007
>
>
> Send instant messages to your online friends http://au.messenger
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar