Pak Hudoyo Yth,
Teorinya mungkin mudah ya pak, kalau saya tidak memiliki hubungan
secara psikologis dengan segala sesuatu dan bisa lepas dari masa
lampau, saya mungkin bisa berada dalam kondisi tidak menerima dan
tidak menolak.
Masalahnya kan saya ini terotorisasi oleh pengalaman hidup hingga
saya akan menerima atau menolak sesuai dengan pengetahuan yang saya
miliki, walau saya tau bahwa apapun pendapat saya sesungguhnya itu
bukan pendapat saya melainkan hanya kesimpulan atau cuplikan dari
sana sini atas seluruh pengetahuan saya.
Tapi, bila saya melepaskan seluruh otoritas sebagaimana K bilang,
bukahkah itu berarti saya terotorisasi oleh K?
salam,
lusi
--- In psikologi_transform
<hudoyo@...> wrote:
>
> MEREKA PIKIR MEREKA TAHU APA YANG BAIK UNTUK MANUSIA
>
> Tampaknya seluruh dunia bertekad untuk membelenggu batin manusia.
Kita telah menciptakan dunia psikologis hubungan, dunia di mana kita
hidup, dan pada gilirannya dunia itu mengendalikan kita, membentuk
pikiran kita, kegiatan kita, keberadaan psikologis kita. Anda akan
mendapati bahwa setiap organisasi politik dan agama memburu batin
manusia--memburu dalam arti ingin menangkapnya, membentuknya menurut
suatu pola tertentu. Pihak yang berkuasa di dunia komunis terang-
terangan mengkondisikan batin manusia ke setiap arah, dan ini juga
berlaku dalam hal agama-agama terorganisir di seluruh dunia, yang
selama berabad-abad telah mencoba mencetak pikiran manusia. Setiap
kelompok khusus, entah religius, sekuler, atau politis, berjuang
untuk menarik dan mengikat manusia di dalam pola yang buku-bukunya,
para pemimpinnya, segelintir orang yang berkuasa mengira baik
baginya. Mereka mengira mereka tahu akan masa depan; mereka mengira
mereka tahu apa kebaikan tertinggi bagi manusia. Para pendeta, dengan
apa yang dinamakan otoritas religius mereka, sebagaimana kekuasaan-
kekuasaan duniawi--entah di Roma, di Moskow, di Amerika, atau di lain
tempat--semuanya mencoba mengendalikan proses berpikir manusia--
bukan? Dan kebanyakan dari kita menerima dengan bersemangat sejenis
otoritas tertentu dan mematuhinya. Sangat sedikit orang yang
melepaskan diri dari cengkeraman pengendalian secara terorganisir
terhadap manusia dan pikirannya ini.
>
> The Collected Works, Vol. X - 98
> Dari: JKrishnamurti.
>
> HUDOYO:
>
> Orang yang pertama kali menyadari hal ini masih mudah tergelincir
pada pola berpikir yang sebaliknya, yakni MENOLAK semua otoritas,
yang tidak lain adalah keterbelengguan sebaliknya, keterbelengguan
negatif! Sadarkah teman-teman peminat Krishnamurti? Jadi,
bagaimanakah "tidak menerima dan tidak menolak" itu?
>
> ============
> Untuk mendapatkan posting-posting selanjutnya, silakan menulis ke:
> <mailto:meditasi-
mengenal-diri-
> ============
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar