Lagi sibuk dan buru-buru, aau ini cuma alesan saja buat ngeles karena elmunya
gak sampe? Goblok kok disebar-sebarin.
Tak ada debat soal Qur'an di kalangan ahli-ahli kitab Muslim? Ha ha ha...ha ha
ha...ha ha ha...ha ha ha... Hendrik, hendrik, memang kamu lucuuuuuu banget deh!
Qur'an Sunni dan Syiah sama? Lha kok orangnya bunuh-bunuhan melulu. Masih
mending Katolik dan Protestan yang pernah bunuh-bunuhan, setidaknya masih bisa
cari alesan "karena Injilnya beda". Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...
manneke
Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@
> hahahahah...
>
> "mengapa syiah rafidha yg terkenal membenci 3 khalifah selain imam Ali
> as,memilki quran yg sama dengan sunni....??? dan mengapa hampir tidak ada
> perdebatan dalam isi Al quran...???"
>
>
> sisanya saya tanggapi dibawah, sorry, hanya setengah sebab saya lagi sibuk
> dan buru2....
>
> sinagahp <sinagahp@yahoo.
> Sumber:
> http://www.indonesi
>
> ------------
>
> MUSLIM MENGKRITISI SEJARAH AL-QUR'AN
>
> Tulisan ini adalah hasil revisi dan pengembangan lebih lanjut dari tulisan
> yang pernah diposting oleh sdr. brw dan bersumber dari karya tulis Professor
> Hossein Modarresi dari Princeton University, New Jersey, Amerika.
> Beliau meneliti hasil karya ulama-ulama kuno mulai dari kumpulan hadis
> Bukhari Sahih (816 M 870 M), Muslim Sahih (828 M 883 M), Tirmidhi Sunan
> (824 M 892 M), Ibn Maja Sunan (824 M 887) dan Abu Dawud Sunan (817 M
> 889 M) hingga era Suyuthi (1445 M 1505 M). Selain itu Prof Modarresi juga
> mengutip dari hasil karya Arthur Jeffrey.
>
> Beberapa hasil karya ulama kuno yang dikutip adalah dari :
>
> Ahmad Ibn Hanbal
> Hidup 780 M 855 M,
> Seorang ahli hukum dan ahli agama.
> Salah satu karya utamanya adalah Musnad yang merupakan koleksi hadis.
>
> Muhammad Ibn Sa'd
> Lahir di Basrah 783 M dan meninggal tahun 845 M. Belajar agama dari Muhammad
> ibn Umar al-Waqidi. Dalam pencariannya terhadap ilmu, Ibn Sa'd belajar hingga
> ke Kufa dan Madina. Otoritasnya diakui oleh ulama belakangan yaitu : Ibn
> Hajar, adh-Dhahabi, al-Khatib al-Baghdadi dan Ibn Khallikan.
>
> Abd Allah ibn Muslim ibn Qutayba
> Lahir 835 M dan meninggal 898 M. Seorang penghafal hadis, ahli bahasa dan
> orang yan g sangat terpelajar. Namun ulama-ulama kuno berbeda dalam pandangan
> mereka terhadap Ibn Qutayba. Suyuthi menyatakan Qutayba dapat dipercaya dan
> memiliki pengetahuan luas.
>
> Ibnu Jarir at Tabari
> Lahir di Thabrastan tahun 839 M, meninggal di Baghdad 932 M. Seorang ahli
> sejarah yang terkemuka, ahli tafsir dan seorang imam. Kitab tafsirnya telah
> menjadi rujukan bagi segala ulama tafsir.
>
> Ibn al Nadim
> Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu Fihrist yang berisi ulasan tentang
> buku-buku kuno Islam yang ditulis sebelumnya. Buku ini diselesaikannya pada
> tahun 987/988 M. Meninggal pada 17 September 995
>
> Imam Al Bayhaqi
> Abu Bakr Ahmad ibn al-Hussayn al-Bayhaqi, seorang imam dan memiliki
> pengetahuan yang sangat mendalam tentang hadis. Lahir di Bayhaq (Asia Tengah)
> tahun 1006 M.
>
> Abi Bakr ibn Faraj al Qurtubhi
> Lahir di Kordoba tahun 1093 M, meninggal di Maushul tahun 1172 M. Seorang
> pakar tafsir yang terkenal dan sangat menguasai ilmu qiraat dan hadis.
>
> Ibn Asakir
> Ibn `Asakir al-Dimashqi al-Shafi`i al-Ash`ari (lahir 1121 M meninggal 1193
> M), adalah seoram imam dan penghafal hadis dan sejarawan dari Damascus yang
> sangat terpercaya. Mulai belajar agama saat berusia 6 tahun.
>
> Imam Ibn Kathir
> Namanya Abul Fida Ismail ibn Abi Hafs Shihabuddin Omar ibn Kathir ibn Daw ibn
> Kathir. Lahir di Busra (Syria) tahun 1302 M, meninggal 1373 M. Mengarang
> kitab tafsir yang diakui oleh muslim sebagai satu yang terbaik.
>
> Badruddin Zarkashi
> Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu al Burhan fi Ulum al Qur'an pada
> tahun 1345 M
>
> Jalaludin as Suyuthi
> Lahir 1445 M dan meninggal 1505 M. Seorang imam, ahli penyelidik yang
> ternama, hafizh yang terkemuka, pakar sejarah dan ahli bahasa Arab. Telah
> menulis lebih dari 500 buku.
>
> Terlihat bahwa sumber-sumber yang digunakan oleh Prof Modareshi adalah
> sumber-sumber yang sangat valid.
>
>
> 1. KLAIM HEBAT MUSLIM
>
> Muslim senantiasa menyatakan bahwa :
> Al-Qur'an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh
> nabi SAW.
> Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi
> SAW.
> Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya
> sangat cermat dalam penyusunannya
>
> Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan keimanan yang membuta
> saja?.
>
> Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang
> sebaliknya yang terjadi yaitu :
> banyak bagian qur'an yang telah hilang
> banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran
>
>
> 2. QUR'AN SAAT MUHAMMAD MENINGGAL
> 2.1. QUR'AN BELUM DIKUMPULKAN.
>
> Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur'an menyatakan
> bahwa qur'an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW
> meninggal ditahun 11 H / 632 M.
>
> Sumber :
> Ibn Sa'd, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 3 p 211, 281
> Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10
> Ibn Babawayh, Kamal ad Din, p 31-32
> Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 147-8
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 262
> Ibn al Hadid, Sharah of Nahj al Balagha. vol 1 p 27
> Ibn Juzayy, al Tashil li ulum al tanzil, vol 1 p 4
> Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202
> Ibrahim al Harbi, Gharib al hadith, vol 1 p 270
>
> Dikutip dari :
> Fath al Bari 13th vol
> Ahmad b. Ali b. Muhammad al 'Asqalani, ibn Hajar
> Cairo 1939, vol. 9, p.9
> [Zaid b. Thabit berkata:] "Nabi wafat dan Qur'an belum dikumpulkan dalam satu
> tempat "
> ------------
> gue : hahhaha...hahahah.
> bahwa quran (kumpulan mushaf) itu memang belum disatukan... tetapi quran
> sudah ada dijaman nabi muhammad (mushaf2nya sudah ada, tinggal disatukan
> aja).... untuk itulah menurut para ahli tafsir yaitu seluruh tanda2 kebesaran
> ALLAH SWT yg ada dialam semesta ini... sebab didalam satu ayat dari Alquran,
> ALLAH menyuruh untuk memperhatikan alam semesta beserta isinya.. dan salah
> satu keunikan ayat2 ALQURAN adalah bagaimana dia menyuruh manusia untuk
> merenungkan dan membuktikan kebenaran diriNya.. "dan akan kami perlihatkan
> tanda2 kebesaran kami disegala penjuru dan dalam dirimu sendiri sehingga
> jelaslah bahwa Alquran itu benar"...
>
> ------------
------------
>
>
> 2.2. QUR'AN SUDAH DIKUMPULKAN
>
> Namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang
> mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya.
> Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.
>
> Sumber :
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 237-38, 256, 258
> Suyuti, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 212-13, 216
>
> Bahkan disebutkan nabi SAW sendiri yang memberitahukan tempat penyimpanan
> qur'an kepada Ali.
> Dikutip dari :
> Az-Sanjani, Tarikh, p 66
> Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : "Hai Ali, al-Qur'an
> ada dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas.
> Ambil dan kumpulkanlah.
Ali menuju ketempat itu dan membungkus
> bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning
>
> Jika Al-Qur'an yang dikumpulkan sendiri oleh nabi SAW ini memang ada,
> tampaknya sudah ikut dimusnahkan oleh Usman karena tidak ada catatan ulama
> kuno mengenai keberadaan Qur'an kumpulan dari nabi SAW ini. Kalau ini yang
> terjadi sungguh sangat berani Usman.
>
> ------------
------
> gue : hahahaha....
> jelasnya kaum syiah yg terkenal dengan kebenciaannya dengan usman bin affan
> juga memiliki quran yg sama dengan sunni yg terkenal dengan memuliakan
> usman.... kenapa bisa..????
>
> ------------
-----
>
>
> 3. PENCATATAN AL-QUR'AN
>
> Dikisahkan pencatat-pencatat wahyu biasa mencatat dengan cepat ayat-ayat
> segera setelah nabi SAW menerima wahyu dan mendiktekannya. Yang lain biasa
> menghafalkannya, dan ada juga yang mencatat di bahan-bahan yang seadanya yang
> tersedia. Pakar-pakar yang mendukung pandangan bahwa qur'an belum dikumpulkan
> beralasan karena saat itu nabi SAW masih hidup sehingga selalu ada
> kemungkinan ayat-ayat tambahan, ayat-ayat yang dihapuskan, penempatan
> ayat-ayat yang dirubah.
>
> Alasan ini terasa sangat janggal. Al-Qur'an diturunkan dalam unit-unit wahyu
> yang jumlahnya hanya beberapa ayat setiap turun (ada yang berpendapat setiap
> turun 5 ayat, 10 ayat dll) dan isinya tentang satu permasalahan tertentu,
> sehingga :
>
> Kalau ada penambahan ayat tidaklah mungkin akan ditambahkan diantara satu
> unit wahyu karena itu akan sangat mengacak kontinuitas pesan dalam 1 unit
> wahyu tersebut.
>
> ------------
--
> gue : hahahah....hahahaha
> ayat 5-7) tidak mendahului ayat sebelumnya (misalnya jadi ayat 4) itu tidak
> akan menjadi masalah.. khan tinggal ditambaiin aja... gitu aja kok
> susah...??
>
> ------------
--
>
> Kalau toh ada ayat yang dibatalkan / dihapuskan tidaklah mungkin akan
> menghapus misalkan 2 ayat saja dari 1 unit wahyu / pesan yang terdiri dari
> misalkan 5 ayat karena akan sangat merusak pesan yang akan disampaikan. Namun
> kalau toh ini terjadi, sebetulnya juga tidak ada masalah karena nabi SAW
> cukup menyuruh mencoret saja ayat ayat yang dihapuskan tersebut.
>
> ------------
--
> gue : hahahaha....
> miras (khamar)... khan itu bukti bahwa tidak ada yg dihapus.... tetap ada...
>
> ------------
-
> Kalau toh ada ayat yang dipindah tempat tidaklah mungkin memindah 1 atau 2
> ayat saja dari 1 unit wahyu yang berisi pesan tertentu. Tidak masuk akal jika
> orang membaca 1 kesatuan ayat yang misalkan terdiri dari 5 ayat harus
> melompat sana melompat sini.
>
> ------------
-
> gue : hahahaha....
> mengatakan bahwa ayat2 quran itu tidak sistematis.. jadi dengan pernyataan
> ini maka dapat ditemukan bahwa quran memang dari muhammad SAWW ....!! betul
> kagak...???
>
> ------------
--
>
> Lagipula penulisan Qur'an kan tidak langsung dijilid rapi seperti buku
> melainkan 1 unit wahyu ditulis dalam gulungan sendiri-sendiri sehingga jika
> terjadi revisi dapat dilakukan :
> Jika ada penambahan ayat-ayat, cukup dituliskan dalam gulungan terpisah dan
> kemudian disisipkan diantara gulungan yang ada ditempat yang ditentukan oleh
> Allah SWT
> Jika ada 1 unit wahyu ayat yang dibatalkan cukup diambil saja 1 gulungan
> unit wahyu tersebut dan dimusnahkan
> Jika ada ayat-ayat tertentu saja dalam 1 unit wahyu dibatalkan cukup
> dicoret saja ayat-ayat yang dibatalkan tersebut, Gulungan tetap diposisikan
> ditempat semula
> Jika ada 1 unit wahyu yang dipindah tempat tinggal pindahkan saja gulungan
> yang berisi unit wahyu tersebut ke tempat barunya.
> ------------
-
> gue : hahahah....hahahahh
> ditulis.. tetapi mungkin kehebatan nabi Muhammad SAWW yg berasal dari ALLAH
> SWT sehingga menyuruh menghafal dan menjanjikan pahala bagi pengahafalnya.
> betul kagak...???
>
> ------------
------
> Jadi, sebetulnya Al-Qur'an bisa dibukukan pada saat nabi SAW hidup!
>
> Semua tulisan-tulisan yang ada belum dapat dikatakan mushaf yang lengkap.
> Banyak orang yang telah menghafalkan sebagian besar qur'an, yang mereka
> ulang-ulang saat berdoa dan mereka diktekan kepada sahabat-sahabat mereka.
> Selama nabi masih hidup, tidak diperlukan keberadaan satu kitab.
>
> ------------
--------
> gue : hahahahha...
> ada yg tau kapan ALLAH SWT berhenti untuk menurunkan perintahNya.
> Nabi Muhammad dan umatnya sadar bahwa mereka bukan tuhan.... betul
> kagak....???
>
> ------------
------------
>
> Sumber :
> Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 154
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 262
> Suyutim Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202
> Ahmad al Naraqi, Manahij al ahkam, p 152
>
>
> 4. PENGUMPULAN PERTAMA
> 4.1 ALASAN PENGUMPULAN
>
> Namun keadaan ini berubah setelah nabi SAW meninggal ditambah dengan
> kejadian-kejadian yang menimpa muslim saat itu. Kisah yang terekam dalam
> laporan adalah sbb :
> Dua tahun setelah nabi SAW meninggal, muslim terlibat dalam pertempuran
> berdarah di Yamama. Banyak penghafal qur'an yang meninggal.
>
> Sumber :
> Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 15, menyatakan kebanyakan penghafal qur'an
> meninggal selama peperangan. Keseluruhan, sekitar 360 muslim meninggal
> diantaranya adalah sahabat-sahabat nabi SAW yang terdekat
> Tabari, Tarikh, vol 3 p 296
> Ibn al Jazari, al Nashr, p 7, melaporkan yang tewas adalah 500 orang.
> Ibn Kathir, Tafsir al Quran, vol 7 p 439
> Qurtubi, al Jami li Ahkam al Quran, vol 1 p 50
> Abd al Qahir al Baghdadi, Usul al Din p 283, menyebutkan yang tewas adalah
> 1200 orang.
>
> Dikutip dari :
> Muqadimah Al-Qur'an
> Halaman 23
>
> Diantara peperangan-peperang
> Tentara Islam yang ikut dalam peperangan ini kebanyakan terdiri dari para
> sahabat dan para penghafal Al-Qur'an. Dalam peperangan ini telah gugur 70
> orang penghafal Al-Qur'an. Bahkan sebelum itu gugur pula hampir sebanyak itu
> dari penghafal Al-Qur'an di masa nabi pada suatu pertempuran di sumur Ma'unah
> dekat kota Madinah
>
> Ada beberapa hal yang menarik untuk diperdebatkan :
> Dalam beberapa laporan, disebutkan jumlah penghafal al-Qur'an yang tewas
> mencapai 500 orang dari keseluruhan korban tewas 1200 orang. Namun jika
> diteliti dari daftar nama 1200 muslim orang yang meninggal dalam perang ini,
> ternyata hanya 2 orang yang bisa dikatakan memiliki pengetahuan yang memadai
> akan al-Qur'an, yaitu Salim ibn Maqil dan Abdullah ibn Hafsh ibn Ganim
> Perang Yamama terjadi di Asia Tengah dan dilakukan oleh kaum muslim yang
> baru memeluk Islam, apakah mereka dapat telah menghafalkan al-qur'an
> sedemikian banyak sehingga dikuatirkan sebagian al-qur'an akan lenyap?
>
> Dalam beberapa laporan disebutkan seolah-olah puluhan / ratusan orang telah
> hafal qur'an dengan lengkap dan sempurna.
>
> Dikutip dari :
> Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
> Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy
> Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000, halaman70
>
> Kata Ibnu Atsir Al Jazary dlam kitab an Nasyr : Sahabat yang menghafal al
> Qur'an di masa nabi masih banyak yang hidup. Mereka tidak perlu menulis al
> Qur'an karena mereka sangat baik hafalannya.
> Diantara sahabat yang hafal al Qur'an seluruhnya adalah :
> Dari golongan muhajirin :
> (1) Abu Bakar, (2) Umar, (3) Usman, (4) Ali bin Abi Thalib, (5) Thalhah, (6)
> Sa'ad, (7) Hudzaifah, ( Salim (meninggal di Yamama), (9) Abu Huraira, (10)
> Ibn Masud, (11) Abdullah ibn Umar, (12) Abdullah ibn Abbas, (13) Amar ibn
> Ash, (14) Abdullah ibn Amar ibn Ash, (15) Muawiyah, (16) Ibnu Zubair, (17)
> Aisha, (1 Hafsa, (19) Ummu Salamah
>
> Dari golongan Anshar :
> (20) Ubay bin Ka'b, (21) Muadz bin Jabal, (22) Zaid bin Tsabit, (23) Abu
> Darda, (24) Abu Zaid, (25) Haritsah, (26) Anas ibn Malik.
>
> Selain itu terdapat pula beberapa shahaby, yaitu :
> (27) Ubadah ibn Shamit, (2 Fudalah bin Ubaid, (29) Maslamah bin Khalid, (30)
> Qais Abu Shashah, (31) Tamim Ad Dhary, (32) Uqbah bin Amir, (33) Salamah bin
> Makhlad, (34) Abu Musa al Asyhari
>
> Jadi dari 34 nama yang dituliskan oleh Atsir bin Jazary, hanya 1 yang
> meninggal yaitu Salim. Jadi toh sebetulnya masih ada 33 orang yang diklaim
> hafal seluruh al-Qur'an. Kenapa khalifah Abu Bakar, atau Umar harus merasa
> khawatir hilangnya al-Qur'an jika mereka berdua saja dan 31 orang lainnya
> masih hafal seluruh al Qur'an?
>
> Atau memang laporan bahwa begitu banyak orang yang hafal quran adalah satu
> hal yang dilebih-lebihkan?
>
> Jika perang Yamamah terjadi sekitar tahun 11/12 H, berikut diinformasikan
> tahun meninggal beberapa sahabat yang diklaim hafal seluruh Al-Qur'an.
> 1. Abu Bakar : 13 H
> 2. Umar bin Khattab : 23 H
> 3. Usman bin Affan : 35 H
> 4. Ali bin abi Thalib : 40 H
> 5. Muawiyah : 60 H
> 6. Abdullah bin Umar (putra Umar) : masih hidup saat pembunuhan Usman (35 H)
>
> 7. Thalhah : meninggal dalam perang Jamal (36 H)
> 8. Zubair : meninggal dalam perang Jamal (36 H)
> 9. Hudzaifah : masih hidup saat penaklukan Irak (14 H)
> 10. Abu Huraira : meninggal 59 H
> 11. Ibn Mas'ud : meninggal 33 H
> 12. Ubay bin Kaab : meninggal 19 H / 22 H
> 13. Abdullah ibn Abbas : meninggal 68 H
> 14. Abu Musa : meninggal 42 H
>
> Sumber :
> 1 5 : Sejarah Islam, Ahmad Al-Usairy
> 6 - 9 : Sejarah Islam, Rasul Ja'farian, 324, 325, 133
> 10 : Dictionary of Islam, Thomas P Hughes
> 11 14 : Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an, Taufik Adnan Amal, 169, 161, 182,
> 180
>
> Terlihat bahwa begitu banyak "penghafal Al-Qur'an" yang masih hidup
> bertahun-tahun setelah perang Yamamah. Jadi alasan pengumpulan pertama
> sungguh patut diragukan keabsahannya dan kebenaran apakah memang ada
> pengumpulan pertama tersebut.
>
>
> ------------
----------
> gue : hahahaha....
> ada sampai sekarang tetapi diragukan tentang "adanya pengumpulan
> pertama"....
> "pengumpulan kedua"... jadi secara logika tidak benar jika tidak ada
> pengumpulan.
>
> ------------
>
> 3.2. BERAGAM VERSI PENGUMPULAN
>
> Tentang siapa yang mempunyai ide pengumpulan pertama ini dan pelaksananya
> juga ada beberapa laporan yang berbeda-beda.
>
> 1). Versi Pertama :
> Ide pengumpulan berasal dari Umar
> Versi ini yang paling umum diterima dimana menyebutkan bahwa ide pengumpulan
> adalah berasal dari Umar yang dia sampaikan kepada Abu Bakar.
>
> Dikutip dari :
> Bukhari, Volume 006, Buku 061, Hadis nomor 509
>
> Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Abu Bakar memberitahukan kepadaku tentang
> orang yang gugur dalam pertempuran Yamamah, sementara Umar berada disisinya.
> Abu Bakar berkata : "Umar telah datang kepadaku menceritakan bahwa peperangan
> Yamamah telah mengakibatkan gugurnya banyak penghafal Al-Qur'an, dan Umar
> khawatir akan berguguran pula para penghafal lainnya dalam
> peperangan-peperang
> hilang. Umar minta agar aku memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur'an. Lalu
> aku katakan kepada Umar : Bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang tidak
> pernah dilakukan Rasulullah
>
> ------------
------
> gue : hahahaha....
> usul atau perintah... tetapi ide belum memasukkan adanya pelaksaanaan atau
> kegiatan... sebenarnya Rasulullah dalam hadis dan adanya ayat2 alquran telah
> menerangkan tentang "ide"...
>
> ------------
--------
> 2). Versi Kedua
> Ide berasal dari Abu Bakar.
> Khawatir jika sebagian besar qur'an lenyap bersamaan dengan meninggalnya
> penghafal, Abu Bakar, khalifah pertama memerintahkan pengumpulan qur'an.
> Sahabat-sahabat nabi dan penghafal qur'an diminta untuk datang dan
> menginformasikan apa yang mereka ketahui baik bahan tertulis maupun hafalan.
> Abu Bakar memerintahkan Umar bin Khattab dan Zaid bin Tsabit untuk duduk
> dimuka pintu masuk masjid di Medina dan menuliskan setiap ayat atau bagian
> qur'an dimana setidaknya dikuatkan oleh kesaksikan 2 orang. Dalam satu kasus
> khusus, kesaksian 1 orang dianggap cukup yaitu dalam kasus 2 ayat terakhir
> dari surah 9 dimana hanya ditemukan pada Abu Khuzaima.
>
> ------------
-----
> gue : hahahaha....
> mengeluarkan kebijakan tentang UU.. maka tidak perlu semua org dilibatkan
> dalam pelaksaanaannya.
> sekalipun akan ketahuan bila terjadi penyimpangan.
>
> ------------
----
>
>
> Sumber :
> Bukhari, Sahih, vol 3 p 392-93
> Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 346-47
> Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abi Bakr al Siddiq, p 97-99, 102-4
> Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 6-7, 9, 20
> Ibn al Nadim, Fihrist, p 27
> al Khatib al Baghdadi, Mudih awham al jam wa l tafrig, vol 1 p 276
> Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 149-50
>
> 3) Versi Ketiga :
> Pengumpulan dilakukan oleh Ali
> Ada juga banyak laporan bahwa setelah nabi SAW meninggal, Ali bersumpah untuk
> tidak keluar dari rumah hingga berhasil mengumpulkan seluruh qur'an dalam
> satu mushaf. Ali bahkan tidak hadir saat pelantikan Abu Bakar sebagai
> khalifah pengganti kepemimpinan nabi SAW.
>
> Ikrima melaporkan bahwa Ali bin Abi Thalib tinggal di rumahnya hingga setelah
> selesai pelantikan Abu Bakar. Dikabarkan bahwa Ali tidak senang dengan
> terpilihnya Abu Bakar. Maka Abu Bakar kemudian menemui Ali dan berkata,
> "Apakah engkau tidak senang dengan pelantikanku?
> Tuhan!" Abu Bakar bertanya kembali, "Kalau begitu apa yang menyebabkan engkau
> tidak hadir dalam pelantikanku?
> telah ditambahkan, sehingga aku bernasar : "Aku tidak akan menggunakan
> jubahku kecuali untuk sembahyang, hingga aku bisa mengumpulkan Al-Qur'an."
> Abu Bakar berkata, "Itu adalah hal yang sangat mulia."
> ------------
> gue : hahahaha....
> tidab beda dengan quran org sunni...???
>
> ------------
> Sumber :
> Ibn Sa'd, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 2 p 338
> Ibn Abi Shayba, vol 6 p 148
> Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135
> Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 10
> Ibn al Nadim, Fihrist, p 30
> Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219-20
> Abu Buaym, vol 1 p 67
> Ibn Abd al Barr, al Istiab, p 333-34
> Ibn Juzay, vol 1 p 4
> Ibn Abi al Hadid, vol 1 p 27
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204, 248
> Kulayni, al Kafi, vol 8 p 18
>
> Setelah berhasil menyusun mushafnya, Ali menunjukkannya kepada
> sahabat-sahabat nabi, namun mereka menolaknya sehingga Ali harus membawanya
> pulang kembali.
> Sumber :
> Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 72, 108
> Basair al Darajat, p 193
> Kulayni, al Kafi, vol 2 p 633
> Abu Mansur al Tabrisi, vol 1 p 107, 255-28
> Ibn Shahrashub, Manaqib Al Abi Talib, vol 2 p 42
> Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135-6
>
> Variasi cerita beragam, berikut diberikan lagi dari sumber syiah.
> Dikutip dari :
> Syi'ah dan Al Qur'an
> Dr. Ihsan Ilahi Zhahier
> http://media.
>
> Dalam riwayat yang dikemukakannya itu seorang ahli hadist Syi'ah mengatakan,
> bahwa menurut riwayat dari Abu Dzar Al-Ghifariy, ketika Rasul Allah s.a.w.
> wafat, Ali (bin Abi Thalib) mengumpulkan ayat-ayat suci Al-Qur'an kemudian
> diberikan kepada kaum Muhajirin dan Anshar, sebagaimana yang telah
> diwasiatkan kepadanya oleh Rasul Allah s.a.w. Ketika Al Qur'an yang dihimpun
> oleh Ali itu dibuka oleh Abu Bakar, pada halaman pertama ia menemukan
> ayat-ayat yang mengungkapkan keburukan golongannya. Melihat hal itu Umar naik
> pitam lalu berkata kepada Ali, "Hai Ali, ambillah Qur'an itu, kami tidak
> membutuhkannya!
> kemudian ia pergi. Umar memanggil Zaid bin Tsabit, seorang penghafal
> Al-Qur'an. Kepadanya Umar berkata, "Ali datang kepadaku membawa Al Qur'an, di
> dalamnya terdapat ayat-ayat yang menjelek-jelekkan kaum Muhajirin dan Anshar.
> Kami berpendapat lebih baik kita menghimpun Al Qur'an dan menghilangkan
> ayat-ayat yang
> menjelek-jelekan kaum Muhajirin dan Anshar." Beberapa hari kemudian Zaid
> datang membawa Al-Qur'an yang dikarang atas permintaan Umar. Ia berkata
> kepada Umar, "Jika kita telah selesai membuat Al Qur'an yang anda minta,
> kemudian Ali memperlihatkan Al Qur'an yang dihimpunnya sendiri, apakah semua
> yang telah anda kerjakan itu tidak akan sia-sia?" Umar berkata, "Lantas
> bagaimanakah cara untuk mengatasinya?
> kecuali kita harus membunuhnya agar kita dapat beristirahat dari
> gangguannya!
> tangan Khalid bin Al Walid, tetapi gagal.
>
> 4. Versi Keempat :
> Pengumpul pertama adalah Salim
> Laporan lainnya menyatakan bahwa orang pertama yang mengumpulkan Qur'an
> adalah Salim, salah satu pelanggan Abu Hudayfa. Dilaporkan bahwa setelah nabi
> SAW meninggal, Salim bersumpah untuk tidak menggunakan jubahnya hingga
> berhasil mengumpulkan Qur'an dalam satu mushaf. Kisah ini sangat mirip dengan
> kisah Ali diatas, hanya beda subyeknya saja. Salim kemudian meninggal di
> pertempuran Yamama.
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 205,
> mengutip dari Ibn Ashta Kitab al Masahif
>
> 5) Versi Kelima :
> Murni oleh Umar - diselesaikan oleh Umar
> Laporan bersumber dari Noeldeke, Geschichte, halaman 17 yang mengutip dari
> Yaqubi, Kitab al Tarikh.
> Laporan menyatakan bahwa Karena Abu Bakar menolak mengumpulkan Al-Qur'an
> dengan alasan nabi tidak pernah melakukannya, maka Umar mengambil inisiatif
> sendiri untuk mengumpulkan Al-Qur'an dan menuliskannya sendiri. Kemudian Umar
> memerintahkan 25 orang Quraish dan 50 orang Anshar untuk menyalinnya dan
> mengajukannya kepada Said ibn al Ash.
> Jadi disini tidak ada peran Usman dan Zaid bin Tsabit sama sekali.
>
> 6) Versi Keenam :
> Ide oleh Umar - Penyelesaian oleh Usman
> Akibatnya muncullah laporan lain untuk menyelaraskan pertentangan ini dengan
> menyebutkan bahwa pengumpulan dilakukan oleh khalifah Umar, namun beliau
> meninggal sebelum pengumpulan selesai. Tugas ini kemudian dilanjutkan oleh
> Usman yang berhasil mengumpulkan quran yang resmi dalam satu mushaf.
>
> Dikutip dari :
> Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219
>
> Umar ibn Khattab memutuskan mengumpulkan Al-Qur'an. Ia berdiri ditengah
> manusia dan berkata : "Barang siapa yang menerima bagian Al-Qur'an apapun
> langsung dari Rasulullah, bawalah kepada kami." Mereka telah menulis yang
> mereka dengar (dari Rasulullah) di atas lembaran-lembaran, luh-luh dan
> pelepah-pelepah kurma. Umar tidak menerima sesuatupun dari seseorang hingga
> dua orang menyaksikan (kebenarannya)
> melakukan pengumpulannya. Usman bin Affan bangkit (melanjutkannya) dan
> berkata : "Barang siapa memiliki sesuatu dari Kitab Allah, bawalah kepada
> kami ..........
>
> 7). Versi Ketujuh :
> Ide pengumpulan oleh Usman
> Namun, beberapa laporan menolak pendapat bahwa telah ada perintah resmi
> pengumpulan quran sebelum masa khalifah Usman. Pengumpulan dilakukan oleh
> khalifah Usman. Jadi dalam hal ini sama sekali tidak ada peran dari Abu Bakar
> dan Umar dalam proses pengumpulan Al-qur'an
>
> Sumber :
> Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 170
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 241
>
> Laporan ini diperkuat dengan beberapa kesaksian dari komunitas muslim awal.
>
> Sumber :
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol1 p 211
> Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 243-46
>
> Jadi setidaknya ada 7 versi pengumpulan pertama Al-Qur'an dan ke 4 khalifah
> pertama (Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan dan Ali) semuanya
> mendapat bagian untuk diceritakan sebagai pengumpul Al-Qur'an yang pertama.
>
>
> 3.3 NASIB MUSHAF PERTAMA
>
> Menurut versi mayoritas yaitu versi pertama, semua bahan-bahan yang diperoleh
> Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam lembaran kertas atau perkamen namun
> belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan disimpan oleh Abu Bakar.
> Sumber :
> Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135
> Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208
>
> Kemudian, lembaran-lembaran qur'an ini tidak dipublikasikan kepada umum.
> Sebagian muslim tetap memiliki qur'an dalam bentuk yang tercerai-berai.
> Lembaran-lembaran ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar.
> Setelah Umar meninggal suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar).
>
> Dikutip dari :
> Muqadimah Al-Qur'an, halaman 24
>
> Dengan demikian Al-Qur'an dan seluruhnya telahditulis oleh Zaid bin Tsabit
> dalam lembaran-lembaran dan diikatnya dengan benang, tersusun menurut urutan
> ayat-ayatnya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Rasulullah, kemudian
> diserahkan kepada Abu Bakar. Mushaf ini tetap ditangan Abu Bakar sampai ia
> meninggal, kemudian dipindahkan ke rumah Umar bin Khattab dan tetap ada di
> sana selama masa pemerintahannya. Sesudah beliau wafat, mushaf itu
> dipindahkan ke rumah Hafsah, puteri Umar, istri Rasulullah sampai masa
> pengumpulan dan penyusunan Al-qur'an di masa khalifah Umar.
>
> Namun ironisnya, mushaf "asli" yang menjadi dasar penyusunan mushaf Usman
> inipun pada akhirnya dimusnahkan oleh Marwan bin Al-Hakam.
> Dikutip dari :
> Studi Ulumul Qur'an
> Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah
> Pustaka Setia, Juni 2003, halaman 40
>
> Sepulangnya dari mengiring jenasah Hafsa, Marwan ibn Al-Hakam mengirim surat
> kepada saudara Hafsah, Abdulah ibn Umar, untuk mengirimkan mushaf-mushaf itu
> kepada Marwan dan menyuruhnya untuk merobek-robek mushaf tersebut....
> Dia berkata, "Saya lakukan hal ini karena khawatir, ketika zaman berlalu atau
> dikemudian hari, manusia akan meragukan keadaan ini."
>
> Catatan tambahan tentang mushaf Abu Bakar :
>
> 1). Kenapa mushaf ini akhirnya HANYA DISIMPAN ABU BAKAR, UMAR dan HAFSAH
> putri Umar dan TIDAK DIPUBLIKASIKAN sama sekali padahal Abu Bakar dan Umar
> adalah pemimpin Islam saat itu?
>
> 2). Kenapa mushaf tidak disebarluaskan untuk membantu lebih banyak lagi
> muslim yang akan menghafal al-qur'an, bukankah motif pengumpulannya karena
> mengingat kekuatiran akan berkurangnya penghafal qur'an dan hilangnya banyak
> bagian al-qur'an akibat peperangan?
>
> 3). Kenapa mushaf ini pada akhirnya harus dimusnahkan juga kalau Zaid bin
> Tsabit hanya sekedar mengcopynya? Jawaban yang masuk akal adalah :
> a) Mushaf Hafsah tidaklah sempurna, ini berarti mitos hafalan sempurna
> tidaklah benar dan sekedar klaim bohong.
> b) Zaid bin Tsabit telah melakukan perubahan dalam mushaf yang disusunnya
> diera Usman
>
>
> 3.4 VALIDITAS PENGUMPULAN PERTAMA
>
> Keabsahan cerita-cerita pengumpulan pertama oleh Abu Bakar, Umar dan Zaid bin
> Tsabit memang sangat meragukan. Cerita tentang keterlibatan mereka dalam
> pengumpulan Qur'an tidak pernah muncul dalam tulisan sebelum sekitar tahun
> 850 an M (sekitar 220 tahun setelah nabi SAW meninggal).
>
> Sebagai contoh, cerita keterlibatan mereka tidak ada dalam :
> 1). kitab Tabaqat karya Ibn Sa'd (meninggal 845 M) dalam bagian yang membahas
> tentang Abu Bakar, Umar dan Zaid. Mustahil jika Ibn Sa'd tidak menuliskan
> keterlibatan mereka dalam pengumpulan jika hal itu memang terjadi.
> 2). kitab Musnad Ahmad bin Hanbal (meninggal 855 M) yang telah mengumpulkan
> begitu banyak laporan tentang jasa-jasa para sahabat nabi.
>
> Jadi laporan dari Ibn Asakir dan Zarkasyi tentang tidak adanya usaha
> pengumpulan sebelum Usman tampaknya sangat masuk akal. Kisah-kisah
> pengumpulan oleh Abu Bakar dan Umar tampaknya diciptakan kemudian dengan
> tujuan :
> 1). untuk memberikan legitimasi tambahan bagi mushaf Usman
> 2). untuk memberikan kesan bahwa Al-Qur'an sudah dikumpulkan dengan sempurna
> segera setelah Muhammad SAW meninggal.
>
>
> 4. PENGUMPULAN KEDUA
> 4.1 KISAH PENGUMPULAN
>
> Kisah pengumpulan kedua ini umumnya diterima secara mayoritas. Kisahnya
> adalah sebagai berikut.
> Dikutip dari :
> Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomor 510 :
> Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
> Hudhaifa bin Al-Yaman menghadap Usman. Ia tengah memimpin penduduk Siria dan
> Irak dalam suatu ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan. Hudhaifa merasa
> cemas oleh pertengkaran mereka (penduduk Siria dan Irak) tentang bacaan
> Al-qur'an. Maka berkatalah Hudhaifa kepada Usman : "Wahai Amir Al-Mu'minin,
> selamatkanlah umat ini sebelum mereka bertikai tentang Kitab (Allah),
> sebagaimana yang telah terjadi pada umat Yahudi dan Nasrani pada masa lalu."
> Kemudian Usman mengirim utusan kepada Hafsa dengan pesan : "Kirimkanlah
> kepada kami shuhuf yang ada ditanganmu, sehingga bisa diperbanyak serta
> disalin ke dalam mushaf-mushaf, dan setelah itu akan dikembalikan kepadamu."
> Hafsah mengirim shuhufnya kepada Usman. Usman kemudian memerintahkan Zaid bin
> Thabit, 'Abdullah bin AzZubair, Said bin Al-As dan 'AbdurRahman bin Harith
> bin Hisham untuk menulis ulang manuskrip dengan sempurna. Usman berkata
> kepada ketiga orang Quraish, "Jika kamu berbeda pendapat dengan Zaid bin
> Thabit, maka
> tulislah dalam dialek Quraish karena Qur'an diturunkan dalam dialek
> tersebut. Mereka melakukannya dan kemudian membuat beberapa copy. Usman
> mengembalikan mushaf asli kepada Hafsah. Mushaf-mushaf salinan yang ada
> kemudian dikirim Usman ke setiap provinsi dengan perintah agar seluruh
> rekaman tertulis al Qur'an yang ada - baik dalam bentuk fragmen atau kodeks -
> dibakar habis. Zaid bin Thabit berkata, "Satu ayat dari sura Ahzab hilang
> olehku saat kami mengcopy Qur'an dan aku biasa mendengar Rasulullah
> membacanya. Maka kami mencari ayat tersebut dan menemukannya pada Khuzaimah
> bin Thabit Al ansari. Ayat tersebut adalah : "Diantara orang-orang mumin itu
> ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah.
> (33 : 23)
>
> Jadi Usman saat menjabat khalifah meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian
> menyalinnya dan menjilid dalam satu buku qur'an. Usman membuat beberapa copy
> dan dikirim ke beberapa daerah Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran
> semua salinan qur'an yang lainnya dimanapun ditemukan.
> Sumber :
> Bukhari, vol 3 p 393-94,
> Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8
> Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101
> Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21
> Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051
> Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218
>
> Tindakan Usman membakar salinan Al-Qur'an ini tidaklah disetujui secara
> aklamasi oleh komnitas muslim awal.
> Berikut diberikan kutipan dari Abi Dawud.
> Sumber :
> Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
> Proses pembakaran terhadap salinan Qur'an yang ditulis oleh para saksi mata
> oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka
> menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya
> qur'an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya
> kecuali satu.
>
>
> 4.2 VALIDITAS TIM PENGUMPUL
> Kontrakdiksi muncul dari nama-nama tim penyusun karena ada beberapa laporan
> yang berbeda.
>
> 1). Versi Pertama
> Dengan mendasarkan dari sahih Bukhari diatas berarti ada 4 orang yaitu : Zaid
> bin Thabit, 'Abdullah bin AzZubair, Said bin Al-As dan 'AbdurRahman bin
> Harith bin Hisham
>
> 2). Versi Kedua
> Noeldeke dalam bukunya Geschichte, halaman 50 menuliskan ada 5 orang : Zaid
> bin Thabit, 'Abdullah bin AzZubair, Abdullah ibn Amr ibn al-Ash, Abdullah ibn
> Absas dan AbdurRahman bin Harith bin Hisham
>
> 3). Versi Ketiga
> Menurut Ibn Abi Dawud dalam Kitab Mashahif halaman 22 25 ternyata hanya
> mencatat 2 nama saja yaitu : Zaid bin Thabit dan Said bin Al-Ash
>
> 4). Versi Keempat
> Menurut Thabari dalam kitab Tafsirnya halaman 20 menuliskan 2 nama : Zaid bin
> Thabit dan Aban ibn Said ibn al Ash.
>
> 5). Versi Kelima
> Menurut Ibn Abi Dawud dalam kitab Mashahif halaman 25 mencatat pendapat lain
> lagi dimana penyusunnya adalah Ubay bin Ka'ab yang memimpin 12 orang. Namun
> pendapat ini tampaknya tidak benar karena Ubay bin Kaab diperkirakan telah
> meninggal sekitar 22 H.
>
>
> 4.3 VALIDITAS SUMBER YANG DIGUNAKAN
> Kontradiksi ternyata juga muncul pada sumber yang digunakan untuk menyalin
> Al-Qur'an.
>
> 1. Versi Pertama :
> Sumber mushaf Hafsa
> Pendapat mayoritas menyebutkan sumber adalah dari mushaf Hafsa sebagaimana
> laporan berikut :
> Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomor 510 :
> Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
>
. Kemudian Usman mengirim utusan kepada Hafsa dengan pesan : "Kirimkanlah
> kepada kami shuhuf yang ada ditanganmu, sehingga bisa diperbanyak serta
> disalin ke dalam mushaf-mushaf, dan setelah itu akan dikembalikan kepadamu."
> Hafsah mengirim shuhufnya kepada Usman
...
>
> 2). Versi Kedua :
> Sumber muhaf Ubay bin Ka'ab
> Pendapat minoritas menyebutkan bahwa Al-Qur'an dikumpulkan dari mushaf Ubay
> bin Kaab
> Sumber :
> Ibn Abi Dawud, Kitab Mashahif, p. 30
>
> 3). Versi Ketiga :
> Sumber mushaf Aisha
> Pendapat minoritas yang merupakan variasi dari versi Umar Usman (versi ke
> 4) menyebutkan bahwa Al-Qur'an disalin dari mushaf Aisha menurut laporan dari
> Abdullah ibn Zubayr.
> Dikutip dari :
> Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an
> Taufik Adnan Amal
> Halaman 198
>
> Dikisahkan ada seseorang yang datang kepada Umar dan melaporkan pertikaian
> umat Islam tentang Al-Qur'an. Karena itu Umar memutuskan untuk mengumpulkan
> Al-Qur'an dalam satu bacaan
.. namun Umar terbunuh
.. Orang yang sama
> kemudian menghadap Usman ...... Usman memerintahkan Abdullah ibn Zubayr untuk
> meminjam mushaf Aisha Setelah diteliti dan dilakukan perbaikan, Usmanlalu
> merobek-robek lembaran lainnya
>
>
> 4.4. VALIDITAS PERAN ZAID BIN TSABIT
>
> Kontradiksi tidak berhenti pada siapa yang memiliki gagasan pengumpulan
> tersebut. Bahkan lebih jauh lagi, kontradiksi juga terjadi pada peran Zaid b.
> Tsabit dalam proses pengumpulan ini. Ada 3 versi yang berbeda-beda
>
> 1). Versi Pertama
> Mengisahkan bahwa pengumpulan dilakuan oleh Zaid bin Tsabit 2 kali, sekali
> dibawah Abu Bakar, sekali dibawah Usman
> Sumber :
> Bukhari, vol 3 p 393-94
> Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 348
> Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 31
> Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 234-36)
>
> 2). Versi Kedua :
> Tidak menuliskan keterlibatan Zaid sama sekali, pengumpulan justru dilakukan
> oleh Ubay bin Kaab.
> Sumber :
> Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10-11
>
> Versinya adalah pada saat pengumpulan dilakukan oleh Abu Bakar, tim penyusun
> Al-Qur'an dipimpin oleh Ubay bin Kaab yang mendiktekan ayat-ayat kepada tim
> penyalin. Ketika mencapai pada ayat 9 : 127, beberapa diantara tim penyalin
> memandang bahwa ayat ini adalah yang terakhir kali diwahyukan nabi SAW.
> Tetapi, Ubay menunjukkan bahwa nabi telah mengajarkannya 2 ayat lagi (9 : 128
> dan 129) yang merupakan bagian terakhir dari wahyu.
>
> 3). Versi Ketiga :
> Dua laporan lainnya bahkan menyebutkan Zaid bin Tsabit telah mengumpulkan
> qur'an bahkan saat nabi masih hidup, dalam bentuk fragmen-fragmen yang
> ditulis dibahan-bahan primitif.
> Sumber :
> Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 390
> Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 229, 611
>
> Namun versi ketiga ini jelas betabrakan dengan laporan yang dikutip oleh
> Suyuthi yang menyatakan saat nabi meninggal qur'an belum dikumpulkan
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202
>
>
> 5. CACAT DALAM PENGUMPULAN
>
> Namun dalam proses pengumpulan oleh Usman ternyata tidak sesempurna yang
> dibayangkan. Beberapa karya-karya klasik ulama dan pakar muslim melaporkan
> bahwa beberapa wahyu ternyata telah hilang sebelum pengumpulan oleh Abu
> Bakar.
>
> 5.1 LAPORAN UMAR
> Dilaporkan, sebagai contoh, Umar mencari ayat tertentu yang hanya diingatnya
> samar-samar. Namun dengan menyesal akhirnya Umar menemukan bahwa orang yang
> menghafal ayat tersebut telah terbunuh dalam perang Yamama sehingga ayat
> tersebut hilang selamanya. Ia mengekspresikan rasa kehilangannya dengan
> mengucapkan inna li-llahi wa inna ilayhi raji un, lalu memerintahkan untuk
> mengumpulkan Al-Qur'an, sehingga Umar adalah orang yang pertama yang
> mengumpulkan Al-Qur'an kedalam mushaf.
>
> Sumber :
> Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204
>
> Umar juga mengingat keberadaan ayat lain yang dikeluarkan dari Qur'an
>
> Sumber :
> Mabani, p 99
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
> Ibn Abi Shayba, vol 14 p 564, ekspresi yang digunakan adalah Faqadnah,
> artinya "kita kehilangan ayat tersebut")
>
> Atau mungkin hilang, termasuk didalamnya adalah ayat tentang kewajiban
> terhadap orang tua
>
> Sumber :
> Abd al Razzaq, vol 9 p 50
> Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55
> Ibn Abi Shayba, vol 7 p 431
> Bukhari, vol 4 p 306
> Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 39 (mengacu pada Abu Bakar)
>
> Dan ayat tentang jihad
> Sumber :
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 403
> Mabani, p 99
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
>
> Menurut laporan Suyuthi dalam Al-Itqan dikisahkan bahwa Umar bertanya kepada
> Abdulah Rahman bin Auf apakah mengingat ayat berikut :
> Berjuanglah seperti kalian berjuang untuk pertama kalinya.
>
> Klaim Umar terutama tentang ayat pertama (kewajiban terhadap orang tua)
> diperkuat oleh tiga orang lainnya yang memiliki otoritas dalam qur'an yaitu
> Zayd b. Thabit, 'Abd Allah b. 'Abbas, dan Ubayy b. Ka'b.
>
> Sumber :
> Abd al Razzaq, vol 9 p 52
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
>
> Contoh laporan lainnya dalam Suyuthi - Al Itqan adalah :
> Al Tabrani melaporkan bahwa Umar bin Khattab berkata, "Al-Qur'an itu terdiri
> dari 1.027.000 kata."
>
> Sementara Al-Qur'an yang ada sekarang hanya tinggal sekitar 1/3 nya.
>
>
> 5.2 AYAT RAJAM
> Umar juga mengingat keberadaan ayat rajam sebagai hukuman bagi pezinah.
>
> Sumber :
> Malik b. Anas, Muwatta, vol 2 p 824
> Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 398, 455
> Bukhari, vol 4 p 305
> Muslim, Sahih, vol 2 p 1317
> Ibn Maja, Sunan, vol 2 p 853
> Tirmidhi, Sunan, vol 2 p 442-3
> Abu Dawud, Sunan, vol 4 p 145
> Ibn Qutayba, Tawil mukhtalif al hadith, p 313
> Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22
> Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211, 213
>
> Dikutip dari :
> Bukhari: vol. 8, hadis 817, halaman 539-540; buku 82
>
>
.. , dan diantara yang dinyatakan Allah adalah ayat-ayat tentang Rajam, dan
> kami telah menghafalkan dan mengerti ayat-ayat tersebut. Rasul Allah
> melakukan hukuman ini begitu juga kami. Saya khawatir bahwa setelah waktu
> lama berlalu, seseorang akan berkata, Demi Allah, kami tidak menemukan
> ayat-ayat Rajam dalam buku Allah".
>
> Tetapi Umar tidak dapat meyakinkan sahabat-sahabatnya untuk memasukkan ayat
> rajam kedalam qur'an sebab tidak ada yang menyokong pendapatnya sehingga
> persyaratan minimal kesaksian 2 orang tidak terpenuhi.
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 206
>
> Namun, beberapa sahabat nabi kemudian mengingat keberadaan ayat rajam
> tersebut termasuk Aisha
>
> Sumber :
> Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 183 (mengutip Zayd b. Thabit dan Said al-As Abd al
> Razzaq
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82, 86
> Suyuthi, al Durr al Manthur, vol 5 p 180 (mengutip Ubayy b. Ka'b dan
> Ikrima)
>
> Menurut laporan Suyuthi dala Al-Itqan, ayat rajam ini dilaporkan ada dalam
> mushaf Ubay bin Ka'b dan ditempatkan di sura 33.
> Bunyi ayat ini adalah :
> Apabila seorang laki-laki dewasa dan seorang perempuan dewasa berzina, maka
> rajamlah keduanya,itulah kepastian hukum dari Tuhan, dan Tuhan maha kuasa
> lagi bijaksana.
>
> 5.3 LAPORAN AISYAH
> Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk
> ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat
> tidurnya. Sayang pada waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya
> hingga musnah. Disebutkan dalam bahasa Arab "dajin", yang dapat berarti hewan
> seperti kambing, domba ataupun unggas.
>
> Sumber :
> Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan "shal" yang
> berarti domba
> Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote
> Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
> Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211
> Abd al Jalil al Qazwini, p 133
>
> Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur'an akibat dimakan binatang sungguh
> menggelikan, menyedihkan dan membuktikan bahwa Allah SWT adalah pembohong
> kelas kakap karena tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan dalam ayat
> berikut :
> QS 15 : 9 :
> Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami
> benar-benar memeliharanya [793].
>
> Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.
>
> Sumber :
> Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269
> Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626
> Ibn Qutayba, Tawil, p 310
> Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208
>
> Menurut laporan dari Ibn Maja menceritakan bahwa Aisyah berkata : ayat
> al-Radha'ah sebanyak 10 kali telah diturunkan oleh Allah SWT dan ditulis
> dalam mushaf di bawah katilku, tetapi manakala wafat Rasulullah dan kami
> sibuk dengan pemakamannya maka ayat-ayat tersebut HILANG.
>
> Satu contoh adalah laporan dari Suyuthi dalam Al-Itqan sbb :
> Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33 : 56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG
> yaitu dibaca "Wa'ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal" selepas "Innalla
> ha wa Mala'ikatahu Yusalluna 'Ala al-Nabi..." Aisyah berkata,"Yaitu sebelum
> USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf.
>
> Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab)
> adalah 3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.
>
> Sumber :
> Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434
> Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226
>
> Kutipan dari Suyuthi :
> Aisyah berkata, "Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200
> AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT
> SAJA."
>
> 5.4 LAPORAN ANAS BIN MALIK
> Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh
> dalam perang, tetapi kemudian hilang
>
> Sumber :
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399
> Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479
>
> Ayat yang diingat Anas bin Malik adalah :
> Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah bertemu Tuhan kami, dan Dia
> ridha kepada kami serta kamipun ridha kepadaNya.
>
> 5.5 LAPORAN ABDULLAH BIN UMAR
> Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur'an yang telah hilang.
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82
>
> Yang dikatakan oleh Abdullah bin Umar adalah :
> Sungguh seorang diantara kamu akan berkata, "Saya telah mendapatkan Al-Qur'an
> yang lengkap." Dan tidak mengatahui taraf kelengkapannya. Sesungguhnya banyak
> bagian Al-Qur'an yang telah hilang, dan karena itu seharusnya ia berkata,
> "Saya telah mendapatkan yang masih ada"
>
> 6.6 LAPORAN UBAY BIN KA'AB
> Ubay b. Ka'b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 berbeda dimana Ubay
> mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung dari nabi SAW.
> Menurut Arthur Jefrey dalam Materials , ayat yang dimaksud berbunyi :
> Sesunguhnya agama disisi Allah adalah al hanifiyah, bukan Yahudi dan bukan
> pula Nasrani.
> Maka barang siapa yang berbuat baik, tidak akan diingkari jerih payahnya.
>
> Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih panjang,
> dimana yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak tertulis dalam
> mushaf Usman.
>
> Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405
> Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211
> Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82 (klaim yang sama tentang
> jumlah ayat sura 33 dan keberadaan ayat-ayat rajam diutarakan oleh Umar dan
> Ikrima dalam Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180)
>
> Klaim Ubay juga diperkuat oleh Zayd b. Thabit
>
> Sumber :
> Zarkasi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35, dimana ayat dikatakan
> seharusnya berada di Sura 25 (al Nur)
> Mabani, p 83 dan 86, menyatakan ayat seharusnya berada di Sura al Ahzab
>
> Suyuthi dalam Al Itqan bahkan melaporkan Zaid bin Tsabit mengerti ayat ini.
> Zaid ibn Thabit and Sa'id bin al-As sedang menuliskan mushaf dan saat mereka
> sampai pada ayat ini Zaid berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW berkata :
> `Lelaki dewasa dan perempuan dewasa yang berzinah, rajamlah mereka sebagai
> hukuman'. Umar kemudian berkata, "Ketika ayat diturunkan aku menemui
> Rasulullah SAW dan berkata, `Akankan aku tulis ayat ini', tetapi Rasulullah
> terlihat ragu-ragu.
>
> Dua sura pendek yang dikenal dengan Sural al-Hafd dan Sura al-Khal tercatat
> dalam mushaf Ubayy
>
> Sumber :
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-1
> Ibn al Nadim, Fihrist, p 30
> Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 37
> Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 157
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226, 227
>
> Menurut Arthur Jefrey dalam Materials ayat-ayat tersebut adalah sebagai
> berikut :
> Surat Al Khal :
> Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang
> 1. Ya Allah, kami memohon kepadaMu pertolongan dan ampunan
> 2. Kami menyanjungMu dan tidak bersikap kafir kepadaMu
> 3. Kami ungkapkan puja puji kepadaMu dan kami tinggalkan orang-orang yang
> berlaku curang kepadaMu
>
> Surat Al Hafd :
> Dengan nama Allah yang pengasih, yang penyayang
> 1. Ya Allah, kepadaMu-lah kami menyembah
> 2. Dan kapadaMu-lah kami bersembahyang serta bersujud
> 3. Dan kepadaMu-lah kami berjalan bergegas-gegas serta bersegera
> 4. Dan berharap akan limpahan rahmatMu
> 5. Dan kami takut akan azabMu
> 6. Sesungguhnya azabmu menimpa semua orang yang kafir
>
> Kedua sura tersebut tercatat juga dalam mushaf Ibn Abbas dan Abu Musa al
> Ashari
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227
>
> Diketahui juga oleh Umar
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226-7
>
> Diketahui juga oleh sahabat-sahabat nabi lainnya.
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227, vol 3 p 85
>
> Kutipan dari Suyuthi adalah :
> Dua surah yang bernama "al-Khal" dan "al-Hafd" telah ditulis dalam mushaf
> Ubayy bin Ka'b dan mushaf Ibn Abbas, sesungguhnya Ali AS mengajar kedua surah
> tersebut kepada Abdullah al-Ghafiqi, Umar b. Khatttab dan Abu Musa al-Asy'ari
> juga membacanya.
>
> 5.7 LAPORAN HUDHAYFA
> Kesaksian juga diperkuat oleh Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70
> ayat tidak tercantum dalam mushaf Usman. Ayat-ayat yang biasa dibacanya saat
> nabi SAW masih hidup.
>
> Sumber :
> Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180, mengutip dari Bukhari, Kitab at
> Tarikh
>
> Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura 9 (al-Bara'a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼
> dari yang biasa dibacakan saat nabi SAW masih hidup.
>
> Sumber :
> Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 331
> Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
>
> Kutipan dari al Mustadrak
> Menurut Hudhayfa, muslim membaca "hanya seperempat dari Sura al Tawba yang
> berarti sebagian besar dari ayat-ayatnya telah hilang
>
> Pendapat ini diperkuat oleh ahli hukum terkenal abad 2 H yaitu Malik b. Anas,
> pendiri sekolah hukum Islam Maliki
>
> Sumber :
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 263
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226
>
> Dilaporkan juga bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih
> panjang dari yang tercantum dalam mushaf Usman.
>
> Sumber :
> Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
> Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1 p 222, 286
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35
>
> 5.8 LAPORAN ABU MUSA
> Abu Musa al-Ash'ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang dimana hanya
> satu ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2 sura itu tidak ada
> dalam mushaf Usman.
>
> Sumber :
> Muslim, vol 2 p 726
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405
> Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1 p 257
> Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83
>
> Satu ayat yang diingat oleh Abu Musa dalam sebuah sura yang panjangnya
> menyerupai sura musabbihat (sura 57, 59, 61, 62 dan 64) menurut Imam Muslim
> adalah :
> Hai orang-orang beriman, mengapa kalian katakan apa yang tidak kalian
> lakukan? Maka dituliskan sebuah kesaksian di leher-lehermu dan kalian akan
> ditanya tentangnya di hari berbangkit.
>
> Satu dari 2 ayat yang dia ingat (Jika anak Adam memiliki 2 timbunan emas, dia
> akan mencari yang ketiga) juga dikutip oleh sahabat-sahabat nabi SAW yaitu
> Ubayy. Dalam mushaf Ubay, ayat ini ditempatkan di QS 10 diantara ayat 24 dan
> 25.
>
> Sumber :
> Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 131-32
> Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-01
> Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370
> Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224
>
> Juga oleh Ibn Masud
>
> Sumber :
> Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433
>
> 5.10 LAPORAN IBN ABBAS
> Ibn 'Abbas juga melaporkan adanya ayat tentang anak Adam
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227
>
> Dikutip dari Sahih Muslim no. 2285
> Ibn Abbas melaporkan bahwa rasulullah berkata, "Jika anak Adam memiliki
> timbunan kekayaan, dia akan mencari yang berikutnya, dan dia tidak akan
> merasa kenyang kecuali dengan debu .....
>
> 5.11 LAPORAN MASLAMA
> Maslama b. Mukhallad al-Ansari menyebutkan 2 ayat lagi yang tidak terdapat
> dalam mushaf Usman.
>
> Sumber :
> Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84
>
> Ayat yang dimaksud berbunyi :
> 1. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjuang di
> jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, maka bergembiralah kamu, karena
> sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang beruntung
> 2. Dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan membantu serta berperang
> bersama mereka melawan kaum yang dikutuk Tuhan, maka tak satu jiwapun yang
> mengetahui apa yang disimpankan untuk mereka dari berbagai hal yang
> menyenangkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang mereka
> lakukan.
>
> Dan Aisha melengkapi dengan ayat yang ke 3.
>
> Sumber :
> Abd al Razzaq, vol 7 p 470
> Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 625, 626
>
>
> 5.12. LAPORAN IBN MAS'UD
> Ibn Mas'ud tidak memasukkan sura 1, 113, dan 114 dalam mushafnya
>
> Sumber :
> Ibn Abi Shayba, vol 6 p 146-47
> Ahmad b. Hanbal, vol 5, p 129-30
> Ibn Qutayba, Tawail mushkil al Quran, p 33-34
> Ibn al Nadim, Fihrist, p 29
> Baqillani, al Intisar, p 184
> Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434
> Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 251, vol 2 p 128
> Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 149-50
> Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 224, 226, 270-73
>
> Menurut laporan Suyuthi :
> Ibn Mas'ud menolak memasukkan surah 1, 113 dan 114, karena sura-sura tersebut
> adalah doa-doa dan mantera untuk mengusir setan. Hal ini diperkuat dengan
> laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
>
> Namun ada beberapa kata dan kalimat dalam mushaf Mas'ud yang tidak terdapat
> dalam mushaf Usman
>
> Sumber :
> Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran, the Old
> Codices, p 20-113
>
> Mas'ud dan beberapa sahabat nabi lainnya juga mencatat beberapa ayat yang
> berbeda dari mushaf Usman.
>
> Sumber :
> Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran, the Old
> Codices, p 114-238
>
> Tidak mengherankan jika dilaporkan bahwa Ibn Masud menolak Qur'an hasil
> tulisan Zaid bin Tsabit sebagaimana terekam dalam laporan berikut :
> Dikutip dari :
> Ibn Sa'd's Kitab al-Tabaqat al-Kabir, vol. 2, p.444
>
> Orang-orang telah berdosa dengan berbohong tentang bacaan Qur'an. Aku memilih
> untuk membaca Qur'an menurut apa yang aku terima dari Rasulullah daripada
> menurut apa yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit. Demi Allah! Aku telah
> menghafal lebih dari 70 surah langsung dari mulut Rasulullah disaat Zaid
> masih anak kecil ......
>
> 5.13. LAPORAN USMAN
> Namun yang paling ironis adalah kesalahan mushaf ternyata diketahui juga oleh
> Usman, laporannya adalah sbb :
> Biographical Dictionary
> Ibn Khallikan, p. 401 :
> Abu Amr menyatakan bahwa dia mendengar kisah ini dari Katada as Sadusi :
> "Ketika mushaf Usman ditulis dan diserahkan kepada Usman bin Affan, dia
> berkata, `Ada kesalahan-kesalahan bahasa didalam mushaf, tetapi biarkan
> orang-orang Arab di padang pasir memperbaikinya dengan pengucapan mereka.
>
> 5.14. LAPORAN ALI BIN ABI THALIB
> Dikutip dari :
> Merenungkan Sejarah Alquran
> Luthfi Assyaukanie
> http://islamlib.
>
> Ibn Mas'ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai
> bagian dari Alqur'an. Sahabat lain yang menganggap surah "penting" itu bukan
> bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan
> surah 13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama
> apakah al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan "kata
> pengantar" saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.
>
> 5.15. LAPORAN IBN AL-NADIM
> Dalam buku Fihrist karya al-Nadim, halaman 79 dituliskan daftar buku-buku
> kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur'an kuno sbb :
>
> Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur'an) :
> 1). Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al
> Kisai
> 2). Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
> 3). Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya
> al Farra
> 4). Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
> 5). Al Mada'ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur'an
> 6). Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir
> al Yashubi
> 7). Buku karya Muhammad ibn `Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan
> manuskrip
>
> Dari daftar yang dibuat oleh Ibn Al Nadim sekitar tahun 988 ternyata sudah
> ada setidaknya 7 buku karya ulama kuno yang membahas tentang perbedaan antar
> manuskrip qur'an kuno. Perbedaan ini ternyata terjadi setidak-tidaknya antara
> 4 copy yang dikirim oleh Usman yaitu Medina, Kufa, Basra dan Syria
> (Damaskus).
>
>
> 6. PENUTUP
>
> Laporan diatas membuktikan betapa catatan sejarah tentang pengumpulan
> al-qur'an sungguh mengalami variasi dan kontradiksi yang sangat mendasar.
>
> Seorang pakar Al-qur'an di Indonesia yaitu DR. Quraish Shihab dalam
> pengantarnya untuk buku Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an karya Taufik Adnan
> Amal, FKBA, 2001, berkata sbb :
>
> halaman xvii
> ... Artinya, masih diperlukan upaya-upaya serius untuk "mengakhiri" berbagai
> hal yang menyelimuti sejarah al-qur'an.
> ............
>
> Sementara seorang pakar muslim dari Libanon, DR Subhi as Shalih berpendapat :
>
> Membahas Ilmu Ilmu al-Qur'an
> DR. Subhi As Shalih
> Pustaka Firdaus, April 2001, hal 1 :
>
> .... ada banyak riwayat dan pendapat dalam kitab-kitab sebelumnya yang saling
> bertentangan .... hal-hal yang kontradiktif tadi merupakan sumber penyakit
> dan pangkal musibah bagi umat Islam.
>
> Sementara seorang pemikir muda yaitu Sumanto Al-Qurtuby yang juga adalah
> Direktur Eksekutif ILHAM Institute berpendapat :
> Sumber :
> Lubang Hitam Agama
> Sumanto Al-Qurtuby
> Penerbit RumahKata, 2005, halaman 36 37
>
> Menyadari realitas sejarah yang demikian, umat Islam bukan melakukan kritik
> diri sebaliknya membela mati-matian otoritas dan supremasi teks Al-Qur'an
> seraya menggembar-gemborka
> in Tuhan, bukan teks palsu, imitasi seperti Bibel, Injil dan lainnya. Ini
> adalah bagian dari lelucon yang tidak lucu dari umat Islam yang katanya umat
> terbaik itu
>
> Padahal teks Al-Qur'an yang sekarang ini tidak lebih adalah HASIL PENULISAN
> ULANG DI Kairo pada tahun 1923.
> Dikutip dari :
> Merenungkan Sejarah Alquran
> Luthfi Assyaukanie
> http://islamlib.
>
> Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah
> INOVASI yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya
> pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan
> STANDAR EDISI MESIR PADA TAHUN 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam
> beragam bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan
> (diacritical marks) dan otografi yang BERVARIASI.
>
>
>
>
>
>
> ------------
> Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your homepage.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar