Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] Sisc --> Re: Idiot, Perception, and Freedom of Interpretation

Rabu, 28 November 2007

[psikologi_transformatif] Sisc --> Re: Idiot, Perception, and Freedom of Interpretation

hihihihi...
anu kayaknya mesti ngasih penjelasan biar gak salah faham hihihi
as as minta tulung coz add nya dibajak/dirusak orang
so as as mesti pake id baru buat masuk milis, coz dia ke bouncing
dari yahoo
sisc ngirim artikel dari gmail, teledor, langsung klik,
hihihi nyasar ke sini
hihihi...maaf maaf maaf

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "noni sisca"
<nonisisca@...> wrote:
>
> ini as
> hihihi
>
>
> On 11/28/07, was_swas <was_swas@...> wrote:
> >
> > Dear Sisc,
> >
> > OK deh, kalau ternyata tidak mengandung sindiran :) Dan saya
setuju
> > sepenuhnya bahwa cara pandang kita berbeda ;) Apa yang saya
anggap penting,
> > tidak Anda anggap penting. *And vice versa* :)
> >
> > gaya yang saya maksudkan dalam hal ini, bahwa anda seolah sudah
> > 'terprogram' dan membentengi diri anda dengan tembok tebal,
sehingga anda
> > bersikap defensif n cenderung negative thinking n menyerang
setiap pendapat
> > innocent yang anda anggap bertentangan dengan 'program' di kepala
anda, pola
> > pikir tertentu
> >
> > Yah.. saya tidak bisa memaksa Anda untuk menerima bahwa saya
cukup terbuka
> > dengan pendapat orang lain, tidak membentengi diri saya dengan
tembok tebal
> > :) Kan yang menilai Anda, bukan saya.. hehehe..
> >
> > Saya sendiri sih merasa cukup terbuka pada pandangan orang lain
(yang
> > bertentangan). Nggak defensif, nggak membentengi diri. Tapi
memang ada hal2
> > yang saya anggap prinsip and I'll fight for it :)
> >
> > Dan.. ssst.. saya memang ngeyelan orangnya.. HAHAHAHA.. I* love
to play
> > Devil's Advocate for the sake of satisfying my curiousity about
something*;)
> >
> > sedang seperti ucapan anda yang mengatakan saya mengikuti cara
> > 'gaya' hendrik seperti yang anda bilang, tidak setepatnya, karena
*saya
> > hanya mengikuti alur pemikiran dia n mencoba menempatkan diri pada
> > persepsi dia*, istilah rakyatnya, *saya mengajak dia bicara
sebagai
> > manusia yang saling menghormati*, sebagaimana saya sendiri juga
ingin
> > diperlakukan demikian karena menurut saya, *kebutuhan2, motif2,
dorongan,
> > dan emosi bukan satu2nya proses yang mengarahkan dan mengontrol
tingkah
> > laku, namun barangkali juga bagaimana struktur kognitif seseorang
diatur*,
> > juga mengarahkan dan mengontrol tingkah laku, sehingga menentukan
> > juga efektivitas dalam beradaptasi dengan dunia
> >
> > Hehehe.. seperti saya katakan berulang kali: *I understand what
you try to
> > do. I just don't like the way you do it* :). Dan karena saya
bukan model
> > yang suka diam tapi menggerutu di belakang, ya saya sampaikan
kepada Anda ;)
> >
> > Sebenernya sih saya sudah cukup puas dengan "akhir cerita" ketika
Anda
> > membahas "Truth" itu. Makanya tidak saya perpanjang lagi :) Yang
saya
> > perpanjang adalah diskusi dengan Pak Manneke, yang SAYANGNYA
topiknya adalah
> > topik yang sudah (saya anggap) selesai antara kita ;) Jadi nama
Anda
> > terseret2 lagi, karena bahasan saya - Pak Man bermula dari
persepsi beliau
> > terhadap tanggapan saya atas posting Anda :)
> >
> > Salam,
> >
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
> > <non_sisca@> wrote:
> > >
> > >
> > > Halo, swas,
> > >
> > > btw, jangan berburuk sangka dengan istilah saya yang mengatakan
> > > bahwa 'gaya' anda seperti hendrik, karena istilah saya tidak
> > > mengandung sindiran terselubung or bermakna peyoratif seperti
yang
> > > anda sangkakan
> > >
> > > gaya yang saya maksudkan dalam hal ini, bahwa anda seolah
> > > sudah 'terprogram' dan membentengi diri anda dengan tembok
tebal,
> > > sehingga anda bersikap defensif n cenderung negative thinking n
> > > menyerang setiap pendapat innocent yang anda anggap bertentangan
> > > dengan 'program' di kepala anda, pola pikir tertentu
> > >
> > > hanya itu saja,...
> > >
> > > sedang seperti ucapan anda yang mengatakan saya mengikuti
cara 'gaya'
> > > hendrik seperti yang anda bilang, tidak setepatnya, karena saya
hanya
> > > mengikuti alur pemikiran dia n mencoba menempatkan diri pada
persepsi
> > > dia, istilah rakyatnya, saya mengajak dia bicara sebagai
manusia yang
> > > saling menghormati, sebagaimana saya sendiri juga ingin
diperlakukan
> > > demikian
> > > karena menurut saya, kebutuhan2, motif2, dorongan, dan emosi
bukan
> > > satu2nya proses yang mengarahkan dan mengontrol tingkah laku,
namun
> > > barangkali juga bagaimana struktur kognitif seseorang diatur,
juga
> > > mengarahkan dan mengontrol tingkah laku, sehingga menentukan
juga
> > > efektivitas dalam beradaptasi dengan dunia
> > >
> > > barangkali karena perbedaan cara pandang kita aja
> > > maka nya saya tidak mau memperpanjang perdebatan yang demikian,
> > > karena lagi2 bukan dengan maksud meremehkan, karena saya
sepenuhnya
> > > menghargai anda, namun karena saya lihat, perdebatan itu hanya
akan
> > > lari ngiter2 di situ2 aja
> > >
> > > jadi sekali lagi, makna 'gaya' yang saya pergunakan tidak
bermakna
> > > peyoratif, anda jangan salah sangka, juga tidak mempunyai makna
> > > terselubung yang negatif
> > > dan segala ketidaksetujuan saya atas pendapat anda, semata2
karena
> > > saya mempunyai pendapat pribadi saya sendiri, namun saya juga
> > > menghargai sekali pendapat anda
> > >
> > > masing2 boleh memiliki gaya,
> > > seperti lagu india "Main to hil gaya -- Koi mil gaya -- Mil hi
gaya"
> > > hahahaha.....
> > > have a nice day,
> > >
> > >
> > > salam,
> >
> >
> >
>