Uraian Bude Tih sepertinya bukan "masalah" di perkawinan tahun-tahun
pertama deh.
Soalnya keindahan dan kenikmatan hidup bersama dalam perkawinan dengan
segala "cerimonial" dan "ritual" masih begitu kental.
Dengan lain kata, toleransi masih bisa mengalahkan ego pribadi
masing-masing karena situasi dan kondisi masih dalam "bulan/tahun madu".
Salam
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups , "ratih ibrahim".com
<personalgrowth@...> wrote:
>
> *
>
> Artikel untuk Wedding.Com
>
> Mengatasi Tahun Pertama Dalam Pernikahan
> *
>
>
>
> Biasanya, di tahun-tahun pertama pernikahan, sering terjadi keributan,
> pertengkaran, konflik. terutama untuk hal-hal yang sepele. Menurut
saya, hal
> ini adalah hal yang lumrah terjadi. Mengapa? Karena kita belum cukup
> mengenal pasangan. Kita belum cukup tahu kebiasaan-kebiasaan si
pasangan,
> mengenal keinginannya, dan berbagai hal lain yang meskipupn kesannya
sepele
> ternyata sangat berpotensi menjadi sumber masalah dalam pernikahan,
terutama
> di tahun-tahun awal pernikahan. Hal-hal sepele, kecil, sederhana ini
yang
> disebut sebagai kerikil-kerikil dalam perkawinan. Tetapi bukankah
biasanya
> kita tersandung, terpeleset, jatuh justru oleh batu kerikil kecil dan
> bukannya batu gunung yang besar? Ada yang bilang masa ini sebagai sebuah
> masa orientasi, masa saling mengenal, masa saling menyesuaikan diri.
> Bayangkan, dua orang yang berbeda harus hidup bersama dalam satu
atap, satu
> tempat tidur, dan berbagi dalam segala hal. Bisa dipahami kan, mengapa
> tingkat potensi konfliknya menjadi tinggi?
>
> Bagaimanapun pernikahan adalah sebuah peristiwa penting dalam hidup yang
> menyatukan dua pribadi yang berbeda. Termasuk di dalamnya kebiasaan,
> harapan, aspirasi, latar belakang - baik keluarga, budaya, pendidikan,
> sosial, dll. Sebelum menikah, dua pribadi ini akan melalui sebuah proses
> yang disebut pacaran. Sebetulnya selama pacaran, kita bisa belajar untuk
> saling mengenal secara lebih. Sayangnya, banyak dari calon pasangan
ini yang
> tidak cukup mampu menggali dan belajar tentang dirinya maupun
pasangannya
> secara lebih baik. Yang terjadi malahan, saling jaim. Akibatnya setelah
> berpacaran kita tetap memiliki keterbatasan dalam mengenal pasangan.
> Mengapa? Karena masih ada begitu banyak hal yang ditutupi. Hal ini
membuat
> kita dan pasangan tidak sungguh saling mengenal.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar