KALO BOLEH TAU LAGI
Dengan Hormat, Terimakasih Brother Leo yang uda mau
membantu saya ini... Kalo boleh saya mengetahui bahwa
: [Saya ini TIDAK susah mencari nafkah, tetapi memang
kebanyakan mikir]. Hal itu dapat diketahui berdasarkan
apa ? Kalo boleh tau lagi Apa kelemahan dan keunngulan
saya secara spesifik ?......Brother Leo..... Terima
Kasih sekali lagi Pak. (Darman)
++++++++++++
JAWABAN SAYA: LHA, KOK MASIH KONTEMPLASI ?
Dear Brother Darman, Thankyou for writing to me again.
Hmmm hmmm hmmm... aku juga sudah lihat bahwa sampeyan
sekarang sudah subscribe di milis
<http://groups.
Good to have you here, welcome, welcome... Tulis aja
langsung your experiences, gak usah ragu-ragu, gak
usah kontemplasi and merenung again. Kan udah dikasih
tahu dua hari yang lalu. Aku bilang: Ngapain
kontemplasi? Ngapain merenung? But... kok masih nanya2
lagi apa kelemahan dan kekuatan anda. Well, you KNOW
yourself apa kelemahan dan kekuatan anda, kok masih
nanya ke aku sih? The person knowing most about
yourself is YOU YOURSELF. Nah, itu kan sudah jelas.
The knowledge itu SUDAH ADA DI DIRI ANDA, kenapa
ditanyakan kembali. Yang penting anda sudah tahu siapa
diri anda, dan knowledge tentang diri anda itu
digunakan saja langsung, gak perlu dikontemplasikan
lagi, gak perlu direnungkan lagi, gak perlu dicarikan
konfirmasinya lagi dari kanan kiri, including from me.
Hmmm hmmm hmmm... Bukannya aku ini gak pernah
menyarankan other friends untuk kontemplasi atau
merenungkan something, tetapi orang itu berbeda-beda
mas. Kalau orangnya sudah KEBANYAKAN kontemplasi, the
solution is to STOP all contemplations and start doing
things. Kalau orangnya terlalu bebal dan gak bisa
diam, dan maunya bergerak terus seperti cacing
kepanasan without knowing the reason why,... or even
without knowing who his or her person really is, maka
aku akan menyarankan, YES kontemplasi or merenung. Aku
akan bilang PLEASE DIAM SEBENTAR dan tanyakan kepada
diri anda sendiri, siapakah anda itu, dan apa yang
anda ingin cari itu. Tetapi kalau orangnya seperti
anda who has already kebanyakan merenung, the solution
is START DOING, dan bukan merenung kembali. Hmmm hmmm
hmmm...
Nah, kalau saya bisa langsung tahu bahwa anda itu
mencari nafkah tidak susah ya of course MUDAH SAJA.
Itu kan cuma LOGIKA saja which is very easy untuk
digunakan kalau mau. Sampeyan kan sudah berusia 28
tahun, dan memiliki kemampuan normal, tapi sampeyan
kompalin bahwa sampai sekarang tidak bisa memperoleh
penghasilan. Nah, itu kan ada SOMETHING WRONG.
Something wrong itu, menurut intuisi aku (ehem)
disebabkan karena terlalu banyak berpikir dan terlalu
kurang bertindak. So, the solution was to STOP
THINKING and START DOING. Very easy kan? Sangat mudah
kan? Dan itu berdasarkan INTUISI (tentang definisi
intuisi dan berbagai penjelasan aku tentang itu bisa
di search di milis Spiritual-Indonesia juga, jadi
tidak akan aku ulangi disini). Dan intuisi itu
munculnya dari MATA KETIGA atau MATA BATIN yang ada di
diri tiap manusia. Mata Ketiga itu bisa digunakan
dengan baik apabila manusianya mau IKHLAS dan PASRAH.
Ikhlas berarti merelakan masa lalu untuk berlalu tanpa
menyesalinya. Let bygone be bygone. Tanpa komplain,
tanpa penyesalan, tanpa sedih hati, tanpa segala macam
yang negatif itu. Dan pasrah berarti menyerahkan
segalanya yang akan muncul di masa depan. Tanpa
kuatir, tanpa ngotot dan ngoyo. Tanpa berpikir muter2
tentang apa yang akan anda kerjakan, darimana anda
akan mendapat makan, apa yang akan terjadi terhadap
kesehatan anda, tentang keluarga anda, tentang
segalanya itu. Pasrah berarti MENYERAHKAN MASA DEPAN
kepada Dia yang memiliki masa depan which is GOD (for
some people), atau Alam Semesta (for some other
people). Atau Takdir which is ISTILAH SAJA yang
digunakan oleh sebagian orang lagi. Intinya itu kita
hidup DISINI dan SAAT INI. We live HERE and NOW.
Always like that. Selalu seperti itu. Selalu hidup
Disini dan Saat ini. Nah, kalau kita hidup disini dan
saat ini, maka segalanya itu akan nyambung atau
SIKRON. Ada Sinkronisasi antara diri kita (Jagad
Cilik) dengan Alam Semesta (Jagad Gede). Diri kita
sebagai MIKROKOSMOS akan berjalan seiring atau sinkron
dengan jagad raya atau MAKROKOSMOS. Nah, lalu "Tuhan"
itu dimana, you might ask that perennial question.
Eventually you would ask that kan? Hmmm hmmm hmmm...
jawabnya adalah DI DIRI KITA SENDIRI. God is within
you. Dan Tuhan itu berkomunikasi dengan anda always
melalui Mata Ketiga atau Mata Batin yang ada di diri
anda itu yang terbukanya melalui Prinsip Ikhlas dan
Pasrah which is the mechanism agar anda bisa berada
DISINI dan SAAT INI. Dan selalu disini dan saat ini.
Tidak bisa lain lagi. Hmmm hmmm hmmm... Dan apabila
anda jalankan itu terus menerus, maka anda bisa
MENJADI DIRI SENDIRI. You'll become your own self.
Anda gak akan perduli orang lain bilang apa tentang
diri anda. Yang penting anda MENGIKUTI apa yang
ditunjukkan oleh Mata Ketiga anda melalui INTUIS2 yang
muncul langsung di pikiran anda itu. Anda akan
mengikuti intuisi yang muncul di diri anda sendiri
itu. Nah intuisi itu bisa dibilang dengan istilah lain
juga: ilham, inspirasi, atau even Suara Tuhan atau
Suara Roh Kudus, dsb... Hmmm hmmm hmmm... makanya saya
selalu bilang kepada teman2 yang bertanya agar JALANIN
SAJA. Apa yang muncul dijalanin saja. Jadilah diri
sendiri, jalanilah saja yang anda harus jalani. Dan,
setelah itu apa? Hmmm hmmm hmmm... setelah itu ya
tetap JALANI SAJA. Ngapain dipikirin sekarang, ya kan?
Ngapain dikontemplasikan sekarang, ya kan? You have
had ENOUGH CONTEMPLATION, so please start doing. (Leo)
++++++++++++
BROSUR TENTANG MATA KETIGA ?
Y = Yulius
L = Leo
Y = Sdr Leonardo Yth, Saya memperoleh alamat anda dari
Pak X - dan mungkin kalau bisa anda dapat membrikan
BROSUR ttg Mata ke 3 yang barangkali saya tertarik
untuk mendalaminya. Kalau saya ingin mengikuti KURSUS
ttg itu - perlu berapa lama dan syaratnya apa saja ?
L = Begini mas, Aku ini menjelaskan tentang Mata
Ketiga dalam ngobrol2 di Cafe. Ngobrol2 aja. Dan aku
langsung tunjukkan frekwensi mata ketiga seperti apa.
Kalau mau baca2 tentang Mata Ketiga, postingan aku
tentang itu tidak terhitung. Silahkan subscribe dan
baca sendiri di milis
<http://groups.
Nah, yang Pak X bilang Rp 500 ribu itu consultation
fee kalo ketemu aku. Fee for my time, dan _bukan_
tentang ngajarin Mata Ketiga. Kalo ngajarin Mata
Ketiga dan memberikan contoh frekwensinya, melalui
chatting juga bisa. Dan itu free... Kalo ketemu, even
yang Rp 500 ribu gak mutlak, tergantung kesanggupan
orang. Kalo orangnya gak sanggup buat ketemu di cafe,
dateng ke rumah aku di Pondok Cabe juga bisa. So, fee
is NOT mutlak, itu cuma buat yang mampu saja. The
first step is to subscribe to spiritual-indonesia
Nanti bisa sharing juga, dan nanya2 dengan yang lain.
Dan malahan bisa juga GAK PERLU ketemu aku. Kalau
sudah tahu dan langsung praktek dan bisa, why not?
Y = Sebenarnya saya ingin memperkenalkan kegiatan nada
pada adik saya yang kebetulan punya minat dan
perhatian di bidang yang sama. Mudah2an dapat nyambung
dalam group diskusi.
L = Sure, no problem, please join saja. BTW, memang
ada yang baru subscribe dan namanya mirip nama anda.
Apakah yang emailnya <...@...> ini adik anda?
Y = Betul - mudah2an mengena dan dapat saling SHARE !;
Dia pernah saya larang mengembangkan KEBISAAN nya
(Dapat berkomunikasi dgn barang halus) karena waktu
itu saya minta dia KONSENTRASI utk Keluarga. Anak2 nya
baru selesai dan mungkin sudah waktunya dia utk masuk
group anda.
L = Well, I'm glad he did. Dalam message perkenalannya
dia menuliskan bahwa dirinya adalah seorang rohaniwan.
Hmmm hmmm hmmm,,, saya tidak tahu rohaniwan dari agama
atau aliran mana which is NOT important for me anyway.
I treat all religions and beliefs as EQUAL. Semuanya
itu METODE belaka yang memang bisa membantu kita
manusia untuk menjadi lebih manusiawi sesuai fitrah
kita sebagai insan spiritual. So, if you follow my
postings you could see the train of thougts bahwa saya
ini gak pernah membedakan agama atau aliran
kepercayaan atau even, non kepercayaan. Even orang
yang Atheist atau Agnostic itu is OK. Memangnya
manusia menjadi bukan manusia kalau dia itu Atheist
atau Agnostic? The answer is NO. Manusia is manusia,
metode itu berbeda, tetapi tujuannya sama. Saya
sendiri tidak paham tentang metode yang digunakan oleh
orang Atheist atau Agnostic, mungkin melalui narasi
atau filsafat,... whatever. Dan itu semuanya merupakan
PILIHAN (Choice). We choose what kind of life we would
like to lead. Dan kita bisa merubah pilihan di tengah
jalan, semuanya itu OK saja. Everything works for the
good of all. Segalanya itu akan BERAKHIR BAIK,...
bahkan walaupun kita harus melewati jatuh bangun yang,
memang, sakit juga itu. Kalau gak ada jatuh bangun
itu, kalau gak membuat kesalahan itu, maka kita maybe
gak bisa belajar. Maybe kita semua akan tetap hidup di
jaman batu, di dalam gua seperti nenek moyang kita
itu. Hmmm hmmm hmmm... Tapi faktanya kan ternyata
manusia itu bisa belajar. Ada pengertian baru yang
diambil dan diterapkan sampai masanya kedaluwarsa,
setelah itu muncul pengertian baru yang menyingkirkan
pengertian yang sudah expired itu. Begitu selalu
prosesnya. Itu EVOLUSI. Evolusi Kesadaran Manusia juga
bekerja melalui prinsip itu. Dan Mata Ketiga merupakan
perangkat dengan mana kita bisa ber-evolusi dengan
mulus. Akan muncul pengertian2 baru dari Mata Ketiga
yang ada di diri kita sehingga kita tidak terbutakan
oleh pengertian2 lama yang memang sudah waktunya untuk
disingkirkan dan digantikan dengan yang lebih
realistik bagi masa kini dan masa mendatang. For the
sake of our humanity, of course, in order that we
become more spiritual seperti fitrah kita.
++++++++++++
[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
HP: 0818-183-615. E-mail: <leonardo_rimba@
Untuk bergabung dengan milis SPIRITUAL-INDONESIA
please click this link:
<http://groups.
NOTE: Except my own name, all other names used in the
mail correspondences and Yahoo Messenger conversations
are pseudonyms.]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar