bung tinta ,
perbedaan itu telah dipraktekkan oleh bangsa indonesia.
dengan
"bhineka tunggal ika " yang bersumber dari karya empu tantular.
dan pancasila karya pendiri bangsa :
"ketuhanan yang maha esa "
apa yang anda sampaikan itu sudah dipraktekkan dalam kehidupan
masyarakat di nusantara, khususnya jawa ini,
lalu anda sudah mempraktekannya belum ?
salam,
edy
pekalongan
--- In psikologi_transform
<tinta_negatif@
>
>
> Suluk Abdul Jalil
> Perjalanan Ruhani
> Syaikh Siti Jenar
> Buku Satu
>
> hal 130-131
>
> "Engkau menggangap suci ajaran agamamu karena engkau berada
di dalam pandangan agamamu yang menganggap ajaran lain sesat dan
najis. Namun, jika engkau berada di dalam ajaran lain maka ajaran yang
lain itu akan menilai sesat dan najis dan agamamu. Dia memang
menempatkan sudut pandang yang berbeda bagi tiap-tiap umat untuk
memandang kenyataan yang tergelar di hadapannya. Dengan sudut pandang
itulah masing-masing manusia memiliki perbedaan dalam memandang
kebenaran agama yang dianutnya. Semuanya, terutama yang awam, memiliki
penilaian bahwa agama yang dianutnya itulah yang paling baik."
> "Ketahuilah, o Anak," lanjut Ario Abdillah, "bahwa orang
menjadi Muslim atau menjadi penganut ajaran Bhairawatantra pada
hakikatnya bukanlah keinginan pribadinya. Semua yang menentukan adalah
Dia. Tidakkah engkau ingat kisah paman Nabi Muhammad yang bernama Abu
Thalib? Kenapa lelaki berhati mulai yang sampai akhir hayat membela
Nabi Muhammad itu tidak mati dalam keadaan Muslim? Kenapa saat Nabi
Muhammad mendoakannya agar menjadi Muslim justru ditegur oleh Allah
bahwa beliau hanya sekadar menyampaikan seruan Islam, sedang yang
menentukan orang menjadi Muslim atau tidak itu adalah Allah?"
> "Dengan memahami hakikat ketunggalan-
tidak akan terperangkap lagi ke dalam batasan-batasan yang telah
dibuat-Nya untuk menghijab ciptaan-Nya dari Dia. Untuk itu, o Anak,
jika engkau ingin menuju hanya kepada-Nya maka engkau wajib
menyisingkan tiap-tiap hijab yang membungkus kesadaran sejatimu
sehingga engkau memahami bahwa seluruh mahluk di alam semesta ini,
mulai dari setan, bahkan iblis adalah penyembah dan pemuja Dia, meski
dengan sebutan dan tata cara yang berbeda. Sesungguhnya Dia itu Esa.
Tidak ada sesautu yang menyamai apalagi menyaingi Dia. Sebab, telah
tertulis dalam dalil : Kana Allahu wa lam yakun ma'ahu syai'un
>
> (Dia ada. Tidak ada sesuatu bersama Dia)."
>
> Penulis ... Agus Sunyoto
> penerbit LKIS
>
>
>
>
> ------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
>
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar