Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@
Kepada: psikologi_transform
Terkirim: Jumat, 2 November, 2007 2:08:28
Topik: [psikologi_transfor
--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, "sinagahp"
<sinagahp@.. .> wrote:
>
> Rekan-rekan Yth.,
> Adakah yang dapat kita tarik dari pengalaman itu?
>
> Khususnya, untuk tujuan agar milis ini dapat menjadi sarana diskusi
> transformasi yang lebih berkembang dan berkualitas, daripada sekedar
> mengurusi apa yang pak Jusuf katakan sebagai "orang yang bernafas
dalam lumpur".
>
> salam,
> harez
============
Kalau anda perhatikan millis ini, maka setiap kali terjadi masalah , tiba-tiba muncul nama-nama fiktif baru pertanda adanya kepribadian yang terbelah yang ikut meramaikan tawuran dunia maya ini dengan debat yang mulai dari senggol2an ; cubit2 an; tonjok2 an sampai saling melempar batu, mangkok piring dsb, didorong oleh insting pre-mordial yang bersumber dan berputar-putar pada ego nya sendiri.
Tidak nampak samasekali indikasi upaya untuk melihat masalah dari sudut ilmu pengetahuan dan bertanya pada orang yang berilmu supaya masalah yang dibahas menjadi terang ! Sehingga keadaannya mirip orang botak dan gundul yang sedang jambak-jambakan !
bandingkan saat Newton melihat buah apel jatuh dari pohon, lalu dia tahu mengapa planet-planet yang berserakan di langit (chaos) itu tidak bertabrakan, karena adanya hukum yang kemudian dikenal sebagai hukum Newton.
Kemudian imaginasinya berkembang lagi dan dia seolah terbang ke langit, hinggap di matahari, dan sampai pada kesimpulan ternyata yang menjadi pusat adalah matahari, bukan seperti anggapan semula bumi sebagai pusatnya.
Kesadaran baru ini membuat perubahan mendasar dalam memahami hakikat manusia yang kini mulai bisa memikirkan siapa dirinya, dari mana asalnya dan sedang menuju kemana " sangkan paraning dumadi ".
Akibatnya kita membuang-buang waktu saja di milllis untuk melampiaskan naluri ' pokoke aku menang, yang menentang akan kugilas '. Tanpa pernah mengkritisi diri lalu untuk apa dan manfaat apa yang saya akan dapat dari terlibat dalam tawuran ini ?
Teknologi internet yang seharusnya bisa menjadi wahana untuk belajar dan terus belajar menjadi manusia supaya bisa menjalani hidupnya dalam tingkatan yang setinggi mungkin (Konfusius) , lalu menjadi mubazir.
Ini sejalan dengan ajaran Konfusius supaya kita jangan sibuk berdebat tentang ' kepercayaan' mengenai masa depan sesudah mati, tapi ikut mengalir dalam proses menjadi manusia yang terus menerus mau belajar yang akhirnya seperti ratusan sungai akan bertemu juga dalam samudera.
Kita tentu bisa minta supaya moderator mengambil insisiatif untuk mengarahkan, tapi dalam suasana kebebasan yang sedang marak, adalah lbh cantik kalau mulai dari dirinya sendiri seperti lagi2 terpaksa hrs saya kutip Konfusius " jangan berbuat sesuatu pada orang lain yang kamu tidak mau orang lain melakukan hal itu kepadamu ".
Ini bisa dibaca dalam buku mengenai penerapan ajaran Konfusius di Singapore yang diterbitkan oleh Hikmah / Mizan dengan Kata Pengantar dari saya dan juga Fuad Hassan.
Salam,
Jusuf Sutanto
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar