SHARING PENDIDIKAN ANAK
Dear Mas Leo, Pagi
Mohon ma'af saya jadi tertarik,
awalnya saya tidak tahu kenapa tiba" muncul imel di
inbox saya bertubi" padahal seingat saya dan saat
tanya suami tidak ada yang daftar di milist..
beberapa hari terakhir saya sering membaca satu
persatu
dan ternyata aneh, unik dan menarik untuk
diketahui...
Langsung saja, saya mempunyai anak 5 tahun, awalnya
dia susah ngomong sampai umur 4 tahun baru lumayan
banyak walau masih belum jelas karena yang mengandung
huruf "T, K,P,R" di depan dan ditengah tidak bisa.
Misal "cepat" menjadi "Ceat". Tetapi sejak kecil ada
kecenderungan bicara dengan tembok, jendela dan
pohon"an (bahasanya saya tidak tahu). Saat udah
sedikit ngomong mulai menjelaskan bahwa ada orang
seram, ada yang jelek disitu suruh pergi, pokoknya
seringkali saya ketakutan dibuatnya
Sejak di dalam perut, usia kehamilan 5 bulan ada yang
mengatakan bahwa janin saya bisa melihat sesuatu yang
tidak kelihatan, saat hamil banyak kejadian aneh
memang (teman suami mengajak sodaranya mengambil
barang" aneh di 2 kamar mandi ada 20 benda). Sejak
divonis itu saya selalu berdo'a agar anak saya normal
saja, kalau pintar ya cukup pintar matematika, fisika
dll seperti pada umumnya. Dan saya berusaha
mengingkari anak saya aneh, kalo orang lain bilang
kelebihan saya bilang cacat, abnormal bahkan minggu
malam kemarin saya masih beradu pendapat ttg anak saya
abnormal, karena tidak normal seperti yang lain,
karena sodara saya ngeyel bahwa itu kelebihan, karunia
dll. Menurut saya normal itu ya tidak berbeda dengan
anak" pada umumnya.
Saat baca Komentar Pak Leo saya ada kecenderungan
untuk mengiyakan, jadi untuk kasus Arga (2,10 thn)
mending disekolahin saja biar dia ada rival bermain
entah berantem ama temannya, harus berbagi, pilih
sekolah yang perhatian ke anak. Anak saya sejak 8
Bulan udah saya masukin taman bermain, sampai 2,3 thn,
kemudian terpaksa terapi bicara karena kecemasan tidak
bisa bicara, kemudian TK 4 tahun sekarang TKB. Jadi
Arga jangan nunggu sampai 5 tahun baru sekolah semakin
lama anak dirumah dan diturutin apa kemaunya semakin
dia egois
apalagi kalo ada kakek nenek dirumah
tersebut. Biarkan dia menemukan dirinya diantara
teman"nya, berantem, berebut, kalah, mengalah, menang
dalam permainan adalah proses belajar.
Suami saya menginginkan satu anak, dan saya meniatkan
diri tidak memanjakannya, beberapa ciri yang ada pada
Arga ada pada anak saya termasuk memory yang kuat
usia 1 tahun saya ajarkan makan sendiri baby sitter
hanya menunggu, jadi 1,5 tahun sudah bisa makan
menggunakan tangan, sendok dan garpu. Saya tekankan u/
memberesi maina usai bermain, menaruh baju kotor pada
tempatnya, dan tidak diperkenankan menyuruh pembantu
seenaknya. Dan baru sekarang saya "ngeh" dengan
komentar Pak Leo mengenai disiplin
karena selama ini
saya tidak tahu dasarnya hanya ingin anak saya tidak
manja aja
kalo menangis karena ngambek kami masukin
kamar, kami tinggal bermain yang menarik dan dipesan
kalo udah diam baru boleh gabung bermain
pernah
ngambek lemparin baju/mainan sama suami saya dipungut
dibuang ke tempat sampah sejak itu dia berfikir jika
mau lemapr" mainan.
Kata kuncinya kita musti konsisten terhadap
kesepakatan yang kita buat
anak saya tidak jajan
padahal lingkungan anak" suka jajan, dia sudah
memahami jeleknya jajan bagi tubuhnya, bahkan kalau
ditawatrin orang/tetangga yang sekiranya saya tidak
boleh dia telpon dulu ato ijin dulu. Hal ini sering
membuat orang kasihan/tidak tega, saya sampaikan ke
orang" bahwa lebih tidak tega mana melarang dia makan
permen ato dia demam karena radang tenggorokan
(jika
melarang saya sertakan alasannya)
Alhamdulillah untuk anak seusia dia 5 tahun, dia
termasuk mandiri walau kadang kalo ada pembantu masih
minta dilayani tapi dibanding teman"sebaya di
lingkungan kami masih the best lah (biasa ibu selalu
muji anak), karena udah bisa dikasih tanggung jawab
(saat pembantu mudik, saya tidak bisa jalan kami hanya
berdua dirumah, anak saya kebagian nyalain lampu atas,
dan melakukan hal" sendiri, cebok, makan, mandi, ganti
baju,keramas)
mementingkan teori, materi jadi sampai sekarang baru
diajarkan mengenal huruf 6 bulan menjelang SD karena
tuntutan masuk SD, jika tidak ada itu sekolah TK nya
lebih menginginkan anak bermain dan bermain
. Satu hal
yang masih mengganjal adalah manajemen tidur..karena
dia suka begadang jadi pagi susah bangun
sejak 2
tahun sudah bermain dengan laptop kadang malam dia
bermain sendiri, kalo disuruh tidur dia bilang tidak
bisa tidur, jadi malah kasihan matanya dipejam"kan
tapi gelisah
Kemampuan melihat hal" yang tidak keliahtan agak
berkurang, mungkin sudah banyak teman, tetapi reaksi
sekarang adalah suka takut padahal dulu dia sama
sekali tidak takut. Dan saat bertemu orang lebaran
tahun lalu di stasiun dia bilang nanti kalo udah besar
akan berkembang pesat, sekarang memang reda
duch..rasa senang saya kembali melayang.. berarti
harus siap lagi menjelang dia besar.. saya pikir tugas
kemarin usai
Ok, mungkin itu tentang anak indigo, ato lebih
tepatnya anak saya
o,ya usia 1,5 tahun saya bawa ke
psikolog UI, dan usia 2 3,5thn terapi bicara
didampingi psikolog.. 3,5 4 tahun saya ngundang
terapis kerumah, 4 tahun sekolah...
Mungkin cukup ato lebih dari apda cukup
ato malah
tidak nyambung
tapi saya sangat senang dapat hal baru
mengenai Indigo dan disiplin
. Makasih banyak, Salam,
(Sriyani)
++++++++++++
JAWABAN SAYA: THANKS FOR SHARING WITH US ALL
Dear Mbak Sriyani, Thanks for sharing with us all. Apa
yang anda tulis pastilah dibaca oleh Mbak Fitri yang
mempunyai anak bernama Arga (2 tahun, 10 bulan) itu,
dan sharingnya dimuat beberapa hari yang lalu. Again,
thanks a lot for sharing your experiences with us all.
Bener mbak, GAK USAH PAKE ISTILAH INDIGO. Itu istilah
yang banyak salah kaprahnya. Malah, akhirnya jadi
keblinger sehingga kasihan orang tuanya yang cuma bisa
mengurut dada memiliki anak GAK MAO SEKOLAH dan
mengajarkan orang2 untuk meninggalkan NORMA2. Itu
kasus Vincent Liong yang, konon, menemukan
Kompatiologi (= Komunikasi Empati + logi). Tetapi,
ternyata yang disebarluaskan itu adalah KOMUNIKASI
TANPA EMPATI atau bagaimana untuk _tidak empati_
terhadap orang2 lain. Tentang bagaimana menjadi EGOIS
dan memutar-balikkan perkataan orang lain. Tentang
bagaimana MEMFITNAH ORANG. Tentang bagaimana BERBOHONG
tanpa merasa salah. Tentang bagaimana TIDAK SEKOLAH
(Vincent itu _TIDAK MAU SEKOLAH_). Tentang bagaimana
menjadi orang yang TIDAK SIMPATIK (Vincent itu memang
_TIDAK SIMPATIK_). Dan itu semua dimulai oleh artikel
di Harian Kompas yang menulis bahwa Vincent Liong itu
Indigo. Ditulis oleh Maria Hartiningsih tahun 2004.
Nah, keindigoan itu dimakan oleh media massa,... dan
BAHKAN termasuk dikipasi oleh saya juga. So, dalam
kesempatan ini saya minta maaf kepada rekan-rekan
sekalian. Saya juga khilaf, saya pikir Vincent Liong
itu seorang indigo yang spiritual, ternyata akhirnya
terbukti cuma seorang anak abnormal. Seorang BAJINGAN
TENGIK yang mau menipu kesana-kemari dengan menjajakan
kompatiologinya itu yang, TERNYATA, mendorong manusia2
untuk meninggalkan norma2 sopan santun, norma2
KETUHANAN. Norma2 yang umum dimiliki oleh orang2
beradab. So, sekali lagi... please forgive me. Kita
semua belajar kan, dan memang ada jatuh bangunnya
juga. Sekarang, saya cukup happy kalau akhirnya
istilah "indigo" tidak lagi dipergunakan. Lebih baik
kita menjadi diri sendiri yang semakin lama semakin
baik, semakin manusiawi, semakin SPIRITUAL. Itu yang
penting kan ? (Leo)
++++++++++++
BIMO DEWA RUCI
K = Karna
L = Leo
K = Pagi Pak Leo! Wah tambah ngeh nih
pengembara-annya! dah sampai dimana pak, negara
antabrantah ya!
L = Gak zelas mas, hmmm hmmm hmmm... kok dua hari lalu
aku tidur terus merasa seperti digandoli
oleh "Darmo Gandhul". Aku gerak2, tapi gak mau lepas.
Jadi, "Darmo Gandhul" itu seperti megangi kakiku.
Lha, itu kan aneh. Aku kan gak ngerti Darmo Gandhul
itu apa.
Terus aku cek di internet, ternyata itu serat yang
isinya kisah masuknya Islam ke Tanah Jawa. Lha, tapi
apa hubungannya sama aku ? Kok "Darmo Gandhul" itu
nggandoli aku terus? Apa aku harus "naik" sehingga gak
ikut2 seperti apa yang dipraktekkan oleh para tokoh di
Darmo Gandhul itu ?
Atau, interpretasi kedua, aku HARUS melaksanakan apa
yang menjadi MISSI dari Darmo Gandhul. Walah walah...
itu kan berat.
K = Aku pernah baca sekilas mas sekilas serat
darmogandul itu, tapi itu bukan ajaran impor kok
menurut saya, tapi cita rasa islam jawa yang berbasis
budaya dan keyakinan sebelumnya. Tapi menurut saya
istilah istilah animisme budha hindu dan lain2 hanya
sebutan saja, sasaran tembaknya sama lho pak, hanya
kita saja yng kadang mencoba analisa pakai pikir yang
mana; pikir dipengaruhi oleh adat negara seberang,
ditafsirkan jadi nggak karu2an.
Terbukti sekarang tho, mana yng benar2 menjalankan
fitrah diri sesuai cita rasa diri lebih menjanjikan
kedamaian. Lihat saja sekarang pada saling melaknat
satu sama lain, menyesatkan kelompok lain, sepertinya
dunia ini mau terbalik ya pak ?
L = Ya, malah aku sekarang jadi MERASA harus
menjalankan missi yang diemban oleh Darmo Gandhul. Itu
kan DARMO (dharma, bakti, kerja,...) dan itu GANDHOL
(mengganduli) ... aku bener2 merasa digandoli waktu
tidur itu. Lha, iku opo kok nggandoli kakiku, gak mao
pergi. Sudah tidur bolak balik ke kiri ke kanan, kok
tetap saja ada di kakiku itu. Menggandol gak mau
pergi. Apa penulis Darmo Gandhul mau aku menjalankan
missi Darmo Gandhul di Tanah Jawi ? Wallahualam, just
wait and see. Lihat sajalah.
K = Sebetulnya Pak Leo sudah menjalankan misi
Darmogandul. Orang harus kembali ke citra diri,
kata Pak Leo; intuisi, yah pak tepat itu. Terbukti
sekarang orang pada mencari dirinya walaupun akhirnya
kejedut.
L = Kalau benar sudah, berarti MASIH BANYAK LAGI. Wong
aku merasa tarikannya itu kuat sekali. Kuat sekali
menarik-narik kakiku. Jadi seperti ada orang yang
menggandoli kaki itu. Dan ya, aku merasa bahwa banyak
orang yang mengikuti dan MULAI MENCOBA untuk MASUK KE
DALAM DIRI SENDIRI. Untuk langsung menghadap "Tuhan"
tanpa melalui segala saringan2 yang penuh pesan
sponsor itu. That's very good.
K = Timbulnya aliran2 karena manusia sudah nggak
percaya sama yang sudah ada, dan tidak menjanjikan
kedamaian, akhirnya muncul aliran2 kata orang. Hanya
menurut saya mereka bodoh, nggak pakai perhitungan;
kenapa harus berlabel, kalau tanpa nama memang kenapa,
ya akhirnya tahulah akibatnya! di kejar2 sama orang2
yng nggak jelas kemanusiaanya itu!
L = Ya, aku bilang itu PERMAINAN NALURI.
K = Sesak sampai susah nafas memang, dimana-mana,
penuh dengan kekotoran, celakanya kotoran2 itu di
bungkus dengan keyakinan agama! Padahal agama mengajak
mengajarkan manusia untuk kembali ke Fitah nya,
menyebalkan memang pak, tapi inilah sesungguhnya
pelajaran yng berharga bagi kita yang ingin kembali
pada citra rasa diri yang sebenar diri. Tidak ada
kebenaran tanpa ada kesalahan, tidak ada yang haq
tanpa ada yng bhatil.
L = Ya, berjalan apa adanya. Natural sajalah, tanpa
dibuat-buat. Tanpa petantang petenteng sebagai yang
membawa kebenaran sejati. Kebenaran sejati itu cuma
ada di dalam diri, dan mencari itu harus MENYELAM KE
DALAM DIRI SENDIRI. Bimo Dewa Ruci... again kembali
kepada pengertian Bimo Dewa Ruci: Bima yang mencari
Dewa Ruci (diri sejati) dengan menyelam ke dalam
samudra (segoro) yang bukan lain adalah dirinya
sendiri. Hmmm hmmm hmmm... always like that. Selalu
seperti itu, kita semua harus menyelam ke dalam diri
kita sendiri masing2. Dan disana menemukan DEWA RUCI.
Our own TRUE SELF. ... Nice talking with you today,
till we meet again next time, bay bay !!
++++++++++++
[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
HP: 0818-183-615. E-mail: <leonardo_rimba@
Untuk bergabung dengan milis SPIRITUAL-INDONESIA
please click this link:
<http://groups.
NOTE: Except my own name, all other names used in the
Yahoo Messenger conversations are pseudonyms.]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar