Berhenti kuliah sebagai bagian dari gerakan anti kultus? Hahahaha
Kata kuncinya terletak pada kemampuanmu yang cuma sebatas bisa menghasilkan IP 0,.... (nol koma sekian) alias terlalu goblok buat kuliah. Sama seperti Vincent Liong yang kamu jilat pantatnya itu.
Jadi, biar diteruskan kuliah pun, ujung-ujungnya juga pasti dikeluarkan
tinta_negatif <tinta_negatif@
--- In gerakan_antikultus@yahoogroups. , "tinta_negatif"com
<tinta_negatif@...> wrote:
Berhenti Kuliah (sebagai) Bagian Dari Gerakan Anti Kultus!
Memang pada akhirnya setiap orang akan terdengar politis walau pun
tidak pernah menyukai politik dan partai-partainya. Saya telah
memutuskan untuk berhenti kuliah. Kekosongan dan kehampaan yang saya
rasakan.. Yang entah kenapa.. Kebebasan yang saya rasakan selama
ini.. Sudah saatnya dihentikan!
Setiap ada orang bertanya pada saya.. Kenapa saya tidak lulus-lulus
walau sudah empat tahun di Institut Kultusnian Jakarta..
Jawaban saya sederhana :
"Saya tidak mau lulus lulus kuliah karena saya tidak mau kerja.
Kalau lulus.. Kalau sudah punya ijazah tapi kerjaannya masih seperti
benalu di rumah keluarga.. Yaa mendingan jadi mahasiswa abadi."
Ini mungkin terdengar lebih konyol lagi, karena aku melepas jabatan
saya sebagai mahasiswa seni untuk pekerja sebagai Akuntan dan Kurir?
HA HA HA! Mungkin ini, hal paling gila selama hidup saya dari umur 5
tahun sampai 23 tahun ini. (Umur 0 sampai 5, saya tidak yakin kalau
saya sudah bisa memilih berdasarkan keinginan sendiri.)
"Pekerjaan sebagai Akuntan bukanlah hal yang sulit. Sama seperti
halnya menjadi kurir.. Yang diperlukan hanya SIM dan keahlian
mengemudi motor."
Lalu apa hubungannya dengan Gerakan Anti Kultus? Menjadi seorang
seniman atau hanya sekedar mahasiswa seni.. Adalah sesuatu yang
eksklusif.. Seseorang bisa mengkultuskan dirinya sebagai orang yang
menciptakan karya (yang bukan barang pabrik dan diproduksi
berdasarkan Rencana dan Anggaran Per-tahun). Menjadi Mahasiwa Seni
atau seniman adalah usaha pengkultusan.. Karena pada dasarnya (kita
menciptakan sesuatu yang tidak semua orang bisa ciptakan.. Karena
sebuah karya seni butuh : cipta, rasa, dan karsa) He He He!
Selama saya kuliah di Institut Kultusnian Jakarta.. Saya mengenal
beberapa orang yang dikultuskan sebagai INi.. Sebagai Itu.. Sebagai
sesuatu yang justru membentengi dirinya dari realita. Seperti halnya
saya.. Selama ini saya hanya hidup di dunia Maya. Di dunia yang
tidak nyata. Membuat Gerakan Anti Kultus pun adalah bagian dari Gaya
Hidup di dunia Maya. Karena pada dasarnya, manusia ingin
dikultuskan, atau mengkultuskan seseorang. Dan saya menyadari bahwa
fenomena ini membahayakan bagi diri sendiri mau pun keluarga.
Dari dulu saya hanya mengomentari kehidupan para budak-budak
berdasi. Menjadi antek-antek kapitalis yang berharap pada gaji akhir
bulan. Merendahkan manusia-manusia yang berbinar-binar di depan
etalase mall atau ruko. Mahluk-mahluk yang terbius oleh media dan
iklan televisi. Kalian mungkin sering mendengar keluhan saya
terhadap pekerja iklan yang hanya membodohi masyarakat. Bahwa tentu
saja imaji yang ditampilkan, imej tentang sebuah produk, tidaklah
sesuai dengan kenyataan dan 'segala kelebihan' yang ditonjolkan atas
nama kompetisi. Produk A lebih baik dari Produk B karena Produk A..
Bla-bla-bla.. Begitu juga dengan lingkungan kerja yang akan aku
masuki. Kompetisi yang tidak didasarkan pada kekeluargaan. Kompetisi
licik, dimana aku harus mengetahui kelemahan orang.. Agar ketika aku
sedang lemah.. mereka tidak bisa menyerangku.. Karena aku tahu
kelemahan mereka!
Alasan kedua kenapa saya berhenti kuliah. Saya sudah mulai bosan
memberikan hasil IP 0 koma sekian pada mereka yang membiayai kuliah
saya. Dan entah kenapa, setiap kali ingin menyentuh tugas kuliah..
Aku kehabisan tenaga, mood, dan keinginan. Mungkin, ini juga bagian
dari tanggung jawab, kalau tidak mau, tidak ingin, atau tidak mampu
mengerjakan tugas-tugas kuliah yaa kerja..
Orang yang membiayaiku kuliah dan memberiku pekerjaan Akuntan dan
Kurir ini membuatku hatiku sedikit tenang, karena orang dengan
ijazah SMA sekarang.. di perusahaan lain.. Hanya akan menjadi OB
atau Office Boy. Tapi dengan ijazah SMAku sekarang.. Aku diberi
posisi sebagai kuris dan Akuntan.
Ini memang pukulan yang menyakitkan, ternyata seorang penulis novel,
yang juga penulis cerpen, dan juga moderator Gerakan Anti Kultus..
Nasibnya berakhir sebagai Office Boy.
Alasan Ketiga kenapa saya berhenti kuliah. Orang yang aku sukai
sekarang bekerja sebagai Customer Service di sebuah Internet
Provider daerah Blok M. Selama ini aku suka menganggunya dengan
menelpon di saat dia bekerja.. Dan setelah handphone esianya diambil
pacarnya.. Yaa saya mulai kehilangan 'kegiatan menganggu' itu.
Sehingga hari-hariku pun mulai semakin kosong.
"Maka apakah solusinya?"
Iya bekerja.
"Apa yang kita kerjakan tidaklah penting, tapi apakah kita sungguh-
sungguh mengerjakan pekerjaan itu.. Itulah yang penting."
Para Buruh Bersatulah! Karena Sekarang Saya Pun Buruh Seperti Anda.
Mungkin tak lama lagi saya akan membuat Serikat Buruh Intelektual
(SBI). Tunggu Saja Kedatangannya..
Atau Kabar Gembiranya! Ha HA HA!
--- End forwarded message ---
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
MARKETPLACE
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar