Waduh pak Leo boleh sedikit komen? Kalau menurut saya semua kata seperti Insya ALLAH, masya ALLAH dan lain sebagainya itu, merupakan tindakan kita untuk mengingatNYA pun memuja sesuatu yang telah diciptakannya. Mungkin kita yang misalkan sedag jatuh cinta atau paling tidak merasa punya "feeling" terhadap seseorang pun akan juga "memuja" si dia dengan kalimat2 sanjungan, pujaan dan sebagainya.
Terlepas dari apapun itu, salute banget atas tulisan pak Leo. Trims.
leonardo rimba <leonardo_rimba@
To: indo-skeptics@Terimakasih atas tanggapan dari Rekan Didi,
Well, kurang lebih seperti itulah. Kalau kita sudah
bisa melepaskan diri dari KEMELEKATAN (Attachment)
dari segala sesuatu yang dicekokkan ke kepala kita
oleh segala ulama itu, maka itu sudah suatu langkah
yang cukup LUMAYAN.
Cukup lumayanlah, daripada kita dipermainkan terus
oleh segala ustads yang duduk di MUI itu, yang katanya
pegang "Kunci Surga", hmmm hmmm hmmm... Biarin aja
mereka pegang "Kunci Surga", because kita bisa buka
Surga pake LINGGIS. Buka aja, emang kenapa ?
So what, gitu lho !
Leo
Note: forwarded message attached.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com yahoogroups. com
From: didi <didin_g@yahoo.com>
Date: Sat, 15 Mar 2008 08:17:52 -0700 (PDT)
Subject: Re: [indo-skeptics] Re: "Allah" itu sebutan generik untuk "Tuhan"
Salam,
Penjelasan Pak Leo (belum kenal) tentang "Allah itu sebutan generik untuk Tuhan" sebetulnya penjelasan yang sangat luar biasa dan mengagumkan. Orang yang beragama Islam harunya bahagia dengan penjelasan ini (Bukankah orang bertagwa itu adalah orang2 yang selalu mempelajari ayat ayat dan tanda tanda kebesaran Tuhan).
Sekarang ini ada tiga penjelasan tentang hubungan agama dan pengetahuan (sains) :
1. Agama dan sains adalah bertentangan dan tidak mungkin bisa didiskusikan. Mungkinkah ini yang dimaksudkan oleh pengkritik Mas Leo dibawah ini.
2. Agama dan Sains memiliki kekuasaan (domain) yang berbeda dan harus jalan sesuai dengan fungsinya masing2.
3. Agama dan Sains mempunyai hubungan dan bisa didiskusikan.
Saya fikir Pak Leo masuk dalam penjelasan ketiga. Mengapa Agama dan Sains bisa didiskusikan? Jawaban Paul Davies dalam bukunya The Mind of God yakni :
- Agama mengabarkan melalui kitab sucinya pertanyaan2 tentang Tuhan. Bukankah Surat Al - Ikhlas sebenarnya menjawab pertanyaan tentang Tuhan! Pertanyaan agama sekarang sudah sampai pada apa yang dilakukan Tuhan sebelum adanya penciptaan?
- Sama dengan Sains yang juga pertanyaanya adalah apa yang terjadi ketika detik nol belum dimulai?
Cobalah direnungkan makna "la ilah ha ilah la", bukankah itu jawaban dari dua pertanyaan diatas.
Wassalam,
Didi
leonardo rimba <leonardo_rimba@yahoo.com > wrote:
Bagi2 dunk pengetahuannya tentang Islam !
Leo
--- zarnuji_its <zarnuji_its@yahoo.co. > wrote:id
> kalo gak paham islam mbok ya gak usah omong sok
> agama sok islam, ngaca
> deh,
>
> --- In indo-skeptics@yahoogroups. , leonardo rimbacom
> <leonardo_rimba@...> wrote:
> >
> > "ALLAH" ITU SEBUTAN GENERIK UNTUK "TUHAN"
> >
> >
> > Dear Friends, Aku kok merasa kata "Allah" itu
> sifatnya
> > GENERIK, seperti nama obat generik begitu, sebab
> dalam
> > KONTEKS ASLI agama-agama Samawi yang pertama kali
> > hukum-hukumnya dituliskan oleh Nabi Musa, nama
> Tuhan
> > (Ilah) itu TIDAK BOLEH disebut dengan sembarangan.
> >
> > Gak bisa kita bilang insyaallah, alhamdulilah,
> dsb...
> > Kalaupun itu diucapkan, berarti kata "Allah" yang
> ada
> > disitu sebenarnya KATA GENERIK untuk menggantikan
> nama
> > Tuhan (Ilah)yang asli.
> >
> > Selama ribuan tahun seperti itu prakteknya. Jadi,
> > orang-orang Yahudi itu menyebut nama Tuhan (Ilah)
> > sebagai "Adonai" (Gusti), dsb..., tetapi nama
> Tuhan
> > (Ilah) yang asli itu TIDAK BISA disebutkan,
> apalagi
> > oleh orang2 kebanyakan.
> >
> > Setahu aku, NAMA TUHAN itu cuma bisa dibisikkan
> satu
> > tahun sekali oleh IMAM AGUNG Yahudi di dalam Ruang
> > Maha Suci yang letaknya di dalam Baitullah yang
> ASLI
> > di Yerusalem.
> >
> > HUKUM TAURAT sendiri menuliskan salah satu HUKUM
> UTAMA
> > itu sbb: "Thou shalt not take the name of the LORD
> thy
> > God in vain; for the LORD will not hold him
> guiltless
> > that taketh his name in vain."
> >
> > Artinya, TIDAK BOLEH MENYEBUT NAMA TUHAN (Ilah)
> dengan
> > sia-sia. Gak boleh sembarangan diucapkan, gak bisa
> > sebentar2 bilang insyaallah dan alhamdulilah.
> >
> > Tetapi kita tahu bahwa ada istilah-istilah
> insyaallah,
> > alhamdulilah, MASYAOLLOH, YA OLLOH, dsb... Dan itu
> > sangat terlalu umum. So, kesimpulannya, kata
> "Allah"
> > itu adalah kata generik untuk menyebut nama Tuhan
> > (Ilah) dan BUKAN nama Tuhan (Ilah) yang asli
> seperti
> > diberikan kepada Nabi Musa.
> >
> > Kalau itu nama Tuhan (Ilah) yang asli, maka
> seharusnya
> > tidak boleh diucapkan. Kita hanya bisa menyebut
> KATA
> > PENGGANTINYA.
> >
> > So, apakah kata "Allah" adalah KATA PENGGANTI
> untuk
> > menyebut nama Tuhan (Ilah) yang asli ???
> >
> >
> > +++
> >
> >
> > Kita ingat ucapan: "la ilah ha ilah la"
> >
> > Nah, apakah itu artinya ? Bukankah itu artinya
> NETRAL?
> > Semuanya kembali ke ASAL, HENING, SAMADHI.
> >
> > "la ilah ha ilah la". Artinya: la ilah = ilah la.
> > Artinya itu 0 (NOL). Netral.
> >
> > Maksudnya, mbok ya yang ITU dirasakan saja, dan
> TIDAK
> > USAH disebut-sebut karena memang TIDAK BISA untuk
> > disebutkan. Tetapi manusia itu kan keblinger,
> maunya
> > sesuatu yang bisa DIUCAPKAN. Pedahal nama itu
> tidak
> > bisa diucapkan.
> >
> > la ilah = ilah la. Artinya, "nama" itu TIDAK BISA
> > DISEBUTKAN. Unmentionable.
> >
> > Itu termasuk "the secret" yang mungkin cuma
> diketahui
> > oleh orang-orang sufi. Pengertian itu baru masuk
> ke
> > aku, so it means I have to share it with you all.
> > Maybe akan ada gunanya juga.
> >
> >
> > +++
> >
> >
> > Di bagian atas aku tulis bahwa:
> >
> > "la ilah ha ilah la" itu artinya:
> >
> > la ilah = ilah la, dan itu artinya:
> >
> > 0 (NOL) alias NETRAL. Dan itu adalah PANCER.
> Sumber
> > dari segala sesuatu itu memang KOSONG. Dan kosong
> itu
> > simbolnya 0 (NOL), segalanya akan masuk ke dalam
> > pancer, dan keluar lagi sebagai SADULUR PAPAT.
> >
> > Nah, SADULUR PAPAT = PANCER.
> >
> > Sadulur Papat itu juga NAMA yang tidak bisa
> > disebutkan. Nabi Musa menuliskannya sebagai "JHVH"
> dan
> > itu yang benar-benar HARAM untuk diucapkan.
> >
> > Nabi Musa kan pendiri agama-agama SAMAWI dengan
> Kitab
> > Tauratnya itu, bahkan kisah-kisah para nabi
> > pendahulunya itu, Ibrahim, Yakub, Yusuf, dsb...
> > semuanya ditulis oleh Nabi Musa.
> >
> > Nah, Nabi Musa MEMPEROLEH WAHYU bahwa NAMA itu
> adalah
> > "JHVH" dan dia bilang itu HARAM untuk disebutkan.
> >
> > JHVH artinya Empat Elemen Alam Semesta (Sadulur
> Papat)
> > which is Udara, Air, Api, dan Tanah.
> >
> > Nah, Nabi Muhammad sebagai PENUTUP BARISAN dalam
> > kelompok nabi-nabi di Agama-agama Samawi
> MEMPEROLEH
> > WAHYU bahwa NAMA itu adalah "la ilah ha ilah la"
> >
> > Artinya: la ilah = ilah la, alias 0 (NOL) / NETRAL
> /
> > PANCER.
> >
> >
> > +++
> >
> >
> > Lalu kita bisa hubungkan dan MEMANG NYAMBUNG.
> "JHVH"
> > dari Nabi Musa itu = "la ilah ha ilah la" dari
> Nabi
> > Muhammad.
> >
> > Sadulur Papat = Pancer
> >
> > Dan itu memang tidak perlu disebutkan, tetapi
> > DIRASAKAN SAJA.
> >
> > Kita manusia itu SADULUR PAPAT. Dan NAMA itu
> PANCER.
> >
> > Sadulur Papat = Pancer
> >
> > Jagat Cilik = Jagat Gede
> >
> > Mikrokosmos = Makrokosmos
> >
> > Tetapi yang seperti ini kan merupakan PEMAHAMAN
> > SPIRITUAL. It's my understanding of the essence
> dalam
> > agama-agama Samawi.
> >
> >
> > +++
> >
> >
> > Berarti kan benar bahwa istilah "Allah" itu BUKAN
> nama
> > God, melainkan semacam istilah pengganti saja.
> >
> > Ilah itu kan artinya TUHAN. Nah, itu kan KATA
> > PENGGANTI. Suatu KATA GENERIK.
> >
> > Lalu di syahadat disebutkan "la ilah ha ilah la".
> >
> > Artinya kan "tiada ilah selain ilah tiada".
> >
> > Itu toh artinya ?
> >
> > Nah, istilah "Allah" itu kan asalnya dari "ilah
> la".
>
=== message truncated ===
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
--------------------- --------- ---
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
[Non-text portions of this message have been removed]
Rise to the challenge for Sport Relief with Yahoo! for Good
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar