Dari: "sunari" <sunari@ssp.co.
Koh Daniel, menulis ; "patung Buddha dengan penis adalah suatu pengungkapan
seni".
Menurut perkiraan saya, si pembuat adalah seminan yang lagi berusaha mencari
nama, agar namanya lebih dikenal, agar lebih mendapatkan perhatian khalayak
dan tiada peduli dengan cara apapun, walaupun nurani dia telah memberitahu
bahwa perbuatan semacam itu adalah tidak benar.
Memang kadangkala karena ketidak tahuan (gelap batin) seseorang melakukan
perbuatan yang berakibat fatal bagi dirinya sendiri, Buddha sebagai makhluk
suci dan dalam ketinggian spiritualnya tentu tidak mempermasalahkan hal yang
demikian, namun dialam semesta ini bukankah ada 'mekanisme alam', atau
hierarki hierarki yang mengurusi segala hal urusan manusia?
Kita yang hidup dalam masyarakat yang berbudaya, bila kita tidak rela jika
wujud kedua orang tua kita yang kita hormati dipatungkan seperti itu, tentu
lebih tidak sepantasnya lagi mempatungkan seorang Buddha dalam wujud
demikian.
Berbeda dengan rupang2 dharmaphala vajrayana (?) yang serem-serem [dan juga
parno; yab-yum?] yang agaknya ditujukan demi tujuan untuk pengajaran;
melepas keterikatan pada wujud dan penampakan lahiriah/jasadiah.
~~
Posted by: "Suchamda"
Thu Jan 3, 2008 7:07 pm (PST)
Menurut saya, patung Buddha dengan penis adalah suatu pengungkapan
seni atas sisi lain yang telah menjadi beku dalam benak orang.
Pencairan itu memang mengagetkan, meresahkan, dan menyinggung.
Buat saya sendiri, saya bisa menikmati rupa itu.
Yang menjadi masalah, adalah kita akan menebak-nebak apa motivasi
orang yang membuat itu : seni? pelecehan? harsh joke? spiritual?
Ketidakpastian inilah yang menjadi masalah. Disamping itu, karena
banyak orang yang membeku dalam simbol rupa tersebut belum siap untuk
menerima itu, tentu saja hal itu sama saja dengan penghinaan.
Meskipun sejujurnya saya sama sekali tidak tersinggung, malah kagum
dan merenunginya secara spiritual, akan tetapi saya merasa terdorong
juga untuk mendukung mayoritas dari ekspektasi massa. Saya sudah
menulis dan mengirimkan petisi tsb. :
"It is a beautiful and artistic statue. Buddha also has a penis and
testicles because he is human. But the statue of Buddha is also a
representation of spirituality and a figure that is respected by
Buddhist community. Therefore, l'art pour l'art freedom imposed on
religious symbol can create a potency of disharmony and friction among
people who is not ready. As a civilized govt then you should also
manage those people's expectation in order to promote harmony and a
mutual respect among citizens.
S
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar