"""""
Sejak dekon Lulu kemarin malah makin menjadi lagi dengan permainan
menghilangkan hak milik orang lain (maaf tidak bisa saya bahas
detail) sehingga Lulu sudah kehilangan passport dan visa untuk bekerja
di Dubai, uang 4000AED, US$500 dan Rp.2juta, dan perhiasan, tinggal
nyawa Lulu yang belum hilang. Saya kehilangan total Rp.200ribu dalam
24 jam, dan Ondo kehilangan Handphone di saat yang sama. Budi Himawan
sampai mobilnya kecelakaan ditabrak orang ketika sedang berhenti
parkir. Saya mencoba pasrah menghadapi semangat pertarungan hidup dan
mati ini, karena saya tidak tahu mau berbuat apa. Toh yang membuat
ulah akan membayar pula diwaktunya. Tadinya saya sempat sembahyang,
tetapi yang di atas bilang kalau dia yang urus bukan urusan saya, jadi
saya menarik diri lagi. Saya bukan beraliran kanuragan, saya tidak
bersumpah menang berarti hidup atau kalah berarti mati. Jadi saya
sudah berpikir bahwa dalam konflik ini saya telah kalah dari awal,
saya hanya berpikir meminimalisasi kekalahan.
"""""
Lulu, berdasarkan kejadian tsb di atas: Tinggal kita tunggu saja dari
respon-merespon di maillist ini. Siapakah diantara member yang sewa
demit untuk main curi-mencuri. Biasanya setelah masalah curi-mencuri
masalah berikutnya jatuh korban entah ada yang sakit atau ada yang
kehilangan nyawa. Ya kita nonton saja karena toh kita tidak bisa
menghalangi hal tsb terjadi, tiap orang punya pilihannya sendiri atas
apa yang mau dilakukannya.
Saya pribadi dan pendekon atau terdekon yang lain bukan beraliran
kanuragan yang menetingkan harga diri. Keduabelah pihak tentunya
mengalami kerugian. Sesungguhnya tidak ada kemenangan atau kekalahan,
tetapi masalahnya ada di sini yang sudah berkomitment. Kalau kalah
maka dia berkomitment untuk mati terbunuh oleh pedang dewanya
masing-masing, karena itu dirinya harus menang dengan memenuhi
komitment membunuh musuhnya, menjadikannya persembahan untuk sang dewa.
Dalam dunia perdukunan yang beraliran kanuragan ada istilah di
kalangan dukun yang sudah tua dimana mereka menarik diri dari dunia
persilatan metafisika tsb, ini diakibatkan karena pada satu titik
mereka sadar tidak bisa memang lagi, sehingga bila dilanjutkan akan
membunuh diri mereka sendiri cepat atau lambat. Mereka sadar bahwa
bukan menang atau kalah tetapi biasanya sudah terlambat, umur sudah
terlanjur tua sehingga harus pensiun.
Entah Lulu akui atau tidak penundaan dekon dari seharusnya hari minggu
menjadi hari selasa adalah karena rasa takut Lulu akan ancaman
teman-teman dari psikologi_transform
hawa iblis yang bersifat up and down. Dalam pemahaman kanuragan itu
segalanya harus ekstrim; ekstrim baik atau ekstrim buruk, ekstrim
menang atau kalah, tuhan atau setan, hidup atau mati, dlsb ;masalahnya
Vincent Liong tidak beraliran serba ekstrim spt itu karena Vincent
Liong bukan orang kanuragan.
Lulu sadar tidak sadar pernah meng-Iya-kan bahwa Lulu tidak akan
didekon. Lalu akhirnya Lulu memberanikan diri untuk membuktikan apakah
Vincent Liong benar-benar iblis atau tidak oleh karena itu Lulu
melanggar komitment yang sadar tidak sadar yang telah Lulu katakan
kepada mereka, jadi Lulu dianggap berkhianat. Makanya Lulu, lain kali
kalau bicara hati-hati, jangan asal menyenangkan orang lalu dikunci
kata-katanya.
Masalahnya setelah ikut dekon secara serius (bukan pura-pura) Lulu
jadi punya ikatan kekeluargaan juga dengan kompatiologi, orangnya,
spiritnya, dlsb. Maka ketika Lulu diserang oleh dukun mereka, maka
kami juga turut bertanggungjawab membantu dan menanggung beban ini.
Lulu menjadi jalan bagi kubu musuh kami untuk mengirim dedemit
mengganggu kehidupan alamiah kami mulai dari kegiatan curi-mencuri,
seperti cerita tuyul atau babi ngepet saja, hahaha...
Nah, mari kita menonton siapa di kubu siapa. Siapa yang sewa dedemit,
dlsb di psikologi_transform
email di maillist akan jelas siapa yang bermain melanggar hukum alam
dengan menggunakan alam dedemit untuk berulah di alam nyata. Bagi yang
tidak ingin terlibat disarankan untuk mundur daripada turut menjadi
korban seperti Vincent Liong, Lulu, Ondo Untung, Budi Himawan, dlsb.
Dalam hidup yang penting bukan menang kalah tetapi tetap hidup aman
tentram damai, tetapi kalau terlanjur disudutkan untuk terpaksa ikut
permainan pilihannya adalah mau berjuang agar tetap hidup atau rela
mati, mencoba mengalah juga percuma hanya akan memberi waktu bagi
musuh untuk membangun kekuatan.
Makanya orang kanuragan selalu menjadikan orang yang tidak beraliran
kanuragan menjadi samsak sebab mereka beranggapan seperti anjing
peliharaan yang ditendang tidak akan membunuh tuannya sehingga mereka
senang karena bisa bebas meluapkan emosi (olahraga pikiran) tanpa
ditindak tegas. Orang kanuragan suka memanfaatkan kelemahan orang non
kanuragan yaitu usaha untuk meminimalisir korban, takut mati, takut
membunuh, dlsb.
Pesan buat Lulu: Dalam permainan spt ini akan banyak penghianatan
seperti Leonardo Rimba dan Audifax tanpa sebab musebab yang jelas
mengkhianati persahabatan dengan Vincent Liong dan kawan-kawan di
kompatiologi. Jadi berhati-hatilah.
Ttd,
x69xx96x
--- In psikologi_transform
>
> dear Mas aditya..
>
> trims banget ya fwd nya ...
> maunya sih lu2 yang mau fwd, tapi kedahuluan anda ..
> biar pada jelas ...
> jadi tau semuanya ...
> masalah lu2 yang udah didekon ..
> kangmas pabrik tuh yang tau duluan ...
> maunya di dekon hari minggu ..tapi karena minggu lu2 lagi ama dia ..
> jadi ya hari selasa..
> kang haute juga tau itu ...hehehehe.
> adikmu udah di dekon mas ...
> mencoba tersenyum walau ruwet ..
>
> salam hangat selalu
> /Lu2
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar