Beberapa pertanyaan, kalo tak keberatan:
1. Apa istri Anda bekerja? Kalo iya, maklum jika dia lelah. Dan mungkin agak
kurang fair kalau pekerjaan di rumah pun masih mesti dibebankan ke dia
2. Apa Bung Zen bisa turut membantu kerja di rumah? Kalau bisa, mungkin bisa
sepakatan, siapa yang mengerjakan apa. Critanya bagi-bagi tugas gitu. Jadi Ibu
Anda, Anda, dan istri Anda, kebagian kerja secara rata.
3. Apa Ibu Anda sadara kalo punya pembantu lagi, dia bisa ikut meringkankan
kerja Ibu Anda? Mungkin perlu disebutkan kepada Beliau keuntungan buat Beliau
apa kalau ada pembantu bermalam. Tapi, pembantunya jangan disuruh ngerjain
semuanya ya. Nanti dia yang patah tulang...
manneke
Quoting M Zein <zein@singgar-
> Mohon advicenya.
>
> Semakin hari ibu saya dengan istri saya semakin beda pendapat, padahal
> pernikahanku sudah lebih dari 10 th.
>
> Ak ingin ada pembantu yang bermalam di rumah, tapi ibuku ga setuju.
>
> Kondisi sekarang perhatian ortuku lebih banyak terhadap anak2ku.
>
> Banyak pekerjaan2 rumah tangga yang harusnya dikerjakan oleh istriku tapi
> sekarang terpaksa ibuku yang melakukannya, karena istriku tidak mau lelah
> sekali.
>
> Sementara menyeterika dan mencuci sudah saya serahkan ke pembantu yang
> datang pagi saja.
>
>
>
> Salam
>
>
>
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar