Quote: Luar biasa !
Menurut saya, itulah ungkapan yang paling tepat untuk seorang Muhammad
Yunus, peraih Nobel Perdamaian 2006, saat membaca artikel Kompas, Minggu
12 Agustus 2007 tentang "Kewirausahaan Sosial Muhammad Yunus".
Tuhantu:
Yg ½diluar kebiasaan½ adalah melihat Muhammad Yunus sebelum dia
menerima Nobel... (Sesuai judul: Melihat yang orang lain tidak lihat
:-D...)
Tuhantu
--- In psikologi_transform
<isywaramahendratto
>
> Luar biasa !
>
> Menurut saya, itulah ungkapan yang paling tepat untuk seorang Muhammad
Yunus, peraih Nobel Perdamaian 2006, saat membaca artikel Kompas, Minggu
12 Agustus 2007 tentang "Kewirausahaan Sosial Muhammad Yunus".
>
> Ibarat seorang Newton yang mampu "melihat" rumus Newton,
disaat orang lain tidak melihatnya, beliau secara "jeli" mampu
melihat tentang "potensi" manusia sekalipun terlilit kemiskinan,
potensi wanita sekalipun oleh budaya lokal terpinggirkan.
>
> Berikut butir butir mutiara pemikiran beliau yang sayang untuk
dilewatkan begitu saja :
>
> - Ia percaya tentang sistem ekonomi yang kompetitif, namun menolak
ketamakan
> - Ia "mengakui kelemahan" teori teori ekonomi yang ia ajarkan
diruang kelas karena ternyata "tidak berdaya" menghadapi
kelaparan dan kemiskinan
> - Ia meyakini bahwa pembangunan akan mandek kalau orang miskin
dibiarkan pada posisi penerima sedekah (objek)
> - Orang orang miskin itu cerdas, yang dibutuhkan hanyalah akses
> - Orang miskin itu ibarat bonsai. Seperti bibit pohon terbaik namun
tidak dapat tumbuh sempurna karena media tanah yang terbatas
> - Ia meyakini kemiskinan diciptakan oleh struktur, kebijakan dan
sistem di masyarakat
> - Dasar social business entrepreneurship (SBE) adalah kesadaran
sosial, bukan maksimalisasi laba
> - Ia meyakini suatu program baru diketahui hasilnya kalau sudah di
coba
> - Setiap orang punya dimensi yang lebih luas dari sekedar menjadi
mesin pencari uang, untuk itu beri mereka ruang untuk mengekspresikan
dirinya
> - Sistem keuangan saat ini tidak lengkap dan eksklusif karena hanya
melayani sebagian orang (tidak menjangkau orang miskin)
> - Sistem sekarang didasarkan pada ketidak percayaan (untuk mendapatkan
kredit diperlukan jaminan)
> - Kami yang mendatangi orang miskin dan buta huruf bukan sebaliknya,
karena orang yang datang meminta bantuan selalu pada posisi lebih lemah
> - Dalam sistem budaya yang menyubordinatkan perempuan, pemberdayaaan
adalah ancaman terhadap otoritas
> - Perempuan yang berbisnis dikatakan bertentangan dengan nilai nilai
agama, padahal istri pertama Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah adalah
saudagar yang berhasil
> - Grameen Bank tidak bertentangan dengan syariah karena tujuannya
bukan maksimalisasi laba
> - Banyak kajian memperlihatkan setelah perempuan memiliki akses
ekonomi, rekening bank, punya menghasilan dan lebih independen membuat
hubungan baik suami istri meningkat, kekerasan dalam rumah tangga jauh
berkurang, suami lebih respek pada pasangan, anak anak yang bersekolah
lebih banyak. (Disari dari Kompas, Minggu 12 Agustus 2007 tentang
"Kewirausahaan Sosial Muhammad Yunus".)
>
> Analog dengan keberhasilan beliau membangun Grameen Bank (saat ini
lebih dari 250 lembaga di hampir 100 negara mengadopsi program kredit
mikiro Grameen Bank), kiranya keberhasilan beliau
"memberdayakan" kaum miskin dapat dijadikan model
"pemberdayaan karyawan" di perusahaan. Sehingga perusahaan dapat
memahami karyawan sebagai subjek bukan objek, sebagai asset perusahaan
bukan sebagai pusat biaya.
>
> Artinya :"Karyawan Anda adalah orang orang cerdas, yang mereka
butuhkan hanyalah kepercayaan dan kesempatan !"
>
> Isywara Mahendratto
> http://servocenter.
>
>
> ------------
> Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with
Yahoo! FareChase.
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar