as as <as2004as_as@
Date: Tue, 28 Aug 2007 16:22:47 -0700 (PDT)
From: as as <as2004as_as@yahoo.com>
Subject: Klarifikasi untuk Swastinika dan Nala
To: psikologi_transformatif@yahoogroups .com, non_sisca@yahoo. co.in
Terima kasih untuk respons dari Swastinika dan Nala.+ friends.
Tulisan yang mendapatkan respons tersebut sebetulnya adalah kesimpulan dari tiga tulisan trilogi dialog antara saya, As as dengan Hendrik.
Tulisan yang kemudian saya letakkan di atas tulisan 'Perempuan di atas Perspektif ......' itu adalah untuk melengkapi dialog kami sebelumnya.
Sedangkan tulisan yang berjudul : Perempuan di atas Perspektif Agama Samawi itu bukanlah tulisan Hendrik, melainkan copy paste - an.
Oleh karena tak ada reaksi atas tulisan saya yang sebelumnya dari Hendrik, maka tambahan pendapat saya itu saya letakkan di atas perspektif itu.
Sekali lagi terima kasih, dan semoga diskusi seperti yang telah disampaikan, akan semakin banyak kita temui pada milis ini.
As as.Re: [psikologi_transformatif] perempuan dalam perspektif agama samawi...
Hen, manusia itu pemikirannya berevolosi secara progresif. Jadi tak perlu pemikiran sekarang harus sama dengan pemikiran 2000 tahun yang lalu atau 1400 tahun yang lalu.
Wahyu itu akan selalu datang setiap waktu itu maju.
Jadi, wahyu itu bukan 2000 tahun lalu saja atau 1400 tahun yang lalu saja.
Kitab suci sekarang adalah Hukum dan per-undang2an tiap negara dan norma yang dianut pada waktu itu. Tak perlu harus yang 1400 tahun yang lalu
hendrik bakrie <henrik12syiah@...> wrote:dari salah satu web site islam..Perempuan dalam Perspektif Agama Samawi
Tuesday, August 09 2005 @ 05:24 PM WITOleh: Sekha al-Idrus
Ditampilkan 128
Prolog
Hen, semua yang di dunia ini adalah buatan manusia. Naaah, mau di-banding2, atau mau dibilang paling benar, tetap saja, semua buatan manusia.Mau tau yang buatan Tuhan ? Ya manusia sama universe ini Sedang jin menurut Islam, tetap saja itu pemikiran atau campur khayalan dari manusia. Nah, ayat yang bilang kuhamparkan bumi, itulah, yang dihamparkan itu pasti datar, dan bukan dihamparkan , lalu hasilnya bulet. Orang itu sebaiknya jujur terhadap diri sendiri. Tak perlu harus taklid sama ulama o'on.
hendrik bakrie <henrik12syiah@...> wrote: jika nabi muhammad SAWW diyakini bisa "membaca huruf" sebab diajar oleh waraqah bin naufal (seorang kristen) yg dalam sejarah disebutkan bahwa dia adalah seorang yg "buta"... hahahhaha....hahahah. ... ataukah quran ada ratusan tahun setelah nabi muhammad SAWW... ataukah bumi itu datar (walaupun sebaiknya as as menjelaskan letak ayatnya) atau jin dengan permasalahan (perlu diketahui definisi jin menurut islam sebab ada jenis jin juga yg mirip manusia), dll yg digugat dan dipertanyakan oleh as as... maka begitu luasnya menyangkut nabi muhammad SAWW dengan al quran sehingga perllu adanya latar belakang dalam sejarah penulisannya. ..
tapi sebelum alquran mungkin perlu kita bandingkan dengan kitab suci lain.... sebagai berikut..... untuk bisa dinilai kualitas kebenaran tentunya....Re: Kalau sampai waktuku ..................... .......
as as yang baik, tulisan jawaban untuk Hendrik udah sisc kirimkan
setelah dibubuhi perangko secukupnya. salam dari tukang pos,
hehehe...sisc
as as <as2004as_as@... > wrote:Date: Sat, 25 Aug 2007 05:45:01 -
0700 (PDT)
From: as as <as2004as_as@... >
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Kalau sampai
waktuku ..................... .......
To: psikologi_transformatif@yahoogroups .com
Ikhwan Hendrik, 'alaikassalaam ...............
Kaifa haluk' .............
Kelihatannya antum adalah seorang beragama, tapi dalam hatimu
terdeteksi, antum suka melecehkan sesama makhluk.
Mau bicara definisi Tuhan, sifat Tuhan, Hendrik ? Hehehe .............
Dalam Al Furqon, sifat Tuhan itu hanya, tidak banyak, di bawah 99.
Untuk menggenapi 99 itu, ditambah oleh ulama lain, sehingga genap 99.
Kalau mau belajar syi'ah seperti yang kau anut itu, sifat Tuhan di-
tambah2, mencapai 1000. Entah antum sudah faham atau belum. Tapi cara
antum tertawa, tidaklah seperti tertawa seorang Muslim yang
diharapkan oleh Rasulullah.
Mau bicara cahaya di atas cahaya, yang minyaknya tak di barat tak di
timur ? Cuma zaitun ?
Masak kaya itu klarifikasinya. Itu cuma pemikiran manusia 1400 tahun
yang lalu, yang mengira bumi datar, yang mengira gunung dijadikan
pasak, yang mengira meteor untuk melempari setan. Jelas bukan wahyu.
Fikiran manusia berkembang, dan sekarang, teknologi itulah wahyu
sejati, diberikan Tuhan yang Maha Pandai untuk kesejahteraan seluruh
makhluknya. Bukan cuma untuk golonganmu saja.
Tentara Tuhan ,
As as.
hendrik bakrie <henrik12syiah@... >
wrote:hahahahha... ..hahahahaha. .....hahahaha. .... saya rasa semua
fisikawan pasti sudah tau mendefenisikan itu waktu....!!! bahkan anak
kecil aja udah tau "waktu" makan....hahahah. .....ahahahah. .......
persoalannya adalah apakah deinisi "waktu" yg sejati (sebenarnya)
itu...???? dan apakah saya, anda, org lain, dokter, org bego,
prsiden, fisikawan lain, dll mau menerima definisi "waktu" yg
diajukan seorang fisikawan... ..
hahahahah... ..hahahahah. .....hahahahaha. ..... sama dengan "tuhan"
dan "kesempurnaan" ...
tetapi setidaknya setiap manusia harus memikirkan tuhan, waktu,
kesempurnaan, penis, cewek, ekonomi, nafsu, sperma, dll.... sebab
kita adalah manusia, dan manusia lebih tepat jika dikatakan hewan yg
berfikir.... jadi silahkan agamawan, fisikawan, dokter, politikus
mengemukakan definisi mereka, setalah itu "benturkan" maka
kemungkinan besar kita akan menerima kebenaran dari suatu defini yg
benar...
tapi persoalannya adalah apakah kita bisa menjadi agamawan, plitikus,
fisikawan, presiden, panglima perang, ayah, kakek, dll......??? ?
kalau kita tidak bisa, maka berusahalah menjadi lebih banyak menjadi
sesuatu dibandingkan yg lain....... atau menjadi sesuatu yg lain bisa
menjadi seperti itu dan yg memiliki dampak positif secara sosial bagi
manusia, contohnya jangan jadi "tuhan" .....
ya... langsung aja deh... seperti nabi muhammad SAWW.... dalam
perkataannya bahkan diammnya mampu melahirkan difinisi yg tertinggi
yaitu tuhan dan alam semesta dan isinya...... .!!! dan yg memberikan
sumbangsih terbesar bagi kehidupan sosial manusia seperti politik,
ekonomi, ketatanegaraan, hukum perang, pernikahan, dll......!!
"ALLAH adalah cahaya diatas cahaya" (al quran pada surah an nur)
"tambahkanlah ilmuku" (al quran)
kalau tau itu masalah lalu kenapa tidak berusaha untuk
dipecahkan.. .???
kalau masalah bisa dipecahkan mengapa tidak dipecahkan.. ..???
lari dari masalah atau menghindari masalah adalah "upaya" membiarkan
dan menambah masalah...
masa hanya masalah bisa makan saja yg ada dipikiran untuk dipecahkan
sih....!! kayak binatang aja kali ya....??? sekali2 dong masalah
tuhan yg mana yg benar atau agama mana yg terbaik atau nabi mana yg
paling hebat dan rasional untuk diikuti.... betul kagak....??? ?
as
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups , hendrik bakrie.com
<henrik12syiah@...> wrote:
>
> hahahahha.....hahahahaha. .....hahahaha. .... saya rasa semua
fisikawan pasti sudah tau mendefenisikan itu waktu....!!! bahkan anak
kecil aja udah tau "waktu" makan....hahahah......ahahahah. .......
persoalannya adalah apakah deinisi "waktu" yg sejati (sebenarnya)
itu...???? dan apakah saya, anda, org lain, dokter, org bego,
prsiden, fisikawan lain, dll mau menerima definisi "waktu" yg
diajukan seorang fisikawan.....
>
> hahahahah.....hahahahah. .....hahahahaha. ..... sama dengan "tuhan"
dan "kesempurnaan"...
>
> tetapi setidaknya setiap manusia harus memikirkan tuhan, waktu,
kesempurnaan, penis, cewek, ekonomi, nafsu, sperma, dll.... sebab
kita adalah manusia, dan manusia lebih tepat jika dikatakan hewan yg
berfikir.... jadi silahkan agamawan, fisikawan, dokter, politikus
mengemukakan definisi mereka, setalah itu "benturkan" maka
kemungkinan besar kita akan menerima kebenaran dari suatu defini yg
benar...
>
> tapi persoalannya adalah apakah kita bisa menjadi agamawan,
plitikus, fisikawan, presiden, panglima perang, ayah, kakek,
dll......???? kalau kita tidak bisa, maka berusahalah menjadi lebih
banyak menjadi sesuatu dibandingkan yg lain....... atau menjadi
sesuatu yg lain bisa menjadi seperti itu dan yg memiliki dampak
positif secara sosial bagi manusia, contohnya jangan
jadi "tuhan" .....
>
> ya... langsung aja deh... seperti nabi muhammad SAWW.... dalam
perkataannya bahkan diammnya mampu melahirkan difinisi yg tertinggi
yaitu tuhan dan alam semesta dan isinya.......!!! dan yg memberikan
sumbangsih terbesar bagi kehidupan sosial manusia seperti politik,
ekonomi, ketatanegaraan, hukum perang, pernikahan, dll......!!
>
> "ALLAH adalah cahaya diatas cahaya" (al quran pada surah an nur)
> "tambahkanlah ilmuku" (al quran)
>
> kalau tau itu masalah lalu kenapa tidak berusaha untuk
dipecahkan...???
> kalau masalah bisa dipecahkan mengapa tidak dipecahkan....???
>
> lari dari masalah atau menghindari masalah adalah "upaya"
membiarkan dan menambah masalah...
>
> masa hanya masalah bisa makan saja yg ada dipikiran untuk
dipecahkan sih....!! kayak binatang aja kali ya....??? sekali2 dong
masalah tuhan yg mana yg benar atau agama mana yg terbaik atau nabi
mana yg paling hebat dan rasional untuk diikuti.... betul
kagak....????
>
swastinika <swastinika@yahoo.com> wrote:
Hai juga, Nala, apa kabar Simba dan Chiara ;)?
Yang Nala bilang memang benar: dalam membaca jangan menghilangkan
kontekstual dan kesejarahan. Tapi, kita juga harus hati2 jangan sampai
terjebak dalam prejudice :)
Gak bisa dipungkiri bahwa Hendrik tuh senangnya "bikin kontroversi"
dengan "menjelek2an agama lain". Bahkan awal keterlibatan saya di milis
ini pun (boleh tanya Mbah Goen, kayaknya beliau masih ingat ;)) adalah
untuk "menangkis" postingnya Hendrik :)
Cumaaa.. selain memperhatikan kesejarahan, saya memperhatikan juga isi
masing2 tulisan. Nggak ada orang yang 100% salah atau 100% benar. Bahkan
dari mulut seorang penjahat sekalipun mungkin keluar pelajaran2 berharga
:) Tidak bisa kita mengatakan bahwa kalau yang ngomong si A pasti jelek
dan harus ditentang tanpa harus dibaca dulu :)
Kalau bicara apakah omongan Mas As As & Mas Wendi benar, well.. menurut
saya memang omongan keduanya benar. Tidak harus sebuah hukum yang
berlaku ribuan tahun saat ini harus digunakan, karena toh masyarakat
berkembang. Namun.. kalau bicara konteks, dalam konteks fwd-an Hendrik
yang ini (yang ini lho ya, bukan yang lain2) komentar Mas As As & Mas
Wendi jadi agak kurang nyambung, menurut saya.
Gitu, Nala, maksud saya :) Sebenernya yang rugi kita sendiri, kok, kalau
mengabaikan hal2 seperti ini. Kita kehilangan apa yang bisa kita
pelajari karena tertutup oleh kelengahan kita sendiri :)
Salam,
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups , "nalaratih".com
<nalaratih@...> wrote:
>
> Halo Mba Swasti,
> simpel aja deh...dalam membaca...tidak mungkin hanya
> berlogika...jika hal itu dilakukan maka semua akan mentah..kalau
> kata si Arif Budiman sih...jangan menghilangkan kontekstual dan
> kesejarahan (ini kritiknya pada ilmuwan sosial di Indonesia)...yang
> dikatakan Kangmas As as dan Mas Wendi saya setuju...
> Mungkin memang benar yang di posting oleh Hendrik itu rasional tanpa
> usaha menjelekkan agama lain????( tanda tanya besar sekaleeee..)
> soale ada banyak hal yang jika dengan logika rasional maka akan
> tidak terjawab dan ujung ujungnya hanya "uring-uringan" sendiri
> (masih mending ini)...misalnya Jesus tuh kapan sih tepatnya lahir?
> benerkah tanggal 25 Desember???padahal tidak dinyatakan secara
> eksplisit....gitu lho Mba'e kira-kira pesennya mereka
> berdua...jangan picik lah dalam berpikir menyikapi diskusi agama,
> lebih-lebih hanya menggunakan rasionalitas semata....:)
>
> pertanyaan Nala adalah kenapa Kitab Suci dari masing-masing agama
> tuh ndak habis di makan jaman?? kenapa mereka tetap menjadi sumber
> kebajikan, selalu jadi acuan??? apakah karena kebenaran secara
> logika saja??......:)
>
> smile with me
> Nala
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar