Dari: "Surianto" <akuang@cbn.net.
Pak hudoyo, kemudian untuk awalnya yang saya lakukan kalau tidak salah adalah mengamati secara pasif bukan aktif bentuk² pikiran yang timbul. Nah apakah bisa diperjelas mengamati secara pasif dan aktif itu bedanya bagaimana pak?
Terima kasih.
============
HUDOYO:
'Mengamati/menyadar
Sebagai patokan untuk membedakan 'pengamatan pasif' dan 'pengamatan aktif' secara retrospektif (SETELAH hal itu terjadi)--tapi membedakan itu sendiri bukan meditasi, melainkan perenungan terhadap pengalaman meditasi--adalah:
(1) Sesungguhnya, 'pengamatan pasif' itu sendiri TIDAK BISA "DIKETAHUI", TIDAK BISA "DIALAMI"; Anda hanya bisa berada di dalamnya TANPA "mengetahui"
(2) Setiap kali Anda SADAR bahwa Anda 'tengah berusaha mengamati sesuatu', PADA SAAT SADAR ITU, SESAAT ITU, Anda berada pada pengamatan pasif (sadar); apa yang terjadi sesaat sebelumnya (yaitu "berusaha mengamati sesuatu") adalah pengamatan aktif. Jadi dengan kata lain, yang terjadi adalah: mula-mula Anda MELAKUKAN pengamatan aktif, lalu tiba-tiba muncul KESADARAN akan hal itu; pada saat itu pengamatan aktif berhenti dengan sendirinya, dan yang ada ialah pengamatn pasif untuk sesaat. Dari sini ada dua kemungkinan: (1) muncul pikiran yang MERENIUNGKAN peristiwa sadar itu; itu bukan lagi pengamatan pasif, melainkan pikiran yang bergerak lagi, di situ tidak ada lagi pengamatan aktif maupun pasif, yang ada adalah pemikiran; atau (2) Anda tetap berada pada keadaan pengamatan pasif, tapi pada saat itu Anda tidak sadar/tidak tahu akan keadaan itu (tidak ada yang "mengetahui" atau "mengalami" keadaan itu); Anda hanya tahu ketika kelak itu berakhir.
(3) Kalau muncul "kesadaran" bahwa ada SUBYEK (batin Anda) dan OBYEK (apa yang teramati, yang disadari), dan bahwa SUBYEK tengah mengamati OBYEK, itu bukan 'kesadaran' atau 'pengamatan pasif'; itu tidak lebih dari pikiran yang bergerak menganalisis proses pikiran itu sendiri, dan terjebak dalam dualitas antara 'subyek' dan 'obyek'. Kalau kemudian muncul KESADARAN/KEELINGAN akan hal itu, akan "subyek yang tengah berhadapan dengan obyek" itu, maka pikiran seperti itu akan berhenti dengan sendirinya. Di dalam pengamatan pasif yang sesungguhnya, tidak ada subyek/aku, tidak ada pikiran, tidak ada pengetahuan, tidak ada pengalaman (merasa mengalami); yang ada hanyalah apa yang ada (tidak bisa lagi disebut "obyek" yang diamati oleh "subyek").
KESIMPULAN: Yang bisa diketahui/disadari hanyalah 'pengamatan aktif'; dan kalau itu disadari maka 'pengamatan aktif' itu akan berhenti dengan sendirinya. 'Pengamatan pasif' tidak mungkin bisa diketahui/disadari ketika itu berlangsung; itu hanya bisa disadari sesudahnya.
***
Nah, Rekan Surianto, bagaimana? Bingung? ... Kalau Anda bingung, berarti pikiran Anda dan pikiran saya sudah sampai pada batas kemampuannya untuk "memahami" & untuk "menjelaskan" meditasi (pengamatan pasif). Dan itu tanda bahwa sudah tiba waktunya bagi Anda (dan saya) untuk mulai duduk bermeditasi.
Salam,
Hudoyo
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar