Saya ingat satu kalimat atau satu paragraf tentang rencana kepergian saya yang dulu ingin menjadi guru bantu di sebuah daerah di Salatiga. namun saya tidak jadi.. karena kesiapan mental.. dan salah satunya mungkin.. kata-kata Vincent.
"Kalau di daerah.. itu tingkat kejahatannya setengah-setangah. jadi kalau orang-orangnya sentengah baik setengah jahat. Tapi kalau di Jakarta.. tingkat kebaikan dan kejahatannya ekstrem-ekstrem! orang bisa jadi ekstrem jahat atau bisa di satu sisi menjadi ekstrem baik."
entah kenapa, paragraf ini.. bisa menjadi paragraf andalan dan hapalan. yang mungkin berlaku bagi kasus Mr. A.K
Mr. A.K pada akhirnya di dekon hari minggu kemarin. Mr. A.K membawa adiknya yang kata orang tuanya.. untuk menjaga A.K. saya belum mengerti konteks menjaga.. yang dipahami orang tua Mr. A.K.. karena saya melihat Mr. A.K sudah cukup dewasa.. dan sudah tidak perlu lagi mengatakan pada orang tuanya.. tentang kegiatannya.
Dekon Mr. A.K diawali dengan minuman yang sedikit. yang memilih minuman pendekon tandem 2 orang. yang satu orang lama.. dekonnya Vincent Mr FrD.. yang satu tahun menghilang kemudian muncul lagi. dan seorang Bapak yang membawa istrinya dan anaknya yang masih kecil.
Dekon minggu kemarin termasuk lucu.. karena ada dua keluarga yang masing-masing membawa anak kecil yang masih TK.. dan menjalani proses sesi menebak minuman. Anak TK yang pertama.. anak TK yang biasa saja. Anak TK yang kedua.. memiliki sesuatu yang mungkin bisa didefinisikan sebagai Indigo.
mungkin saya tidak akan terdengar konsisten.. karena pada awalnya saya tidak percaya pada pelabelan.. atau pengistilahan indigo.. tapi setelah bertemu anak TK berinsial G.. saya mulai percaya bahwa hal-hal seperti Indigo mungkin saja ada.
Apa yang lucu dari anak TK berinisial G ini adalah.. ia akan marah kalau diperlukan seperti anak kecil.. walau ia anak kecil.. tapi ia akan biasa saja kalau diperlakukan seperti orang dewasa. Anak TK berinisial G ini.. mungkin juga diberikan perhatian khusus oleh ayahnya.. kemudian menjadi spesial.
Dimana Saya tidak perlu seorang Ayah untuk menjadikan diri saya Spesial!!!!
saya hanya mengatakan pada ayah anak TK berinisial G itu.. "Yaa bapak kalau ke guru Kundalini.. guru Reiki.. atau apa pun yang metafisis itu.. yang dengan sebutan guru-guru itu.. Bapak sudah mengeluarkan berapa uang. dan bapak akhirnya akan kehilangan kepercayaan diri untuk mengurus anak."
Saya selalu mengingatkan bahwa tujuan utam dari Dekon Komnpatiologi adalah kemandirian. Seseorang tidak perlu lagi bergantung penuh pada atasan, pada orang tua, pada pemuka agama, pada agama, pada pemerintah.. pada siapa pun yang memiliki kuasa.. termasuk merasa memiliki kuasa.. (kalau saya misalnya Vincent).
saya pernah baca satu kalimat yang diucapkan filsuf Frederich Nietzsche
Setiap manusia memiliki "Kehendak Untuk Berkuasa!"
Vincent Manusia. Dan oleh karena itu memiliki "Kehendak Untuk Berkuasa".. Apabila Vincent merasa telah MENGUASAI saya maka titik ekstrem lainnya adalah saya tidak merasa DIKUASAI Vincent.
inilah yang dimaksud Vincent tentang penggaris. anggap saja begini.. satu penggaris satu sampai titik 30.
"Satu bukan berarti baik atau 30 itu buruk atau pun sebaliknya.. ini hanya pengukuran. Hanya penggarisan.
Seseorang bisa menjadi sangat jago.. dan di titik lainnya bisa sangat tidak jago. orang bisa sangat ahli di satu bidang dan bisa tidak ahli di bidang lain. Saya bisa menulis novel.. tapi saya tidak bisa menjual novel.
kasus ini terjadi pada Mr. A.K. Mr. A.K merasa dirinya sedang memperdalam hal-hal yang metafisika dan intuisi.. dan ia merasa jago dan merasa hebat dalam hal-hal yang intuitif.. maka apabila Mr. A.K terus mengkonsepkan dirinya ahli di bidang ini.. maka Mr. A.K bisa sangat buruk di wilayah instingtif.
dimana instingtif seperti kita tahu.. digunakan kebutuhan tubuh dan inderawi dan
intuitif untuk jiwa, rohani, nurani dan segala macam.
bahkan.. saya melakukan sesuatu yang sebenarnya saya hindari dalam Dekon.. tapi saya harus melakukannya untuk menjelaskan pada Mr. A.K.. dan adiknya Mr. A.K pun sepertinya terganggu dengan kata-kata saya.. kurang lebih saya mengatakan begini pada Mr. A.K
Mr. A.K beragama Kristen Katholik saya Islam
"Dalam Islam.. dan sejauh pemahaman saya.. konsep Makrifat dalam Islam adalah dengan menjalani syariat. dalam Islam.. untuk setiap tindakan.. ada doanya kecuali untuk tindakan-tindakan yang buruk. Kita mau makan, minum, masuk kamar mandi, buang air besar.. bahkan bercinta pun ada doanya.." kenapa aturan dalam Islam sedemikian ribetnya.. ini semata-mata bertujuan untuk 'Karena Allah semata'.. di hampir setiap niat dan doa dalam Islam.. pastinya ada doa 'Karena Allah semata..' kalau doa kita semua tindakan dan gerakan kita 'Karena Allah Semata..' bagi yang beragama Islam.. niscaya.. maka kita sudah Makrifat.. 'Dekat Dengan Tuhan' dan mengalami 'Komunikasi DenganNya'
Enggak perlu lagi ribet-ribet.
(atau yaa enggak perlu lagi kita .. orang macam Anand Krishna!!!
ha ha ha!!!
kita sendiri bisa...)
tiga kalimat di atas ini.. tidak ada dalam kalimat yang saya katakan pada Mr. A.K
dan untuk Mr A.K ... yaa jalani saja prosesnya.. kalau anda ingin pakai jalur yang konvensional.
dan terlelap!
(Saya tidak tahu kapan membahas anak TK berinisial G)
feeling saya minggu depan.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar