hahahah....hahahah.
tetapi izinkan saya juga untuk memberikan argumen lain:
1. menyangkut kultur... masyarakat arab jahiliah adalah masyarakat pedagang. dalam pikiran dan ajaran yg ada saat itu bahwa selain silisilah darah, kekayaaan adalah ukuran kehormatan seseorang. jadi "pengetahuan" bagi mereka adalah sesuatu yg "tidak ada gunannya" dalam meningkatkan "harga diri" seseorang. kalau uang ada, jangankan buku, org pintar aja bisa dibeli.... jadi sangatlah wajar jika para pemimpin quraish tidak menekankan pentingnya "baca tulis" bagi anak2 mereka... org yahudi dan nasrani aja yg punya kitab suci tetapi justru hormat dengan org quraish sebab (darah ismail yg mengalir dalam darah mereka)... lihat aja di alkitab bagaimana janji tuhan yg memberitakan bahwa 12 org raja akan keluar dari benih ismail (bukan dari benih ishak yg sekaligus nenek moyangnya musa dan mama si yesus).... betul kagak....???
2.menyangkut bahasa : walaupun org indonesia bisa membaca huruf latin tetapi belum tentu dia bisa membaca dengan benar ketika tulisan dalam bahasa inggris... selain itu, suami yg mengedipkan matanya kepada istrinya bisa jadi bahasa juga yaitu bahasa yg isinya "kita sex yukk...". seorang pastur yg memakai jubahnya adalah bahasa juga yg isinya "hi cewek loe jangan pernah punya harapan bisa sex dengan saya"...jadi bagamana dengan ALLAH yg mengajarkan tentang penciptaan, aturan hukum terhadap tawanan, nikah, dll....???.
3. menyangkut agama : kenapa nabi muhammad bisa menjelaskan tentang ketuhanan, filsafat, masalah para nabi, pengobatan, politik, ekonomi, pernikahan, penciptaan manusia, sumber kehidupan (air), perang, hukum perang, ruh, ,etika, dll....???? apakah dalam bible sebanyak yg muhammad ajarkan....?
hahahaha....
hautesurveilance <hautesurveilance@
Penulis : Syekh Al-Maqdisi
Penerbit : Nun Publisher
Halaman : 131 hlm.
Harga : Rp 20.000,-
Ajaran bahwa Rasulullah tidak mampu baca-tulis adalah sebuah
kekeliruan tafsir sejarah yang konyol. Inilah buku kontroversial yang
mematahkan mitos kebutahurufan Nabi Muhammad.
Kalau ada umat yang begitu bangga menerima kenyataan bahwa pemimpin
atau nabi-nya sebagai sosok yang buta huruf, itulah umat Islam. Tak
ada lain. Sejak kecil, ketika seorang anak muslim mulai mengenal
baca-tulis, ajaran bahwa Nabi adalah sosok yang buta huruf selalu
ditekankan.
Kebutahurufannya seakan menjadi kenyataan yang patut dibanggakan dan
bisa membangun kepercayaan diri umat Islam! Pertanyaannya, benarkah
ajaran itu? Atas dasar apa Nabi dianggap sebagai sosok yang buta
huruf? Apakah ia pernah menyatakan dirinya betul-betul tidak mampu
membaca dan menulis sejak kecil hingga akhir hayatnya? Lalu, jika ada
anggapan ia mampu membaca dan menulis, apakah itu akan mengurangi
keabsahannya sebagai utusan Allah?
Bagi Syekh Al-Maqdisi, jawabannya cukup jelas: Ada tafsir sejarah yang
keliru terhadap kapasitas Rasulullah, khususnya dalam soal baca-tulis.
Dan semua itu, bersumber dari kekeliruan kita dalam menerejamahkan
kata "ummi" dalam Alquran maupun Hadis, yang oleh sebagian besar umat
Islam diartikan "buta huruf".
Menurut Al-Maqdisi, "ummi" memang bisa berarti "buta huruf", tapi
ketika menyangkut Nabi Muhammad, "ummi" di situ lebih berarti orang
yang bukan dari golongan Yahudi dan Nasrani. Pada masa itu, kaum
Yahudi dan Nasrani sering kali menyebut umat di luar dirinya sebagai
orang-orang "ummi" atau "non-Yahudi dan non-Nasrani"
Rasulullah dan orang Arab lainnya.
Selain itu, kata "ummi" di situ juga bisa merujuk pada kata "umm" atau
ibu kandung. Jadi, maknanya adalah "orang-orang yang seperti masih
dikandung oleh rahim ibunya, sehingga belum tahu apa-apa".
Dalam buku ini, Syekh Al-Maqdisi menunjukkan bukti-bukti otentik
(hadis) yang menunjukkan fakta sebaliknya bahwa Rasulullah adalah
sosok yang justru pintar membaca dan menulis. Antara lain, sebuah
hadis yang diungkapkan Zaid bin Tsabit bahwa Nabi pernah bersabda:
"Jika kalian menulis kalimat Bismillahirrahmanir
perjelaslah huruf sin di situ."
Pikirkan, kalau untuk soal huruf saja ia memperhatikan, ibarat seorang
editor naskah, mungkinkah Nabi seorang yang buta huruf? Buku Maqdisi
ini, sekali lagi, mematahkan semua kekeliruan sejarah ini.
Selamat membaca!
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar