Vincent,
karma pasti kamu lebih paham dibanding Nala...
bahwa setiap orang akan mendapatkan "umpan balik" atas semua
perilaku dan perbuatannya itu Nala percayai...
Nah begitu juga dengan "perang-peran" an ini...apapun tujuannya,
yang jelas adalah semua sudah terjadi...
dan tinggal menata kembali kehidupan masing masing....
Pertanyaanmu adalah "kok enak mereka just say sorry", begitu kira
kira yang ada dalam pikiranmu...
Sekarang coba pikirkan dengan kepala dingin kalau kamu percaya bahwa
karma itu ada...maka mereka (baca yang kamu anggap lawan=kelompok
pabrik_t)...
ini (dan tidak berasal dari kamu langsung jika semua ini kamu
ikhlaskan) entah niatannya baik atau buruk......stay focus into u r
life and kompati.
Katanya kamu mau menghentikan perang???...
begitu pongahnya kamu.....mendingan senyum aja deeeeeh
smile with me
Nala
--- In psikologi_transform
<vincentliong@
>
> Hidup itu bukan sekedar upacara bendera..
> Minta maaf bukan dengan mengatakan:
>
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
>
http://groups.
> http://groups.
> http://groups.
> http://groups.
>
http://groups.
>
>
> Mempermainkan hidup orang lain dan atau dipermainkan hidup oleh
orang
> lain bukan upacara bendera.
>
> Penyerangan pribadi bukan sekedar upacara bendera hari senin karena
> kepanasan jadi selesai dulu lalu senin depan upacara lagi.
>
> -----
>
> Saya tidak melepaskan karena dengan menganggapnya sekedar mainan
> olahraga pikiran, samsak pikiran, dlsb tanpa bertanggungjawab pada
> hidup di dunia real itu sendiri maka sangat beresiko senin depan,
> bulan depan dlsb upacara yang sama dimulai lagi oleh orang yang
sama
> dengan yahoo id dan bendera yang berbeda.
>
> Oleh karena itu permainan bukan dihentikan dengan upacara penurunan
> bendera tetapi dengan membuka identitas pelaku masing-masing (nama
> lengkap, no KTP, tempat kerja jabatan, alamat rumah & kantor,
contact
> person, hp, cdma, tlp, dlsb) secara gentleman dan menulis komitment
> tidak mengganggu apapun yang berkaitan dengan Vincent Liong.
>
> Mas pabrik_T dengar-dengar sudah punya isteri. Apakah kalau
seseorang
> mengadu anda dengan isteri anda dengan black mail hingga bercerai
lalu
> tinggal orang tsb bilang kata-kata di bawah ini lalu dimaafkan?! No
> way yach !!! Anda sangat menghina saya.
>
> SAYANG SEKALI PABRIK_T TAK BISA MENEMUI KALIAN SENDIRI, MAKA IA
> MENITIPKAN SURAT PERMOHONAN ITU PADAKU.
>
> MAKA KINI IJINKAN KUTARIK PASUKANKU:
>
> WONGEDAN!
> MEITAURUS!
> WONGSO SUBALI!
>
> So say sorry as a gentleman ...
> And please go away...
>
> Selama hal-hal tsb (sorry as a gentleman) belum dilakukan saya
anggap
> anda hanya mengulur waktu dan mengecoh penonton untuk mempersiapkan
> perang berikutnya. Seminggu terakhir ini saya juga sudah
mempersiapkan
> koneksi-koneksi lain non maillist untuk jaga-jaga (koneksi lama ini
> belum saya mintai bantuan sejak tahun 2002) makanya sdr Pabrik_T
mulai
> terdesak khan :) . Koneksi saya yang ini lebih sulit dilacak karena
> serba diam-diam.
>
> So if you want to say soory please fill this form and send it with
> your own ID bukan nitip ke
psikologi_transform
>
> Nama Lengkap:
> No KTP:
> Alamat sesuai KTP:
> Nama lengkap isteri / suami:
> Telp rumah:
> CDMA:
> HP:
> Tempat kerja:
> Jabatan:
> E-mail yang digunakan untuk menteror:
>
> Alasan jelas melakukan teror (bukan dibuat-buat)
> Ceritakan sejarahnya (jgn membela diri) dengan lengkap dengan nama
> jelas tokoh yang terlibat...
>
> Tulis permohonan maaf anda secara jelas dengan bahasa Indonesia
resmi
> sesuai EYD bukan satir atau puisi minimal ½ halaman A4. Temui saya
dan
> traktir saya makan di wilayah-wilayah jalan-jalan saya, bukan di
> wilayah anda (pasar seni ancol, TIM, dlsb), karena anda yang
meminta maaf.
>
> File-file ini akan kami kirim ke koneksi-koneksi kami non maillist
> untuk dijadikan data dalam mengawasi gerak-gerik anda apakah masih
> melakukan terror yang sama di masa yang akan datang, bila anda
> benar-benar tobat maka kami tidak melakukan tindakan apa-apa.
>
> Bila masing-masing dari anda tidak melaporkan data anda dengan
lengkap
> sesuai ketentuan di atas maka memang sdr Pabrik_T (Nurudin A.)
adalah
> pihak yang bersedia menjadi kambinghitam dalam memikul
tanggungjawab
> di dunia nyata soal tanggungjawab terhadap konspirasi setengah
tahun
> ini. Tentunya tindakan setengah tahun sampai saya kehilangan teman
dan
> pacar, dlsb tidak akan selesai dalam satu hari.
>
> Kalau anda benar-benar dengan serius menjalankan ketentuan di atas
> maka masalah ini tidak saya perpanjang di dunia maya dan dunia
nyata
> sampai anda melakukan kenakalan anda berikutnya.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
> Email sebelumnya..
> http://groups.
> --- In psikologi_transform
> <donkenow@> wrote:
> Selamat pagi,....
>
> Walau saya nggak terlalu bisa meresapi puisinya pabrik_t,
sepertinya
> itu adalah sebuah permintaan maaf pabrik pada vincent.
>
> Bolehkah saya konfirmasi ini pada pabrik ? bahwa rangkaian kalimat2
> tersebut adalah sebuah permintaan maaf ? demikiankah pabrik ?
>
> Kalau iya, maka 'bolanya' sekarang ada di vincent.
>
> Vincent, saya bisa pahami kekesalanmu, saya bisa pahami posisimu.
>
> Dalam perjalanan hidup saya sampai saat ini, ada suatu masa dan
> kejadian dimana ketika saya berpikir dan ternyata berada di posisi
> yang "benar", setelah saya renungkan lebih jauh ..welah ndalah...
> ternyata dalam posisi benar itu saya sekaligus berada pada suatu
> kesalahan. Menganggap orang lain bisa berpikir seperti saya
berpikir
> sudah merupakan suatu kesalahan pada saya : "gimana sih tuh orang,
> nggak bisa mikir apa ?".
> Vincent... saya bisa pahami kekhawatiranmu bahwa ada kemungkinan
> pabrik akan ganti ID dan kembali menyerangmu.
>
> Yang perlu dicermati di hari yang akan datang adalah mulai dari
diri
> kita sendiri, kita perlu bertanya : "kenapa ya saya diserang ?"
apakah
> karena sesuatu yang saya katakan ? sesuatu yang saya lakukan ?
>
> Setelah dicek dan ternyata bukan karena ucapan/perbuatan dan tetap
> diserang juga mungkin karena iri semata, ya.... mo bagaimana
lagi...
> ini dunia loh vince, bukan surga :-)
>
> Perang memang menimbulkan trauma.
>
> Trauma lebih banyak merugikan diri sendiri karena hal itu bercokol
di
> dalam diri kita sendiri. Why don't let it go ? Kenapa harus let it
go
> ? karena itu untuk kebaikan diri kita sendiri.
>
> Maafkanlah pabrik dan kelompoknya, dan saya minta pabrik dan
> kelompoknya juga memaafkan vincent dan kelompoknya.
>
> Dan saya juga minta maaf apabila lancang menginginkan damai
sejahtera
> diantara miliser ini.
>
> Salam
> Donny KN
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar