Keterikatan antara saya dengan ibu, istri dan anak adalah satu ikatan yang tidak ingin saya lepas satu2.
Apabila salah satunya ada yang lepas, maka persatuan akan bubar dan akan mengakibatkan rumah tangga porak poranda,
ini sudah bisa saya prediksi sebelumnya.
Saya sebagai kepala rumah tangga ingin keutuhan rumah tangga tetap langgeng, semuanya merasakan kebahagiaan bersama.
Ibarat sapu lidi, apabila ada beberapa lidi yang patah, maka akan mengakibatkan lidi lain patah karena berpengaruh pada
tekanan dan gesekan masing2 lidi yang dipakai.
Tapi aku sedang berpikir bagaimana caranya lidi2 yang dipakai tadi tetap selalu utuh.
Mungkin ada kawan2 lain yang bisa memberikan solusinya.
Permasalahan ini sangat rumit dan perlu pemikiran yang jernih dalam mengatasinya.
From:
Sent: Tuesday,
To:
Subject: Re: [psikologi_transfor
Walaupun pilihannya tidak seekstrim pak Manneke, pada dasarnya saya
setuju dengan prinsipnya. "Rumah tangga Bapak (yang menjadi tanggung
jawab utama Bapak) adalah Bapak, Isteri dan anak-anak)". Keputusan
lebih diprioritaskan untuk mereka.
Alternatifnya, tidak harus pisah rumah, tapi mulai lebih "mendengar"
Isteri anda, apalagi masih dalam batas-bayas kewajaran seperti ingin
punya pembantu dan pak Zein mampu. Tanpa mengurangi hormat dan kasih
sayang pak Zein terhadap Ibunda tercinta, sikap tegas pak Zein dalam
menghadapi potensi konflik akan sangat membantu pemecahannya dan
mencegah berlarut-larutnya masalah.
On
>
> Saya pribadi berpikir, demi keutuhan keluarga Bung Zein, jangan satukan mertua
> dan menantu dalam satu atap jika mereka tak kompak. Ini memang saran ekstrem,
> tapi jika tak diputuskan segera, semuanya akan jadi korban: ya istri Anda, ya
> Ibu Anda, ya Anda sendiri, ya anak-anak.
>
> Kalo Anda pindah sama keluarga, atau pindahkan Ibu Anda ke tempat lain, paling
> tidak ya sakit hati cuma satu orang, yaitu Ibu Anda. Bisa tega nggak? Buat
> kebaikan semua lho...
>
> manneke
>
> Quoting M Zein <zein@singgar-
>
> >
> > Memang saya rasakan ada persaingan.
> >
> > Tapi ak belum dapat mencari solusinya, bagaimana mengatasi persaingan ini.
> >
> >
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar