--- In psikologi_transform
> Banyak orang yang tidak memahami intisari kisahnya sehingga melihat ceritera silat dari sisi kekerasannya saja dan tidak tahu bahwa klimaks nya justeru di endingnya.
> Kekerasan yang dipertontonkan sebenarnya menggambarkan kenyataan hidup saat ini seperti yang bisa kita sakiskan sehari-hari, hanya bentuknya tidak menggunakan senjata, tapi dalam bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
harez:
Pak Jusuf, kalau ada kepentingan komersil sudah "masuk", "pesan sesungguhnya" mendapat porsi yang kecil. Kekejaman, balas dendam dieret-eret, supaya serialnya panjang. Itu tidak saja dalam film/tayangan TV, juga sudah ada sejak jamannya serial Kho Ping Hoo masih merajalela. Dendam turun-temurun diekspose habis-habisan. Tidak heran apabila "pesan sesungguhnya" cenderung terabaikan, "pesan dan kesan yang tidak diinginkan" justru menjadi fokus dan tertanam.
Kalau dilihat dari teori behaviorisme, "pesan kesan" yang sudah dibiasakan selama berbulan-bulan, akan relatif sukar dihapus dengan "pesan inti" pada ending di minggu terakhir. Apalagi pemirsa umumnya bukan tipe kontemplatif ..... :)
salam,
harez
--- In psikologi_transform
>
> Dalam dialog Zen antara Guru dan Murid mengenai kebahagiaan - kebebasan dan etos kerja, memang merupakan Tri Tunggal yang tdk bisa dipisahkan.Karena itulah maka ada lagu tersohor Born Free, yang lyriknya sbb. :
> Born Free, as free as the wind blow -
> As free as the grass grow -
> Born free to follow your heart.
>
> Buku I Ching dan Tao Te Ching barangkali bisa menjelaskan hal ini yaitu :
> Kehidupan in terus berubah seperti siang berganti malan, musim berganti, air laut pasang dan surut dan sebagainya dari beginningless past menuju endless future.
> Setiap kali ada pertemuan, misalnya ikatan perkawinan, maka suatu saat pasti akan ada perpisahan karena salah satunya pasti akan meninggal dulu. Dikatakan " soon in the first meeting, there is also future separation "
> Karena itu orang bijak zaman dahulu menasehati supaya kita jangan terlalu gembira pada saat pertemuan karena suatu saat akan ada perpisahan.
> Juga jangan terlalu sedih ketika terjadi perpisahan, karena itulah Jalan Alam !
> Mereka yang salah mempersepsikan dan mencoba bertahan, akan jebol.
>
> Yunta di Myanmar juga tidak terkecuali akan mengalami hal yang sama, waktunya bisa ditunda, tapi tidak bisa dihindarkan akan datang.
> Kitab I Ching adalah satu-satunya kita yang memberitahukan tentang hukum - hukum perubahan ini sebagai akibat interaksi antara unsur YIN dan YANG.
> Tercatat ada 64 konfigurasi dan dua titik yang penting yaitu : Titik Balik / Fu No. 24 dan Damai / T'ai No. 11.
> Lebih lanjut bisa dibaca dalam buku " Kearifan Timur Dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin ", Penerbit Buku Kompas.
> ======
> Dalam kisah silat biasanya selalu diawali dengan kawanan penjahat yang mencoba menghabisi musuhnya sampai ke akar-akarnya. Ketika proses pembantaian itu sedang berlangsung, kebetulan lewat seorang pendeta yang sedang berkelana untuk memperdalam pemahamannya tentang Jalan / Tao. Dialah yang menyelamatkan seorang bayi yang nyaris dihabisi, dan kemudian dibawa ke gunung atau kuil Shaolin dan dididik sehingga menjadi pendekar.
> Karena selain diajar ilmu silat juga kearifan yang tinggi, maka akhirnya dia sendiri yang bisa memutus karma saling membunuh sehingga tercapailah damai di dunia.
> Banyak orang yang tidak memahami intisari kisahnya sehingga melihat ceritera silat dari sisi kekerasannya saja dan tidak tahu bahwa klimaks nya justeru di endingnya.
> Kekerasan yang dipertontonkan sebenarnya menggambarkan kenyataan hidup saat ini seperti yang bisa kita sakiskan sehari-hari, hanya bentuknya tidak menggunakan senjata, tapi dalam bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
> Orang bisa membunuh dengan kata-kata dan juga peraturan
>
> Semoga bermanfaat,
> Jusuf Sutanto
>
>
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar