KOK AKU TIBA TIBA BELAKANGAN INI MOODY TERUS
D = Dien
L = Leo
L = Dear Mbak Dien, Kok aku dari tadi rasanya pengen
ngajakin sampeyan buat ikut acara kumpul2 oleh milis
<http://groups.
It might be a new experience for you. Kita ini kalo
ngumpul segalanya serba spontan, acara dari kita untuk
kita. Dan ketawa2 gak henti2nya. Memang ada sharing
teknik2 meditasi, tapi suasananya itu VERY INFORMAL.
You'll never find something like this. Aku sendiri
BELUM pernah ketemu dengan banyak dari teman2 yang
nanti bakal datang. Tapi aku tahu bahwa selalu fun.
Terakhir bulan lalu kumpul2 di Cafe Cartel, PIM2, yang
datang ada 36 orang. Nah, karena ada yang minta untuk
bertemu dengan waktu yang lebih panjang, akhirnya
diadakanlah acara minggu depan ini.
D = Wah sayang banget ya kebetulan tgl itu aku ada
acara. Kalau kamu tiba tiba pengen ngajak aku itu
namanya kontak batin soalnya aku tadinya mau diskusi
sama Leo kok aku tiba tiba belakangan ini moody terus,
aku takut terjadi apa apa. Bukan apa apa selama
beberapa tahun belakangan ini setiap akhir atau awal
tahun negeri kita kan selalu dilanda musibah dan aku
sering kali merasakan getaran kesedihan ketakutan dan
keputusasaan yang membuat aku seringkali engga kuat.
Nach kalau perasaannya sangat kuat biasanya kalau
engga bencana nasional atau internasional atau akan
ada orang dekat yang meninggal. aku selalu begini dari
masih SD... Aku lagi sedih banget sekarang ini Leo,
dan kok aku engga pengen ngapain ngapain gitu.
L = Sama mbak, aku juga begitu. Akhir tahun ini kok
rasanya sedih sekali, seperti waktu itu berjalan
melambat, dan banyak FLASH BACKS. Segala kejadian2
yang telah lalu muncul kembali di mata kita, dan kita
ingin diberikan kesempatan untuk kembali lagi ke masa
lalu, seakan-akan ingin memperbaiki apa yang kita rasa
salah. Hmmm hmmm hmmm...
Ada rasa penyesalan kenapa bisa terjadi seperti itu.
Memang karena ego, dan kita cenderung menyalahkan diri
kita sendiri. Hmmm hmmm hmmm... Tapi, tidak ada
kejadian yang bisa berlangsung dalam kevakuman. Kalau
ada something wrong, maka kesalahan (apabila disebut
sebagai kesalahan atau ERROR) itu ada di kedua belah
pihak. At least. Seringkali malahan, kedua belah pihak
itu cuma ignorant, dan ada OTHER FORCES yang turut
bermain-main dengan innocent-nya sehingga terjadilah
apa yang sekarang kita sebut sebagai Masa Lalu. The
Past. Tahun ini memang berat,... hmmm hmmm hmmm, and
the question should be; kok makin lama rasanya makin
berat aja?
Hmmm hmmm hmmm... the ANSWER should be karena kita
makin lama MAKIN ELING, Makin Aware, Makin Menyadari
bahwa ternyata tindakan2 kita itu create the ripple of
effects. Efeknya itu berjalan terus,... dan semakin
lama semakin besar. Kalau dulu kita bertindak, hanya
kita sendiri yang terkena efeknya. Kalau sekarang kita
bertindak, yang terkena efeknya ya kita sendiri plus
orang2 lain. Dan orang2 lain itu semakin lama semakin
banyak. Hmmm hmmm hmmm... our role has changed. Peran
kita itu berubah. Kita makin lama makin menyadari
bahwa kita itu ternyata benar2 berhubungan. Dan peran
yang kita tempati itu ternyata MENENTUKAN. Dan
menentukan bukan cuma bagi diri kita sendiri,
melainkan bagi orang lain juga. Dan awareness akan hal
itu menyebabkan kita menjadi sendu. Kok rasanya
bagaimana, kok rasanya saya itu seperti terlempar
dalam situasi yang saya sendiri tidak mengerti. Dan
rasanya MEMANG tidak ingin melakukan apa2. Rasanya
pengen melihati saja, mengamati saja... menikmati
kesendirian, tanpa ingin ini ingin itu. Untuk apa? Kan
segalanya itu UDAH PERNAH. Udah pernah dirasakan, udah
pernah dinikmati, udah pernah dilewati. Untuk apa
lagi? Hmmm hmmm hmmm...
Perasaan seperti itu VERY COMMON these days. Aku ini
juga merasakan hal yang sama. Seperti ada konstelasi
bintang2 di langit yang mempengaruhi segala hormon dan
kegiatan komputer fisik dan psikis kita sehingga kita
akhirnya MENATAP ke satu titik itu. Dan rasanya itu
memang nelongso. Bukan sedih untuk diri kita sendiri.
Tapi sedih untuk orang2 lain. Pertanyaannya, as far as
I can grasp it, is APAKAH ORANG2 ITU SADAR?
Apakah mereka menyadari kalau hidup itu sementara?
Apakah mereka tahu bahwa things could be better?
Apakah mereka tahu bahwa segala bencana yang
diprediksikan itu MASIH bisa dihindari? Apakah mereka
sadar bahwa manusia2 Indonesia itu berhubungan secara
batin walaupun secara fisik kebut2an saling gak mau
ngalah seperti terjadi setiap hari di jalan raya itu?
Hmmm hmmm hmmm... Dan, ANEHNYA, we don't care about
the answer as well. Kita kok juga gak perduli sama
jawabannya. Ya, begitulah. Semuanya sudah tahu kok?
Apa yang harus dikatakan sudah dikatakan
berulang-kali. Apa yang harus diperingatkan, sudah
diingatkan sampai menjadi klise. Lalu harus apa lagi?
Hmmm hmmm hmmm... this is the common predicament.
Namanya SPIRITUAL DEPRESSION. Semua orang mengalami
itu, semua nabi2 mengalami itu. Dan kita bertanya, apa
lagi Tuhan? What else God? Dan God or whoever we call
HIM/HER/IT/THEM itu diam saja. No answer given, dan
kita juga tidak memaksakan diri untuk mencari jawaban.
Kita diam saja, dan MENGAMATI SAJA. Hmmm hmmm hmmm...
Seperti Nabi Sulaiman yang bilang: Everything under
thd sun has already happened before,... begitu lagi
berulang kali, dari jaman dahulu sampai sekarang, dan
sampai nanti, entah sampai kapan. Uh, depression eh ?
Hmmm hmmm hmmm... KEEP GOING. That's the solution.
Jalan saja, pasrah saja, ikhlas dan pasrah saja. Nanti
MOOD itu akan berubah lagi. The Pendulum will swing
back to another direction, dan kita bergerak lagi.
Mood kita, the FEELING TONE inside us, will go back to
another direction. Dan kita akan merasa bahwa kita
BERTAMBAH DEWASA. More mature,... be a better person.
Just a feeling, true, but what life is if not an
accumulation of feelings. Feelings are experiences and
that's what we get out of this life. Just that.
++++++++++++
KENAPA AKU GA TENANG YA PAK ?
N = Nita
L = Leo
N = Salam Pak Leo! Knp aku ga tenang ya Pak ?
L = Kebawa perasaan.
N = Perasaan yg gmn?
L = Mau melakukan sesuatu tapi gak bisa.
N = Apa?
L = Perasaan tidak berdaya.
N = Walah..
L = Tapi yang seperti itu cuma sementara saja.
N = Jd hrs gmn? Apa ada hubungannya sama mimpiku?
L = Harus dilewatin, pasrah, tabah. Hubungannya sama
mimpi, ... ada juga. Kepalang basah, gak bisa
ditinggalin. Musti dilanjutin terus sampai selesai.
Tapi kalo gak tenang, mungkin ada hubungan dengan
orang yang disayang. Disayang tanpa mengharapkan
balasan apa2.
N = Siapa? Cowo narsis itu?
L = Maybe yes, maybe not.
N = Lho?
L = Seperti ada perasaan nostalgia. Pengen balik ke
masa lalu, tapi gak bisa. Yang bisa dilakukan ya tetap
jalan terus seperti sekarang ini.
N = Ya klo gt, berarti sama cowo narsis itu, dia udah
lama ga hubungi aku, kadang kangen, tp ada juga
perasaan bersalah.
L = Nanti juga ketemu lagi. Kalo musti jalan sama2, in
whatever capacity, nanti juga ketemu lagi.
N = Nanti ketemu lg sama dia pak? Bertatap wajah?
L = Maybe, maybe dengan yang lain. Itu kan perasaan
umum aja. Memang masanya lagi sendu. Dimana-mana orang
merasa sendu,... sedikit aja bisa tersentuh.
N = Aku berdoa, klo aku jodoh sama dia, berarti dia
hubungi aku lg, tp klo ga jodoh, berarti dia ga
hubungi aku lg... itu doaku..
L = Good, gitu aja. Itu bagus.
N = Oh iya, ada yg lg chat sm aku, apa dia suka aku,
katanya dia seneng punya temen seorang penyiar.
L = Aku juga seneng. Itu kan "pembukaan" yang baik.
Terusin aja. Liat aja.
N = Maksudnya? Tp aku ga suka dia..
L = Ya udah kalo gak suka. Masih ada yang lain.
N = Aku pengen sama cowo narsis itu.
L = Hubungin aja, telpon aja.
N = Memang dia mau or seneng klo aku telp dia?
L = Hmmm coba aja.
N = Knp Pak Leo saranin itu? Apa dia pengen ditelp
sama aku?
L = Ya. Telpon aja, kalo mau. Kalo gak mau, gak usah
telpon.
N = Mau sih, tp lg ga punya pulsa. Apa dia masih cinta
sama aku? Trus knp sikapnya tdk sehangat dulu Pak?
L = Udah cool down, emangnya musti hangat terus?
N = Maksudnya cool down?
L = Lha iya, masa penjajakan itu ada up and down. Ada
pisah, ada nyambung lagi, jalanin aja.
N = Pak,, kira2 aku bakalan nyambung lg ga sama dia?
terutama nanti, pas dia dtg lg ke indonesia?
L = Bisa nyambung lagi. Coba aja. Tapi gak perlu
berharap banyak. Itu kan masih coba2 juga.
N = Iya... Menurut Pak Leo, apa yg dia inginkan
dariku?
L = Penjajagan saja. Sama2 liat2 dulu. Nice talking
with you today, I have to sign out now, till next
time, bay bay !!
N = Makasih Pak..
++++++++++++
BEBERAPA HARI INI PERASAANKU KOK GA TENANG
D = Denny
L = Leo
D = Met siang Mas Leo. Beberapa hari ini perasaanku
kok ga tenang, apa ada hal yg tdk baik akan trjadi? Mo
ngerjakan apa2 ga enak bgt, perasaanne kaco gtu. Apa
ada yg salah? Trims.
L = Gak ada yang salah mas. Semuanya ngalamin. Aku
juga ngalamin. Ada yang bergerak di Alam Semesta, dan
kita merasakan tidak enak di bagian dada. Aku juga
merasakan. Paling kita cuma bisa biarkan sampai
berlalu sendiri. Begitu saja.
++++++++++++
TEKNIK PALING CEPAT BUAT MEMBERSIHKAN JALUR ENERGI
Y = Yudha
L = Leo
Y = Hallo! Mas kalo teknik yg paling cepet en efektif
buat membersihkan jalur energi kita gimana yaa?
L = Ikhlas dan Pasrah. Itu yang paling cepet.
Ikhlaskan semuanya. Pasrahkan segalanya. Itu kan
pembersihan batin. Dan itu yang paling cepet.
Y = Saya terlalu pasrah mas.
L = Kalau begitu harus bertindak. Harus melakukan
meditasi. Harus memaksakan diri. Itu untuk
menyeimbangkan sikap terlalu pasrah hingga menjadi
netral.
Y = Ikhlas maksudnya, ikhlas dengan apa yg kita dapat,
apa yg kita peroleh di dunia, apa yg kita lakukan,
baik atau buruk ?
L = Ikhlas itu terhadap MASA LALU. Apa yang telah
terjadi, apapun hasilnya, baik atau buruk, salah atau
benar,... itu di-Ikhlas-kan. Ikhlas selalu terhadap
hal2 yang telah lewat.
Y = Iya.
L = Jadi, tidak ada penyesalan. Tidak ada perasaan
bersalah. Tidak ada perasaan kurang atau lebih.
Segalanya di-ikhlaskan.
Kalau pasrah, itu terhadap MASA DEPAN. Apa yang akan
terjadi, apapun hasil dari IKHTIAR, itu dipasrahkan.
Ikhtiar itu wajib,... tetapi hasilnya kita tidak tahu
apakah akan berhasil atau gagal. Nah, yang dipasrahkan
itu adalah hasilnya. Hasil dari ikhtiar itu
di-pasrah-kan. Jadi kita tidak terbebani oleh apa yang
akan menjadi hasil dari upaya kita.
Kalau hasilnya bagus, ya syukurlah. Kalau hasilnya
tidak bagus, ya syukur juga. Itu arti dari Pasrah. Dan
bukan berarti lalu diam saja dan tidak berbuat apa2.
So,... diteruskan saja upaya pembersihannya. Teruskan
saja. Kalau merasa harus dengan meditasi. Jalani saja.
Tapi gak perlu nervous hasilnya nanti seperti apa.
Yang penting dijalani. Itu Pasrah.
Y = Makasih mas !
L = You're welcome, bay bay !!
++++++++++++
MENUJU UNIVERSALISME DALAM PRAKTEK
A = Arnold
L = Leo
A = Halo Bung, teropongmu terbukti, sudah 3 bulan
menjadi warek 3, urusannya mhs, mungkin itu lahanku
kali ini.
L = Wah, wis dadi PUREK 3 ? Aku gak tau itu.
A = Lho katanya hitungannya dalam bulanan. Pokoknya
Jujur kepada diri sendiri nomor 1.
L = Lha, aku kan habis ngomong (nulis) langsung lupa.
Gak pernah inget ngomong apa (nulis apa). Makanya
musti diingetin terus.
A = Ya sudahlah, wong pada saat itu aku juga cuma
ketawa saja nggak percaya.
L = So, sekarang ketawa aja. Banyak tugas masa depan.
Jalan terus.
A = Keputusanku menerima itupun hanya mengikuti kata
hati yang tadinya spontan sadar aku menolak.
L = Ya,... Yogya itu lebih kreatif daripada Jakarta
sebenarnya. Tapi memang menunggu aba2. Tanpa ada
sinyal2, mereka lebih menunggu. Tapi kehidupan
intelektual, lebih marak di Yogya daripada Jakarta.
Jakarta itu materi terus, intelektualitasnya mandeg.
Kreatifitasnya mandeg.
A = Kalau lihat kerohanian dan budaya saya pikir cukup
menjanjikan lah, ada social network.
L = Ya, social network sehingga bisa menerima dari
mana saja, dan diterima oleh yang mana saja.
A = Sedang saya pasang di web nih, misa Dies dengan
Budaya lokal; target saya, kalau 2 bulan sekali ada
pentas seni dan budaya oleh mhs secara rutin maka
lumayanlah.
L = Pasti bisa itu.
A = Kemarin anak Misa Kampus mangadakan misa di Lapas
yang masya Allah, mayoritasnya mhs karena narkoba,
sedih dan menangis aku. Maka aku minta anak2 Miskam
untuk menggarap lahan itu karena di Jogja ada 3
tempat...
L = Itu kan karena ingin merasakan Union with the
Whole. Ingin merasakan union with the whole, dan
caranya yang paling gampang itu dengan narkoba.
A = He.. he.... maka seni dan budaya loal adalah
barrier to entry yang harus dibangun disamping
kegiatan yang lain. Punya idealisme dan kesibukan, itu
saja agar mengenal dirinya lebih baik.
L = Seni dan budaya lokal sebagai "entry" untuk
memahami UNIVERSALISME. Universalisme versi Karl
Rahner, SJ; itu lho. Yang dulu bikin heboh itu lho...
Dimana-mana aku ketemu orang muda yang sudah siap
untuk menapaki universalisme.
A = Globalization means recognizing diversity.
L = Ya, recognizing diversity. Pluralisme. Dan
pluralisme juga berarti Universalisme. Jadi, berarti,
in the end, kita akan dengan mudahnya memakai tradisi
dan kebiasaan dari kelompok2 lainnya.
A = Asal jangan reog atau batik parang rusak
dipatenkan saja, itu artinya tidak mengakui diversity.
L = Hmmm... you may not believe it, tapi aku ketemu
banyak orang2 muda yang menggunakan doa2 dari segala
agama. Katolik, Islam, Buddha, Hindu,... semuanya
dipakai dengan fasihnya. Itu contoh praktis sikap
universal. Dan mungkin yang organisatoris ada
hubungannya dengan gereja belum siap. Tapi di luar
gereja, hal itu telah dipraktekkan bahkan dengan
mereka yang resminya anggota gereja.
Itu trend sekarang ke masa depan. Menuju Universalisme
dalam PRAKTEK dan bukan hanya di bibir saja. Bukan
menjadi religious, melainkan spiritual.
Religiositas berkaitan dengan religions (agama2). Itu
masa lalu. Tetapi masa depan itu lebih pada
Spirituality (spiritualitas)
berhubungan, dan bisa pula tidak berhubungan dengan
agama2. Bisa juga, segala agama2 itu dicampur-campur,
dan diambil ESSENSInya. Lalu segala tradisi yang cuma
kulit saja itu akhirnya ditinggalkan. Itu trend-nya
menurut aku.
++++++++++++
[Leo seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL. To make
an appointment, please call him at HP: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@
dengan milis SPIRITUAL-INDONESIA
<http://groups.
NOTE: Except my own name, all other names used are
pseudonyms.]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar