--- In psikologi_transform
>
> Karena itu saya usulkan supaya porsi pelajaran kearifan timur ditambah dalam pendidikan S1 Psikologi dan dilengkapi dengan kosmologi. Ini untuk kepentingan psikolog sendiri supaya bisa mengikuti perubahan paradigma yang sangat dahsyat, bukan untuk membuat supaya bertobat dan mengikuti kearifan timur.
>
harez:
Pak Jusuf, kalau tidak salah kan Pak Sarlito kasih pengantar di bukunya Pak Jusuf, kemudian Pak Jusuf mengatakan bahwa buku ini juga dijual di Fakultas Psikologi UI, pertanyaan saya:
Apakah Pak Jusuf pernah menyampaikan gagasan "supaya porsi pelajaran kearifan timur ditambah dalam pendidikan S1 Psikologi dan dilengkapi dengan kosmologi" tersebut kepada Pak Sarlito atau staf pengajar Fakultas Psikologi UI lainnya? Bagaimana respons/tanggapan mereka terhadap gagasan/usulan Pak Jusuf tersebut?
salam,
harez
--- In psikologi_transform
>
> Bu Swas, Pak Wolker dan Pak Goen,
>
> Syair dari Seng Chao dan Vimalakirti mungkin bisa menjelaskan pemikiran kuno di timur maupun barat (pre-socratic) mengenai Self. Berbeda dengan A.Maslow (1941) berangkat dari kerisauannya mencari akar psikologis mengapa sampai ada pemimpin2 yang demi ambisi self nya rela membuat sampai dua kali Perang Dunia dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama.
> Perang Dunia I ( 1914 - 1918 ) dan Perang Dunia II ( 1939 - 1945).
> Dia tidak puas pada Freud yang berani2nya membuat teori orang sehat dari pengalaman mengurus penderita sakit jiwa.
> Lalu dia pergi keliling menginterview orang2 sukses ' the growing tips ' dan sampai pada kesimpulan Hirarkhi Kebutuhan, bahwa yang tertinggi justeru menjadi manusia yang diakui oleh lingkungan sebagai orang baik.
>
> Padahal kaisar Chin Hsih Huang dalam sejarah Cina kuno yang telah mampu menyatukan Cina, suatu hari berpesta merayakan suksesnya dan mengundang banyak tamu. Dia menunjuk kuda yang sedang merumput dan berkata : " Lihatlah betapa gemuknya kerbau itu !". Lalu hadirin serentak mengamini : " Benar sekali Yang Mulia, kerbau itu sangat gemuk berkat kepemimpinan YM dalam mengatur negara "
>
> " Heaven and Earth and I are of the same root.
> The ten-thousand things and I are of one substance.
> Oh little flower, but if I could understand what you are, root and all.
> And all in all, I should know what God and man is "
> (Seng Chao, 384 - 414)
>
> Mount Sumeru is in a grain of mustard,
> Within it the whole universe is hidden.
> Since the world is sick, I feel sick,
> Since human is suffering, I suffer "
> (Vimalakirti , awal tahun Masehi)
>
> Masih ditambah lagi dengan Mpu Tantular (awal abad 14) dengan ' bhinneka tunggal ika'.
> Intinya sebenarnya adalah tidak ada self yang terisolir, yang ada adalah " the true Self of no Self ".
>
> Karena itu saya usulkan supaya porsi pelajaran kearifan timur ditambah dalam pendidikan S1 Psikologi dan dilengkapi dengan kosmologi. Ini untuk kepentingan psikolog sendiri supaya bisa mengikuti perubahan paradigma yang sangat dahsyat, bukan untuk membuat supaya bertobat dan mengikuti kearifan timur.
>
> Salam,
> Jusuf Sutanto
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar