Dear Dyami, pada suatu hari, saya mengikuti sebuah mailing list. di mailing list
Menurut saya, entah apa motifnya, anda terkesan sengaja cari-cari masalah. Saya sependapat dengan Mbak Was_was. Pertanyaan-pertanya
Ada yang bilang pada saya, bahwa anda mungkin rada-rada frustrasi karena tidak berhasil menyelesaikan studi di ITS, padahal sudah sampai semester 9. Apakah benar demikian? Kalau melihat nick yang anda pakai pada salah satu email yang anda pergunakan (bosan_hiduo)
Kalau memang benar demikian, maka imbas yang mungkin terjadi adalah menghadapi kekecewaan keluarga terhadap anda. Karena itulah anda mulai agak nyentrik, meniru-niru gaya seniman. Selain itu, anda juga mulai mencari-cari jalan pintas untuk menyatakan eksistensi diri anda. Wujudnya antara lain, mencoba melakukan komunikasi dengan orang-orang penting dan ternama mulai Ketua MUI, Ketua PGI, dan sebagainya, sampai kepada orang-orang yang aktif dan dihargai di milis-milis yang anda masuki.
Hal itu agak mirip yang dilakukan oleh beberapa orang lain, hanya anda lebih parah. Agar diakui eksistensinya, kebanyakan orang lain mencoba berusaha menuangkan gagasan/pemikiranny
Kalau anda frustrasi dan kehilangan eksistensi diri, lebih baik konsultasi ke psikolog/psikiater, bisa juga ke ulama, daripada anda menghamburkan uang untuk ke warnet, sampai cari-cari warnet yang biayanya di bawah 4000 rupiah perjam. Sebagai psikolog, Mbak Was_was sudah menyatakan secara implisit. Ingatkah anda tentang si D yang lebih menarik perhatian Mbak Was_was di:
http://groups.
Semoga anda lekas sembuh.
Rasa frustrasi ter
tertentu
. Hal itu juga terlihat
katakan, anda sebetulnya sudah tahu jawa
tersebut saya bertanya kepada salah seorang membernya, sebut saja A.
kemudian di topik saya tersebut ada berbagai macam tanggapan, tidak
hanya dari si A saja, ada juga B dan C dst.
si B selalu menertawai sekaligus berkata2 tentang sesuatu yang saya
sendiri kurang pahami dan tidak saya mengerti, sampai suatu saat
saya bertanya seperti ini kepada si B; "kalau boleh tau, pertanyaan
seperti apa yang kedepannya bapak jawab?"
permasalahannya, si B sampai sekarang belum menjawab pertanyaan saya
tersebut.
dalam dunia psikologi, disebut ke dalam idola/sindrom/
sikap dan tingkah laku seorang yang seperti itu?
bagaimana cara menyembuhkannya jika memang benar ada yang perlu
disembuhkan?
atau
bagaimanakah saya sebaiknya bersikap kepada si B?
mohon penjelasannya.
Dyami.
PS: Untuk para psikolog di mailing list ini, kalau kalian ada tau
mailing list lain yang bisa dijadikan tempat bertanya/konsultasi
mengenai hal2 yang berhubungan dengan dunia psikologi, saya dikasih
tau ya!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar