----- Original Message -----From: Tomy TSent: Tuesday, August 14, 2007 3:35 AMSubject: Re: [psikologi_transformatif] Agama itu Pembawa Kehancuran ! ah....mang Ucup tahu apa soal agama?saya membaca tulisan anda di bawah biasa aja (saya tidak senang juga enggak, santai aja lagi apa lagi marah...gak lah ya...)kenapa....karena saya tahu penjelasan anda soal agama mencoba menyatukan apa yang aksiden dan apa yang essensi di agama lalu anda menarik kesimpulan...mmmmm seperti tulisan anda yang lain banyak nilai sentimen nya.... kalau anda melihat hal-hal yang aksiden...bukan berarti selalu merujuk essensinya... seperti tulisan anda sebelummnya mengatakan agama di lihar dari filsafat, psikologi dst...tapi saya ga melihat penjelasan secra Filsafat atau psikologi...tapi setelah saya baca hanya seperti kamus aja yang di caplok dari sana sini dan anda mencoba menyimpulkannya. .. Mmmmmm
tomy
----- Original Message ----
From: mangucup88 <mangucup88@yahoo.de>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups .com
Sent: Monday, August 13, 2007 11:04:23 AM
Subject: [psikologi_transformatif] Agama itu Pembawa Kehancuran !
Menurut Friederich Nietzsche maupun Mao Tze Dong: Agama itu
Racun !" Sedangkan berdasarkan ajaran agama Judaisme agama itu
pembawa Damai, oleh sebab itulah adanya ucapan "Salam" dlm bhs Arab
= Damai sedangkan dlm bhs Ibrani Shalom. Walaupun demikian mang Ucup
mendukung sepenuhnya pendapat Nietzsche maupun Mao Tze Dong !
Kenapa ?
Masalahnya satu hal yang gombal dan nonsen besar, bahwa agama dapat
memberikan kedamaian di dunia ini ! Bahkan kenyataannya hal yang
kebalikannya yang terjadi, begitu kita menganut sesuatu agama kita
akan berbalik menjadi Kaum Rasist !
Memang benar semua agama didunia ini menganut fasafah yang sama
ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu !" yang beda hanya
definisi Sesamamu", sebab antara teori dan praktek kenyataannya
beda seperti bumi dan langit. Secara teori; sesamamu berarti sesama
manusia, maklum kita dilahirkan dengan warna darah merah yang sama
maupun warna putih tulang yang sama.
Di dalam praktek kehidupan kita, orang yang tidak menganut agama dan
aliran yang sama denganku bukanlah sesamaku". Bagaimana aku bisa
sama dengan dia dimana Tuhan-Mu adalah Hantu-Ku". Menurut agama-mu
illahku adalah berhala, tetapi diagama-ku ia adalah illah kudus suci
yang kusembah.
Menurut agama-mu itu haram tapi menurut agama-ku itu halal. Di
agamaku ia adalah nabi sedang menurut agamamu nabiku adalah setan.
Menurut agamaku ini adalah mukjizat, sedangkan menurut agama-mu ini
adalah takhayul. Menurut agamaku rumah ibadahku adalah tempat yang
kudus, sedangkan menurut agama-mu ini rumah najis orang kafir. Jadi
boro-boro bisa dan boleh beribadah disana, menginjakkan kaki masuk
kesitu pun sudah amit-amit ! Masalahnya bisa langsung dapat One
Ticket Go to Hell !
Lucu tapi nyata, apabila kita ingin merealisasikan ajaran kasihilah
sesamamu, bahkan sampai kebelet ingin kawin" terkadang kita harus
menerima kenyataan pahit, bahwa ini dilarang dengan alasan beda
agama" alias tidak sesamamu githu !
Disamping itu kenyataan pahit yang tidak bisa dipungkiri, mereka
menilai sesamaku bukan hanya sekedar dari penganut agama dan aliran
yang sama saja, bahkan harus dari etnis dan suku yang sama pula.
Jadi walaupun dari penganut agama dan aliran yang sama sekalipun,
kalau tidak memiliki etnis yang sama seakan-akan ada jurang pemisah
antar sesama umat.
Kagak percaya lihat saja diberbagai macam rumah ibadah yang
dikhususkan hanya untuk etnis dan golongan tertentu saja, orang bule
hanya mau kumpul dengan bule, orang hitam dengan orang hitam. Orang
Batak hanya mau kumpul dengan orang Batak, Jawa dengan Jawa,
Tionghoa dengan Tionghoa, sehingga timbul pertanyaan apakah kalau
tidak sesama etnis berarti bukan sesamaku ???
Jadi tepatlah apa yang diucapan oleh Mao Tze Dong, bahwa agama itu
racun yang bisa meracuni otak kita menjadi rasis. Agama itu bukannya
pembawa perdamaian melainkan pemecah belah. Bahkan telah terbuktikan
agama bisa jadi pemicu perang saudara misalnya di Irlandia antar
sesama umat Kristen (Katolik vs Protestan) atau di Irak antar sesama
umat Muslim (Sunni vs Syiah).
Kalau masih tidak percaya juga, cobalah usulkan, dimana mulai besok
kita praktekan umat Muslim menyalurkan zakat ke panti asuhan
Kristen, sedangkan umat Kristen memberikan persembahan umatnya ke
panti asuhan Muslim. Bukankah mereka itu sesamamu yang sama-sama
membutuhkan bantuan, jadi seharusnya tidak ada perbedaan ???
Kita dicekoki oleh racun berbagai macam dogma, sehingga otak kita
jadi kotor. Orang baik bisa jadi sadis, orang sopan dan damai bisa
jadi biadab, bahkan mengeluarkan kata-kata kasar dan keras, hanya
untuk membela agama dan kepercayaannya masing-masing. Bahkan kita
suka turut menjadi heran, kok orang beragama bisa mengeluarkan kata-
kata yang sedemikian kotor dan kerasnya ? !
Seharusnya orang beragama itu mencerminkan kelembutan, kearifan
maupun kesabaran dan bersedia untuk mengalah
Begitu juga sama gombalnya, apabila orang mendengungkan agar kita
harus bisa saling menghormati agamanya masing-masing, sebab ini
hanya sekedar dongeng khyalan dan ilusi saja !
Bagaimana saya bisa menghormati agama lainnya, apabila saya sudah di
brain washing sajak brol lahir, bahwa hanya agama saya saja satu-
satunya; yang suci, baik dan benar, sedangkan agama-agama lainnya
adalah sesat dan penganut aliran setan. Mereka itu kafir semua !
Jadi boro-boro bisa menghormati agama sesat, untuk menghormati orang
kafir saja sudah sulit banget !
Jadi tidaklah heran kalau banyak milis umum melarang adanya diskusi
atau artikel yang bernafaskan agama, karena ini hanya akan jadi
pemicu perdebatan kusir tiada akhir maupun perselisihan antar sesama
membernya. Maka dari itu renungkanlah sendiri, apakah anda masih
tetap berkeyakinan, bahwa agama itu pembawa kedamaian ?
Saya yakin banyak orang yang tidak senang,bahkan mungkin tersinggung
membaca tulisan ini, sebab saya membukakan kedok kemunafikan yang
ada di dalam diri kita masing-masing, termasuk di dalam dirinya mang
Ucup sendiri.
Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail. com
Homepage: www.mangucup. net
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar