Salah satu teknik pemecahan masalah (problem solving) yang relatif sederhana tapi ampuh adalah dengan mengajukan pertanyaan memakai 5W+1H, yaitu Why, What, Where, When, Who dan How. Dengan lima kata tanya ini maka kita akan berusaha menyelidiki atau memecahkan suatu masalah secara menyeluruh dari segala aspek. Ada juga cara yang lebih ampuh yaitu dengan teknik 5W (Five Why's) yaitu dengan bertanya lima kali why secara bertingkat mengapa suatu peristiwa terjadi, sehingga akan ditemukan alasan utama atau penyebab dasar (root cause) terjadinya sesuatu (bukan hanya sekedar symptom atau gejala).
Kedua teknik bertanya ini dipakai oleh para manajer, sejarawan, peneliti, ilmuwan atau siapapun untuk memecahkan berbagai persoalan dan terbukti cukup efektif untuk menemukan solusi.
Tetapi di dalam pengembangan pribadi, agar hidup kita bertumbuh, semakin berkualitas, dan memiliki tanggungjawab, maka kita perlu memilih pertanyaan-pertanya
Marilah kita perhatikan beberapa contoh pertanyaan berikut ini :
"Mengapa anak buahku susah diatur ?"
"Mengapa hal ini terjadi padaku ?"
"Mengapa susah sekali menjual produk ini ?"
Pertanyaan-pertanya
Berikutnya mari kita ucapkan beberapa pertanyaan yang lain di bawah ini :
"Kapan harga produk kita bisa lebih bersaing ?"
"Kapan saya dapat menemukan orang-orang yang berkualitas ?"
"Kapan ia dapat lebih menghargai posisiku ?"
Pertanyaan-pertanya
Dan mari kita simak satu jenis pertanyaan lagi berikut ini :
"Siapa yang menyebabkan masalah ini ?"
"Siapa yang bisa lebih baik dari saya ?"
"Siapa yang bisa menjelaskan visi perusahaan ?"
Sekali lagi, mari kita rasakan. Tanpa kita sadari bahwa dengan pertanyaan-pertanya
Apa arti ini semua ?" Kita perlu hati-hati dalam membuat pertanyaan. Pertanyaan-pertanya
Kemudian marilah kita berpaling kepada pertanyaan-pertanya
"Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi ?"
"Bagaimanakah caranya agar penjualan saya bulan ini bisa meningkat 10% ?"
"Apa benefit tambahan yang bisa saya tawarkan kepada customer ?"
"Bagaimana caranya agar saya lebih kreatif ?"
"Apa yang bisa saya kerjakan agar team ini menang ?"
"Bagaimana caranya agar prestasi saya bisa lebih baik ?"
Sekarang bagaimana rasanya ? Saya yakin dengan memakai kata "Apa" dan "Bagaimana", Anda akan merasa lebih enak (feel good), lebih berdaya, dan lebih bertanggungjawab dibandingkan tiga jenis pertanyaan sebelumnya yang menggunakan kata "Mengapa", "Kapan" dan "Siapa".
John G. Miller dalam bukunya "The Question Behind The Question", memberikan tips agar pertanyaan-pertanya
- Mulai pertanyaan dengan "Apa" atau "Bagaimana", bukan "Mengapa", "Kapan" atau "Siapa".
- Pertanyaan diusahakan mengandung kata "Saya", bukan "Mereka", "Kamu" atau "Kami"
- Berfokus kepada tindakan, misalnya mengandung kata-kata "melakukan", "mencapai", "membuat" atau yang sejenisnya.
Tips diatas bukan berarti kita tidak boleh membuat pertanyaan dengan memakai kata-kata "Mengapa", "Kapan" atau "Siapa". Tentu saja boleh-boleh saja menggunakan ketiga kata itu untuk menggali gagasan, melakukan analisis, memecahkan masalah atau melakukan tindak lanjut. Tetapi untuk melakukan perubahan dan tindakan yang positif, maka yang terbaik adalah memulai dengan "Apa" atau "Bagaimana", memakai kata ganti orang pertama ("Saya") dan action oriented.
Marilah mulai saat ini kita mengubah pertanyaan-pertanya
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar