Was_Swas yang baik,
terus terang sisc merasa malu, karena menulis seperti itu,..
sisc minta maaf kalo ada pihak2 yang merasa 'terluka' ama apa yang
sisc tulis, ..sisc juga sependapat ama swas, bahwa sisc tidak mencari
mana agama yang benar or salah, nope..sama sekali tidak ...
btw juga, tulisan itu tidak atas dorongan siapa2 apalagi as as, so mr
ahli sastra (sisc sama sekali gak melihat ada kaitan sastra dalam
tulisanmu, kamu itu ibarat tukang perahu, nganter sana sini sekaligus
ngomporin dengan cara yang ramah, kamu termasuk orang yang berbahaya,
sir), so gak usah ngelibatin Mr as as ....n memberikan segala macam
atribut gak bermutu n gak benar atas diri orang lain, ....itu sangat
tidak gentlemen, plintat plintut...(maaf, kalo yang ini sangat ilmiah)
sebenarnya tulisan itu untuk meng-counter tulisan hendrik selama ini,
dan sisc cuma menerapkan gaya yang dia perlakukan, yaitu penilaian
berdasarkan partial persepsi diri,...
maka nya sisc gak memberikan judul namun tiga tanda tanya ....
dan juga sisc tidak menyudutkan agama manapun, hanya memberi 'argumen
missing link' yang mencoba meng-counter persepsi hendrik, bahwa eh,
hendrik, barangkali eloe aja yang salah kaprah memahami ajaran mu...
namun sisc jadi menanggapi serius atas kritikan swas, termasuk si
ahli sastra gadungan yang berprofesi tukang perahu n tukang kompor,
terima kasih, karena sisc memang butuh kritik yang baik buat meng up
grade diri..
so ehm....pertama2 sisc mo minta tolong tulisan2 ini ditanggepin
dengan secara jujur dan terbuka, tanpa embel2 sikap n pikiran negatif
apapun, coz sisc gak bermaksud menyinggung pihak manapun, juga bukan
misionaris (huahahaha..
dan kalo sisc keliru, kasih taulah, gpp, sisc sanggup menerima,
bukankah sisc juga sudah menaruh tiga tanda tanya di depan
pertama2, semua kalimat2 itu diletakkan adalah untuk mendukung suatu
argumen, so terserah bagi yang mau protes dengan meng-kick balik
argumen sisc, dengan menekankan pada bagian pemotongan itu.
pemahaman sisc dari kalimat2 itu, itulah yang ditaruh, intinya...
dan sisc juga tidak malahan menjabarkan panjang lebar kalimat2 injil,
seperti yang diproteskan ke sisc, juga sisc letakkan intinya, sesuai
pemahaman sisc atas kalimat2 itu, untuk mendukung argumen, bahwa hai,
kitab suci mu itu juga mendukung kitab suci ku koq, enggak seperti
yang kamu bilang, bahwa kitab suci mu mengecam kitab suci ku
habis2an, ....nonsense, kamu aja yang salah kaprah
dan mengenai pemahaman suatu ayat, adakah sebenarnya yang paling
memahami ayat itu selain penulisnya sendiri, dengan situasi dan
kondisi serta latar belakang nya yang mempengaruhi subjektifitas
suatu tulisan, dan kemudian diteruskan pula secara subjektif sampai
beberapa turunan sampai sekarang, ....
maka nya sisc juga tidak akan meng-klaim mengenai apa yang paling
benar
dan bila ada kutipan yang tidak dapat dijadikan landasan, berilah
penjelasan yang bisa meng-counter kembali argumen sisc
tentu sisc akan senang hati dan berterima kasih pula menerimanya
bukankah dengan demikian, pengetahuan sisc akan semakin bertambah,
sehingga pikiran sisc akan semakin terbuka n gak terbatas pada suatu
hal saja
bila sahabat nabi (orang yang dekat dengan nabi n hidup pada waktu
itu sekalipun) bisa salah meng-interpretasika
turunan2nya
so secara tidak langsung meng-aminkan bahwa tidak ada yang berhak
meng-klaim bahwa dialah or penafsirannya lah yang paling benar
tapi huahahahaha, sisc emang gak mo kayak Hendrik, memanfaatkan ayat2
hanya untuk justifikasi pendapat, jauh2 deh
dan termasuk juga tidak setuju dengan otorisasi kebenaran, yang
menyimpulkan bahwa sesuatu adalah 'revisi' untuk menyempurnakan yang
lain, edisi terakhir yang disempurnakan
yang pasti dari QS 5:48b itu sisc tau bahwa :
untuk tiap2 umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba2lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-
kamu perselisihkan itu
hehehe...so let see aja, sisc gak akan berdebat kusir soal ini, cos
bukan sisc hakimnya, karena seperti swas bilang sesuai Al Kafiiruun
QS 109: 6, yang berbunyi: Lakum diinukum wa liya diin (bagi kamu
agamamu dan bagiku agamaku), ;) dan itu juga berlaku untuk mu Hendrik
btw, maaf ya hehehe...
salam, sisc
--- In psikologi_transform
<was_swas@..
>
>
> Dear Non Sisca,
>
> Seperti juga ahlisastra (dan Mas As As), tampaknya saya
ingin "protes"
> dengan tulisan Sisc sekali ini :). Protesnya ada beberapa:
>
> 1. Seperti sudah dikatakan Ahlisastra & Mas As As, sebuah ayat
jangan
> dipotong seenaknya.
> 2. Ayat2 Al Quran tidak seharusnya dibaca sebagai ayat yang
terpisah
> dari ayat2 lainnya. Setidaknya, untuk memahami satu ayat, sebaiknya
> membaca 2 ayat lain yang berkaitan dengannya
> 3. Hati2 mengutip hadis. Ada hadis2 yang dhoif, sehingga tidak
dapat
> dijadikan sebagai landasan. Biar bagaimana pun, hadis itu adalah
catatan
> sahabat Rasulullah; para manusia yang sangat mungkin bias/salah
> menginterpretasikan
>
> Seperti sudah dibahas Ahlisastra & Mas As As, Sisc memotong kalimat
yang
> As Sajadah (QS 32: 23) - bagian yang Sisc hilangkan saya warnai
merah,
> demikian pula dengan saritilawahnya
>
> ''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimir yatim min liqaa-
> ihii.. wa ja'alnaahu hudal li banii israil''
>
> (versi Sisc: Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab
> (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya)
>
> Dari Al Quran: Dan sungguh telah Kami berikan kepada Musa Kitab
> (Taurat), maka janglah engkau di dalam keraguan menemuinya, dan Kami
> menjadikannya (Taurat) sebagai petunjuk bagi Bani Israil
>
>
> So, memang Taurat itu benar, serta menjadi petunjuk bagi Bani
Israil.
> Sebelum kemudian disempurnakan dengan Injil, dan (menurut Islam)
> kemudian disempurnakan lagi dengan Al Quran. Jadi, ibarat UU, ini
adalah
> UU lama yang sudah direvisi dan direvisi lagi. Diterima sebagai
bagian
> dari sejarah, dari bagian persaudaraan, ya. Tapi tidak lebih dari
itu :)
>
> Untuk Al Maaidah (QS 5), apakah dengan sengaja Sisc mengutip ayat
46,
> 47, dan 68, tapi mengabaikan ayat 48 ;)? Bukankah ayat 43 - 48
merupakan
> suatu cerita berkesinambungan ;)? Setidaknya baca ujung2nya deh,
biar
> bisa memberikan konteks yang tepat untuk 46 dan 47 :)
>
> QS 5: 43
>
> Dan bagaimanakah mereka dapat menjadikanmu (Muhammad) sebagai hakim
> mereka, padahal di sisi mereka ada Taurat yang didalamnya ada hukum
> Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu. Dan mereka itu
bukanlah
> orang-orang yang mukmin.
>
> QS 5: 48
>
> Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al Quran)
dengan
> (membawa) kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari Alkitab
dan
> menjadi kesaksian atasnya. Maka hukumkanlah di antara mereka dengan
apa
> yang Allah turunkan, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu
mereka
> (dengan meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepada engkau.
Bagi
> tiap-tiap (umat) di antara kamu, Kami telah jadikan peraturan dan
jalan
> (yang terang). Dan kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya
> satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu tentang apa yang
> telah diberikan-Nya kepada kamu, maka berlomba-lombalah kamu berbuat
> kebajikan. Hanya kepada Allah tempat kembali kamu sekalian, maka Dia
> akan kabarkan kepadamu apa yang kamu selisihkan itu.
>
> So.. kalau dilihat dari konteksnya, dalam rangkaian ayat ini
bercerita
> tentang mengapa masih turun Al Quran, sementara Taurat dan Injil
juga
> pada hakikatnya sudah benar :) Sekalian menceritakan mengapa tidak
semua
> orang harus jadi Islam (tetap boleh dan harus dihormati jika memilih
> menjadi Yahudi atau Nasrani), walaupun sebenarnya Islam dan Al Quran
> (kalau menurut ayat2 itu) adalah "penyempurnaan" dari kitab2
sebelumnya
> :)
>
> Jangan dipotong di tengah2 dong.. ;) Apa bedanya Sisc dengan Hendrik
> kalau memanfaatkan ayat2 hanya untuk justifikasi pendapat ;)
>
> Tentang Yesus Kristus a.k.a Nabi Isa Almasih AS dalam Islam
>
> > Quran s.An Nisaa 171 mengatakan:
> > "Innamal Masihu 'Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa
ila
> > Maryama wa Rohu, minhu..-'
> > (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan
> > Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripadaNya)
>
> Ah, Jeng Sisc ini :) Jangan suka mengebiri ah.. HAHAHAHAHA.. :) An-
Nisaa
> QS 4: 171 itu ayat panjang, mosok cuma diambil segitu :) Komplitnya
> begini:
>
> QS 4: 171
>
> Hai Ahli Kitab, janganlah engkau berlebih-lebihan dalam agamamu, dan
> janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Hanya
> sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, dan
> (dijadikan) dengan kalimat-Nya yang disampaikan-
dan
> (dengan tiupan) ruh dari pada-Nya. Makan berimanlah kamu kepada
Allah
> dan rasul-rasulnya, dan janganlah kamu mengatakan "Tuhan itu tiga".
> Berhentilah kamu (dari pengakuan itu), itu lebih baik bagimu. Hanya
> sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Esa, Maha Suci Dia dari
mempunyai
> anak. Milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan cukuplah Allah
> menjadi pelindung
>
> (catatan kaki: Yang dimaksud "berlebih-lebihan di dalam agama" di
sini
> adalah mengada-ada dalam agama, seperti orang Yahudi menjadikan
Uzair
> sebagai anak Allah, dan orang Nasrani menjadikan Isa AS sebagai anak
> Allah)
>
> Boleh Jeng Sisc cek di Al Quran mana pun :). Pasti QS 4: 171 ini
jauh
> lebih panjang dari yang Jeng Sisc kutip :). Pun catatan kaki-nya
ada :)
>
> Begini, Jeng Sisc, dalam Islam Nabi Isa AS ini memang seorang rasul
yang
> istimewa. Beliaulah yang sejak dalam konsepsi pun sudah ditetapkan
> sebagai rasul (sementara nabi dan rasul lainnya baru mendapatkan
wahyu
> di usia dewasa). Nabi Isa AS ini sejak dalam buaian sudah
menunjukkan
> mukjizat, dengan mampu berbicara. Dan.. dipercayai pula bahwa di
akhir
> jaman nanti Nabi Isa AS ini yang akan turun kembali ke dunia. Justru
> bukan Muhammad yang akan turun kembali.
>
> Namun jika Jeng Sisc kemudian mengatakan: "Tidak ada satu ayatpun
dari
> Al-Quran secara tegas menolak ajaran Alkitab di atas mengenai
sebutan
> "Anak Allah" bagi Jesus Kristus", maka memang timbul question mark
besar
> :) Seperti tertulis dalam QS 4: 171 itu (dan ayat itu tidak dibagi2
> menjadi a, b, c, d lho.. harus dibaca utuh ;)), dalam Islam jelas
> dinyatakan bahwa: Hanya sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu
> adalah utusan Allah, dan (dijadikan) dengan kalimat-Nya yang
> disampaikan-
Nya.
>
> Isa Almasih bin Maryam, seistimewa apa pun dia, adalah UTUSAN
Allah. Dia
> bukan penjelmaan Allah :)
>
> Dan jika Jeng Sisc berkata: Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun,
> bahwa pengakuan Allah Tritunggal itu, berlawanan dengan ke-Maha Esa-
an
> Allah Yang Maha Esa itu, bukanlah berarti Tiga Allah bersatu dalam
satu
> kesatuan, sebagaimana sering ditafsirkan orang, maka hendaknya Jeng
Sisc
> melihat kembali bahwa QS 4: 171 itu dibuka dengan kalimat, "Hai Ahli
> Kitab," :). Dalam Islam hanya ada 3 agama yang dipercayai sebagai
agama
> samawi (agama langit, turun dari Allah): Yahudi, Nasrani, dan Islam.
> Umat Islam disebut Muslim, sementara Ahli Kitab melingkupi penganut
> samawi yang bukan Muslim :)
>
> Saya tak hendak mempersoalkan agama siapa yang benar atau agama
siapa
> yang salah :). Semua kan kembali kepada iman :) Ada 1001 alasan bagi
> saya untuk mengatakan bahwa agama lain salah, dan demikian pula umat
> lain punya 1001 alasan untuk mengatakan agama saya salah. Masing2
alasan
> bisa sangat logis. Jadi.. saya berpegang saja pada QS 5: 48 yang
sudah
> saya kutipkan di atas, bahwa kalau Allah menghendaki, bukan hal yang
> susah untuk membuat kita semua punya kepercayaan yang sama :). Dan
bahwa
> hanya Dia yang punya jawaban atas apa yang diperselisihkan ini :).
Pun,
> saya berpegang pada Al Kafiiruun QS 109: 6, yang berbunyi: Lakum
> diinukum wa liya diin (bagi kamu agamamu dan bagiku agamaku).
>
> Tapi.. kalau kemudian Jeng Sisc menggunakan ayat2 Al Quran dengan
> semena2, dipotong sana-sini, dan diputarbalikkan artinya, well..
saya
> kurang setuju :) Setidaknya, kalau Jeng Sisc mau menggunakan ayat2
Al
> Quran, letakkan pada tempatnya :) Mosok giliran ngebahas Injil
Yohanes,
> Jeng Sisc bisa elaborasi bahwa nggak boleh dibaca secara harafiah,
tapi
> giliran pakai Al Quran dipotong2 dan diterjemahkan secara
harafiah :)
>
> Salam,
>
> --- In psikologi_transform
> <non_sisca@> wrote:
> >
> >
> > ayat Quran s.Al Maidah 68, berbunyi:
> > "Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wal
> > injil wa ma unzila alaikum min rabbikum.''
> > artinya: "Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang
> > sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injii, dan apa-
apa
> > yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''.
> >
> > Quran s.As Sajadah 23:
> > ''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimir yatim min liqaa-
> > ih..''
> > (Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab (Taurat),
> > maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya) .
> >
> > Quran s. Al Maidah 46:
> > ''Wa qaffainaa 'ala assyarihim bi 'Isa 'bni Maryama mushaddi
qallima
> > baina yadaihi minat Taurati wa atai naahul Injila fieha hudan wa
> > nurun, wa mushaddi qallima baina yadaihi minat Tauraati wa hudan
> > wamau' 'izhatan lilmuttaqien.
> > (artinya: Dan kami iringkan jejak mereka (nabi terdahulu) dengan
Isa
> > putra Maryam, membenarkan kitab Taurat. Dan Kami telah memberikan
> > kepadanya Kitab Injil yang ber-isikan petunjuk dan cahaya, dan
> > membenarkan kitab yang terdahulu yaitu Taurat, dan menjadi
petunjuk
> > serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa).
> >
> > Quran s.Al Maidah 47:
> > Wal yachkum ahlal Injili bimaa anzala 'llahu fichi wa manllam
yachkum
> > bimaa anzala'llahu fa ulaa ika humul faasikuna.''
> > (artinya: Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan
> > perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa
> > tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka
> > mereka itu adalah orang-orang yang fasik).
> >
> > Quran s.Al Baqarah 62:
> > 'Inna'lladzina aamanu wal ladzina haduu wan naasharaa wa shaabi
iena
> > min aamana billahi walyaumil akhl~i wa 'amila shalichan falahum
> > ajruhum'indrarabbih
yachzanun, ''
> > (artinya: Sesungguhnya orang-orang yang percaya, orang-orang
> > Yahudi, Nasrani dan Sabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-
> > benar beriman/percaya kepada Allah, hari kemudian dan beramal
saleh,
> > mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, dan tidak pula
mereka
> > berduka-cita)
> >
> >
> > 1) JESUS DISEBUT ANAK ALLAH
> >
> > Dalam Injil Yohannes 1: 1 dan 14 dikatakan demikian:
> > "Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan
> > Firman itu adalah Allah". (ayat-1 ) "Firman itu telah menjadi
manusia
> > dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
> > kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh
> > kasih, karunia dan kebenaran. (ayat :14).
> >
> > Dalam nats ayat ini makna Jesus itu disebut "Anak Allah" ialah
dari
> > hal Firman Allah yang telah menjadi daging dalam kelahiran Jesus
> > Kristus. Dengan lain perkataan juga Jesus dikatakan "Firman yang
> > Hidup"
> >
> > Jadi Jesus disebut Anak Allah, bukanlah bermakna Allah beranak
secara
> > biologis sebagaimana sering diartikan orang, melainkan Firman
Allah
> > itu telah dinyatakan di dalam kelahiran Jesus orang Nazaret atau
> > Almasih Isa Ibnu Maryam.
> >
> > Pengertian nats Alkitab disaksikan kebenarannya oleh Muhammad
sendiri
> > yang mengatakan:
> > "Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu"-
> > (Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya).
> > (Hadits Anas bin Malik--Mutiara Hadits halaman 353).
> >
> > Quran s.An Nisaa 171 mengatakan:
> > "Innamal Masihu 'Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa
ila
> > Maryama wa Rohu, minhu..-'
> > (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan
> > Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripadaNya)
> >
> > Jesus "Anak Allah", yaitu merupakan Firman Yang Hidup.
> >
> > Kalau ada yang menyangkal menyebut Jesus itu "Anak Allah", adalah
> > disebabkan mengartikan "Anak" di sini secara biologis, secara
> > kemanusiawian.
> >
> > Nats Al-Quran s.Al Ikhlas yang mengatakan: "
> > ............
> > diperanakkan .." sering dikemukakan sebagai dalil untuk menolak
bahwa
> > Allah itu mempunyai anak sebagaimana halnya iman Kristen dengan
> > penyebutan ''Yesus Anak Allah''.
> > Sebenarnya ajaran Kristen sendiri dapat menerima sepenuhnya ayat
> > Quran ini, karena ajaran Kristen sendiri sama sekali tidak pernah
> > mengatakan bahwa "Allah itu punya anak" dalam pengertian secara
> > biologis, yang oleh Quran itu disebut dengan Istilah "walad".
> >
> > Adapun Jesus disebut "Anak Allah" adalah dalam pengertian
> > mutasyabihat, yaitu Firman Allah yang Hidup didalam Jesus
Kristus,-
> > bukan dalam pengertian "walad", melainkan dalam pengertisn "ibn".
> >
> > Tidak ada satu ayatpun dari Al-Quran secara tegas menolak ajaran
> > Alkitab di atas mengenai sebutan "Anak Allah" bagi Jesus Kristus.
> > Yang Al Quran tolak adalah jika Jesus dianggap Anak Allah dalam
> > pengertian walad, yaitu anak secara seksuil biologis
kemanusiawian.
> >
> > 2) JESUS DISEBUT "TUHAN"
> >
> > Kenapa Jesus disebut "Tuhan".
> > Ada yang sama sekali tidak sanggup mengatakan "Jesus itu Tuhan",
atau
> > mengatakan "Tuhan Jesus". Karena sedari kecil diajar dan kemudian
> > mengajar bahwa "La ilaha illallah'- (tidak ada Tuhan kecuali
Allah).
> >
> > Sebenarnya terjemahan makna: "La ilaha illallah" itu,
ialah: 'Tidak
> > ada ilah kecuali Allah". Jika demikian, maka sama sekali tidak
> > bertentangan dengan Alkitab. Karena dalam Keluaran 20: 3 dikatakan
> > demikian: Jangan ada padamu Allah (ilah) lain di hadapanKu".
> >
> > Ke Tuhan-an Jesus itu tersimpul dalam kesaksian Muhammad yang
> > mengatakan 'Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu':
> > (Jesus itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya).
> >
> > Dalam kata lain sering dipergunakan istilah "Allah telah menjelma
> > jadi manusia".
> >
> > Kata "menjelma" yang dikaitkan dengan Allah, tidak membawa
perubahan,
> > karena Allah itu tidak berubah (Malaekhi 3: 6).
> >
> > Allah menjelma jadi manusia, tidaklah bermakna Allah sudah tidak
ada,
> > yang ada hanyalah manusia. Pendapat demikian memang tidak benar.
> > Allah itu tidak berubah. Allah menjelma jadi manusia, maka Allah
> > tetap ada, dan manusiapun juga ada. Jadi kata "menjelma" kita
> > pergunakan hanyalah merupakan kata analogi, kata yang diserupakan
> > saja, yang diandaikan saja, namun tetap tidak diartikan secara
kamus
> > bahasa dunia, bahasa sehari-hari.
> >
> > Allah menjelma jadi manusia, bermakna Allah telah menyatakan
> > dirinya,; menyatakan wujudnya, mewahyukan karyanya dan lain-lain
> > dalam pribadi manusia yang nampak itu, dalam hal ini di dalam
Jesus
> > Kristus.
> >
> > ALLAH, dalam bahasa Ibrani dikatakan E'loah atau El'ohim bahasa
> > Grika: Theo. Bahasa Inggris: God, Bahasa Arab: Allah.
> > Merupakan wujud pribadi atau Oknum alkhalik, pencipta semesta
alam.
> >
> > TUHAN dalam bahasa Ibrani : Yahova, bahasa Grika dikatakan Kyrios.
> > Bahasa Inggeris; Lord. Bahasa Arab: Rabb. Bahasa Indonesia: Tuhan.
> > Bermakna : Penguasa merupakan fungsionil Allah, kewibawaan Allah.
> >
> > Ke-Tuhan-an Allah, atau kewibawaan Allah, dalam Kristologi ada
tiga,
> > yaitu: 1) Mencipta, (2) Berfirman, dan (3). Membimbing, memberi
> > taufik dan hidayaht. Ke-Tuhan-an Allah berfirman, dan ke-Tuhan-an
> > Allah membimbing ada di dalam Jesus Kristus pribadi. Dan itulah
> > sebabnya Jesus dikatakan "Firman yang Hidup" dan "Juruselamat"
> >
> > 3) TAUHID KRISTIANI
> >
> > Tauhid Kristiani, bermakna ajaran Kristen untuk mengenal
pengertian
> > ke-Esa-an Allah Tritunggal.
> >
> > Ke-Maha-Esa-
sering
> > diperdebatkan orang, yang pada umumnya masih kurang difahami oleh
> > saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan Islam.
> >
> > Timbul pertanyaan, apakah pandangan Islam dan Kristen mengenai
> > pengertian Ke-Maha-Esa-
> > Ya, memang sama.
> >
> > Dalam ajaran Agama Islam, ke-Esa-an Allah ini dijelaskan dalam
Quran
> > antara lain Q.S. Al Ikhlas 1, Qs.AI Baqarah 163, QS. Almaidah 73
b,
> > dan lain-lain.
> >
> > Sementara itu juga dalam Alkitab diuraikan tentang ke Maha-Esa-an
> > Allah ini, antara lain:
> > Yesaya 45:5 Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, kecuali Aku
tidak
> > ada Allah".
> > Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal
> > Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Jesus Kristus
> > yang telah Engkau utus".
> > 1 Kor 8:4b........
Esa".
> > 1 Kor 8:6 ".......bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,
> > yang dari padaNya berasal segala sesuatu yang untuk Dia kita
> > hidup.......
> >
> > 4) ALLAH TRITUNGGAL MAHA ESA
> >
> > Masalah doktrin Tritunggal sama sekali tidaklah memperkosa makna
> > Tauhid ke-Esa-an Allah itu sendiri.
> >
> > Quran s.Al Maidah 73 yang mengatakan: "Sesungguhnya kafirlah
orang-
> > orang yang mengatakan bahwasanya Allah yang ketiga, dari
tiga."(teks
> > aslinya: Laqad kafaral ladzina qaalu innal laha syalisyu
> > syalaasyht..
> >
> > Juga Quran s.An Nissa 171c mengatakan:
> > "Janganlah kamu katakan Allah itu Tiga" (wa la taqulu syalasyht).
> >
> > Ayat-ayat Quran ini sering dikemukakan oleh saudara-saudara kita
yang
> > beragama Islam, sebagai dalil untuk menolak faham Tritunggal yang
> > dianut oleh iman orang-orang Kristen.
> >
> > Ayat-ayat Quran ini jelas menolak faham Tritheisme (ke-Tiga Allah-
an)
> > dan bukanlah menolak faham-Allah Tri-tunggal (Trinitas) ajaran
> > imannya orang-orang Kristen.
> >
> > Alkitab telah menggariskan kepercayaan kepada Allah itu
> > demikian: "Shema Israel! Dengarlah olehmu hai Israel; sesungguhnya
> > Tuhan, Allah kita. Tuhan itu Esa adanya." Ulangan 6:4
> >
> > Dalam Kitab Yesaya 45:5 dikatakan: "Akulah Tuhan dan tidak ada
yang
> > lain. Kecuali Aku tidak ada Allah."
> >
> > Dalam Injil Yohanes 17:3 dikatakan: "Inilah hidup yang kekal itu,
> > yaitu bahwa mereka mengenai Engkau satu-satunya Allah yang Benar,
dan
> > mengenal Jesus Kristus yang telah Engkau utus."
> >
> > Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun, bahwa pengakuan Allah
> > Tritunggal itu, berlawanan dengan ke-Maha Esa-an Allah Yang Maha
Esa
> > itu, bukanlah berarti Tiga Allah bersatu dalam satu kesatuan,
> > sebagaimana sering ditafsirkan orang.
> >
> > Rumus Allah Tritunggal sering dituliskan orang dengan angka: 1 =
3, 3
> > = 1, bermakna sebagai berikut:
> > 1 = 3, yaitu SATU zat Allah, didalam TIGA Qudrat
> >
> > Kuasa Allah, (Tiga Qudrat Kuasa Allah itu, ialah: (1 ) Mencipta,
(2)
> > Berfirman, dan (3) Bertindak, (Menolong, membimbing, memberi
taufik,
> > dan hidayah). Mencipta, dengan kata lain disebut ''Bapa''.
Berfirman,
> > dengan kata lain disebut "Anak". Membimbing, dengan kata lain
> > disebut "Rohulkudus"
> >
> > 3= 1, yaitu TIGA oknum Ilahi (Bapa, Anak dan Rohulkudus), adalah
SATU
> > wujud zat Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
> >
> > Uraian lebih lanjut yang dimaksudkan Allah Tritunggal itu dapat
> > dijelaskan lagi sebagai berikut:
> >
> > (1) ALLAH alkhalik, dengan kata lain disebut "Bapa" adalah sebagai
> > pencipta semesta alam, (sebanding dengan kata sifat "Qadirun =
> > Berkuasa" dalam ajaran Islam).
> >
> > (2) FIRMAN, dengan kata lain disebut "Anak" yang telah jadi jasad
> > manusia dalam kelahiran Jesus, sebagai Firman yang hidup, untuk
> > menyampaikan hukum-hukum Allah, kehendak-kehendak Allah,
menyatakan
> > janji-janji Allah, dan lain-lain kepada umat manusia, berbicara
dalam
> > bahasa manusia. (Sebanding dengan sifat "Muridun = Berkehendak"
dalam
> > ajaran llmu Tauhid Islam).
> >
> > (3) ROH ALLAH, dengan kata lain disebut "Rohulkudus"
> > Taufik dan Hidayaht (pertolongan dan bimbingan Roh Kebenaran)
kepada
> > umat yang percaya dan bertakwa kepadaNya. (Sebanding dengan
> > sifat : "Hawun = Hidup" dalam ajaran Islam).
> >
> > Ketiga unsur di atas ini (Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus)
> > digambarkan masing-masing sebagai oknum (sebanding dengan
> > istilah "Sifat" dalam ajaran Islam) adalah Esa dalam wujud zat
Allah,
> > yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, sama kuasanya sama
kekalnya
> > tidak ada yang terdahulu atau terkemudian di antara satu dengan
yang
> > lain.
> >
> > Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus, dapat diucapkan dalam sepatah
kata,
> > yaitu: "ALLAH".
> >
> > Dalam Alkitab berbahasa Arab dikatakan:
> > "Bismil Ulbi wal ibni wal Ruhulqudusi (Dengan nama Bapa dan Anak
dan
> > Rohulkudus). Aba, Ibni, Rohulkudusi = Allah. Dalam bahasa Arab
dapat
> > dibaca ringkas: "Bismillah'. Kata Bismillah ini mengandung unsur
ke-
> > Tri-tunggal-
> >
> > Dengan susunan kalimat bentuk lain masih dapat dijelaskan lagi
> > sebagai berikut:
> >
> > 1. ALLAH disebut"Bapa"
alkhalik,
> > pencipta semesta alam, Maha Kuasa. (Qadirun = Berkuasa).
> >
> > 2. ALLAH itu juga, disebut "Anak" atau dengan kata lain
> > disebut "Firman" (Yoh. 1:14), atau "Firman yang Hidup" (1 Yoh.
1:1),
> > adalah dalam aktivitasNya sebagai pemberi amaran/perintah
menetapkan
> > hukum, menyatakan kehendak, menyatakan janji-janji Allah kepada
umat
> > manusia.
> >
> > Anak atau Firman ini telah menjadi daging dalam rupa manusia,
yaitu
> > kelahirannya Jesus Kristus (muridun=berkehenda
> >
> > 3. ALLAH yang itu juga, bukan Allah yang lain lagi,
> > dikatakan "Rohulkudus" atau Roh kebenaran, adalah dalam
aktivitasnya
> > sebagai pemberi Taufik dan Hidayaht, memimpin rohani orang Kristen
> > membawa kepada kebenaran, hidup yang kekal (Hayyun=Hidup)
> >
> > Sebab itu dengan penyebutan "Allah Bapa" atau "Allah Anak",
> > ataupun "Allah Rohulkudus", tidaklah sama sekali menunjuk kepada
> > makna jumlah banyaknya tiga Allah, meskipun terjadi tiga kali
disebut
> > nama Allah, namun Allah itu adalah tetap hanya Esa, tidak lebih.
> >
> > Penyebutan yang berbeda, hanyalah sekedar menunjukkan adanya
> > perbedaan aktivitas, yaitu:
> >
> > a. disebut "Bapa" atau "Allah Bapa" adalah sebagai alkhalik,
pencipta
> > semesta alam, yang Maha Kuasa (Qadirun) .
> >
> > b. disebut "Anak" atau "Allah Anak" adalah sebagai Firman yang
hidup,
> > berbicara kepada manusia dalam bahasa manusia (Muridun).
> >
> > c. disebut "Rohulkudus" adalah sebagai pemberi Taufik dan
Hidayaht,
> > pembimbing rohani umat manusia yang percaya, hidup dalam Roh
> > Kebenaran (Hayyun).
> >
> > Jadi jelaslah kiranya, bahwa ke-Maha-Esa-
dalam
> > iman Kristen, sama sekali tidaklah berarti memperkosa ajaran
Tauhid,
> > dan tidaklah juga diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri
dari
> > beberapa Allah atau beberapa Tuhan, seperti sering disalah
tafsirkan
> > orang.
> >
> > Al-Quran sama sekali tidak menentang atau menolak akan pengertian
> > Allah Tritunggal iman Kristen ini. Yang ditolak oleh Quran seperti
> > yang disebut dalam Qs. Al-Maidah 73 itu, ataupun Qs. An Nisaa 171,
> > adalah faham ke-Tiga Allahan atau Tritheisme. Ajaran Kristenpun
> > menolak faham Tritheisme atau ke-Tiga Allah-an ini.
> >
> > Sebab itu yakinlah bahwa tidak ada satu ayatpun Quran
> > menentang "Allah Tritunggal" iman Kristen ini.
> >
> >
> > Menurut Qur'an, Muhammad menerima wahyu tentang ucapan Jesus
demikian:
> > "Selamatlah diriku ketika dilahirkan dan ketika mati dan ketika
> > berbangkit kembali hidup." Q.s. Maryam 33).
> > Teks aslinya. 'Wassalamu'ala yauma walidtu wayauma amutu wa yauma
> > ub'asyu hayya."
> > Dengan kata "ub'asyu hawa" (bangkit hidup kembali) adalah
merupakan
> > kehidupan yang real--nyata-
yang
> > real --nyata --pula.
> >
> > Mengenai peristiwa kenaikan Jesus ke sorga (mikraj) ini tidak ada
> > sanggahan Quran, malah ditunjang dengan adanya ayat Quran s.Ali
Imran
> > 55 yang antara lain mengatakan:
> > "Idz qalallahu ya 'Isa inni mutawaffika wa rafi'uka..''
> > (Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan
> > engkau, dan mengangkat engkau kepadaku ......)
> >
> > Kedatangan Jesus pada akhir zaman ini untuk menjadi hakim yang
adil
> > itu, pun menjadi kepercayaan bagi umat Islam pada umumnya, karena
> > dalam beberapa hadits Bukhari dan Muslim, masalah ini ada
> > diberitakan. Antara lain dapat dicatat sebagai berikut:
> >
> > 1. Hadits Bukhari dari Abu Hurairah, Jilid ll, hal 256:
> >
> > "Kaifa antum idzalabna Manyama fikum wa imaamu-kum min kum."
> > (Bagaimana halmu, apabila Ibnu Maryam turun jadi imam daripada
kamu.).
> >
> > 2. Hadits dari Musnad Imam Ahmad ibd. Hambal, jilid 11--halaman
411 :
> > 'Yu syiku min 'asya minkum an balqa 'Isa Ibna Maryama imama
mahdiya
> > wa hakama 'adlan." (Dari padamu akan bertemu dengan Isa ibnu
Maryam
> > sebagai imam Mahdi dan Hakim yang adil).
> >
> > 3. Nabi Muhammad sendiri pernah bersumpah untuk meyakinkan bahwa
Isa
> > Almasih ibnu Maryam akan datang kembali untuk menjadi Hakim yang
Adil.
> > Muhammad berkata:
> > "Wallaha liyunzilna ibna Maryama hakuman 'adlan."
> > (Demi Allah, sesungguhnya akan turun (datang) putra Maryam selaku
> > hakim yang adil).
> > (Hadits Muslim jilid I - Halaman 76)
> >
> > Syarahan Hadits ini adalah mengkhabarkan kedatangannya Isa Almasih
> > untuk kedua kalinya kelak (akhir zaman). Perkataan ''hakuman''
> > (menjadi hakim), mengisyaratkan bahwa kedatangannya Isa Almasih
Jesus
> > Kristus) yang kedua kali itu, tidaklah selaku Nabi membawa risalah
> > atau syariat agama, dengan Quran ataupun Alkitab (Taurat-lnjil)
yang
> > berlaku sekarang, tetapi hanyalah ia turun menjadi Hakim antara
> > segala hakim-hakim umat ini, dengan kitab baru, yang
dinamakan "Kitab
> > al-Hayat" (Wahyu 20:11-15).
> >
> > Nats dari Hadits shahih Bukhari-Muslim diatas, dapat dibanding
dengan
> > Alkitab, Roma 2 :16 yang berbunyi demikian:
> > "Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah sesuai dengan Injil
> > yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi
> > dalam hati manusia oleh Kristus Jesus," (Roma 2 :16).
> >
> > Keselamatan menjadi Pengikut Kristus, Quran telah bersaksi sebagai
> > berikut:
> > "Idz qala'llahu ya 'Isa inni mutawaffika, wa raafi uka ilayya wa
> > muthahhiiruka minal ladzina kafaruu wa yaa 'ilul ladzinat taba'uka
> > fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil giaamaht ............
> > (Ingatlah ketika Allah berkata: "Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan
> > engkau, mengangkat engkau kepadaKu, membersihkan engkau daripada
> > orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di
atas
> > daripada mereka yang tidak percaya hingga hari kiamat."
> >
> > Jelas, bahwa Quran tersebut bersaksi, bahwa pengikut-pengikut
Kristus
> > terjamin keselamatannya, dalam hal ini adalah Hidup Kekal di alam
> > sorgawi.
> >
> > Doa seharusnya menjadikan rendah hati,
> > namun barangkali juga ada yang tidak benar2 mengerti kalimat yang
> > sering diucapkan seperti "Bismillahir rahmanir rahim", atas nama
> > Allah Yang Pemurah Lagi Penyayang .........
> >
> > Maaf ...........
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar