Dari: "Alexander" <alexanderkhoe@
Menurut pemahaman saya, kesadaran itu sifatnya serial: " satu moment
yg dapat dicarap untuk satu waktu". Konsekuensinya jika kita
mengamati suatu moment tertentu maka moment tersebut akan lenyap
karena pengamatan itu sendiri akan menjadi moment kesadaran saat itu.
Kalau kita sekedar "mengetahui" moment tertentu artinya pengamatan
hanya disisipkan saja dalam arus moment-moment yang terjadi.
Salam,
Alexander
============
HUDOYO:
Sadar (Jawa: eling) bersifat 'pasif', bukan hasil dari kesengajaan (deliberateness)
Sadar/eling seperti itu tidak bisa direncanakan, tidak bisa dilatih; ia datang begitu saja, 'out of nowhere' kata ibu Jeanny.
Misalnya, kalau saya sedang melamun, maka sadar/eling bahwa saya sedang melamun itu datang begitu saja.
Ini sering menjadi masalah dalam instruksi meditasi. Misalnya, sering diinstruksikan: "Amatilah ...", "Sadarilah ...", dsb. Instruksi seperti itu bersifat 'aktif'. Di situ tersirat adanya si aku yang berusaha 'mengamati', berusaha 'sadar'. Itu bukanlah 'kesadaran' (keelingan) yang dimaksud.
Bila orang berada dalam keadaan 'sadar'/eling yang sesungguhnya, maka tidak ada lagi si aku yang 'sadar'/eling. Krishnamurti bilang, tidak ada lagi keterpisahan antara si pengamat dan apa yang diamati.
Di dalam retret meditasi yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan diskusi & sharing setiap malam, maka diharapkan para peserta akan dapat menangkap makna 'sadar'/eling yang sesungguhnya, dan berada dalam keadaan itu.
Salam,
Hudoyo
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar