guys,
ada buku baru yang menurut saya sangat boleh untuk dibaca, dikoleksi, maupun dikritisi...
kapan2 kita ngobrolin yuk.....
bude Tih
BUKU BARU
Pemikiran Tionghoa Muda
COKIN?
sO wHat GiTu Loh!
Editor:
Ivan Wibowo
Kontributor:
Charlotte Setijadi, Christopher Nugroho, Christine
Susanna Tjhin, Ester Indahyani Jusuf,
Fabiola Desy Unidjaja, Frans Wibawa, Hendri Kuok,
Ignatius Haryanto,
Ivan Wibowo, Kristan, Meilisa Husein, Muhammad Gatot,
Ponijan Liaw,
Robertus Robet, Suma Mihardja, Surya Tjandra, Susanto,
Sutta Dharmasaputra,
Ulung Rusman, Wahyu Effendi
492 hlm / Februari 2008 / Rp 65.000
***
Siapapun itu generasi muda Tionghoa, entah brondong,
brownies, cu-pu, ci-ca, pacinko dan sales paham betul
kalau mereka pun terikat dan punya rasa memiliki
negeri ini: Indonesia. Mereka bukan numpang atau
nebeng doang. Buku ini adalah suara-suara mereka itu.
Suara-suara dari relung jiwa, kristal-kristal
pemikiran para Tionghoa muda yang tersebar dan
berserakan di berbagai media massa. Mereka menyikapi
aneka problema bangsanya. Mulai problema klasik
menyangkut keberadaan mereka sendiri seperti
diskriminasi, rasisme, identitas, keterwakilan
politik, khonghucu, imlek sampai dengan persoalan
besar bangsa, yaitu korupsi, militerisme, perburuhan,
hukum, media, politisi busuk, pemilu, pilkada,
kebudayaan nasional, lembaga legislatif, lembaga
eksekutif, gender, dll. Bahkan soal yang kelihatan
sepele tapi berdampak raksasa, misalnya distribusi
barang kebutuhan sehari-hari. Dari aneka pemikiran
dalam buku ini nampaklah bahwa justru jalan yang
mereka tempuh itulah yang dapat disebut sebagai suatu
"Protokol Keselamatan" baru bagi orang-orang Tionghoa.
Suatu protokol yang berbeda dengan yang selama ini
dikenal dan diajarkan turun temurun: mengalah,
menghindar, bersembunyi serta mencari perlindungan,
termasuk mengingkari identitasnya, menebar sumbangan,
mengaku anak angkat jendral ini atau keponakan tokoh
itu. Pemikiran dan tindakan generasi muda Tionghoa
sebagai anak bangsa dan pergulatan mereka dengan aneka
persoalan bangsanya, tercermin dalam buku ini.
***
Bisa didapatkan di toko-toko Gramedia dan Gunung Agung
serta Toga Mas dll mulai 7 Februari 2008
atau langsung pesan ke Penerbit Komunitas Bambu dan
jadi pembaca pertama dengan rabat 15%
dan fasilitas antar di seluruh wilayah Jabotabek dan
paket untuk luar Jabotabek.
PENERBIT KOMUNITAS BAMBU Jl. Mesjid At-Taqwa No. 11
Beji Timur Depok 16422
Telp/Fax: 021-7755462 email: komunitasbambu@yahoo.com .
Pemikiran Tionghoa Muda
COKIN?
sO wHat GiTu Loh!
Editor:
Ivan Wibowo
Kontributor:
Charlotte Setijadi, Christopher Nugroho, Christine
Susanna Tjhin, Ester Indahyani Jusuf,
Fabiola Desy Unidjaja, Frans Wibawa, Hendri Kuok,
Ignatius Haryanto,
Ivan Wibowo, Kristan, Meilisa Husein, Muhammad Gatot,
Ponijan Liaw,
Robertus Robet, Suma Mihardja, Surya Tjandra, Susanto,
Sutta Dharmasaputra,
Ulung Rusman, Wahyu Effendi
492 hlm / Februari 2008 / Rp 65.000
***
Siapapun itu generasi muda Tionghoa, entah brondong,
brownies, cu-pu, ci-ca, pacinko dan sales paham betul
kalau mereka pun terikat dan punya rasa memiliki
negeri ini: Indonesia. Mereka bukan numpang atau
nebeng doang. Buku ini adalah suara-suara mereka itu.
Suara-suara dari relung jiwa, kristal-kristal
pemikiran para Tionghoa muda yang tersebar dan
berserakan di berbagai media massa. Mereka menyikapi
aneka problema bangsanya. Mulai problema klasik
menyangkut keberadaan mereka sendiri seperti
diskriminasi, rasisme, identitas, keterwakilan
politik, khonghucu, imlek sampai dengan persoalan
besar bangsa, yaitu korupsi, militerisme, perburuhan,
hukum, media, politisi busuk, pemilu, pilkada,
kebudayaan nasional, lembaga legislatif, lembaga
eksekutif, gender, dll. Bahkan soal yang kelihatan
sepele tapi berdampak raksasa, misalnya distribusi
barang kebutuhan sehari-hari. Dari aneka pemikiran
dalam buku ini nampaklah bahwa justru jalan yang
mereka tempuh itulah yang dapat disebut sebagai suatu
"Protokol Keselamatan" baru bagi orang-orang Tionghoa.
Suatu protokol yang berbeda dengan yang selama ini
dikenal dan diajarkan turun temurun: mengalah,
menghindar, bersembunyi serta mencari perlindungan,
termasuk mengingkari identitasnya, menebar sumbangan,
mengaku anak angkat jendral ini atau keponakan tokoh
itu. Pemikiran dan tindakan generasi muda Tionghoa
sebagai anak bangsa dan pergulatan mereka dengan aneka
persoalan bangsanya, tercermin dalam buku ini.
***
Bisa didapatkan di toko-toko Gramedia dan Gunung Agung
serta Toga Mas dll mulai 7 Februari 2008
atau langsung pesan ke Penerbit Komunitas Bambu dan
jadi pembaca pertama dengan rabat 15%
dan fasilitas antar di seluruh wilayah Jabotabek dan
paket untuk luar Jabotabek.
PENERBIT KOMUNITAS BAMBU Jl. Mesjid At-Taqwa No. 11
Beji Timur Depok 16422
Telp/Fax: 021-7755462 email: komunitasbambu@
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar