Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] STOP PEMISKINAN

Minggu, 30 September 2007

[psikologi_transformatif] STOP PEMISKINAN

Sering kali orang yang tidak miskin menyalahkan orang miskin atas kemiskinannya. Mereka tidak menyadari bahwa kemiskinan bukanlah kesalahan orang miskin itu sendiri, melainkan kesalahan struktural, ketimpangan dalam struktur ekonomi, sosial & politik, secara nasional maupun secara global. Oleh karena itu PBB mencanangkan Hari Anti Pemiskinan Internasional, yaitu pada tgl 17Oktober. Di bawah ini sebuah email yang saya terima berkenaan dengan Hari Anti Pemiskinan Internasional.

Salam,
Hudoyo

STOP PEMISKINAN

teman - teman tanggal 17 Oktober adalah hari Anti Pemiskinan International.
jadi seluruh negara dunia akan melakukan Stand UP (bangkit) untuk mengatakan Stop Pemiskinan.
begitu juga di Indonesia akan banyak kegiatan - kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan aksi 17 Oktober tersebut.

Saya sekarang dengan teman - teman di jakarta akan melakukan aksi di Ancol pada tanggal 17 Oktober 2007 untuk acara bangkit. Dan akan juga kampanye di Televisi, sebagian teman - teman gay dan waria juga akan terlibat dalam kegiatan tersebut.
Jadi pada tanggal 17 Oktober 2007, akan dihitung berapa banyak orang yang menyuarakan Stop pemiskinan tersebut. data ini akan menjadi tekanan kepada pemerintah bahwa rakyat Indonesia menolak pemiskinan dan ini akan dilihat diseluruh dunia. karena dunia juga melakukan ini semua.

Penghitungannya bisa dilakukan melalui internet dengan membuka websitenya
http://www.stoppemiskinan2015.org

Tetapi kita juga akan melibatkan didaerah dengan dengan form2 yang mungkin kita akan bagi kepada teman - teman semua. melalui kerjasama dengan tokoh2 agama (karena kebetulan dekat dengan lebaran).

Sekarang lagi coba diurus dengan telkomsel agar kegiatan ini dapat dilakukan melalui sms.
tapi jika teman - teman tahu, ajak teman - teman, saudara atau siapun untuk suarakan Stop anti pemiskinan pada tanggal 17 oktober dan kemudian laporkan jumlah orang yang menyuarakan tersebut.
untuk detailnya teman - teman bisa lihat di website, mudah2an dalam waktu dekat ini bisa selesai yang via sms.
Sebarkan informasi ini teman - teman, tunjukkan bahwa kita juga peduli terhadap persoalan pemiskinan.

Sekedar info bagi yang belum tahu, kenapa saya buat pemiskinan bukan kemiskinan. karena pemiskinan adalah sebuah proses yang terjadi sehingga orang menjadi miskin. jadi yang kita tolak adalah proses yang membuat orang jadi miskin, misalnya korupsi, privatisasi air, pendidikan, BUMN, hutang luar negeri dsb.

Salam

==============================
HUDOYO: [saya kirimkan ke website itu]

Sering kali orang yang tidak miskin menyalahkan orang miskin atas kemiskinannya. Mereka tidak menyadari bahwa kemiskinan bukanlah kesalahan orang miskin itu sendiri, melainkan kesalahan struktural, ketimpangan dalam struktur ekonomi, sosial & politik secara nasional maupun global.
Salut setinggi-tingginya kepada mereka yang tidak miskin tapi mempedulikan orang miskin.
Apa yang Anda lakukan adalah ADVOKASI, mengingatkan secara lantang kewajiban pemerintah & masyarakat luas untuk mengurangi kemiskinan sedapat mungkin.
Kita secara individual tidak mungkin mengatasi kemiskinan yang merajalela ini; hanya pemerintah yang mempunyai komitmenlah yang dapat mengatasinya.
Anda bukan melakukan kegiatan sosial menyantuni orang miskin--yang hasilnya berskala kecil, tambal-sulam, dan tidak menyentuh masalahnya secara mendasar--melainkan Anda adalah bagian dari gerakan penyadaran global akan kondisi masyarakat dunia yang amat timpang sekarang ini.
Apa yang Anda lakukan sebenarnya adalah pesan dari semua agama yang ada, tapi yang sering dilupakan oleh orang-orang yang beragama itu sendiri. Sebagai Muslim, Anda adalah rahmatan lil'alamin. Sebagai Kristiani, Anda sadar betul akan pesan Yesus Kristus untuk melakukan sesuatu demi saudara-saudara Anda yang kecil/lemah. Sebagai Buddhis, Anda sadar betul akan pesan Sang Buddha Gautama tentang 'karuna' (welas-asih terhadap mereka yang menderita). Begitu pula di dalam agama-agama lain. Welas-asih dinyatakan BUKAN HANYA dengan memberi sedekah/infak/zakat-fitrah, mendirikan rumah jompo atau rumah yatim-piatu, atau membentuk yayasan semacam Tzu-Chi yang menyantuni orang miskin. Semua itu memang berharga, tapi lebih penting dari itu, di zaman informasi & zaman ketergantungan global ini adalah melakukan ADVOKASI secara moral.
Kalau pemerintahan Soeharto saja bisa runtuh karena gerakan moral secara massal, mengapa kemiskinan tidak bisa diatasi dengan gerakan moral yang sama.
Menolak kemiskinan adalah sama dengan menolak perang/kekerasan, karena kemiskinan pada hakikatnya adalah akibat dari kekerasan ekonomis.
Salam, Hudoyo
<meditasi-mengenal-diri-owner@yahoogroups.com>