Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] Re: Permintaan maaf untuk Cornelia Istiani.

Minggu, 18 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Permintaan maaf untuk Cornelia Istiani.

Bude Tih sih bukannya ber introspeksi, lalu membenahi diri,
tapi malahan sibuk nyari orang luar (yang sudah mengingatkan dengan
berbagai cara lantaran peduli) sebagai yang harus disalahkan....

Kalo tuyul bilang sih ... bude Tih, pak Audifax, pak Leonardo Rimba,
dan banyak nyang laen2 dimilis psikologi transformatif ini adalah
manusia2 nyang sakit-jiwa, tidak kenal etika dan tidak punya moral,
bisanya cuma membongkar rahasia pribadi orang lain, malahan
*client*2nya sendiri, dengan tipu-muslihat men-dekon kek, meramal,
kek, tujuannya buat memancing rahasia pribadi orang laen, terutama
para client nya sendiri, nyang tertipu hingga bersedia mempercayakan
rahasia2 pribadinya. Modalnya cuma *psikologi pop* nyang tidak
ilmiah, tapi cuma hasil reka2an sendiri menggunakan intuisi primitif
tingkat pecomberan berdasarkan rahasia pribadi yang berhasil di
pancingnya. Jadi singkatnya, menyalah-gunakan kepercayaan orang,
terutama para client. Padahal seharusnya, sesuai dengan etika
profesional, nama dan data2 pribadi sang client seharusnya di
rahasiakan, demi menjaga profesionalitas. Rupanya dunia psikologi
Indonesia perlu di ajar-adat sama tuyul, supaya tahu diri dikit ....

Ttd.
tuyul dari nusakambangan

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
<personalgrowth@...> wrote:
>
> tempo hari sudah ada yang mengingatkan lho pak goen....
> berkali-kali,
> santer malahan....
> bahwa apa yang dilakukan para teman yang mengaku kompatiolog itu
dengan
> sepak terjang dekon-nya itu ibarat membesarkan rahwana...
>
> nah, sekarang buto-ne methu,
> trus girapen dhewe...
>
> bukannya berintrospeksi, lalu membenahi diri,
> malahan sibuk nyari orang luar (yang sudah mengingatkan dengan
berbagai cara
> lantaran peduli)
> sebagai yang harus disalahkan....
>
> nggumunke tha?
>
> bude Tih
>
>
> On 11/15/07, goenardjoadi <goenardjoadi@...> wrote:
> >
> > yang namanya komunikasi batin dengan cara melepaskan dari
norma itu
> > makan korban,
> >
> > lha piye? dikandani ora mudheng.
> >
> > salam,
> > goen
> >
> > --- In
psikologi_transformatif@yahoogroups.com<psikologi_transformatif%
40yahoogroups.com>,
> > "vincentliong"
> > <vincentliong@> wrote:
> > >
> > > Sejak awal konflik telah ada blackmail dari kubu Pabrik_T
dengan
> > > target Cornelia Istiani dan Pipit. Pipit telah menarik diri
dari
> > > kompatiologi sehingga tidak menjadi target konsekwensi
blackmail
> > tsb.
> > >
> > > Blackmail bisa terjadi karena kecerobohan saya dan Adhi Purwono
> > yang
> > > cukup terbuka dalam mendiskusikan masalah pribadi dengan
beberapa
> > > sahabat dekat yang saat ini telah berkhianat (Leonardo Rimba &
> > > Audifax). Informasi-informasi tsb lalu digunakan dengan
> > memanfaatkan
> > > ketidaktahuan publik tentang sifat dan moral saya di kehidupan
> > > sehari-hari untuk menjatuhkan saya dengan alasan moral.
> > >
> > > Konflik ini berlangsung begitu lama hingga pada akhirnya kubu
> > Pabrik_T
> > > menerapkan apa yang adalah konsekwensi blackmail terhadap
Cornelia
> > > Istiani, dengan berbagai cacimaki, propaganda issue kehidupan
> > pribadi,
> > > ngomong jorok, dlsb. Pernyataan saya ini adalah permintaan maaf
> > untuk
> > > Cornelia Istiani.
> > >
> > > Nah, buat kubu Pabrik_T, akhir-akhir ini pihak anda sudah
> > melebarkan
> > > teror ke ayah saya, Cornelia Istiani, Adhi Purwono, Pipit, Mang
> > Iyus,
> > > Iwan, dlsb dengan alasan moral, dlsb.
> > >
> > > Kalau memang targetnya adalah merugikan saya semaksimal mungkin
> > dengan
> > > segala cara; harap lepaskan mereka dan kembali ke saya saja
sendiri
> > > yang menjadi target.
> > >
> > >
> > > Ttd,
> > > Vincent Liong
> > >
> >
> >
> >
>