t: ahahahahahah.
yg penting itu ya.....mbak ini memang cocok jadi penghibur saya....mbak mbak...(tuh liat siapa yang nulis biasa panjang, siapa yang sering ga lihat konteks ahahahah)
------------
Jurnal yang Mas sebut ini kalau nggak salah saya pernah baca, di perpustakaan. Tadi barusan browsing, ternyata terbitan thn 1973 ya? Atau sudah ada revisinya :)?
------------
t: kan saya sudah tunjukkan, kalau mau browsing ke ebsco, journalnya yang sekarang ini ya ada...cuma bayar :) kl mau yang gratis ya itu....ahahahahah
Anyway.. kalau masalah "dikonfrontasikan" dengan beberapa test intelegensi, saya sudah tahu sejak baca Saettler (Assessment on Children, 1988). Kan dari kemarin saya sudah bilang bahwa penggunaan tes proyektif untuk indikasi kecerdasan intelektual itu sudah sejak dulu ada :)
------------
t: ahahahahahah.
Namun.. yang menjadi pertanyaan awal kan pernyataan Mas Tomy (yang saya kutip di message #35227 ): > T: - saya perbaiki sedikit, tes menggambar itu bagian dari proiettive(sekarang malah di gunakan tuk tes IQ)
------------
t: ahahahahahah.
Memiliki korelasi dengan tes IQ, dengan digunakan untuk tes IQ, adalah dua hal yang berbeda, kan ;)?
------------
t: yang menyamakan siapa? ahahahahah. tapi salah satu membuat test IQ yang baru adalah dengan mengujinya dengan test IQ yang sudah ada...ada hubungannya enggak (korelasinya)
At best, sesuatu yang memiliki korelasi dengan tes IQ dapat digunakan sebagai ALTERNATIF jika tes IQ tidak dapat dijalankan.
------------
t: ahahahaha...
------------
Apakah kemudian dapat digunakan sebagai tes IQ? Apakah bisa menggantikan tes IQ? Apakah sekarang malah digunakan sebagai tes IQ? Ini yang saya tanyakan kepada Mas Tomy :) Seperti Mas Tomy katakan sendiri, perhitungannya rumit. Bukan saja butuh ketelitian, tapi juga kemampuan membaca yang tersirat (tekanan garis, dll), karena memang tes ini tidak di-develop untuk menghitung IQ (meskipun punya korelasi positif dengan tes IQ).
------------
t: udah di jawab berapa kali ya pertanyaan ini. udah ada! sudah digunakan untuk test IQ! mbak suka ga suka...apa boleh buat ahahahaha. test itu berdiri sendiri! bukanlagi digunakan hanya sebagai test proiettive..
> t: kl sekarang saya sich ga masalah. biar dia minta kopi dan saya kasi tunjukkan caffè espresso, dia bilang itu bukan kopi? ya saya sekarang udah bisa tersenyum... ..wong tahunya cuma kopi tubruk kali :)
Hehehe.. baca lagunya yang bener, Mas ;). I don't take coffee, I take tea ;). Dan itu mengacu pada kebiasaan orang Inggris yang senang sekali minum teh;
------------
t: ga sombong sich, beberapakali tinggal di inggris...kebiasaan minum tea nya ga da lagi tuh....mlah di indo banyak orang minnum tea :)
sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan orang Amerika yang memulai harinya dengan kopi. Jadi.. bukan masalah dia nggak ngerti kopi atau minta kopi. Untuk membaca lagu ini memang dibutuhkan kemampuan bahasa Inggris DAN pemahaman terhadap konteksnya.. hehehe..
------------
t. ahahahahahhhhhhhh.
Waaah.. kalau pembacaan Mas Tomy terhadap lagu sederhana saja kurang tepat, apakah pembacaan Mas terhadap jurnal2 dan buku2 itu tepat ya? Hmmm... :)
------------
t: nah yang ini saya aminin, ahahahahah
cuma kan journal itu ga cuma ada dalam bahasa inggris....ahahahah
udah ah...ketawa melulu.
tomy
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar