yayaya bagus,
jadi rahwana beneran nih,
salam,
goen
--- In psikologi_transform
<tinta_negatif@
>
>
>
> Di bawah ini adalah cara-cara menjadikan diri kita sakti :
>
> 1. Jangan pernah menganggap diri anda sakti walau pun nama
anda 'Sakti'
> buatlah orang lain menganggap Sakti.. tapi jangan paksakan
nama anda
> yang anda sudah 'Sakti' menjadi 'Sakti' dalam konteks yang
saya maksudkan ....ini.
>
> 2. Kalau nama anda bukan Sakti.. segera ke Kelurahan atau minta
orang tua
> anda selametan untuk ganti nama menjadi Sakti. Karena
suggest dari nama
> Sakti anda yang berarti Sakti dapat mempercepat diri anda
menjadi Sakti.
>
> 3. Sakitilah orang yang dianggap Sakti agar kamu menjadi Sakti,
agar kamu
> dianggap Sakti.
>
> Saya akan mengambil contoh kasus Vincent, Pabrik Monoton dan
sahabatnya
> Vincent.. yang tidak terlalu kenal.
>
> Vincent mengatakan pada saya bahwa ia memiliki sahabat yang
kemudian di
> brainwashed.
yang menggunakan
> Kata-kata.. dan kemudian sahabat-sahabat Vincent mulai
meragukan
> persahabatannya dengan Vincent.
>
> Untungnya saya bukan sahabat Vincent, saya hanya orang yang
diberi ruang
> untuk ngoceh.. dan ngomong sesukan saya di milis saya ini.
(saya berusaha
> mempertahankan posisi itu.. dan menjaga jarak agar tetap,
terus, objektif)
>
> Orang yang melakukan Brainwashed, cuci otak, Dekonstruksi
Derida..
> menurut Vincent adalah Pabrik Monoton. Saya juga tiak tahu
seperti apa rupa
> Pabrik Monoton. Di beberapa email sebelum saya sempat dan
ingin sekali
> berbicara dengan Pabrik Monoton. Agar saya mengetahui kenapa
ia
> menganggu sahabat-sahabat Vincent.. agar ragu dan menyerang
balik
> Vincent.
>
> Beberapa analisa saya yang sederhana.. adalah karena Pabrik
Monoton ingin
> menjadi Sakti. Dan cara paling mudah adalah dengan
mengganggu orang yang
> dianggap Sakti. Dan Vincent dianggap Sakti tapi jarang
menganggap dirinya
> Sakti.. selain namanya tidak ada Sakti-Saktinya.
Vincent membuat orang
> menganggap dirinya Sakti.. apa usaha-usahanya.
bisa melihat
> kenapa Vincent membuat Catatan Perjalanan Saya Menjadi
Pendekon.. salah
> satu efeknya adalah saya dianggap Sakti.. walau pun saya
tidak ada
> Sakti-Saktinya.
>
> Dengan ini saya mengatakan ngotot sekali untuk bertemu di
dunia maya atau
> pun nyata untuk bertemu Pabrik Monoton dan siapa pun sangat
monoton
> untuk memusuhi Vincent dan mengganggu persahabatan Vincent
dan
> sahabat-sahabatnya (saya tidak termasuk lho.. karena saya
lebih suka tinggal
> di gua menunggu si wahyu datang membawa teh manis....
hahahahaha..
>
> kenapa saya ngotot??
>
> Karena saya tidak menemukan satu alasan logis mau pun
metafisis.. idealis
> mau pun kapitalis.. etnis mau pun is - is yang laint
termasuk Mbak Is ti....
> Kenapa anda menganggu persahabatan Vincent (tidak termasuk
saya) dan
> bahkan pacarnya Vincent.. kalau saya menemukan satu alasan
yang is is
> diatas... maka saya akan lega.
>
> Untuk Vincent.. jangan terlalu takut.. karena Tinta Negatif
bukanlah
> sahabatmu.. dia hanya orang yang penasaran dengan sebab
akibat dan
> logika.
>
> untuk PABRIK MONONTON
>
>
MMMMMMMMMMMAAAAAAAA
>
> cat : untuk Pabrik Monoton.. kalau mau Sakti jangan gangguin
orang Sakti
> cari keSakti-an lain.. Sakti.. kok... Sakti
gangguan orang. Mendingan
> Sakti yang nyanyi "Unbreakable"
daripada Sakti.
> juswan@... wrote:
> Vincent Liong wrote:
>
> > Entah anda ikut trainning apapun entah itu motivasi, dekon, NLP,
dlsb
> > apakah pengalaman lanjutan di kehidupan sehari-hari yang
bervariasi
> > bisa dianggap membuktikan sesuatu berhasil dengan dicocok-
cocokkan
> > baiknya saja atau membuktikan tidak berhasil dengan
ditidakcocokkan
> > yang baiknya, diskeptiskan dicari alasan yang salah saja. Hal ini
> > sangat relatif.
>
> Mang Iyus:
> Bukan begitu juga Cent. Semuanya sama-sama memberikan solusi
momenter dan
> semuanya harus pakai dilatih terus.
> Motivation Buikling dan NLP tidak memberikan kail tetapi ikan
(software).
> Dekon sama saja - walaupun namanya instalasi - ternyata sekali
terpasang
> instalasi (hardware) tersebut tetap saja tidak selalu pasti
fungsional.
> Kalau anda pasang AC maka ia fungsional terus. Kalau anda pasang
modem,
> maka ia fungional terus. Tetapi kalau anda pasang dekon maka
fungsionalnya
> tidak optimal... bisa jalan, bisa tidak, bisa segera, bisa lamaan,
bisa
> terasa, bisa tidak... dst... ha ha ha...
>
>
> Vincent wrote:
>
> Apakah voucer mata ketiga Leonardo Rimba pernah dipertanyakan
tentang
> apakah janji-janinya yang ajaib sesuai dengan yang terjadi di ruang
> praktikal? hahaha...
>
> Mang Iyus:
> Beda beda tipislah... ha ha ha... tarifnya juga mirip mirip...
venue nya
> juga mirip mirip... noraknya juga beda beda tipis...
> Hasilnya juga just so and so... kadang-kadang jalan kadang- kadang
gak
> jalan... byar pet kayak listrik PLN... ha ha ha...
>
> Mang Iyus
>
> ============
>
> > Ketika saya diajak ke Solo oleh Leo lalu ditekan selama seminggu
yang
> > saya sempat ceritakan di email yang lampau, ada satu kejadian
yang
> > bisa menjawab masalah ini...
> >
> > Saat itu pak Sunu (pengguna kompatiologi di Solo) datang dan
> > menceritakan pengalamannya di hadapan saya, Leonardo Rimba, bp
> > Sudjanto dan temannya. Setelah menceritakan prosesnya, Leonardo
Rimba,
> > bp Sudjanto ngotot bahwa hal-hal tsb seharusnya dianggap bukan
dari
> > dekon, lalu at the end kesimpulan ya saya salah. Karena tidak ada
> > kepentingan untuk konflik dengan Leonardo Rimba, bp Sudjanto dan
> > temannya maka bp Sunu no comment.
> >
> > Entah anda ikut trainning apapun entah itu motivasi, dekon, NLP,
dlsb
> > apakah pengalaman lanjutan di kehidupan sehari-hari yang
bervariasi
> > bisa dianggap membuktikan sesuatu berhasil dengan dicocok-
cocokkan
> > baiknya saja atau membuktikan tidak berhasil dengan
ditidakcocokkan
> > yang baiknya, diskeptiskan dicari alasan yang salah saja. Hal ini
> > sangat relatif.
> >
> > Seperti pernah saya sebutkan sebelumnya bahwa ilmu ilmiah sosial
> > sangat bergantung pada asumsi dasar penelitinya sendiri. Apapun
asumsi
> > bisa kok diakali agar menjadi samadenan kesimpulan. Kalau dua
pihak
> > berlawanan asumsinya melakukan penelitian maka jawabannya juga
akan
> > berlawanan.
> >
> > Maka dari itu jangan harap saya cerita yang ajaib-ajaib soal
> > kompatiologi. Tanya saja pada yang pernah menggunakan, nomor
> > teleponnya tercantum lengkap kok... Atau baca tulisan-tulisan
dari
> > pengguna sekaligus peneliti yang tidak digaji, tidak dirayu,
dlsb.
> > Kalau dianggap tidak lengkap ya anggap saja salah, selesai. Semua
> > tergantung asumsinya mau kemana lalu dibenarkan sendiri.
> >
> > Apakah voucer mata ketiga Leonardo Rimba pernah dipertanyakan
tentang
> > apakah janji-janinya yang ajaib sesuai dengan yang terjadi di
ruang
> > praktikal? hahaha...
> >
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> >
> >
> >
> >
> >
> > Email sebelumnya..
> > http://groups.
In
> > Komunikasi_Empati@
> >
> >> Adhi :
> >> Mang Iyus,
> >> tidak menjanjikan perubahan tidak sama dengan mengatakan ikut
dekon
> >> tidak bakal ada perubahan. Terutama saya sebagai pendekon waktu
itu
> >> selalu menekankan tidak bisa memberikan janji/jaminan apapun.
> >
> >
> > Mang Iyus:
> > Setuju mas Adhi ! Makanya kudu dijelaskan seperti apa yang anda
> > jelaskan sekarang di bawah tadi.
> > Saat saya didekon Vincent saya sama sekali tidak tahu dalam hal
apa
> > saya akan berubah/diubah. Akibatnya sampai sekarang saya juga
tidak
> > tahu pasti apa dampak langsung dekon terhadap diri saya.
> > Bahwa saya berubah memang iya. Tetapi itu adalah output segala
macam
> > pembelajaran dan bukan karena dekon thok. Jadi saya harus
mengambil
> > kesimpulan apa dong?
> > Winda yang didekon mas Adhi-Pipiet juga tidak banyak berubah.
Mungkin
> > keberaniannya kini mengambil keputusan tegas merupakan dampak
dekon?
> > Manalah saya bisa tahu dan yakin sepenuhnya. Kalau saya belajar
sipoa
> > maka saya tahu saya bisa mengandalkan sipoa sebagai ganti
kalkulator.
> > Lalu gimana dong?
> > Beri pencerahan sedikit dong Adhi. Thanks ya.
> >
> > Mang Iyus
> >
> >
>
>
>
> ** L O W O N G A N * I L M U A N * K O M U N I K A S I * E M P A T
I **
>
> Bagi anda yang bercita-cita menjadi ilmuan baik sudah
memiliki/tidak memiliki gelar akademis, KomPati membuka lowongan
untuk anda menjadi peneliti, penulis kitab-kitab berikutnya
spesialis di bidang pilihan anda. Sudah ada yg mendaftar seperti
misalnya Dr. Hubertus Ubur (sub bagian Kitab Air soal Sistem
Penguasaan Massa KomPati) & Priatna Ahmad (sub bagian Kitab Angin
soal KomPati Bahasa Gerak). Bagi yang berminat silahkan
konsultasikan niat anda dengan moderator kami ... :)
>
>
>
> W A R N I N G / P E R H A T I A N
>
> Bilamana anda merasa terganggu dengan email-email ini, silahkan
melakukan unsubscribe secara mandiri; dengan mengirim email kosong
ke: . Atau dengan cara klik:
> lalu klik "Leave Group" (di bagian ujung bawah layar monitor
anda). Kami para moderator tidak melayani masalah unsubscribe. Anda
datang sendiri maka pulang tidak diantar.
>
> Email to all moderator: Komunikasi_Empati-
>
> Cabang-cabang maillist Komunikasi Empati diantaranya :
> * Komunikasi_Empati@
>
> * VincentLiong@
>
>
>
>
>
> Moderator in duty: vincentliong@
> (NOTE: Untuk menghindari moderator gadungan, moderator yg asli
adalah yang emailnya terlampir di atas.)
>
> Costumer Service Representative / Contact Person Moderator :
> * Vincent Liong +6221-5482193,
> * Drs.Juswan Setyawan (S.Pd(Ek)) +628159162193(
> * Cornelia Istiani,M.Psi.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> ------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
>
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar