"ALLAH" ITU SEBUTAN GENERIK UNTUK "TUHAN"
Dear Friends, Aku kok merasa kata "Allah" itu sifatnya
GENERIK, seperti nama obat generik begitu, sebab dalam
KONTEKS ASLI agama-agama Samawi yang pertama kali
hukum-hukumnya dituliskan oleh Nabi Musa, nama Tuhan
(Ilah) itu TIDAK BOLEH disebut dengan sembarangan.
Gak bisa kita bilang insyaallah, alhamdulilah, dsb...
Kalaupun itu diucapkan, berarti kata "Allah" yang ada
disitu sebenarnya KATA GENERIK untuk menggantikan nama
Tuhan (Ilah)yang asli.
Selama ribuan tahun seperti itu prakteknya. Jadi,
orang-orang Yahudi itu menyebut nama Tuhan (Ilah)
sebagai "Adonai" (Gusti), dsb..., tetapi nama Tuhan
(Ilah) yang asli itu TIDAK BISA disebutkan, apalagi
oleh orang2 kebanyakan.
Setahu aku, NAMA TUHAN itu cuma bisa dibisikkan satu
tahun sekali oleh IMAM AGUNG Yahudi di dalam Ruang
Maha Suci yang letaknya di dalam Baitullah yang ASLI
di Yerusalem.
HUKUM TAURAT sendiri menuliskan salah satu HUKUM UTAMA
itu sbb: "Thou shalt not take the name of the LORD thy
God in vain; for the LORD will not hold him guiltless
that taketh his name in vain."
Artinya, TIDAK BOLEH MENYEBUT NAMA TUHAN (Ilah) dengan
sia-sia. Gak boleh sembarangan diucapkan, gak bisa
sebentar2 bilang insyaallah dan alhamdulilah.
Tetapi kita tahu bahwa ada istilah-istilah insyaallah,
alhamdulilah, MASYAOLLOH, YA OLLOH, dsb... Dan itu
sangat terlalu umum. So, kesimpulannya, kata "Allah"
itu adalah kata generik untuk menyebut nama Tuhan
(Ilah) dan BUKAN nama Tuhan (Ilah) yang asli seperti
diberikan kepada Nabi Musa.
Kalau itu nama Tuhan (Ilah) yang asli, maka seharusnya
tidak boleh diucapkan. Kita hanya bisa menyebut KATA
PENGGANTINYA.
So, apakah kata "Allah" adalah KATA PENGGANTI untuk
menyebut nama Tuhan (Ilah) yang asli ???
+++
Kita ingat ucapan: "la ilah ha ilah la"
Nah, apakah itu artinya ? Bukankah itu artinya NETRAL?
Semuanya kembali ke ASAL, HENING, SAMADHI.
"la ilah ha ilah la". Artinya: la ilah = ilah la.
Artinya itu 0 (NOL). Netral.
Maksudnya, mbok ya yang ITU dirasakan saja, dan TIDAK
USAH disebut-sebut karena memang TIDAK BISA untuk
disebutkan. Tetapi manusia itu kan keblinger, maunya
sesuatu yang bisa DIUCAPKAN. Pedahal nama itu tidak
bisa diucapkan.
la ilah = ilah la. Artinya, "nama" itu TIDAK BISA
DISEBUTKAN. Unmentionable.
Itu termasuk "the secret" yang mungkin cuma diketahui
oleh orang-orang sufi. Pengertian itu baru masuk ke
aku, so it means I have to share it with you all.
Maybe akan ada gunanya juga.
+++
Di bagian atas aku tulis bahwa:
"la ilah ha ilah la" itu artinya:
la ilah = ilah la, dan itu artinya:
0 (NOL) alias NETRAL. Dan itu adalah PANCER. Sumber
dari segala sesuatu itu memang KOSONG. Dan kosong itu
simbolnya 0 (NOL), segalanya akan masuk ke dalam
pancer, dan keluar lagi sebagai SADULUR PAPAT.
Nah, SADULUR PAPAT = PANCER.
Sadulur Papat itu juga NAMA yang tidak bisa
disebutkan. Nabi Musa menuliskannya sebagai "JHVH" dan
itu yang benar-benar HARAM untuk diucapkan.
Nabi Musa kan pendiri agama-agama SAMAWI dengan Kitab
Tauratnya itu, bahkan kisah-kisah para nabi
pendahulunya itu, Ibrahim, Yakub, Yusuf, dsb...
semuanya ditulis oleh Nabi Musa.
Nah, Nabi Musa MEMPEROLEH WAHYU bahwa NAMA itu adalah
"JHVH" dan dia bilang itu HARAM untuk disebutkan.
JHVH artinya Empat Elemen Alam Semesta (Sadulur Papat)
which is Udara, Air, Api, dan Tanah.
Nah, Nabi Muhammad sebagai PENUTUP BARISAN dalam
kelompok nabi-nabi di Agama-agama Samawi MEMPEROLEH
WAHYU bahwa NAMA itu adalah "la ilah ha ilah la"
Artinya: la ilah = ilah la, alias 0 (NOL) / NETRAL /
PANCER.
+++
Lalu kita bisa hubungkan dan MEMANG NYAMBUNG. "JHVH"
dari Nabi Musa itu = "la ilah ha ilah la" dari Nabi
Muhammad.
Sadulur Papat = Pancer
Dan itu memang tidak perlu disebutkan, tetapi
DIRASAKAN SAJA.
Kita manusia itu SADULUR PAPAT. Dan NAMA itu PANCER.
Sadulur Papat = Pancer
Jagat Cilik = Jagat Gede
Mikrokosmos = Makrokosmos
Tetapi yang seperti ini kan merupakan PEMAHAMAN
SPIRITUAL. It's my understanding of the essence dalam
agama-agama Samawi.
+++
Berarti kan benar bahwa istilah "Allah" itu BUKAN nama
God, melainkan semacam istilah pengganti saja.
Ilah itu kan artinya TUHAN. Nah, itu kan KATA
PENGGANTI. Suatu KATA GENERIK.
Lalu di syahadat disebutkan "la ilah ha ilah la".
Artinya kan "tiada ilah selain ilah tiada".
Itu toh artinya ?
Nah, istilah "Allah" itu kan asalnya dari "ilah la".
"Ilah la" itu sendiri artinya "ilah tiada".
Berarti betullah apa yang aku tulis pertama kali bahwa
kata "Allah" itu sebenarnya SEBUTAN GENERIK saja untuk
membawa orang-orang untuk tidak ngaco belo menyembah
segala macam ilah yang bukan "ilah la".
"ilah la" itu sendiri kan artinya "ilah tiada".
"la ilah ha ilah la"
= tiada ilah selain ilah tiada
= tiada tuhan selain tuhan tiada
Itu PERMAINAN KATA saja untuk membawa orang-orang yang
memiliki 365 (baca: tiga ratus enam puluh) ilah untuk
STOP segala praktek penyembahan 365 ilah itu dan FOKUS
pada "ilah tiada" (ilah la).
BUKTI: Kabah itu aslinya berisikan 365 ilah berupa
patung2 yang sebenarnya SIMBOL-SIMBOL saja. Kenapa ada
365 SIMBOL ? Karena dalam satu tahun matahari itu ada
365 HARI. Jadi, ada satu ilah atau simbol untuk tiap
hari dalam setahun. Total ada 365 SIMBOL atau ILAH di
dalam Kabah itu.
Lalu Nabi Muhammad kan harus mengajarkan kepada
orang-orang itu untuk FOKUS pada satu saja yang
TUNGGAL. Makanya muncullah INTUISI berupa ucapan "la
ilah ha ilah la".
"ilah la" itu simply berarti TIDAK SATUPUN ILAH DARI
YANG PERNAH ADA DISANA (di dalam Kabah).
Itu pengertian yang aku dapat.
So, dari "ilah la" itu akhirnya muncul kata "Allah".
Berarti kata "Allah" itu memang benar SEBUTAN GENERIK
untuk ilah (Tuhan).
Berarti, nama ilah (Tuhan) yang asli di agama-agama
Samawi itu tetap seperti yang pernah diberikan kepada
Nabi Musa dan HARAM untuk diucapkan dengan sembarangan
itu. Tulisannya itu berbentuk "JHVH".
Dan, sebenarnya "JHVH" itupun SIMBOL SAJA. Arti
sesungguhnya adalah Empat Elemen Pembentuk Alam
Semesta (Sadulur Papat) which is Udara, Air, Api, dan
Tanah.
So, berarti NAMA TUHAN itu tetap TANPA NAMA. Kalaupun
disebutkan, semuanya itu GENERIK BELAKA.
Dalam Bahasa Indonesia, generik itu "Tuhan".
Dalam Bahasa Inggris, generik itu "God"
Dalam Bahasa Mandarin, generik itu "Thian"
Dalam Bahasa Latin, generik itu "Dei"
Dalam Bahasa Perancis, generik itu "Dieux"
Dalam Bahasa Ibrani, generik itu "Adonai"
Dalam Bahasa Arab, generik itu "Allah"
Dalam Bahasa Sansekerta, generik itu "Acynthia".
(Leo)
++++++++++++
[Leo seorang praktisi Psikologi Transpersonal; no HP:
0818-183-615. Untuk bergabung dengan Milis SI, click:
<http://groups.
NOTE: Except mine, all names used in the YM / email
conversations are PSEUDONYMS.]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar